NovelToon NovelToon
Miranda Anak Yang Disisihkan

Miranda Anak Yang Disisihkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Murni / Cintapertama
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: santi damayanti

bagaimana jadinya kalau anak bungsu disisihkan demi anak angkat..itulah yang di alami Miranda..ketiga kaka kandungnya membencinya
ayahnya acuh pada dirinya
ibu tirinya selalu baik hanya di depan orang banyak
semua kasih sayang tumpah pada Lena seorang anak angkat yang diadopsi karena ayah Miranda menabrak dirinya.
bagaimana Miranda menjalani hidupnya?
simak aja guys
karya ke empat saya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi damayanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

harus lebih kejam

Miranda memasuki mobil bersama Nyonya Kirana. Mesin dinyalakan perlahan, meninggalkan halaman kampus yang kini berantakan. Pagar sudah roboh dan tampak para pekerja bergerak cepat membersihkan puing. Dari kejauhan terlihat seperti renovasi pagar besar-besaran, seolah peristiwa barusan hanyalah bagian dari rencana pembangunan yang sudah dijadwalkan. Namun Miranda tahu, semua itu terjadi karena satu perintah sederhana dari perempuan yang duduk di sampingnya.

Miranda hanya diam. Nyonya Kirana masih menatap lurus ke depan dengan sikap dingin yang membuat udara di dalam mobil terasa menekan. Diamnya bukan sekadar diam. Ada jarak yang terasa seperti dinding es di antara mereka. Miranda menyandarkan punggungnya pada jok, namun rasa takut membuat tubuhnya kaku.

“aku kecewa sama kamu Miranda” ucap Nyonya Kirana tanpa menoleh.

Kata itu seperti pisau yang menyayat dada Miranda. Air matanya jatuh perlahan, tanpa suara. Ia mengambil tisu dan menyeka pipinya, tetapi dadanya tetap sesak. Ia ingin sekali menangis sekencang-kencangnya, meluapkan semua ketakutan dan rasa bersalah yang menumpuk sejak kemarin.

“yah, aku ga kuat kalau kamu nangis” ucap Nyonya Kirana lalu memeluk Miranda.

Pelukan itu memecahkan pertahanan Miranda. Isak tangis yang ia tahan sejak tadi akhirnya pecah. Tubuhnya bergetar kecil saat Nyonya Kirana membelai rambutnya dengan lembut, seolah menenangkan seorang anak kecil yang ketakutan.

“ah rokku baru beli di Singapura basah deng” ucap Nyonya Kirana sambil menghela nafas kecil.

Miranda bangkit perlahan. Matanya sembab dan wajahnya masih dipenuhi garis air mata.

“maafkan Mira, mah, mamah kecewa ya sama Mira” lirih Miranda sambil menatap wajah ibu mertuanya itu.

Kirana menatapnya lama, lalu menggenggam tangan Miranda.

“ya mamah kecewa” ucap Kirana pelan.

“ya mira memang ga berguna” balas Miranda dengan suara pecah.

“huss” ucap Nyonya Kirana cepat. “jangan berbicara seperti itu, mamah tambah kecewa sama kamu.”

Kirana menyeka sisa air mata di wajah Miranda. Sentuhannya lembut, tapi nadanya tetap tegas.

“kamu pikir Rian dan mamah menyediakan para maid dan bodyguard untuk apa, Mir. Tentu saja untuk menjaga kamu. Kenapa kamu malah ga gunakan itu.”

Miranda menunduk dalam, seperti anak kecil yang ketahuan melakukan kesalahan besar.

“kamu pikir Rian memberi black card untuk pemanis dompet” lanjut Kirana. “kartu itu untuk kamu gunakan, Mir.”

Kirana kembali menghela nafas. Tatapannya kini penuh kasih, bercampur kekhawatiran.

“kamu kira dengan menyembunyikan masalah, mamah tidak akan tahu, Mira. Kamu sudah masuk keluarga Baskara, kamu itu orang penting. Gerak-gerik kamu terpantau. Termasuk kemarin kamu dilempar telur. Semua sampai ke mamah. Mamah kecewa kamu ga cerita. Kamu kira mamah bukan orang tua kamu.”

“ya maafkan Miranda, mah” lirih Miranda.

