NovelToon NovelToon
Istri Kecil Om Pedofil

Istri Kecil Om Pedofil

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Perjodohan
Popularitas:391k
Nilai: 4.9
Nama Author: Eyha

~Sequel POROS JODOH~




"Moony, menikahlah denganku!"

"Tidak!!!"

Hah! Mimpi yang sama! Aku tidak akan membiarkan mimpi itu menjadi nyata!

Namaku Dania Riady. Seumur hidupku, tak pernah terbersit sedikitpun dalam benakku akan hidup seorang diri di negara asing tanpa kedua kakakku.

Dan parahnya, semua ini terjadi karena Om Pedofil itu!

Pria tua yang bahkan usianya hampir sama dengan ibu kandungku, dan dia bermimpi untuk menikahiku?

Aku harap Om Pedofil segera bangun dari mimpinya karena setelah aku kembali, aku hanya akan menikahi pria yang aku cintai. Bukan dirinya!!!

Akankah aku berakhir dengan om pedofil atau akankah ada yang datang menyelamatkan hidupku???

Dan inilah kisah manisku yang tidak semudah menghabiskan gula-gula kapas ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eyha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SUARA MASA LALU

Rumah besar Sanjaya sedikit terlihat berbeda hari ini karena ada sebuah perayaan di sana. Meskipun sederhana, tapi suasananya cukup ramai akibat ulah ketiga cucu keluarga Sanjaya.

"Sayang-sayangku, sudah cukup bermainnya. Ayo, sekarang kita potong kuenya dulu!" seru Deta lembut seraya membuka sebuah kotak berukuran cukup besar di atas meja makan.

Tary yang sedang beradu mulut dengan kedua sepupunya pun seketika bungkam dan menatap hampa ke arah pintu utama.

"Tapi, Ma ...."

Deta menoleh dan mendapati putrinya tengah termenung. "Iya, Sayang?"

"Dimana aunty? Tahun ini seharusnya jadi ulang tahun pertamaku yang di rayakan bersama aunty, tapi kenapa aunty tidak datang?" tanya Tary sedih.

Pertanyaan putrinya membuat Deta tertegun hingga tanpa sadar mengikuti arah pandangan Tary. "Aunty pasti datang, Sayang. Kemarilah dan potong kuemu karena kedua kakakmu sudah meneteskan air liurnya melihat kue yang lezat ini!"

Meskipun terpaksa, Tary akhirnya melangkah untuk menghampiri Deta ketika melihat kedua sepupunya tersenyum dengan wajah aneh.

"Papa dimana, Ma?" tanya Tary lagi, ketika tak melihat sosok Ricky dimanapun.

Deta tersenyum hangat. "Papa sedang bicara dengan tante Fita di ruang kerjanya."

Pipi Tary seketika menggembung mendengar jawaban Deta. "Tidak ada yang peduli padaku! Semuanya hanya memikirkan urusan mereka sendiri."

Deta terbelalak karena ucapan putrinya hingga ia tak mampu mengatakan apapun, melainkan hanya menganga tak percaya.

"Siapa yang berani tidak perduli pada putriku yang cantik?" tanya seseorang yang baru saja memasuki rumah.

Semua mata tertuju pada sosok Nino yang berjalan dengan percaya diri bersama Dania di sampingnya.

Deta tersenyum bahagia. "Itu uncle dan aunty sudah datang."

"Uncle No!!!" seru Tary bahagia seraya menghambur memeluk Nino.

Nino membentangkan tangannya dan memeluk Tary dengan erat, kemudian mengayun-ayunkan tubuh mungil Tary. Gadis kecil itu bahagia bukan main hingga tertawa terbahak-bahak.

Kebahagiaan yang terpancar di wajah Tary membuat Dania turut bahagia dan tanpa sadar terus menatap penyebab kebahagiaan keponakannya itu.

"Kau baru menyadarinya?" tanya Nino, di susul kerlingan mata nakalnya.

Dania tertegun dan langsung mengalihkan pandangannya. "Apa maksudmu?"

Nino mendekatkan bibirnya ke telinga Dania. "Aku pria idaman yang tepat untukmu, bukan?"

Bola mata Dania seketika membesar, di barengi detak jantungnya yang tiba-tiba mengalami peningkatan. "A- Aku tidak mengerti!"

Ketika Dania berniat untuk melarikan diri dari rasa malunya, Nino berhasil mencegahnya dengan menahan pergelangan tangan Dania menggunakan sebelah tangannya. Sementara, tangan sebelahnya ia gunakan untuk menggendong Tary yang masih tersenyum ceria. Dania pun urung membuat keributan yang hanya akan menyakiti hati keponakan kesayangannya.

