Bagaimana rasanya jika ternyata kehormatanmu sampai direnggut oleh Kakak tirimu sendiri?
Rina terlibat cinta segitiga dengan Rangga dan juga Mega yang ternyata memiliki sebuah rencana untuk memisahkan dirinya dengan Rangga, kekasih yang merupakan sahabatnya.
Sampai akhirnya Rina pun menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan oleh kakak tirinya sendiri yang bernama Angga. Beruntung saat Angga mulai menyadari kesalahannya terhadap Rina yang ternyata adalah adik tirinya, Rina mengalami sebuah kecelakaan yang menyebabkan dirinya hilang ingatan dan melupakan segala peristiwa pahit itu. Bahkan Rina pun melupakan Rangga kekasihnya yang merupakan calon suaminya.
Bagaimana kisah Rina menemukan jati dirinya dalam ingatannya yang hilang? Sedangkan kehormatannya telah dirampas oleh Angga, kakak tirinya sendiri?
Apakah Rina bisa lolos dari penculikan yang direncanakan oleh Mega, sampai membuatnya terbuang ke India? Ikuti kisah menarik di dalamnya dengan komedi dan action yang memukau bersama para aktor dan aktris dalam negeri juga Bollywood.
happy reading..
Terima Kasih
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Pradita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Asal Usul Mega
Siska seakan ingin memberikan suratnya terhadap Angga yang sudah berada di hadapannya.
"Selesai sudah." ujar Mega sambil memejamkan matanya.
"Ini Mega, surat yang tadi jatoh, lain kali lebih hati-hati lagi ya." ujar Siska menyodorkan suratnya kepada Mega.
"Eh, iya Siska, maaf ya aku tadi kurang hati-hati sampai bisa nabrak kamu." ucap Mega seraya mengambil suratnya dari Siska.
Siska pun sengaja memberikan kepada Mega dengan posisi kertas terbalik jadi hanya tampak kertas putih oleh Angga.
"Ya sudah kalau begitu, saya ingin pulang cepat hari ini ya, kebetulan saudara tiri saya malam ini akan memperkenalkan calon istrinya kepada keluarga besar, jadi Mega dan Siska tolong di handle ya segala urusan kantor." titah Angga kepada Mega dan Siska.
"Baik Pak." ujar Siska.
"Oke Pak." ucap Mega.
Angga pun bergegas pergi meninggalkan kantor. Sementara itu Siska dan Mega beranjak menuju ruangan Mega, sesampainya di dalam ruangan.
"Sekarang kamu bisa jelaskan apa maksud surat tadi?" tanya Siska dengan menarik tangan Mega.
"Baik aku akan ceritakan semuanya." ucap Mega seraya melepaskan tangan Siska dari tangannya.
Mega lalu menceritakan semua kepada Siska, mulai dari pemerkosaan yang di lakukan Angga terhadap Rina dan ancaman Angga terhadap Rangga yang akan menyebarkan foto-foto Rina dengan tanpa sehelai pakaian pun. Mega melanjutkan ceritanya bahwa sebenarnya Rangga itu tidaklah meninggal seperti yang Rina dan orang lain ketahui, hanya saja Rangga pindah keluar kota.
"Apa! Pak Angga sudah memerkosa Rina." ujar Siska terkejut.
Siska pun teringat dari isi surat yang Rina tinggalkan.
"Jadi ini maksud surat itu." gumam Siska.
"Tapi saat pemakaman itu aku datang ke sana dan peti mati itu memang di kubur, di sana terlihat keluarga Rangga semua berkumpul, mereka tampak sedih dan terpukul." ujar Siska yang heran.
"Iya mereka memang tidak ada yang tahu termasuk orang tua Rangga, yang tahu saat itu hanya Lisa saja, makanya Lisa selalu menjaga agar siapapun tidak ada yang membuka peti mati kosong itu." ucap Mega.
"Jadi semua yang Rangga lakukan demi Rina?" ucap Siska bertanya.
"Iya, karena Angga ingin Rina merasakan bagaimana rasanya kehilangan orang yang di cintai, sama seperti yang Kakak perempuannya rasakan." ujar Mega menjelaskan.
"Maksudnya apa hubungannya dengan Rina?" tanya Siska penasaran.
"Jadi Meninggalnya Suami dari Kakaknya Angga itu di anggap karena keputusan Pak Adi yang mengirim suami Kakaknya Angga untuk bertugas ke Kalimantan, padahal saat itu cuaca lagi tidak kondusif dan terjadilah kecelakaan proyek di sana yang mengakibatkan suami dari Kakaknya Angga meninggal." ujar Mega dengan lengkap menceritakan kepada Siska.
"Jadi Pak Angga dendam dengan Pak Adi dan yang jadi pelampiasannya adalah Rina." ucap Siska.
"Iya itulah mengapa aku membantu Rangga." ucap Mega.
"Rina itu sahabat aku, aku juga akan membantu kamu, aku sebenarnya punya perasaan lain ke Pak Angga tapi mendengar semua cerita kamu, aku jadi membencinya." ucap Siska penuh dengan kekesalan terhadap Angga.
"Jadi kamu sudah mengenal Rina?" tanya Mega.
"Iya aku, Rina dan Rangga satu kuliah, tapi aku pindah kuliah karena suatu hal." ujar Siska.
"Berarti kita satu kuliah dong! Aku, Rangga dan Rina itu satu kuliah juga soalnya, tapi aku kok gak pernah liat kamu ya?" tanya Mega seraya mengingat.
"Mungkin kamu lupa, karena aku memang hanya beberapa bulan, tapi memang kalau aku ingat-ingat sepertinya aku pernah melihat kamu." ujar Siska mencoba mengingat.
"Iya aku dulu rambutnya panjang dan tidak menggunakan kacamata, mungkin kamu jadi gak ingat aku ya." ujar Mega.
"Tunggu sebentar aku ingat-ingat dulu." ujar Siska lebih seksama lagi mengingat.
Siska mencoba membuka lembaran-lembaran kisahnya semasa kuliah dulu bersama Rina. Mega yang menunggu Siska yang menjadi sangat mengantuk karena sudah terlalu lama Siska belum juga mengingatnya.
15 menit kemudian
"Aku sudah ingat sekarang, kamu yang waktu itu di kantin ya, kamu yang minjemin aku uang waktu aku kurang bayar jus karena uang aku tertinggal di kelas." ujar Siska dengan raut wajah yang senang karena berhasil mengingat Mega.
Siska pun terkejut melihat Mega yang tertidur di meja kerjanya.
"Lah kok tidur Mega." ucap Siska bingung.
******
Bersambung✍️