NovelToon NovelToon
Istri Yang Dingin

Istri Yang Dingin

Status: tamat
Genre:Teen / Action / Romantis / Tamat / Contest / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa
Popularitas:2.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: desih nurani

Sweet Alexsandra, seorang gadis yang memiliki sifat dingin. Ia dipaksa untuk menikahi seorang lelaki kejam demi keuntungan bisnis orang tuanya. Perusahaan lelaki itu begitu sulit ditaklukkan. Sehingga gadis itu digunakan sebagai alat. Sweet harus rela melepaskan segala mimpinya. Menjadi seorang istri dari lelaki yang sama sekali tidak menganggap dirinya ada. Lelaki yang selalu menganggapnya sebagai pecinta harta.

Hidup tanpa cinta sudah menjadi hal lumrah baginya. Mungkinkah ia akan mendapatkan kebahagiaan yang sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon desih nurani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

Suara riuh yang tadi terdengar dari dalam ballroom mendadak senyap, hampir seluruh mata bergerak untuk melihat pasangan yang baru saja memasuki ruangan. Balutan tuxedo hitam memberikan kesan maskulin pada lelaki bertubuh jangkung, dengan seorang gadis cantik dalam gandengannya. Gaun hitam panjang dengan rambut hitam yang tergerai, memberikan kesan elegan pada gadis itu. Meski tidak ada satu pun perhiasan mewah yang menempel di tubuhnya, hanya sebuah cincin yang melingkar dijari manisnya.

"Tuan Digan, Nyonya Digan, silakan ikut kami," ujar seorang lelaki berpakaian formal. Alex mengangguk kecil dan mengikuti langkah lelaki itu.

"Ini tempat Anda, Tuan. Saya harap Anda tidak kecewa dengan tempat yang telah kami siapkan," ucap lelaki itu dengan sopan sambil menunjukkan kursi VIP yang terletak di bagian paling depan. Acara pelelangan kali ini Alex memegang kendali terbesar. Jadi ia mendapat pelayanan khusus. Tentu saja Alex memiliki rencana sendiri untuk acara kali ini.

"Tidak buruk," ucap Alex membantu Sweet untuk duduk. Gadis itu merasa kikuk saat Alex benar-benar memperlakukan layaknya seorang istri. Lalu Alex ikut duduk tepat disampingnya.

"Eh, kenapa tunangan Tuan Digan tampil begitu sederhana. Bukankah suaminya itu sangat kaya? Apa jangan-jangan rumor itu benar, wanita itu tak dianggap. Aku juga dengar mereka sudah menikah secara diam-diam."

"Dia terlihat biasa saja, sepertinya Tuan Digan tidak terlalu memperhatikannya."

"Benar, kasihan sekali dia. Hanya istri pajangan."

Desas-desus dari mulut padas para tamu pun mulai terdengar hingga telinga Sweet dan Alex. Namun keduanya seakan tidak merasa terganggu dengan hujatan dari mulut pedas mereka. Sweet tetap mempertahankan wajah datar tanpa ekspresi. Sedangkan Alex terlihat lebih santai dan menikmati acara. Alex sedikit mendekatkan bibirnya dengan telinga Sweet.

"Mereka tidak pernah tahu, jika berlian itu tertutup dibalik kesederhanaanmu." Sweet yang mendengar itu sedikit menggeser tubuhnya. Namun dengan cepat Alex menahannya. Beberapa jam yang lalu sikap Alex padanya berbanding terbalik dengan sekarang. Tidak tahu apa yang sedang Alex rencanakan untuknya.

"Jangan biarkan mereka tahu hubungan kita, tapi jika kau ingin membuktikan rumor itu maka silakan, Sayang."

Sweet mendesis kesal, kakinya sudah sangat gatal untuk menjauh dari lelaki disampingnya. Beruntung suara musik dan riuh para tamu membenamkan kekesalan Sweet.

"Kau sangat cantik saat marah, semakin marah maka aku lebih menyukaimu." Sweet benar-benar dibuat bungkam oleh Alex. Sweet membuka tutup gelas berisi air putih, mengambilnya dan meneguknya perlahan. Alex tersenyum senang melihat semua itu.

Cup!

"Uhuk!" Sweet tersedak dan langsung menatap Alex kesal, karena dengan tiba-tiba Alex mengecup pipinya. Beruntung air putih itu tak berpindah tempat. Sweet masih bisa mengontrol rasa terkejutnya, dan meletakkan gelas itu kembali di atas meja. Pandangannya lurus ke depan, melihat beberapa pasangan tengah melakukan tarian.

"Hai Mr. Alex." Seorang lelaki paruh baya menyapa Alex, lalu menatap Sweet dengan tatapan lapar. Mengerti dengan tatapan lelaki itu, Alex langsung merengkuh pinggang istrinya.

