NovelToon NovelToon
Istri Tuan Arga

Istri Tuan Arga

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:28.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Dina Trisnawati

SEASON 1

Menceritakan seorang gadis Jovanka Aretha Nathania yang dipaksa menikah karena perjodohan, akankah pernikahannya berlangsung lama?


COVER FROM PINTEREST


SEASON 2

Orin Quenby Winata putri dari pasangan Arga dan Retha kini sudah tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik. Selain cantik dirinya juga digadang-gadang sebagai primadona sekolahnya.

Namun apalah daya tidak semua wajah cantik yang menyerupai bidadari itu membuat hidupnya berjalan lurus, justru dia harus menikmati kerumitan tentang cinta yang dia alami. Mau tahu kelanjutannya? Jangan lupa buat tap favorit like dan juga vote ❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dina Trisnawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

33

Retha pun melihat dirinya dari pantulan cermin, dia meraba lehernya yang dipenuhi tanda kepemilikan. Dia pun hanya bisa tersenyum dan menggelengkan kepala mengingat kejadian tadi malam.

Tak lama kemudian Arga kembali ke dalam kamar membawa nampan berisi makanan. Retha yang melihat itu pun langsung menghampirinya.

"Kenapa kita tidak makan dibawah saja?" Tanya Retha.

"Kita makan disini saja, aku tahu kau begitu lelah bukan?"

"Hei tapi aku masih bisa berjalan, lihatlah!" Ucapnya sambil berjalan.

Arga terkekeh dengan kelakuan istrinya. Lalu dia berkata "Kau seperti seorang nenek-nenek saja!"

"Kau yang membuatku seperti ini!" Jawabnya ketus.

"Sudah duduklah disini, kita makan bersama," Ucapnya sambil menepuk-nepuk sofa disampingnya. Retha pun berjalan dan duduk didekat suaminya.

Akhirnya mereka makan dalam keheningan tidak ada yang mengucapkan kata apapun. Setelah cukup lama acara makan siang pun selesai. Retha berdiri hendak membersihkan sisa makanan dan membawanya kembali ke dapur tapi dengan sigap Arga mengambil alih semuanya.

"Sayang kau tidak mendengarkanku ya, aku tidak mengizinkanmu melakukan apapun hari ini, jadi sekarang kembalilah ke ranjang dan tidur lagi!"

"Aku bosan jika hanya berbaring saja!" Ucapnya sambil mengerucutkan bibirnya.

"Ah baiklah bagaimana kalau kita bermain kuda-kudaan lagi agar kau tak bosan?"

"Tidak."

"Dasar mesum, menyebalkan!" Gerutu Retha sambil berjalan menuju balkon yang ada di kamar mereka.

Arga terkekeh sambil merapikan bekas makan siang dan membawanya kembali ke dapur. Tak lupa dia juga membuat minuman segar untuknya dan Retha. Dia juga mencari-cari beberapa camilan untuk mereka. Hari ini dia benar-benar ingin menghabiskan satu hari penuh dengan istrinya.

Retha berdiri dipinggiran balkon melihat suasana kompleks mereka yang begitu sepi. Dia terkejut ketika sebuah tangan besar tiba-tiba melingkar di pinggangnya. Tanpa melihat ke belakang dia sudah tau siapa pemilik tangan itu. Arga menaruh dagunya diatas kepala Retha karena tinggi Retha hanya sebatas dagu suaminya.

"Ada apa?" Tanya Arga pada istrinya.

"Disini begitu sepi, bahkan jarang sekali ada yang lewat."

"Kau ingin suasana yang ramai? bagaimana kalau kita membuat anak yang banyak agar rumah kita tidak sepi." Ucapnya tanpa rasa dosa. Retha yang mendengar itu pun menyikut perut suaminya.

"Dasar pria mesum!"

"Tapi kau mencintai pria mesum ini bukan?"

"Tidak."

"Mulutmu memang mengatakan tidak, tapi lihatlah bagaimana tubuhmu merespon setiap sentuhan yang kuberikan." Kata Arga sambil menciumi bahu istrinya.

