NovelToon NovelToon
My Secret Wife

My Secret Wife

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Perjodohan
Popularitas:79.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Almaira

Persahabatan dua generasi.

Antara seorang pemuda dengan seorang kakek tua pensiunan pegawai negeri.

Lucunya, sang kakek tidak mengetahui bahwa sahabatnya sebenarnya seorang CEO dari perusahaan terkenal.

Persahabatan yang telah terjalin beberapa tahu itu sangat terjalin erat hingga akhirnya, di penghujung akhir hayatnya, sang kakek meminta sahabatnya untuk menikahi cucu satu satunya.

Akankah sang CEO akan menuruti permintaan sahabatnya untuk menikahi cucunya yang ternyata adalah sekretaris yang bekerja dengannya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Almaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertukar Sekretaris..

Asha tersadar, dia langsung menurunkan pandangannya dan melepaskan dokumen yang dipegangnya.

"Saya bilang istirahat dulu.." Ucap Devan sambil menyimpan dokumen yang baru saja diambilnya dari Asha.

"Iya Pak..." Jawab Asha pelan sambil menunduk.

Seperti kehilangan akal, Devan tetap menatap Asha yang terlihat salah tingkah, dia sama sekali tidak mengalihkan pandangannya, terus menikmati wajah cantik sekretarisnya yang terlihat kikuk dan serba salah.

Keduanya terdiam cukup lama, sesekali Asha melihat Devan yang terus melihatnya, membuat jantungnya berdegup kencang.

"Kenapa dia terus melihatku..?"

"Apa karena marah karena aku tidak mendengarkan perintahnya tadi..?" Gumam Asha dalam hati.

Hingga akhirnya Devan segera tersadar, segera memalingkan wajahnya dan menyesali perbuatannya.

Dia segera melanjutkan pekerjaannya, kembali melihat layar komputer di depannya.

Kali ini giliran Devan yang terlihat salah tingkah.

"Bapak mau saya buatkan kopi..? sekalian saya mau ke pantry buat teh manis.." Ucap Asha sambil beranjak dari duduknya.

"Iya..kopi seperti biasanya.." Jawab Devan tetap sambil melihat layar komputer.

Asha mengangguk dan pergi meninggalkan ruangan itu.

Sepeninggal Asha, Devan menghentikan aktivitasnya, menghembuskan napas panjang sambil menyandarkan tubuhnya pada kursi.

Devan memijat keningnya perlahan sembari memejamkan matanya.

Asha.

Devan menggeleng-gelengkan kepalanya beberapa kali, berusaha menyingkirkan pikirannya yang kini dipenuhi oleh gadis itu, karena tadi secara tidak sengaja sesaat dia terlena dengan pesona sekretarisnya.

Angel.

Devan segera mengambil ponselnya, terlihat langsung menghubungi tunangannya.

Cukup lama, dia terlihat melakukan percakapan mesra dengan wanita di ujung telepon.

"Aku mencintaimu.." Ucap Devan sebelum menutup teleponnya.

Devan melihat ponsel yang baru saja dimatikan.

Merenung sambil memastikan diri bahwa dirinya memang benar benar mencintai Angel, meyakinkan dirinya sendiri bahwa dia pria yang setia yang tidak akan mudah tergoda oleh wanita lain, siapapun itu termasuk Asha, sekretarisnya.

Walaupun tidak bisa dia pungkiri jantungnya berdegup kencang saat tadi mereka saling bertatapan sejenak.

Asha datang dengan kedua tangannya memegang cangkir gelas, untung saja pintu sudah terbuka lebar dari tadi, Devan langsung pura pura kembali sibuk dengan pekerjaannya, melihat layar komputer di depannya.

"Ini kopinya pak.." Ucap Asha sembari meletakkan cangkir kopi diatas meja.

"Terima kasih.." Jawab Devan.

Tak lama Nando datang dengan membawa beberapa kantong plastik berisi makanan.

Mereka bertiga langsung menyantap makanan dengan lahap, mengisi daya agar kembali bertenaga agar bisa secepatnya menyelesaikan pekerjaan.

Pukul 22.30

Akhirnya semua pekerjaan telah diselesaikan, semua keperluan untuk rapat besok telah disusun dengan rapi.

"Akhirnya selesai juga.." Ucap Nando sambil menggeliatkan tubuhnya dan melihat Asha dengan senang.

Devan melihat jam tangannya.

"Nando..kamu antar Asha pulang.." Perintah Devan.

"Tidak usah..saya bisa pulang naik taksi.."

"Kamu akan pulang diantar Nando.." Jawab Devan sambil membereskan meja.

"Tapi pak..mobil saya lagi di bengkel, dan saya sudah ada yang menunggu di bawah.." Ucap Nando ragu ragu.

"Maaf Asha.." Lanjutnya melihat Asha dengan tatapan rasa bersalah.

Asha tersenyum.

"Tidak apa apa..saya bisa pulang naik taksi kok.."

"Baiklah..saya yang akan antar kamu pulang.." Ucap Devan sambil berjalan melewati Asha dan Nando.

Asha kaget, dia melihat Nando.

"Tidak apa-apa.." Ucap Nando sambil menepuk pundak Asha.