“sudahlah. Sekarang jangan minta maaf. Mulai sekarang kamu harus belajar tegas. Jangan takut menghadapi masalah. Mental kamu harus kuat. Sekarang masih ada mamah bisa melindungi kamu. Ke depan mamah ga tahu. Maka kamu harus jadi orang kuat. Dunia ini keras, dan kamu harus lebih keras. Dunia ini kejam, kamu harus lebih kejam” ucap Kirana panjang lebar.

Miranda mengusap hidungnya.

“jadi kalau ada yang buat masalah denganku aku harus apa, mah” tanya Miranda.

“ratakan, Nyonyah” celetuk Santi dari kursi depan sambil terkekeh.

Miranda langsung tersenyum kecil.

“pantasan om Reza takut sama mba Santi ya.”

“dia ga takut, Mira” ucap Kirana.

“terus kenapa” tanya Miranda pelan.

“ya dia tahu diri saja. Berani berhadapan sama mba Santi, bisa rata perut buncitnya itu” ucap Kirana.

Suasana di dalam mobil berubah hangat. Kecemasan Miranda perlahan mereda, diganti rasa aman yang hanya ia dapatkan dari perempuan yang kini menggenggam tangannya. Meski dunia di luar begitu keras, ia tahu, selama ada Kirana, ia tidak berjalan sendirian.

Rombongan mobil akhirnya sampai di halaman depan Baskara Cooperation. Kedatangan mereka membuat sebagian karyawan gelagapan. Sosok yang keluar dari mobil itu bukan sembarang tamu. Nyonya Kirana, komisaris utama sekaligus mantan CEO yang membesarkan perusahaan ini, datang tanpa pemberitahuan. Para petinggi yang mendengar kabar itu langsung turun dari lantai atas dan berbaris di lobby untuk menyambutnya.

Mobil berhenti tepat di atas karpet merah yang sudah digelar terburu-buru. Pintu terbuka, dan Nyonya Kirana turun lebih dulu dengan langkah elegan. Para petinggi menundukkan kepala serempak.

“selamat datang kembali nyonya” ucap mereka hampir bersamaan.

“jangan terlalu formal, masih siang. Kembali lah kalian bekerja” ujar Kirana santai.

Suasana tegang mencair seketika. Para petinggi merasa lega karena kedatangannya tampaknya bukan inspeksi mendadak. Mereka bubar kembali ke divisi masing-masing dengan napas yang lebih teratur.

Nyonya Kirana lalu melangkah menuju ruang HRD. Miranda mengikuti dari sisi kirinya, sementara Santi dan para pengawal berjaga di belakang. Begitu rombongan masuk, seluruh staf HRD refleks berdiri. Beberapa terlihat gugup, seolah kehadiran Kirana adalah ujian berat yang tidak mereka siapkan.

“siapa sekarang manajer HRD nya” tanya Kirana datar.

Seorang pria berpenampilan klimis segera maju.

“saya nyonya” ucapnya sambil menunduk hormat.

“roni” ujar Kirana.

“ya nyonya” balas Roni cepat.

“santi keluarkan daftarnya” perintah Kirana.

Santi menyerahkan selembar berkas pada Roni. Lelaki itu menerimanya dengan tangan bergetar. Dahinya mengerut ketika membaca nama-nama di dalamnya.

“pecat semua orang itu” tegas Kirana.

Roni membaca lagi dengan lebih teliti. Setelah beberapa detik ia menelan ludah.

“nyonya, ini semua saudara nyonya, sepupunya Tuan Rian” bisiknya gelisah.

“kenapa” tanya Kirana dengan tatapan yang menusuk. “apa kamu ga berani, atau kamu saja yang aku pecat.”

Roni terlonjak. “baik nyonya” ucapnya, suaranya gemetar namun tetap tegas.

Miranda duduk di sofa, menunggu. Ia memandang deretan kubikal dan meja kerja di hadapannya. Dulu ia bermimpi bekerja di perusahaan besar seperti ini. Tak pernah terpikir bahwa ia akan berada di dalamnya bukan sebagai karyawan, tetapi sebagai menantu keluarga pemiliknya.

Beberapa menit kemudian, sepuluh orang yang kemarin menghina Miranda berdatangan. Mereka tampak kebingungan melihat Kirana duduk di hadapan mereka.

