Sequel dari The Sexy Maid and The King Devil of Mafia.
Arabella, nama yang cantik secantik orangnya, namun tidak dengan kehidupan nya, dia tinggal bersama dengan Ibu tirinya karena kedua orang tuanya sudah meninggal, sikap ibu tirinya sangat buruk terhadap Arabella dia suka menindas dan memakinya.
Suatu ketika Ibu tirinya hendak menjualnya kepada seseorang dan Arabella pun segera melarikan diri ketika mengetahuinya.
Aarav Geraldo Grey, keturunan satu-satunya dari Arthur Geraldo Grey dan Clara Claire. Aarav pria yang dingin dan tegas. Dia tidak pernah menjalin hubungan dengan wanita manapun.
Sampai akhirnya Aarav jatuh cinta pada pandangan pertama dengan seorang wanita yang ia selamatkan..
Penasaran, Yuk baca cerita selengkapnya..
Tapi sebelum itu Author ingatin ya!!
Ini ceritanya mengandung kekerasan dan ***+ Nya.
Dan setting-Nya Luar Negeri ya....
Jadi bagi yang nggak suka silahkan skip ya 😊.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ~beauty.author, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembalinya Lukas
Pria itu memegang kepalanya yang dipukul oleh Shen."Hei, apa salahku?" Ucapnya tak terima.
"Peraturan baru dari bos, dilarang melihat nona lebih dari 5 detik." Kata Shen.
"Hah? Kau serius?" Ucapnya yang segera menundukan kepalanya.
Aarav dan Arabella sampai di bawah. Wanita itu tampak melihat kearah pria yang berada di samping Shen, karena dia baru pertama kali melihat sosok itu. "Siapa honey?" Tanya Arabella.
"Dia Lukas, Salah satu anak buahku." Jawab Aarav tersenyum. Arabella menganggukkan kepalanya.
"Tunggu aku di ruang kerja!" Perintah Aarav kepada kedua pria itu karena dia mau sarapan bersama Arabella terlebih dahulu.
Aarav dan Arabella berjalan menuju ruang makan. Mereka berdua sarapan dengan disisipkan obrolan ringan dari keduanya. Setelah selesai makan Aarav berpamitan kepada Arabella untuk pergi ke ruang kerjanya.
Arabella berjalan ke taman belakang dan melihat Rara sedang menyiram tanaman, ia pun menghampiri nya. "Hai Rara, selamat pagi." Sapa Arabella ramah.
"P-pagi nona." Ucap Rara terkejut melihat kedatangan Arabella yang tiba-tiba itu.
"Kau sedang apa?" Tanya nya.
"Aku sedang menyiram tanaman disini nona." Jawab Rara ramah dan menundukkan kepalanya.
"Apa kemarin kepala pelayan menghukummu?" Tanya Arabella karena sifat Rara tiba-tiba berubah sangat formal padanya.
"Ti-tidak nona." Jawab nya.
"Lalu kenapa kau menjadi formal sekali dengannku Rara?" Tanya Arabella heran.
"Maaf nona peraturan nya memang harus seperti itu." Jawabnya.
"Emang apa peraturan nya?" Tanya Arabella ingin tahu.
Rara terdiam dia tidak menjawabnya karena dia takut melakukan kesalahan nanti, Arabella pun menghembuskan nafas nya, lalu ia duduk di kursi taman yang berada di samping nya. "Lanjutkan saja kerjaan mu Rara, aku akan duduk disini." Ucap Arabella tersenyum. Rara menganggukkan kepalanya lalu melanjutkan pekerjaannya.
***
"Kau senang, aku memerintahkan mu pulang lebih cepat?" Kata Aarav yang saat ini duduk di sofa panjangnya dengan diseberang nya ada Shen dan Lukas.
Lukas mengangguk ragu. "I-iya bos." Jawabnya gugup karena aura dingin dari Aarav sungguh mencengkram ruangan itu.
"Aku sengaja menyuruhmu pulang lebih cepat karena aku membutuhkan mu." Ucap Aarav sembari menyalakan sebatang rokok dan mengisap nya.
"Kau pasti sudah mendengar tentang wanitaku," Ucap Aarav menghembuskan asap rokoknya ke udara.
"S-saya baru mengetahuinya sedikit bos." Jawab Lukas jujur, karena dia baru mengetahui kehadiran sosok Arabella dari Daniel.
"Dia wanita istimewa bagiku, jadi aku mau kau bekerjasama dengan Daniel untuk memperketat keamanan baik di markas maupun di mansion. Jangan sampai para musuh memiliki celah untuk menyakiti nya. Jika sampai itu terjadi kalian berdua yang pertama akan aku habisi." Tekan Aarav dingin.
Lukas menelan salivanya melihat tatapan beringas bos nya itu. *Bos sangat menakutkan* batinnya.
"Baik bos." Jawabnya.
"Malam ini siapkan dirimu dan Daniel untuk pergi membereskan markas Bloods." Perintah Aarav.
"Bloods? Bukankah mereka mafia dari Ottawa?" Tanya Lukas.
"Hemm.. " Jawabnya menghisap rokoknya.
"Hancurkan sampai ke akarnya." Ucap Aarav dingin.
"Baik bos," Jawab Lukas, dia merasa sangat bersemangat karena ini misi pertama nya selama satu tahun vakum berburu.
"Apa kau tidak akan turun tangan kali ini bos?" Tanya Shen sebab biasanya Aarav jarang absen dalam menghancurkan musuh nya.
"Tidak, aku ingin bersama dengan kekasih ku." Sahut Aarav.
Lukas senang bos nya yang terkenal sangat dingin itu menemukan sosok wanita yang bisa membuat nya bahagia.
"Nanti siang kau dan Daniel jemput adikku di bandara." Perintah Shen ketika dia dan Lukas baru keluar dari ruang kerja.
"Apa? Aku tidak mau!" Seru Lukas yang sepertinya menyimpan kekesalan terhadap sosok Erina.
"Masuk kedalam jika kau ingin protes dan katakan pada bos." Ucap Shen.
"Kau jangan bercanda Shen, aku baru saja kembali." Kesal Lukas karena jika dia membantah printah bosnya maka hari itu juga dia akan dikirim kembali ke afrika.
BERSAMBUNG.
di tunggu thor karya selanjutnya...
jgn byk typo lagi yaaaaa 🙃