"Kapan kau akan wisuda?" Tanya Arga kembali.

"Satu Minggu lagi."

"Setelah itu apa yang akan kau lakukan?"

"Aku ingin bekerja."

"Untuk apa kau bekerja, kau sudah memiliki semuanya. Lebih baik kau diam saja dirumah mengurus anak-anak kita." Ucapnya sambil menciumi leher Retha dengan sesekali dia menyesapnya membuat kissmark kembali.

"Hissshh kau ini!" Ujar Retha dan membalikkan tubuhnya menghadap Arga.

"Kau ingin hadiah apa untuk wisudamu nanti?"

"Liburan, bagaimana?"

"Kemana?"

"Disekitar sini saja."

"Kau tidak ingin liburan ke luar negeri?"

"Ah tidak tidak disini saja." Ucap Retha sedikit gugup.

"Kenapa? Aku mengerti kau takut naik pesawat ya?"

Retha pun menghela nafas panjang ternyata tanpa dikata Arga sudah mengetahui kelemahannya.

"Iya makanya aku tidak ingin pergi jauh-jauh!"

"Tidak kau harus mencoba naik pesawat dahulu sayang!" Kata Arga sambil menggenggam tangan Retha untuk meyakinkan.

"Kita ke puncak saja, bagaimana disana pemandangannya juga bagus?"

"Tidak, sebagai percobaan kita pergi ke Bali saja."

"Tidak tidak aku tidak mau!"

"Terserah aku tidak sedang memberimu tawaran."

Retha pun berdecak kesal, mendorong dada Arga dan kembali masuk ke dalam kamar. Setelah Retha masuk Arga segera mengambil handphone dan menelepon seseorang.

"Le siapkan tiket penerbangan ke Bali Minggu depan dan jangan lupa hubungi villa disana untuk mempersiapkan kebutuhanku dan istriku." Ucapnya pada Leo sang asisten.

Kemudian Arga kembali masuk kedalam kamar mendapati istrinya sedang duduk diatas ranjang sambil menonton tv. Arga pun segera membaringkan dirinya diatas pangkuan istrinya.

"Bagaimana keadaan ibu?" Tanya Arga sembari membuat pola abstrak di pipi sang istri.

"Ibu baik-baik saja!" Ucapnya singkat.

"Kau masih marah?"

"Iya aku marah, diamlah!"

"Lihat sayang mommy mu marah pada daddy." Kata Arga sambil mengelus perut rata Retha dan sesekali dia juga menciumnya.

"Hei kau ini kenapa? aku belum hamil."

"Tapi kau akan segera hamil."

Retha yang mendengar itu pun menegang seketika. Bagaimana dia bisa hamil, dia sendiri saja tidak yakin jika dia bisa hamil.

"Ya aku akan hamil." Ucapnya sedikit sendu. Kemudian Retha memberi kecupan di kening Arga.

"Kalau begitu ayo kita buat lagi!" Kata Arga kemudian langsung menindih tubuh Retha.

"Aku lelah Arga!" Ucap Retha sambil mendorong dada bidang Arga. Namun dorongan itu tidak membuat tubuh Arga bergeming sedikitpun. Dan terjadilah pergulatan diatas ranjang kembali.

Dan benar saja hari ini mereka tidak pergi keluar rumah sedikit pun terutama Retha dia hanya berada didalam kamar. Arga hanya sesekali keluar untuk mengambil makanan maupun minuman.

••••••••••••••••

Matahari muncul dari persembunyiannya, menyinari bumi dengan cahayanya yang menghangatkan. Retha mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk dimatanya.

Saat kesadarannya kembali penuh dia menengok kesamping dilihatnya sang suami sedang tidur terlelap. Menurut Retha itulah pemandangan terindah yang pernah Retha temui. Bagaimana wajah damai suaminya tercetak sempurna.

Retha pun segera bergegas untuk membersihkan diri. Dia mengambil kaos milik Arga dan memakainya kemudian masuk ke dalam kamar mandi. Setelah cukup lama membersihkan diri dia keluar menuju walk in closet untuk mencari baju.

