Anto adalah pemuda malas. yang bermimpi untuk menjadi seorang penakluk di dunia ini.
tetapi Anto hanyalah pemuda miskin yang sangat malas.
Anto juga bukan pemuda yang kaya.
pekerjaan nya hanyalah melamun dan berkhayal.
tetapi Anto adalah pemuda pemberani dan baik hati.
mampukah Anto mewujudkan mimpi Nya yng muluk muluk.
ikuti kisah perjalanan Anto yang pemalas dan cabul. dan ini adalah cerita untuk umur ***
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Suryo Widodo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 34 barda insaf woi
Sore itu, cuaca sangat cerah.
matahari bersinar redup, sebentar lagi akan tenggelam di ufuk barat. Burung burung bernyanyi bersahutan hendak kembali ke sarang. Suasana itu kontras dengan ke beradaan dua insan yang sedang di mabuk asmara. Kontras pula dengan pasangan kekasih itu. Yang satu sangat cantik bagaikan kan bidadari dari kahyangan. Yang satu lagi kucel, Kumal, bagai orang gila di pasar. Itulah Anto dan Maya. Pasangan ter serasi di jagad novel.
Anto memegang dua pipi Maya. Terasa lembut dan hangat. Tiada bosan bosan nya Anto menatap wajah Maya yang sangat cantik tiada Tara nya. Sedang Maya menatap wajah Anto yang kucel, Kumal tidak terawat, kumis dan brewok Anto cenderung gimbal.. tetapi Maya juga tidak pernah bosan menatap wajah Anto yang seperti itu, bagi Maya , Anto adalah laki laki tertampan di alam ghaib.
":sayang,, mari kita berbenah untuk meneruskan perjalanan kita sayang .!"
Kata Maya mengajak segera melanjutkan perjalanan.
" iya.. Hayuk.. Tapi kamu tuntaskan dulu masalah barda.
pastikan barja me mulang kan semua wanita bekas Harem nya. Kasihan mereka,, dan pastikan barja menjamin kesejahteraan. Mereka. Setelah selesai , suruh barja menyusul kita..!"
Rupanya semua tindakan Maya adalah skenario dari Anto. Anto yang memikirkan nya dan Maya yang melaksanakan nya .
" baik kang mas sayang, ucapan mu adalah perintah bagiku sayang.."
Anto masuk ke dalam rumah. Membenahi semua pakaian nya dan pakaian Maya. Sedang Maya mendatangi barja di kamar nya. terlihat barja sudah siuman. Tetapi tidak ada satupun mantan Harem barja yang menunggui barja di kamar.
" kamu sudah bangun barja...?"
Barja menoleh, tubuh nya masih terasa lemas. Barja tampak ke payah an untuk menjawab pertanyaan Maya, Maya mendekat dan memangku kepala barja. .
" minumlah barja..! Tubuh mu terlihat masih lemah.."
Maya mengambil kendi dan mendekatkan ke mulut barja. Barja meneguk air pemberian Maya pelan pelan. Setelah cukup, Maya menawarkan Bardan makan.
" barda... Apakah kamu mau makan..? "
Sekali lagi barda mengangguk. Sudah sedari tadi barda kelaparan. Tetapi karena tubuh nya yang lemah, barda hanya bisa menahan nya. Walaupun makanan dan minuman sudah tersedia di samping nya. Maya melayani barda dengan mesra.
sambil memangku kan kepala.
barda, Maya menyuapi barda.
barda pun makan nya menjadi sangat lahap, setelah habis lima porsi kira kira kalau di warteg. Barda merasa kenyang. Barda di dudukan oleh Maya dan di pegang leher belakang nya.
" keluarkan barda...!".
Barda yang baru saja di layani oleh Maya, sekarang barda di paksa mengeluarkan sesuatu dari dalam tubuh nya. barda tengadah mulut nya terbuka lebar, dari pusat nya barada, seperti ada sesuatu yang di tarik paksa keluar. Tangan kanan Maya mengurut punggung barda ke atas. Tampak asap hitam pekat keluar dari mulut barda. Semakin lama semakin tebal dan membentuk sesosok Pocong hitam dengan wajah sangat mengerikan. Sosok pocong itu menyapu pandangan nya ke sekeliling. Dan ketika nata nya beradu dengan Maya, pocong itu terkejut dan hendak melarikan diri. Tetapi Maya mengarah kan telapak kiri nya setelah mencengkram leher belakang barja.
