Bagaimana rasanya di khianati oleh dua orang yang kamu sayangi? Meninggal, lalu hidup kembali di tubuh orang lain?
Queen Airani Eleanor, putri bungsu keluarga Eleanor. Yang menjabat sebagai CEO Eleanor Group dan yang tidak di ketahui siapapun. Jika ia juga merangkap sebagai orang terkaya di negeri ini.
Airani meninggal karena jatuh dari tangga setelah mengetahui perselingkuhan suaminya dengan sang kakak di rumahnya sendiri. Padahal saat itu ia hendak memberi kabar bahagia tentang kehamilan dirinya.
Ternyata Tuhan masih menyayangi dirinya, ia di berikan kesempatan kedua untuk hidup lagi. Namun bukan di tubuh aslinya, melainkan di tubuh seorang gadis yang namanya hampir mirip dengannya. Yaitu Queen Aurelie Adhisti.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiindy ArAs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perebutan hati dua tuan muda
"Terserah, apa saja" ucap Aurelie
"Kalau begitu Taro Milk Tea bagaimana?" tanya Finn, ia tahu jika Aurelie sangat menyukai minuman ini.
Namun yang Finn tidak tahu, jika yang di depannya saat ini bukanlah Aurelie yang asli. Melainkan roh Airani yang berada di dalamnya.
"Tidak perlu Finn" ucap Sean menyela
"Will, belikan premium Ice blend chocolate dan popcorn caramel, masing-masing 2 untukku dan Elie. Untukmu dan Finn silahkan pilih menu sendiri. Bayar itu semua menggunakan kartuku" ucap Sean lagi.
"Baik tuan muda, mari tuan muda Lance" ucap Will menarik Finn pergi, sebelum Finn bereaksi.
Aurelie menatap Sean yang hanya berjarak satu jengkal darinya. Ia terkejut saat Sean mengetahui minuman dan popcorn apa yang ia suka.
"Maaf lancang memesan makan dan minuman untukmu. Aku pikir kau akan menyukainya, karena menurutku itu sangat enak, apa kau tidak keberatan?" tanya Sean melirik Aurelie dan tersenyum tipis
"Ah, tentu tidak, terimakasih. Aku juga menyukai itu" ucap Aurelie
Mendengar kata menyukai itu, jantung Sean kian berdebar kencang. Sekilas Ia berharap Aurelie mengatakan 'menyukaimu' pada dirinya, bukan oada minuman arau makanan.
...
Di dalam bioskop, mereka berempat duduk dengan tenang. Posisi Aurelie di apit oleh dua pria tampan, membuat semua orang yang melihat mereka di sana menatapnya dengan tatapan iri.
Mereka berempat duduk di deretan bangku C bagian tengah, dengan posisi William-Sean-Aurelie-Finn.
Tentu saja William memastikan kebersihan dan juga menyemprot disinfektan terlebih dulu di kursi itu. Tentu saja Will sudah masuk terlebih dahulu san melakukannya sebelum orang lain masuk.
Setelah Film di mulai, sepanjang film itu di putar, pandangan Sean jatuh ke arah Aurelie yang tengah fokus menonton film Horor di depannya.
Finn terlihat kesal karena rencana kencan sepihak yang ia pikirkan berdua saja dengan Aurelie gagal total. Tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa karena ia tidak memiliki hak untuk melarangnya.
Terlebih ia juga segan melarang seorang tuan muda Demetri. Meskipun ia hanya orang kaya nomer 2, kekayaan dan kekuasaannya tidak bisa di bilang sedikit.
Apalagi di bandingkan dengan keluarga Lance, mungkin jika di total, tidak sampai sepersepuluh dari harta keluarga Demetri meskipun keluarganya adalah keluarga terkaya nomer 5.
Sampai Film habis, yang Sean lihat adalah wajah Aurelie jadi ia tidak tahu alur cerita yang di film kan. Finn menyadari itu, dia merasa saingannya kali ini sangatlah berat.
"Mau makan siang di mana El?" tanya Finn.
"Bagaimana kalau di resto kemarin kita makan malam El" ucap Sean menimpali.
Mengetahui Aurelie pernah makan malam bersama Sean, dalam hati Finn merasa cemburu.
"El..." ucap Finn terpotong
"Maaf, sepertinya aku tidak bisa bergabung untuk makan siang" ucap Aurelie mengetahui suasana di sekitarnya sangat panas dan canggung itu.
"Kenapa? Apa kau mau pulang? Aku akan mengantarmu kalau begitu" ucap Finn
"Tidak perlu, ada sesuatu yang harus aku urus, aku bisa memesan taxi. Aku permisi, terimakasih sudah mengajakku menonton" ucap Aurelie pamit kemudian pergi.
