Awas! 21+🙈
Yutasha Geraldine, biasa di panggil Yuta. Perempuan yang suka berhalusinasi, sehingga ia menjadi penulis novel online di sebuah platform yang ada di negri ini.
Perempuan yang punya keinginan novelnya di terbitkan itu, di buat pusing tatkala orang tuanya memberitahukan perihal perjodohannya dengan anak teman papanya.
Yuta mengatakan pada orang tuanya, bahwa dirinya sudah tidak virgin lagi. Membuat orang tua Yuta marah dan kecewa. Mereka ingin Yuta membawa laki-laki itu untuk meminta pertanggungjawaban karena telah menodai putrinya.
Yuta mencari orang yang tepat untuk di jadikan suami bayaran. Hingga ia menemukan lelaki berkaca mata tebal yang merupakan kakak seniornya di kampus. Yuta terus membujuk lelaki itu agar mau menerima tawaran darinya.
Penasaran kan? Cus ah kepoin cerita mereka!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lee_yuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Beruntung
Setelah kejadian di perpustakaan tadi, kini mereka berada di sebuah mall yang ada di kota Jakarta ini. Mereka kini tengah melihat-lihat serta memilah cincin mana yang cocok untuk acara pertunangan mereka.
Yutasha selalu menolak, tiap kali Erlangga menyodorkan cincin untuk Yutasha coba. Menurut Erlangga, cincin yang ia pilih akan terlihat bagus jika dipakai di jari manis Yutasha. Namun Yutasha selalu menolak dengan alasan tidak suka.
Alasan sebenarnya Yutasha selalu menolak cincin pilihan Erlangga ialah karena harga yang di bandrol untuk cincin itu sangatlah tinggi. Jika ia belikan motor matic dengan merk N-Max, mungkin akan dapat tiga unit motor. Dan tentunya, Yutasha tahu jika Erlangga tak akan mampu membayarnya. Apalagi dirinya yang tak punya tabungan sebanyak itu. Untuk membayar Erlangga saja masih ia cicil, apalagi untuk membeli cincin yang harganya selangit itu.
"Nggak ada yang kamu suka di toko ini?" tanya Erlangga menyerah.
Sudah berapa buah cincin yang ia coba rekomendasikan pada Yutasha, namun selalu ditolak oleh gratis itu.
Yutasha menggeleng kepala, bukan karena tidak menyukai semua cincin itu. Bahkan kalau diijinkan, ia ingin memiliki semua cincin itu. Namun apalah daya kantong yang tak bersahabat.
Melihat wajah Erlangga yang sedikit berubah tak ramah lagi. Yutasha berinisiatif mendekat ke arah Erlangga berada. Ia mencondongkan wajahnya lebih dekat lagi pada Erlangga. Tentu saja hal itu membuat jantung Erlangga berdetak lebih kencang.
Jangan bilang kalo ini gadis mau mencium ku disini! Batin Erlangga memasang sikap waspada. Karena sikap gadis yang sedang bersamanya kini tak menentu. Sering berubah seiring berhembus nya angin.
"Harganya terlalu mahal, Kak. Aku, mana ada tabungan segitu. Kita pindah ke toko biasa saja ya?" ajak Yutasha setelah mengungkapkan kegelisahannya.
Ya Salaamm... Ternyata karena ini dia sedari tadi menolak terus? tanya Erlangga dalam hati. Wajar saja sih, jika dia berpikiran aku tak mampu membelikan cincin disini karena harga. Ucapnya kemudian, namun hanya mampu ia ucap didalam hati.
"Oohh... Begitu. Kirain kamu tidak suka karena modelnya tidak bagus." kata Erlangga mencoba memancing Yutasha.
"Bukan begitu, Kak. Disini cincinnya bagus-bagus semua, dan aku sangat suka modelnya yang simpel, namun terlihat elegan kalau dipakai." pendapat Yutasha.
Memang ada satu cincin yang menarik perhatiannya sedari dia datang dan melihat cincin di toko ini. Namun rasa ketertarikan itu berubah menjadi rasa yang mengerikan, dikala ia tahu harga dari satu buah cincin itu.
"Kalau begitu kamu suka yang mana?" tanya Erlangga tanpa basa basi.
"Eh! Maksud Kak Erlan, aku disuruh milih, gitu?" tanya Yutasha memastikan. Dan Erlangga mengangguk tanda iya.
"Nggak usah, Kak! Kita pindah tempat saja." Yutasha menarik lengan Erlangga untuk pergi menjauh dari toko itu. Sebelumnya Yutasha meminta maaf pada pegawai yang melayani mereka tadi.
Erlangga hanya bisa menggeleng kepala saat Yutasha menarik lengannya. Lagi dan lagi, ia dibuat kagum dengan kepribadian gadis yang tak mudah ia tebak. Yang pasti, gadis yang telah membeli dirinya ini sangatlah berbeda dengan gadis lain.
Disaat gadis lain dengan senang hati akan memilih cincin itu, jika ditawari untuk memilih yang mana. Namun gadis cantik alami dan berpakaian sederhana serta sopan ini, justru menolak dengan tegas tawaran Erlangga.
"Sungguh beruntung aku bertemu denganmu." gumam Erlangga yang tak sengaja terdengar oleh Yutasha.
Yutasha menoleh kearah Erlangga yang tengah ia tarik. Ia baru sadar sedari tadi tangannya menempel pada lengan Erlangga kayaknya pasangan kekasih. Dengan cepat, ia melepas tangannya pada lengan Erlangga.
"Maksud Kak Erlan, beruntung bertemu denganku, atau ketemu sama pegawai toko tadi?" tanya Yutasha. "Memang cantik banget sih, dia. Nggak salah kalau Kakak merasa beruntung seperti itu. Aku pun juga merasa iri, jika melihat wanita yang cantik nan anggun seperti itu." cerocos Yutasha.
"Aku beruntung bertemu denganmu, bukan dengan dia. Dan kamu juga jauh lebih cantik dari pegawai itu." ucap Erlangga jujur, membuat wajah Yutasha memanas serta bersemu merah.
Kenapa tiba-tiba udaranya panas seperti ini? Batin Yutasha. Kedua telapak tangannya sembari ia kibaskan tepat didepan wajahnya.
Jangan lupa like nya😘