" mau lari kemana kamu iblis...?
kamu tidak pantas berada di alam manusia.. Kamu akan menyebarkan bencana bila di alam manusia.. Masuk..!""
Pocong itu meronta ronta hendak melarikan diri. Tetapi hisapan telapak tangan kiri Maya terlalu kuat buat pocong itu. Perlahan lahan pocong hitam itu masuk ke telapak tangan Maya. Dan di penjarakan di ruang spiritual Maya.
" diam dan tenanglah di situ. Tidak pantas kamu di luar sana..lebih baik kamu di sini."
Kata Maya di dalam ruang spiritual nya ke pada pocong hitam. Pocong itu menatap Maya penuh ke benci an. Tetapi Maya malah tertawa senang dengan reaksi pocong hitam yang tidak berdaya.
" bagaimana perasaanmu sekarang barja..? Aku menarik ilmu yang kamu pelajari dengan cara sesat. Termasuk ilmu pancasona mu. Dan ilmu kanuragan serta ajian yang tidak mengandung unsur iblis masih berada di tubuh mu. Pergunakan lah ilmu dan kekuatan mu untuk ke baikan. Tanamlah karma yang baik. Dan kembalikan lah wanita wanita yang kamu culik. bagi kan seluruh harta mu pada mereka. Dan pastikan mereka semua hidup terjamin. Ingat.. Sampai mereka bisa berusaha dengan layak. Setelah tugas mu menyejahterakan wanita yang kamu culik telah selesai, susul aku dan suamiku ke arah selatan. Jangan kamu ingkar.. Aku bisa melihat kamu di manapun barda.. Aku mau meneruskan perjalanan ku dengan suamiku. Baik baik kamu barda.. Dan ingat ingat lah semua perintahku ke padamu.
Barda kepala nya tertunduk. Ada rasa haru dan rasa patuh.
biarpun jiwa nya telah terikat , tetapi Maya memperlakukan diri nya dengan sangat baik. Barda pun bersujud dan menciumi kaki Maya. Maya terkejut, tidak menyangka kalau barda akan bertindak seperti itu.
barda memeluk kaki Maya menciumi kaki Maya sambil menangis .
" kanjeng nyai... Hati mu sungguh mulia, ternyata semua yang kamu lakukan hanya untuk ke baikan diriku semata.. Sungguh aku merasa sangat malu kanjeng nyai.. tentu.. Tentu semua ucapan mu akan aku laksanakan kanjeng nyai..bila di ijinkan, saya ingin mengabdikan diri pada kanjeng nyai.."
Maya buru buru mengangkat barda berdiri dan me meluk nya
" sudah,, sudah. Barda, kamu jangan bersikap seperti itu, aku hanya menjalankan kewajiban ku saja. Jangan terlalu di besar besarkan barda. kamu jalankan perintahku saja aku sudah sangat senang barda.. Sampai ketemu lagi barda, jaga diri baik baik, dan jalankan semua amanat ku kepadamu barda. Aku pergi dulu."
Setelah berpamitan ke pada barda, Maya keluar ruangan untuk menemui Anto. Ternyata Anto sudah selesai membenahi pakaian bekal nya.
" sudah sayang...? Sudah kamu perintahkan barda seperti yang aku katakan sayang .?"
Maya menarik tangan Anto. Dan memeluk Anto dengan mesra seakan akan takut ke hilangan Anto.
" sudahlah lah sayang,, aku mengerti perasaan mu... Itu pertanda, kamu semakin manusiawi sayang.. Ternyata kamu bisa juga bersikap bijaksana sayang.."
Kata Anto sambil mengusap usap rambut Maya yang hitam indah berkilau. Anto dan Maya. Keluar dari rumah kayu nya barda, ternyata Anto dan Maya sudah di tunggu empat wanita bekas Harem nya barda. Melihat Maya keluar rumah,, sontak mereka bersimpuh di hadapan Maya, mereka semua ingin ikut dengan Maya.
" kanjeng... Ijinkan kami mengikuti kanjeng nyai... Kami sudah tidak tahu kabar keluarga kami.. Apakah masih hidup ,, atau sudah meninggal.. Kami tidak tahu kanjeng, maka injin kan kami ikut kanjeng nyai.."
Melihat para wanita itu bersimpuh,, buru buru Maya mengangkat berdiri mereka semua. Sungguh Maya menjadi tidak enak hati dengan perlakuan para wanita itu kepada nya.
bagaimana nasib mbak mbak cantik bekas nya barda... Kita simak nasib mbak mbak nya di bab berikut nya.