Setelah selesai kemudian dia turun ke bawah untuk membuat sarapan. Saat menuruni tangga dia terkejut karena ada beberapa orang berlalu-lalang membersihkan rumah. Dia pun menghampiri salah satunya yang sedang berada di dapur.

"Maaf kalian siapa ya?" Tanya Retha dengan raut wajah yang kebingungan.

"Oh Nyonya muda kami pelayanan dari rumah utama yang diperintahkan untuk melayani disini."

"Disini? dirumah ini? siapa yang memerintah?"

"Tuan muda Arga."

Setelah mendengar jawaban dari pelayan itu pun Retha kembali ke lantai atas untuk bertanya ke suaminya.

"Arga bangun kenapa diluar ada pelayan?" Tanya Retha sambil menepuk-nepuk pipi suaminya untuk bangun.

Akhirnya karena merasa terganggu Arga pun membuka matanya.

"Kenapa diluar banyak pelayan?" Tanya Retha kembali.

"Aku akan menjawab tapi morning kiss dulu!" Ucapnya sambil memajukan bibirnya.

"Tidak jawab dulu!"

Arga yang sudah gemas pada istrinya pun langsung mencium tanpa aba-aba. Karena mendapat serangan mendadak wajah Retha pun menjadi merah.

"Iya aku yang menyuruh mereka untuk bekerja disini". Jawab Arga sambil duduk di bibir ranjang.

"Kenapa?"

"Kenapa apanya?" Tanya Arga kebingungan dengan pertanyaan istrinya itu.

"Aku masih bisa menyelesaikan pekerjaan rumah sendiri, kenapa harus ada pelayan?"

"Aku tidak mau membuatmu lelah." Ucapnya sambil merapikan anak rambut milik istrinya.

"Tapi nanti aku ngapain kalau rumah sudah bersi?"

"Kau bisa membersihkan kamar kita, sudah jangan berdebat pagi-pagi."

"Tapi Arga..." Rengek Retha.

"Sudahlah sayang mereka juga akan pergi saat malam tiba, mereka tidak tinggal bersama kita, mereka akan tinggal dirumah belakang". Retha pun hanya mendengus kesal dengan tingkah suaminya yang mana membuat Retha semakin gemas dan kemudian kembali mencium bibir Retha.

1
Langit Jingga
mles bca klo tokoh utama y udah zina sama pacar y
Sonia Mureed
ingin apaaaa,ayo??
Sonia Mureed
semoga aku mendapat jodoh seperti Arga,hm,,,,,
Sonia Mureed
hhhhhh,mantap
Jerry aja rayuan nya selangit apa lagi papa Arga nya hmm
Sonia Mureed
mauh DECH klo nikah dapat suami tampan dan beruang,,,
£rvina
Luar biasa
Leck Nia
bagus
Meiya Lee
italian food
Yusria Mumba
pusingkan, makany kalau adah puny istri, disayang, bukan smarahin,
Yusria Mumba
baru sadar arga, hhh
Yusria Mumba
amit2deh istrinya dimarahin setiap hari, kasiang rehat,
Yusria Mumba
mertua yang baik, jdi rehan. tidak kesepian,
Naila Tasya
Biasa
Fatimah
kenapa harus adopsi anak juga sih..
Fatimah
dikit banget sih episodenya..
lanjut donk
Arya Umam
Buat rheta jgn terlau kekanakan kkk thor😅😅🙏🙏
Anonymous
Knp yg jdi Retha hrs Mawar sih ih
Anonymous
Hrsnya yg ngasih nama itu daddy ya bkn mommy nya yg miskin itu
Anonymous
Gk sopan bngt lu Retha manggil suami nama gk di ajarin sopan santun apa ya psti sih jelas lah orng miskin yg 1 ini gk pnya sopan santun
Anonymous
Gk sopan bngt lu Retha jdi istri udh miskin sok kaya bngt lgi itu kaya dri Arga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!