"Ya Mr. Dark, sudah lama tidak bertemu." Alex membalasnya dengan tatapan tajam. Sebelah tangannya terangkat, membuat lelaki paruh baya itu bingung.

Lelaki paruh baya itu terhenyak. "Mr. Alex, sepertinya aku harus pergi, semoga kita diberi kesempatan untuk mengobrol."

"Tentu, dengan senang hati." Orang itu pun cukup terkejut saat dua orang penjaga menghampirinya. Alex tersenyum sinis. "Bawa dia pergi, jangan sampai aku melihatnya lagi. Jika tidak... aku akan mencongkel kedua bola matanya." Sweet terhenyak dan langsung menatap Alex. Namun pemilik wajah tampan itu terlihat santai seakan tak pernah terjadi apa pun.

Kedua penjaga langsung menyeret keluar lelaki mata keranjang itu, dan mendapatkan perhatian semua orang. Sejak awal lelaki itu memang salah, sudah berani mengusik singa tidur.

"Tidak perlu melakukan semua itu, kau sangat kejam." Ketus Sweet. Alex tersenyum getir mendengarnya.

"Semua orang sudah tahu siapa aku," sahut Alex tanpa melihat lawan bicaranya. Sedangkan Sweet memilih untuk memalingkan wajahnya.

Acara puncak sedang berlangsung, begitu banyak para tamu yang begitu antusias untuk menawar beberapa barang lelang. Mulai dari barang antik hingga modern.

Sweet sama sekali tak menikmati acara pelelangan ini, sangat membosankan. Mungkin wanita lain akan merengek pada pasangannya untuk membeli salah satu barang lelang, tetapi tidak ada satu pun yang menarik perhatian Sweet. Hingga barang terakhir pun mereka keluarkan. Awalnya Sweet sama sekali tidak memperhatikan barang itu, namun perkataan sang MC menarik perhatiannya.

"Ini barang terakhir kita, barang langka dan sangat sulit untuk ditemukan. Lord of Sasmita Diamond, sebuah kalung peninggalan ningrat Indonesia."

Sweet langsung bangun dari duduknya, menatap lekat benda yang terpajang di atas panggung. "Tidak mungkin."

Alex tersenyum melihat wajah terkejut Sweet, dan ikut berdiri disampingnya. "Kau mengenal barang itu?" tanya Alex melirik sekilas ke arah Sweet. Gadis itu masih pokus pada kalung emas bermatakan berlian di sana. Lalu ia pun tersadar dan langsung menoleh ke arah Alex.

"Bagaimana mungkin benda itu ada di sana?" geram Sweet menarik tuxedo milik Alex. Alex menatap wajah Sweet lamat-lamat.

"Jadi kau memang mengenalinya? Apa itu milikmu?"

"Jawab pertanyaanku." Sweet semakin geram. Sedangkan Alex malah tersenyum lebar.

"Lebih baik kita duduk, pusat perhatian mereka saat ini adalah kita." Sweet yang mendengar itu langsung tersadar dan melihat sekeliling, semua mata benar-benar turtuju padanya. Alex semakin senang saat Sweet kembali duduk dengan ekspresi bingung. "Katakan," tegas Sweet.

"Apa yang perlu aku katakan?"

Sweet memejamkan matanya, menahan rasa kesal dalam hatinya. "Ya, benda itu memang milikku. Aku kehilangannya sepuluh tahun yang lalu."

"Benarkah? Tapi benda itu bukan lagi milikmu. Sebentar lagi akan menjadi milik orang lain," ujar Alex dengan santai. Sweet kaget bukan main mendengar perkataan Alex. Barang berharga itu sangat penting untuknya, itu adalah kalung pemberian terakhir sang nenek. Bayangan wajah sang Nenek tergambar jelas dalam ingatannya.

"Aku menginginkannya, berapa harga yang harus aku bayar?" Tanpa sadar Sweet menggenggam tangan Alex. Lelaki tampak semakin senang, melihat wajah cemas gadis dihadapannya.

"Kita buka harga mulai dari lima ribu euro." Sang MC pun mulai membuka suara. Sweet kaget dengan harga yang mereka keluarkan. Tanpa rasa ragu, Sweet langsung mengambil papan nomor yang ada di atas meja dan mengangkatnya ke udara.

"Sepuluh ribu!" seru Sweet. Alex tersenyum penuh kemenangan. Para tamu yang tertarik pun mulai mengeluarkan tawaran harga tinggi. Membuat gadis itu bingung setengah mati. Pasalnya uang yang ia miliki tidak sebanyak itu. Sweet menghela napas kasar.

"Tujuh puluh lima ribu, apakah tidak ada lagi? Tanya sang MC begitu antusias. Sweet melirik ke arah Alex sekilas, kemudian mengangkat kembali papan nomor miliknya.

