"ssshh..le..paass..kaan..aku tuan,hiks aku bukan ja..lang" ucap Claudia dengan terbata sambil menangis.
Alberto,seorang bos mafia yang tidak pernah tertarik dengan wanita di club itu. Biasanya dia datang karena masalah pekerjaan,mereka bertemu di ruangan vip atau markas untuk membahas penyerangan .
Yang menemani mereka disana juga ngak sembarang orang,mereka orang lama dan terpilih. Itu pun akan masuk saat mereka baru tiba ,hanya untuk menemani minum saja.
Tapi saat melihat tubuh claudia, entah kenapa alberto bergairah. Dia langsung menyeret claudia setelah semua orang diusir nya ,mereka tidak dapat membantu wanita tuna rungu itu.
"cari tau mengenai wanita CS yang tidur dengan ku tadi" ucap alberto dengan nada dingin nya
Hanya dalam waktu setengah jam,data pribadi claudia sudah berada diatas meja alberto. Dia terkejut saat mengetahui claudia bisu, padahal tadi jelas-jelas claudia berteriak .
Nah lho,ada apa dengan claudia? apa benar dia bisu?
ayo mampir dicerita baru ku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 20
🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Suara-suara merdu keluar begitu saja dari bibir Nada juga Zero,mereka saling membalas dan bersahutan dalam melakukan percintaan yang begitu nikmat.
Pertama kali nya mereka melakukan hal yang ternyata sangat nikmat,mereka menyesali karena baru saja merasakan nya setelah setua ini. Harus nya dari dulu mereka bersama melakukannya, apalagi Nada sudah mulai tertarik dengan Zero.
Zero mulai merasakan ingin mencapai pelepasan,Nada langsung membalikan tubuh nya hingga Zero berada dibawah nya. Dengan gerakan cepat,Nada menggerakan pinggulnya naik turun hingga kedua nya mencapai puncak bersama.
****** ***** kedua nya menyatu didalam rahim milik Nada,Nada merebahkan kepala nya didada bidang Zero yang masih terlihat naik turun. Nafas mereka masih tersengal karena kelelahan menggoyang masing-masing pantat, Nada memejamkan mata nya . Dia belum mengeluarkan batangan milik Zero dari miliknya karena tubuhnya benar-benar sakit,bantingan dan tekanan yang diberikan oleh Zero membuat nya tak berdaya.
Melihat Nada kelelahan,Zero mencabut miliknya dan merebahkan tubuh Nada disampingnya. Bercak darah di seprei putih milik Nada membuat Zero tersenyum senang,karena selama ini Nada sering terlihat bersama pria mana pun, dia malah berpikir kalau Nada mau melakukan dengan siapa pun yang penting sama-sama senang tapi ternyata semuanya hanya berteman saja.
Pergaulan bebas yang dijalani oleh Nada membuat semua orang berpikir kalau Nada sudah tidak perawan lagi,apalagi dia merupakan salah satu bos klan mafia. Sehingga banyak orang yang berpikiran seperti itu,tapi tidak dengan Alberto . Dia mengetahui siapa Nada,wanita yang tidak bisa disentuh sama sekali jika wanita itu tidak ingin.
Zero merebahkan tubuh nya disamping Nada,tubuh nya juga benar-benar lelah karena pertarungan dan pemaksaan yang berujung nikmat. Walaupun awal nya hanya pemaksaan ,tapi dia yakin jika Nada juga menikmati nya. Malah Nada yang lebih mendominasi saat rasa perih dan sakit di daerah sensitif nya sudah tak terasa,dia yang mengambil alih semua permainan hingga akhir.
Zero memeluk tubuh Nada,tangannya mengelus punggung wanita itu dengan lembut. Terasa sesuatu garis yang cukup tebal dan panjang dibelakang sana,Zero menaikan tubuh nya dan melihat apa yang disentuh nya. Luka sayatan panjang,seperti nya Nada pernah kena tebasan samurai atau sejenis pedang .
Mata Zero terbuka lebar,dia tidak menyangka kalau Nada yang seorang ahli bela diri bisa mendapatkan luka panjang dan dalam seperti itu. Terlihat tebal nya kulit jahitan disana ,sehingga membuat bekas luka yang tidak akan bisa hilang .
Nada terbangun,dia menyadari kalau Zero mengelus dan menatap luka panjang di punggung nya. Dengan perlahan dia duduk dan menarik selimut miliknya, dia menatap tajam pada Zero yang berani melihat tubuh nya yang berbekas tanpa seijin nya.