Melihat Dania yang tidak melawan, Nino langsung memanfaatkan keadaan dengan menarik tangan Dania hingga wanita itu jatuh ke pelukannya.

"Kau!!!" geram Dania, ketika tubuhnya bertabrakan dengan tubuh kekar Nino apalagi ketika ia merasakan tangan Nino yang berpindah melingkari pinggangnya.

Nino tersenyum usil. "Dimana hadiah untuk Tary, Aunty Cantik?"

Bibir Dania terasa gatal menahan amarah yang ingin segera ia ledakkan. Namun, Dania tidak bisa merusak kebahagiaan Tary hanya karena keegoisannya. Ia pun terpaksa memasang senyuman bahagia agar Tary tidak curiga.

"Uncle, bukankah kau yang membawa hadiahnya? Apakah kau sudah melupakannya karena usiamu?" sindir Dania halus.

Lagi-lagi, Nino tersenyum karena Dania benar-benar bisa membuatnya mati kutu. "Baiklah, sepertinya kita memang lupa membawanya dan itu semua salahku."

Wajah ceria Tary seketika berubah muram dan meminta untuk turun dari gendongan Nino. "Tidak ada yang sayang padaku!"

Dania melepaskan paksa tangan Nino yang masih melingkar di pinggangnya ketika melihat Tary berjalan dalam kemarahan. "Tary!!!"

Di atas tangga, Ricky sudah berdiri dengan sebelah alisnya yang terangkat. "Ada apa ini?"

"Maaf, Pangeran, ini semua -" Dania tidak melanjutkan kalimatnya karena Nino tiba-tiba saja merangkul bahunya.

"Tidak ada apa-apa, Ky! Putri cantik kita hanya sedikit kecewa padaku." Nino mengedipkan sebelah matanya.

Ricky berjalan menghampiri Tary dan langsung menggendong putri kecilnya itu. "Sudahlah, Sayang. Uncle No memang mengecewakan!"

"Apa katamu!!!" sungut Nino, tak terima di ejek Ricky yang berjalan melewatinya dengan wajah menjengkelkan.

Dania melepaskan paksa rangkulan Nino. "Pangeran benar! Kau memang mengecewakan dan ... Tidak pengertian!"

Nino mendengus dan tersenyum hampa ketika Dania berjalan menjauhinya. Entah mengapa, Nino merasakan ada sesuatu yang berbeda dari Dania.

***

"Mana kue untukku?" tanya Nino, begitu semua orang mendapatkan kue sementara ia tidak mendapatkannya.

Deta tersenyum penuh arti. "Maaf, Kak Nino, aku hanya mengikuti perintah "Ratu" kita hari ini."

Nino menatap Tary penuh harap. "Tary yang cantik, kenapa kau jahat sekali padaku?"

"Karena Uncle No tidak membawa hadiah untukku!" jawab Tary ketus.

"Tapi, aku sudah membawa hadiah yang selama ini selalu kau impikan!" sanggah Nino, dengan wajah konyolnya.

Semua mata menatap Nino kebingungan. Tentu saja hal itu membuat Dania semakin di buat kesal dengan ulah suaminya.

"No, sejak kau datang aku tidak melihatmu membawa hadiah apapun untuk Tary. Lalu, dimana hadiahnya?" tanya Ricky, mulai bingung dengan ucapan Nino.

Nino kembali tersenyum dan mendekati Dania. "Inilah hadiahnya! Aku bawakan aunty kesayangan Tary yang selama ini ia rindukan dan begitu ingin ia hadirkan di setiap hari ulang tahunnya."

Awalnya, semua orang tidak mengerti maksud Nino. Namun, beberapa saat kemudian semuanya mulai memahami maksud ucapan Nino dan tertawa bersama.

"Kau memang tidak bermodal, Brothers! Kau menjadikan tuan putriku sebagai hadiahmu. Katakan saja jika kau lupa membawa hadiah!" ejek Ricky, di susul gelak tawa yang membahana.

Nino berdecak. "Kata siapa aku tidak bermodal? Ada harga yang harus aku bayar untuk kehadiran Dania di tengah-tengah kita hari ini dan itu tidaklah murah."

Dania melirik tajam Nino dengan sudut matanya. Rasanya, ia ingin sekali menyumpal mulut Nino yang tidak bisa diam.