"Kalau begitu kita juga pamit Finn, maaf tidak bisa menemanimu makan siang. Ayo Will" ucap Sean kemudian pergi.
"Sial, gara-gara si raja kutub kencanku gagal kan. Hais, sainganku berat-berat sekarang" ucap Finn dengan kesal melangkah keluar dari Mall.
...
Di rumah Rico dan Airani, Rico kini berada di kamarnya yang dulu ia tempati bersama mendiang istri, Airani.
Kamar ini yang memiliki banyak kenangan indah dan juga luka, di mana ia dan Airani pertama kali berhubungan setelah menikah.
Tempat ini lah ia merasakan kasih sayang tulus dari istrinya, saling bercanda dan juga kebahagiaan yang menyelimuti keluarga kecilnya.
Namun kamar ini juga yang membuat luka besar di hati Airani sebelum kematiannya. Karena di kamar ini, ia melakukan kesalahan dengan berhubungan badan dengan Cheryl, kakak kandung Airani yang juga adalah kakak iparnya.
"Hiks, maafkan aku Rani" tangis Rico mengelus figura dengan photo pernikahan dia dan Airani dulu.
"Sayang, maaf aku telat menyadari perasaanku padamu. Dan aku juga telah menorehkan luka yang begitu besar padamu" ucap Rico
"Sayang, sepertinya aku bertemu dengan kenalanmu di makammu. Namun ada yang aneh saat aku menatap matanya. Tatapan itu, mengingatkanku pada dirimu, tatapan itu persis sama dengan tatapan matamu. Dan jantung ini juga berdebar saat melihatnya, sama seperti aku melihatmu dulu" ucap Rico
Rico memeluk photo pernikahannya, ia menangis tiap hari saat mengingat sang istri. Terlebih saat mengingat wajah terluka istrinya saat melihatnya berhubungan badan dengan Cheryl di depan mata kepalanya sendiri.
Bahkan Rico ingat karena dirinyalah, Airani dan calon anak mereka meninggal. Meninggalkan beribu penyesalan di hidupnya di hatinya.
"Sampai kapan kau meratapi kematian istri bodohi itu Rico" ucap Cheryl yang berdiri di depan pintu kamar.
"Jaga mulutmu!!! Kau tidak berhak mengatasi istriku" ucap Rico
"Sayang, sadar lah! Airani sudah meninggal, ada aku yang di sampingmu. Kita bisa menikah seperti keinginan kita dulu" ucap Cheryl
"Apa kau gila? Tanah kuburan istriku belum kering! Cintaku padamu pun telah padam, aku menyesal pernah mencintai wanita seperti mu. Dan aku pun menyesal terhadap diriku sendiri. Dia itu adikmu, adik kandungmu Cheryl, kenapa kau tega melakukan ini semua?" ucap Rico
"Dia bukan adikku! Dia pembunuh ibuku! Dia pantas mati, agar dia bisa memohon ampun pada ibuku di alam sana" ucap Cheryl
"Kau..." ucap Rico sangat kesal saat ini.
"Kau harus menikah denganku Rico" ucap Cheryl lagi
"Tidak mungkin dan tidak akan pernah" ucap Rico
"Aku hamil anakmu. Mau tidak mau, kau harus menikah denganku!" ucap Cheryl membuat Rico terkejut.
"Kau hamil? Bagaimana bisa?" ucap Rico setengah tidak percaya.
"Tentu saja bisa, kita pernah melakukannya tanpa pengaman, dan kau mengeluarkannya di dalam" ucap Cheryl kesal karena Rico tidak percaya padanya.
"Bukannya saat itu kau menelan Pil KB?" ucap Rico.
"Tidak, aku tidak meminumnya saat itu" ucap Cheryl
"Gugurkan!!!" ucap Rico mengejutkan Cheryl
"Apa kau bilang? Gugurkan? Tidak akan pernah!! Anak ini tidak bersalah Rico, dia tidak punya dosa apapun" ucap Cheryl marah.
"Harusnya tidak seperti ini" ucap Cheryl dalam hati
"Aku tidak mungkin menikahimu, aku tidak ingin mengecewakan Rani" ucap Rico
"Kau gila! Rani sudah mati, dia tidak akan hidup lagi meskipun kau berlutut minta maaf sampai menangis darah di depan makamnya. Sadarlah Rico" ucap Cheryl
"Biarlah, setidaknya aku tidak mengkhianatinya lagi dengan menikahimu" ucap Rico.
"Aku tidak mau tahu, nikahi aku! Atau aku akan menceritakan semuanya kepada ayah dan juga pada semua orang. Jika kita berhubungan di belakang Airani saat ia masih hidup, dan sebelum kematiannya ia memergoki kita tengah berhubungan dan sekarang aku tengah hamil anakmu!!" ucap Cheryl
"Kau... Dasat tidak tahu malu" ucap Rico sangat marah