Ini kisah cinta Sinaga, pria beristri yang jatuh cinta pada wanita yang mengandung anaknya. Mereka bukan kekasih, bukan musuh. Mereka hanya orang asing yang terjebak oleh keadaan. Karena satu malam, Moza hamil. Bagaimana Moza menjalani hidupnya? Apa Naga tahu, bahwa wanita asing itu mengandung benih yang tak sengaja ia tanam.
Follow akun Instagram Sept
Sept_September2020
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sept, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tertembak
18+ Istri Gelap #33
Oleh Sept
Terjadi kekacauan di kediaman Moza, rumah yang tadinya nampak sepi dan tenang tiba-tiba berubah menjadi mencekam.
Kedatangan Madam Antony bagai takdir buruk bagi Moza. Wanita itu tidak akan melepaskan Moza sampai maut merengutnya.
Madam tidak akan menyerah meskipun berkali-kali ia kalah. Sebelum menangkap Moza hidup atau mati, tidurnya tidak akan tenang.
"Moza! Di mana kau sembunyi. KELUAR!" Teriak Madam Antony sambil memindai seluruh ruangan. Moza dan Sendy belum mereka temukan. Tambah naik sarah si Nenek lampir tua.
"Cari sampai ketemu!" perintah Madam Antony pada semua anak buahnya. Ia terlihat gusar karena seluruh kamar sudah diperiksa, tapi Moza belum juga kelihatan.
Mengapa anak buahnya tidak becus mencari wanita lemah seperti Moza? Jumlah mereka begitu banyak, mengapa tidak satu pun mengendus keberadaan Moza dan putrinya? Benar-benar menjengkelkan. Membuat tensinya langsung molonjak naik.
Sedangkan di teras rumah, pengawal Naga yang hanya sedikit itu terlihat sudah tumbang. Beberapa pengawal terlihat pingsan, beberapa lagi masih tersadar namun dengan luka serius.
Naga berjalan mengendap, namun dengan sikap siaga. Pelatuk sudah siap dilepas ke sasaran. Dan sebelum melangkah terlalu dalam, Naga bicara. Earphones wireless sudah terpasang sejak ia keluar dari mobil.
Ia sedang meminta semua pengawalnya datang secepatnya. Kali ini tidak akan membiarkan Madam Antony lepas dan mengusik keluarga kecilnya.
Di ruang rahasia, di balik lemari Sendy. Moza dan putrinya sedang bersembuyi. Itu adalah ruang khusus yang didesain untuk berlindung dari keadaan darurat.
Naga sudah bisa memprediksikan bahwa hal semacam ini suatu saat akan terjadi. Makanya ia menyiapkan sebuah ruang kecil yang kedap udara. Bila terkunci dari dalam, tidak akan bisa dibuka dari luar.
Beruntung bagi Moza, ketika ada suara keributan di luar. Ia langsung lari ke kamar Sendy. Menarik putrinya ke ruang rahasia tersebut. Setidaknya mereka berdua kini sudah aman. Tapi Moza tidak yakin dengan asisten rumah tangganya. Dan para penjaga di luar. Sempat ia mengintip, jumlah penyusup itu banyak sekali. Moza saja sampai dibuat ketakutan.
Kini ia sedikit tenang, sembari duduk memangku Sendy. Berharap bantuan datang. Ia tidak mau lagi berpisah dengan buah hatinya itu, dan juga tidak mau berpisah dengan Naga.
Tiba-tiba ia khawatir dengan suaminya itu, mengapa ia justru berharap malam ini Naga tidak datang ke rumahnya? Wanita takut bila Naga akan kembali celaka bila berurusan dengan Madam Antony lagi.
Dalam kecemasannya itu, Moza terus berdoa. Semoga Naga selamat dan Madam Antony segera pergi karena tidak menemukan dirinya.
Di ruang tamu, semua sudah terlihat berantakan. Banyak barang berserakan di lantai. Asisten rumah tangga pun sudah terlihat terikat tak berdaya di sudut ruangan.
Madam Antony dengan seringai yang kejam sempat menendang kepada ART yang tidak tahu apa-apa tersebut.
"Di mana mereka bersembuyi?" teriak Madam pada ART.
"Saya tidak tahu, sumpah ... saya tidak tahu!"
PRANGGG
Madam melempar benda apa saja yang terlihat. Ia marah karena sejak tadi tidak bisa menemukan Moza. Mereka padahal sudah mengepung rumah ini, jelas Moza dan putrinya masih ada di dalam rumah.
Madam Antony yakin, Moza pasti bersembuyi di suatu tempat.
"Geledah lagi! Saya tidak mau pergi dengan tangan kosong!" ujar Madam pada seluruh anak buahnya.
Para pria sangar itu pun kembali mengeledah, membuka semua lemari. Hingga salah satu menemukan kejangalan.
"Madam!" teriaknya.
Seketika itu Madam langsung dengan cepat melangkah ke sumber suara. Di dalam kamar Sendy kini semua berkumpul di depan lemari yang mereka curigai.
"Buka sekarang!" titah Madam.
Salah satu algojo mendekat dan berusaha mengotak-atik. Tapi sayang, pintu tak bisa terbuka.
"Begitu saja tidak becus!" maki Madam.
Wanita berwajah sadis itu pun menepis tubuh kekar yang menghalangi dirinya. Madam Antony sendiri yang kini mencoba membukanya. "Sial!" rutuknya ketika pintu benar-benar tidak bisa dibuka.
"Ambil alat kalian di mobil. Ledakan sekarang!" serunya dengan geram.
Tidak ingin Madam Antony marah, salah satu pun bergegas meninggalkan kamar Sendy. Ia berniat mengambil bahan untuk meledakan pintu tersebut.
Baru juga keluar pintu utama, kepalanya sudah ditodong senjata oleh seseorang. Kontan saja anak buah Madam langsung tidak berkutik. Pada waktu yang bersamaan, pengawal Naga berdatangan. Tidak sulit bagi mereka melumpuhkan anak buah Madam yang hanya sebiji ini.
Detik berikutnya, mereka semua langsung masuk menyergap. Melumpuhkan satu persatu anak buah Madam Antony.
Perkelahian tidak bisa terhindarkan, hantaman demi hantaman terdengar kencang. Membuat Madam merekatkan gigi-giginya. Selalu gagal! Ia terlihat marah.
Saat dilihatnya Naga di antara para anak buahnya yang sedang berkelahi, Madam Antony mengambil sesuatu dari tas yang ia jinjing sejak tadi.
Sebuah benda yang bisa memecahkan kepala begitu pelatuk dilepas. Dengan amarah yang membuncah, karena merasa Naga adalah dalang dari semua ini. Wanita itu mengarahkan senjatanya tepat di kepala Naga yang kala itu sedang menghajar habis-habisan anak buahnya.
DORRR
Bunyi tembakan terdengar begitu memekakan telinga, sebagian dari mereka melihat siapa yang sudah tertembak. Mata mereka pun tertuju pada sosok yang terkapar berimbah darah.
Di atas sebuha karpet bermotif hello kitty yang cantik, darah mengalir deras menodai karpet tersebut. Bersambung.
Instagram penulis Istri Gelap, Rahim Bayaran. Yuk kenalan, yang sudah kenal. Makasih ya.
IG : Sept_September2020