"Pak Devan memang seperti itu, dia tidak akan membiarkan sekretarisnya pulang sendiri..dia sering melakukan itu juga pada sekretaris sebelumnya.." Lanjut Nando sambil menggiring Asha berjalan mengikuti Direktur mereka.

Mereka bertiga menaiki lift, Nando turun di lantai satu, setelah berpamitan kepada Asha dan Devan, Nando menghampiri seseorang yang sudah menunggunya di lobby kantor, sedangkan Asha dan Devan masih berada di dalam lift menuju ke basemen.

Asha terlihat kikuk, dia merasa tidak enak kalau harus pulang dengan diantarkan oleh Pak Devan.

Mereka telah sampai di basemen, Devan berjalan dengan diikuti oleh Asha di belakangnya.

"Maaf pak.. sebaiknya saya pulang naik taksi saja.." Ucap Asha ketika mereka sampai di depan mobil Devan.

"Masuklah.." Jawab Devan sambil menunjuk pintu mobil dengan wajahnya,tidak menghiraukan perkataan sekretarisnya.

Asha menyerah, Pak Devan tetap bersikukuh akan mengantarnya pulang, akhirnya walaupun dengan rasa tidak enak hati, dia masuk ke dalam mobil direkturnya.

"Kamu tinggal dimana..?" Tanya Devan sembari menghidupkan mesin mobilnya.

Asha segera menjawab memberi tahu alamat rumahnya.

Dengan segera Devan melajukan kendaraannya, setelah tahu pasti alamat yang dituju.

Selama dalam perjalanan, keduanya terlihat diam membisu, Devan fokus menyetir tanpa menghiraukan Asha yang duduk dengan terus melihat kearah jendela.

Tak butuh waktu lama, akhirnya mereka sampai di depan sebuah ruko yang tepat berada di pinggir jalan.

"Terima kasih pak.." Ucap Asha sebelum turun dari mobil.

Devan hanya mengangguk tanpa melihat Asha yang kini sudah berada di luar mobil.

Sekali lagi Asha mengucapkan terima kasih dibalik kaca mobilnya.

Devan kembali mengangguk dan langsung melajukan kendaraannya.

Asha berjalan perlahan meniti anak tangga dengan sesekali menguap, matanya sudah terasa sangat berat karena kantuk yang sudah tidak bisa ditahan lagi, hingga akhirnya dia sampai di lantai paling atas, dirinya langsung terkaget melihat kakeknya telah berada di kursi depan kamarnya.

"Kakek.." Asha menghampiri kakeknya.

"Kenapa kakek disini, ini sudah malam.."

"Kakek ingin menunggu kamu pulang.."

"Aku kan sudah bilang akan pulang malam hari ini, kenapa kakek masih menungguku..?"

"Kakek tidak tenang kalau kamu belum sampai kerumah.."

Asha memeluk kakeknya.

"Sekarang masuklah kedalam kek..diluar dingin, nanti kakek sakit.."

Kakeknya mengangguk.

"Kamu juga istirahatlah.."

Kakek menuruni tangga satu-persatu, hingga di lantai dua di masasuki sebuah pintu.

Kakek melihat Asha yang masih melihatnya.

"Besok saja aku mengatakan kepadanya, kalau hari Minggu nanti aku ingin mengajaknya untuk menemui seseorang.."

***

Devan sampai di apartemen mewah miliknya, menghempaskan badannya ke atas sofa, mengendurkan dasinya sambil mencoba membuka sepatu dengan kakinya bergantian, setelah sepatu terlepas, mengangkat kakinya satu persatu untuk membuka kaos kaki dan melemparkannya dengan asal.

Dia langsung merogoh ponsel di kantong celananya, dilihatnya jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam di layar ponselnya, namun itu tidak mengurungkan niatnya untuk tetap menghubungi seseorang

"Besok kita bertukar sekretaris.." Devan langsung berbicara ketika Gio mengangkat teleponnya.

"Apa..!?" Tanya Gio di ujung telepon keheranan.

1
Sabaku No Gaara
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
pikir tdi bnran jetua gangster ...
Sabaku No Gaara
s7 pak!!!
Sabaku No Gaara
doyan boss!!!
Sabaku No Gaara
ahhh...kirain cerai beneran ...untung aja gk terjadi
Sabaku No Gaara
ahhh ...sdh negthink dah .. syukur gk
Sabaku No Gaara
denaaaaa ⚘utuk mu
Sabaku No Gaara
semangat nando...bunga dr bayikk
Sabaku No Gaara
Luar biasa
Ratnasihite
inikah rasanya cinta😍🥰
Raras Istivania
Lumayan
Raras Istivania
Kecewa
A&R
bagus
sya mil
Ga pernah failed klo bikin ceritaa. Bagus bagus semuuaa. Semangat terus menuliss😍😍😍😍
sya mil
Siap laksanakan booss
sya mil
Ya ampun tiap baca mesam mesem sendri. Kek org gila🤣
sya mil
Satukan kekuatan kalian, Nando Dena!!!
sya mil
Nando, cubit boleh? GMZ IH
sya mil
Hidup NANDOOOO🔥🔥🔥🔥🔥
Erna Yunita
kabur aja nando.... nanti takutnya jadi sambalado 😅😅😅😅😅😅😅
Erna Yunita
Fighting
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!