Revalina Putri Bianco gadis 18 tahun, ia tinggal bersama kedua orang tuanya di sebuah desa terpencil. Reva gadis muda yang cantik, pintar dan penurut.
Pada suatu hari kedua orang tua Reva meninggal Dunia dan kini Reva hidup sebatang kara. Menurut permintaan Antonio sang ayah , Reva harus ke Jakarta menemui seseorang yang tak lain adalah kakeknya.
Apakah Reva akan bertemu Kakeknya di Jakarta??
Akankah Kakek menerima Reva sebagai cucunya??
Cinta Karena Perjodohan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vivi Kunaefi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Kriinnggg....Kriingg...Kriingg...
Alarm berbunyi, reva langsung terbangun dari tempat tidurnya. Dia masuk ke kamar mandi, setelah selesai mandi reva menjalankan kewajibannya dahulu.
Kukuruyukkk.... betok...betok...
Reva duduk sambil bersender di ranjangnya, ia memainkan ponselnya.
Setelah bosen, reva memutuskan untuk keluar kamar. Semenjak dia ikut kakek, reva nggak pernah memasak.
Semua pelayan sedang bekerja, reva berjalan mendekati dapur, dia melihat bi sumi sedang memasak sarapan pagi.
" Pagi bi sapa reva sopan.
" Pagi juga Non balas bi sumi.
" Biar reva saja bi yang masak ucap reva sambil memakai clemek.
Reva kali ini ingin membuat nasi goreng.
Sreeng...sreengg..sreeng.
Dengan beberapa menit nasi goreng sudah jadi.
" Bau'nya harum sekali non puji bi sumi.
" Terimakasih bi, Nui buat bibi ucap reva memberikan satu piring nasi goreng.
Reva langsung menata nasi goreng bikinannya di meja makan, di dapur para pelayan mencicipi nasi goreng bikinan reva.
" Enak banget bi nasi gorengnya puji tika salah satu pelayan.
Bi sumi menuapkan satu sendok nasi goreng ke mulutnya, pelan- pelan dia mengunyah.
" Iyah Tik, enak banget ucap bi sumi yang masih melahap nasi goreng.
" Emang yang bikin siapa bi? tanya tika penasaran.
" Non Reva ucap bi sumi.
Mereka berdua makan dengan lahap.
Reva sudah duduk di meja makan, menunggu kehadiran kakek. Dari ruang tengah terlihat kakek berjalan menuju ruang makan. Kakek kemudian duduk, di dekat reva.
Reva mengambilkan nasi goreng buatanya untuk kakek. Mereka makan begitu tenang dan lahap.
" Masakan ini rasanya seperti nasi goreng buatan Antonio batin Andrea.
Kakek perlahan- lahan menyuapkan makanan ke dalam mulut. Air mata kakek tiba- tiba menetes.
" Kakek kenapa menanggis? tanya reva khawatir.
" Nggak papa nak jawab andrea.
" Apa masakan reva nggak eñak kek ucap reva.
" Enak ko nak, kakek hanya saja ingat anak kakek antonio ucap Antonio sedih.
Reva kemudian memeluk kakek.
" Kakek jangan sedih lagi yah, kan sekarang reva.
Kemudian mereka melanjutakan sarapan, selesai sarapan reva sudah bersiap - siap akan pergi bersama Debora dan faris sedangkan kakek sementara akan ke kantor.
Reva mengantar kakek sampai parkiran mobil, Dede sudah bersiap di samping mobil. Setelah kakek pergi, mobil faris datang.
Mereka berdua turun dari mobil, reva mencium punggung tangan debora kemudian memeluknya.
" Mau langsung ucap debora.
" Boleh mah, reva mau ambil tas dulu di kamar ucap reva kemudian meninggalkan debora dan faris di ruang tamu.
Reva hanya memakai kemeja, celana jeans dan sepatu kets. Reva juga membawa buku kuliah, takutnya nanti telat untuk ke kampus.
" Ngapainz bawa buku tanya faris.
" Sekalian nanti mau kuliah ucap reva.
" Hari ini acaranya padat sayang, kamu nggak usah kuliah dulu nanti Kalau sudah kelar baru kuliah lagi. Nanti mamah izin sama kepala yayasan Universitas Gajah tunggal ucap debora.
" Tapi mah, reva kan baru kuliah ucap reva.
" Nggak usah tapi -tapian ucap debora.
Reva sudah berada didalam mobil, reva duduk di sebalah faris sedangkan mamah di belakang. Reva dan faris saling curi pandang, debora yang duduk di belakang memperhatikan gerak gerik anaknya.
" Duh malu-malu kucing batin debora kegirangan.
Mobil melaju dengan cepat, sampai disebuah Butik terkenal di Jakarta. Mereka bertiga turun dari mobil masuk ke butik. Debora memilih pakaian yang akan di pakai pas acara pernikahan.
Reva mencoba gaun pilihan debora tapi reva menolaknya.
" Mah reva ingin adat jawa saja ucap reva pelan dan reva nggak mau pernikahan reva terlalu mewah.
" Bagus lah timpal faris.
Dia nggak ingin semua teman bisnisnya tau, kalau dia menikah atas dasar perjodohan.
" Mau taruh dimana muka ku, kalau semua orang tau!! dikira aku bujang lapuk saja nggak bisa cari istri batin faris.
Debora memesan baju adat jawa dan memesan beberapa baju untuk di acara pernikahan putranya. Mereka melanjutkan ke tempat make up manten dan ketempat weding organizer.
Hari semakin sore, reva begitu lelah. Persiapan satu persatu sudah di selesaikan dari memesan baju, make up manten, gedung, makanan dan lain-lain. Reva juga melakukan rangkaian ritual dalam pernikahan seperti luluran, totok wajah, spa dan lain- lain.
" Siap nggak siap harus siap batin reva memberi semangat untuk diri sendiri.
Pilihan orang tua pasti yang terbaik, jangan sampai kita memilih orang yang tak tepat.
*********
Jangan lupa like, komen, dan vote..
Terimaksih