“hai tante apa kabar” ucap Mira sambil mencoba tersenyum dan menyalami Kirana.

Kirana hanya membalas dengan jabatan tangan singkat, bahkan terkesan malas. Mira, Lidia, dan lainnya berdiri berjajar di depan Kirana, wajah mereka menunjukkan ketidaknyamanan.

Roni datang membawa map. Ia menyerahkannya pada Kirana.

“mulai hari ini kalian dipecat” ucap Kirana tajam. “tanda tangani surat pemecatan kalian agar kalian mendapat pesangon.”

Mira langsung melotot ke arah Miranda.

“apa karena wanita kampung ini tante memecat kami” geram Mira.

“ya” jawab Kirana tanpa ragu.

“tante, dia itu tidak pantas jadi istri Rian. Yang pantas itu Audy” ucap Lidia kesal.

“siapa kamu berani mengatur saya. Bapak kamu saja tidak berani. Selama ini aku diam bukan berarti aku tidak tahu pekerjaan kalian. Siapapun yang menghina menantuku, maka dia harus terima konsekuensinya” ujar Kirana keras.

“tante tidak bisa seperti itu, perusahaan ini akan kolaps kalau tidak ada kami” sanggah Lidia panik.

Kirana tertawa terbahak.

“selama ini aku terlalu lembek sama kalian. Pilihannya cuma dua. Pecat tidak hormat karena aku sudah mengantongi kesalahan kalian, atau tanda tangan dan terima pesangon.”

“ini tidak adil tante. Aku akan bicara sama ayah” bentak Mira.

“bicaralah. Sekalian saja ayah kamu aku pecat” balas Kirana santai.

“tante tidak seperti itu. Kami melakukan semua itu karena kami peduli sama Rian” ucap Lidia mencoba membela diri.

“peduli atau karena kalian menerima banyak uang dari Audy” balas Kirana sinis.

Kirana lalu berdiri dan memberi isyarat pada Roni.

“roni, berikan berkas itu pada mereka. Kalau mereka tidak mau tanda tangan, siap-siap saja. Aku sudah mengantongi kesalahan berat mereka.”

Miranda berdiri dan mengikuti Kirana menuju pintu keluar. Mereka melangkah tanpa menoleh.

“tante, nanti ayah akan ke rumah” ujar Claudia dari belakang.

“ya” jawab Kirana pendek tanpa berhenti.

Langkahnya tetap mantap, seolah tiada satu pun yang mampu menggoyahkan wibawa yang ia bangun sejak puluhan tahun lalu.

1
partini
super wow mamer 👍👍👍
Kakak ga punya akhlak
Lili Inggrid
lanjut
Ara putri
masih nyimak,
partini
mamer badass,,ajari mantumu biar Badas juga aihhh TK kira sisi lain nya bakal like queen mafia ehhh masih melempem
partini
Rian emang bego
partini
hemmm
Ara putri
udh sedih diawal. tiba bab ini malah gk jadi sedih
Ara putri
aku nangis bacanya tor
partini
love it
partini
pak CEO kalau artis dewasa tuh mereka ada sex scan itu real gaimana mau virgin dihhh ledhoooooooooo Weh weh
partini
sehhh artis lendir man dan Rian bilang itu wajar 🙄🙄🙄🙄 betul" something wrong with his mine CEO mau lobang bekas hee Rian adanya mah beli yg masih segel lah ,,Miranda tunjukan taringmu like queen mafia
partini
🙄🙄🙄🙄 lah siapa kamu bilang tidak sah dasar OON
partini
lah kamu aja ga perduli
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
partini
mama Karin ternyata temennya mama nya Miranda wah 👍👍👍👍
mma Karin be smart dong selangkah di depan dari anak CEO 1/2ons yg masih cinta masalalu nya
partini
biar aja dia nunggu dia kan CEO 1/2 ons 😂😂😂,kalau dia smart bisa cari tau dia di sana ngapain aja tapi itu tidak mungkin
partini
tenyata Miranda polos tapi mematikan 👍👍👍👍👍 very good
partini
za ga takut apa ketahuan bilang bos bloOn tapi betul yg kamu bilang ga ada CEO Smart soal masa lalu BLOON semuheeee best kamu za 👍👍👍👍
partini
wah good job pak Reza nanti minta bonus yah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!