"Seratus lima puluh ribu."

Sweet terhenyak, suara itu bukanlah miliknya. Tentu saja, ia tidak memiliki uang sebesar itu. Sweet pun langsung melihat ke arah Alex. Ya, suara itu memang berasal dari mulut Alex. Alex menatap Sweet remeh, mengunci pandangan gadis itu dengan erat.

"Seratus lima puluh ribu, tidak ada lagi?"

Tidak ada lagi yang berani memberikan tawaran, semua orang menatap takjub sepasang kekasih penuh rahasia itu. Mereka beranggapan jika Alex begitu romantis, rela mengeluarkan uang cukup besar hanya untuk sebuah kalung. Tentu saja mereka mengira kalung itu akan ia hadiahkan untuk Sweet.

"Baiklah, seratus lima puluh ribu. Barang ini sah menjadi milik Tuan Digan yang terhormat. Selamat untuk, Tuan Digan." Ujar MC dengan semangat.

"Harga tinggi harus dibayar dengan harga tinggi pula," bisik Alex yang kemudian mengulum senyuman penuh makna. Sweet tersadar, memalingkan wajahnya, dan bangkit dari posisi duduk. Meninggalkan tempat itu dengan perasaan gelisah. Alex terus tersenyum menatap kepergian Sweet.

"Sudah aku duga, kau memang pemilik benda itu. Tuhan akan selalu mendukung orang benar, Ana. Orang yang aku cari selama ini datang sendiri padaku." Alex bergumam kecil, lalu ia pun bangkit dari sana.

Sweet terduduk lemas disalah satu bangku taman hotel. Menengadahkan wajahnya ke langit, menatap taburan bintang yang menghiasi kegelapan malam.

"Nenek," ucapnya dengan begitu lirih. Bayangan masa kecilnya kembali berputar dalam ingatan. Sang nenek yang begitu menyayanginya. Kalung itu merupakan hadiah ulang tahunnya yang ke- 7. Selama inu Sweet tidak pernah tahu jika kalung itu benar-benar berharga. Yang ia tahu benda itu adalah satu-satunya benda paling berharga pemberian sang Nenek. Sweet kehilangan kalung itu saat ia masuki bangku sekolah menengah pertama. Ia kira kalung itu hilang karena terjatuh saat bermain atau di sekolah. Dengan susah payah ia mencarinya. Namun sekarang ia tahu, hilangnya benda itu pasti ada hubungannya dengan keluarga Santonio.

"Apa itu tujuan mereka mengangkatku sebagai anak? Demi kalung itu?" ujar Sweet menopang wajahnya dengan kedua tangan. "Apa sebenarnya rahasia kalung itu?"

1
Siti Juaningsih
Luar biasa
Karmin Vikar
Kecewa
sharvik
kumpulan orang2 munafik trnyata . .hati dg mulut sllu brbeda .
Widi Nuhgraeni
extra part Thor
ajiu jiu
rasa ny ngk mau tamat 😌😌😌
Siti Nurjanah
seru
Ainie Mahryan Jaya
Luar biasa
Jasmine Mine
alurnya keren susah ditebak, ada saja kejutan di setiap partnya
Rin Rs
Aku rasa smpai kegenarasi ke7 jg semua krekter laki2 suka pemaksa suka ikut kehendak sendiri tanpa memikirkan perasaan lawan mereka ini yg kadang aku kurang suka dgn krekter laki2 seperti ini
Rani Mahrani
Kecewa
Rani Mahrani
Buruk
Rin Rs
Arez bodoh d ksi mulut itu d guna arez apa susahny bilang iya entar kmu yesal arez bikin sabrina salah fhm entar endingny kaya kejadia yg dulu terulang
Rin Rs
Arez sedikit pon tidk punya rasa bersalah kesian yg jdi krekter wanitany tertindas terus
Rin Rs
Harus ny dia ngak usah sok cemburu kn yg d suka istriny itu jg org yg sma heran sma arez mental
Rin Rs
Heran semua krekter laki2 sma suka maksa mau menang sendri sekali2 jg buat mereka kapok dgn keteguhan krekter pasangan mereka
Rin Rs
Knpa semua lelaki ny suka memaksa sok berkuasa mauny nasib thor ngak bikin peran wanitany stres ndk nekt bunuh diri dpt cowok sok maksa benar mulu kn biar kapok mereka maunya d turutin mulu
meilanyokey
semakin seru dan semakin puanasss permasalahan,..... Alex kamu benar2 BODOH..... sweet semangat kau kuat..... pergi jauh dari Alex biar dia kapok dan nyesel..... good job thorrrr
meilanyokey
bagus semangat sweat janganlemah
meilanyokey
sy mulaitertari thor
lili Permatasari
/Rose/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!