"Sudahlah! Lupakan itu!" Deta menyerahkan piring berisi potongan kue kepada Nino. "Makanlah kuemu, Kak Nino!" pintanya.

Nino tersenyum seraya mengambil piringnya. "Bolehkah aku meminta satu piring kosong, Ibunya Tary?"

Deta mengernyit. "Kau bahkan belum memakan kuenya, Kak, tapi sudah ingin piring yang lain?"

"Aku -"

Dania langsung menyela ucapan Nino. "Akan aku ambilkan!"

"Terima kasih!" sahut Nino, ketika Dania berjalan ke arah dapur.

Deta yang mengira sikap Dania sebagai sebuah baktinya terhadap suaminya, begitu bahagia melihat Dania yang mulai menerima pernikahannya. Ia tidak menyadari jika Dania berusaha menutupi hal terburuk dari pernikahannya, yaitu tidak terjalinnya komunikasi yang baik antara dirinya dan Nino.

'Dia terus saja membuat keributan dengan tingkahnya itu!' Umpat Dania dalam hati.

Beberapa saat kemudian, Dania kembali dan menyerahkan piring kosong kepada Nino tanpa bicara. Begitu juga dengan Nino yang menerima piringnya tanpa mengatakan apapun.

Saat semua orang menikmati hidangan, tiba-tiba saja Nino berdiri dan menyerahkan sebuah piring kepada Tary yang masih memasang wajah kesalnya.

Happy birthday to you ...

Happy birthday to you ...

Happy birthday ... Happy birthday ...

Happy birthday, Tary ...

Lantunan merdu suara Nino membuat semuanya terpana dan tak menyadari apa yang ada di atas piring. Sebuah kotak berisi kalung dengan ukiran nama "Tary" yang indah.

"Thank you, Uncle No!" ucap Tary seraya memeluk Nino.

Keceriaan Tary hari itu, kembali membuat suasana bahagia di rumah besar Sanjaya. Semua orang larut dalam kebahagiaan dan mulai bersenda gurau kembali, kecuali seseorang yang masih hanyut dalam kenangannya.

'Suara itu ... Apakah ???'

Hallo semuanya🤗

Jangan lupa di tap jempolnya 👍 dan tinggalkan jejak 👣👣 kalian di kolom komentar 👇sertakan votenya juga 'ya 👈sebagai mood booster untuk author amburadul kesayangan kalian ini 😘

I ❤ U readers kesayangan kuhh

1
Aurora
strategi Nino sangat bagus
martina melati
hahaha
Salsaini Aini
Luar biasa
Juna Dong
luar biasa
Rafa Eljuliansyah
yeeee unboxing
WaDoow
wah Nino tu
WaDoow
akhirnya wkwkw
Ruk Mini
tq karya t Thorr sgt menghibur ..d tgg karya yg lain y
Eyha: terima kasih kakak 😍
total 1 replies
Ani Yuningsih
gak jelas banget si dania
Ani Yuningsih
pergilh Nino yg jauh
Ani Yuningsih
muter" teruusss, gaje
Ani Yuningsih
aku sebel banget ya sm Dania
Jeiny Lahe
malam pertama nggak asik thor.....🤭🤭🤭
Jeiny Lahe
thor tolong di perjelas ceritanya......
kalonggak salah dania mau menanyakan sesuatu kepda tuan rumahnya di kediaman sanjaya....
tapi kok ngk.....
🙏🙏🙏 maaf thor makin kesini ceritanya kayaknya aku ngk ngerti......
dan sepertinya ricky, deta, dito sama nino menyembunyikan sesuatu... mau disampaikan tapi ngk kelar2....maaf yah klo aku sedikit bingung....🙉🙉🙉
Jeiny Lahe
kayaknya kamu nyadar deh dania.....
Jeiny Lahe
bodohnya dania ngk tahu apa yg dia mau.... nino beneran cinta mati sama dia, danianya hanya fokus ama kebenciannya.... apa author membuat dania nggak peka yah.....?😁😁😁😁
Jeiny Lahe
aduh thor kapan luluhnya hati moony....
hampir bosan aku....
Jeiny Lahe
tunggu thor...aku mau membayangkan dulu🤣🤣🤣🤣
Eyha: gimana? udah kebayang belum kak 😂
total 1 replies
Jeiny Lahe
janganlah pak toto.... nanti kamu nggak dapat gaji sama sekali...atau nyawamu melayang🤣🤣🤣🤣
Jeiny Lahe
dania.....😁😁😁 memang itu yg akan terjadi🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!