"Kau jijik? Tidak bernafsu melihat luka ini?" tanya Nada dengan tatapan marah dan kesal.
Zero terkejut,tapi dia tidak menampilkan nya. Hanya memasang wajah datar nya,dia melihat Nada yang marah juga malu menurut nya. Entah kenapa Nada bersikap seperti itu,Zero malah pernah melihat luka sayatan lebih dari itu tapi dia tidak pernah merasa jijik atau apa pun .
"Kau ingin menarik permintaan mu hhmmm? Kau tidak akan bisa pergi dari ku,sampai kapan pun . Aku akan membunuh siapa pun wanita yang akan mendekati mu ,bahkan menikah dengan mu. Walaupun harus melawan mu dengan nyawa ku,kau tidak akan bisa lepas dari ku " ucap Nada dengan mata tajam nya menatap ke arah Zero.
Zero masih diam ,dia tau apa yang dirasakan oleh Nada. Dia masih ingin mendengar semua perasaan dan suara hati wanita didepan nya ini,dia penasaran dengan sosok dingin dan angkuh tapi ternyata memiliki kelemahan yang mendalam didirinya.
"Sudah aku suruh kau pergi sebelum nya,tapi kau terus memaksa ku untuk melakukan nya . Maka saat ini ,aku tidak akan bisa kemana pun. Ingat ,kau hanya milikku " bentak Nada dengan suara nya yang keras dan tatapan membunuh dari nya.
Zero tersenyum,dia menarik tubuh Nada dan memeluk nya dengan erat . Membuat Anda terkejut,dia ingin berontak dalam pelukan Zero tapi pelukan itu begitu hangat dan erat membuat nya hanya bisa diam saja . Nada ingin melihat apa yang akan dilakukan pria berkulit hitam didepan nya ini,dia tidak bisa membaca sikap Zero pada nya.
"Aku ngak mungkin melepaskan mu apalagi meninggalkan mu,kau pertama dan terakhir di hidup ku. Aku harap kau mengerti,aku ingin mencintai dan dicintai oleh mu. Jadi,berusaha lah membuat ku tidak pergi dari mu. Aku sudah terjebak dalam gairah cinta sang mafia,kau yang menjebak ku " jawab Zero dengan suara dingin nya,dia bingung bagaimana menyatakan cinta pada wanita.
Air mata Nada mengalir begitu saja,pernyataan cinta atau apa pun itu yang keluar dari mulut Zero membuat nya sedikit tenang. Tapi tetap saja dia merasa penasaran,dia mendorong dada bidang milik Zero dan menatap mata nya dengan lekat .
"Kau tidak jijik dengan tubuh ku,bekas luka yang panjang ini akan terlihat mengerikan dimata mu " ucap Nada membuat Zero tersenyum,hanya senyuman tipis tapi membuat Nada terpesona.
"Aku pernah melihat yang lebih parah dari itu,luka mu bukan apa-apa bagi ku" jawab Zero sambil menghapus air mata di pipi Nada,memberikan sentuhan lembut di pipi Nada kemudian mengecup kening juga kedua mata serta pipi nya dan berakhir di bibir ranum wanita itu.
Cup....Cup....
Ciuman yang membuat hati Nada bergetar,tangisan nya kembali terdengar membuat Zero menghentikan ciuman nya . Dia menangkup wajah Nada dengan kedua tangannya,melihat mata Nada yang sudah sembab dan masih basah.
"Kenapa menangis lagi hhmmm? Kau menyesal menjadi wanita pria berkulit hitam seperti ku ? " tanya Zero masih dengan suara nya yang dingin,dia tidak bisa mengekspresikan wajah nya dengan baik.
Selama ini Zero hanya bisa bersikap dingin dan ketus,dia lupa bagaimana tersenyum apalagi tertawa. Pembunuhan dan perkelahian selalu menjadi makanan di hidup nya dari kecil,sehingga dia tak mengerti semua rasa cinta dan kelembutan. Didikan orang tua yang hanya menginginkan dirinya menjadi keras dijalanan untuk menghasilkan uang buat mereka,membuat nya harus bisa bersikap dewasa sebelum waktu nya.
Zero mengenal kasih sayang dan persaudaraan dari Alberto,pertemanan dan persaudaraan yang terjalin di dalam klan mafia milik Albert membuat nya mulai membuka diri. Kehidupan masa lalu nya yang dikhianati oleh kedua orang tua nya,membuat nya tidak percaya begitu saja pada semua orang.
Bersambung
Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