NovelToon NovelToon
KAISAR DEWA SEMESTA

KAISAR DEWA SEMESTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Fantasi Timur / Romansa Fantasi / Identitas Tersembunyi / Perperangan / Penyelamat
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

Long Zhu, Kaisar Dewa Semesta, adalah entitas absolut yang duduk di puncak segala eksistensi. Setelah miliaran tahun mengawasi kosmos yang tunduk padanya, ia terjangkit kebosanan abadi. Jenuh dengan kesempurnaan dan keheningan takhtanya, ia mengambil keputusan impulsif: turun ke Alam Fana untuk mencari "hiburan".

Dengan menyamar sebagai pengelana tua pemalas bernama Zhu Lao, Long Zhu menikmati sensasi duniawi—rasa pedas, kehangatan teh murah, dan kegigihan manusia yang rapuh. Perjalanannya mempertemukannya dengan lima individu unik: Li Xian yang berhati teguh, Mu Qing yang mendambakan kebebasan, Tao Lin si jenius pedang pemabuk, Shen Hu si raksasa berhati lembut, dan Yue Lian yang menyimpan darah naga misterius.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32: Hukuman Sarapan Pagi dan Debu di Angin

Aura Zhu Lao bukanlah tekanan. Itu adalah lubang hitam.

Seluruh energi spiritual di dataran tinggi itu—Qi gunung, Maksud Pedang Tao Lin, aura iblis Tetua Gui semuanya tersedot ke dalam sosok pemuda tampan yang memegang sendok sup itu.

Wajah Tetua Gui (Ranah Raja Puncak!) berubah dari sombong menjadi teror murni. Dia merasa seperti selembar kertas yang mencoba melawan badai kosmik.

"Se... Se... Senior!" giginya bergemeletuk. Dia bahkan tidak bisa mengendalikan tubuhnya sendiri untuk bersujud. Lututnya membentur batu giok dengan keras. "Senior, kami salah! Kami mohon ampun! Mata kami buta karena kesombongan!"

Dua pengikut Ranah Raja di belakangnya tidak seberuntung itu. Mereka tidak bisa menahan sedikit aura pasif itu. Mata mereka memutih, dan mereka pingsan di tempat, mulutnya berbusa.

Zhu Lao melirik kedua orang yang pingsan itu dengan jijik.

"Lihat?" katanya, suaranya yang merdu kini terdengar sangat kesal. "Kalian benar-benar tidak sopan. Pingsan di depan gerbang orang. Mengotori lagi. Siapa yang harus membersihkan ini nanti? Tentu saja, Li Xian. Dia sudah sibuk."

Dia mengalihkan pandangannya kembali ke Tetua Gui, yang kini sujud berulang kali, membenturkan dahinya ke lantai yang mahal.

"Senior, kami akan ganti rugi! Emas! Teknik! Apapun! Lepaskan kami! Kami bersumpah atas nama Leluhur Iblis, kami tidak akan pernah—"

"Leluhur Iblis?" Zhu Lao terkekeh pelan. "Maksudmu si cacing kecil yang bersembunyi di Parit Laut Mati itu? Aku pernah pakai dia untuk membersihkan sepatuku."

Tawa itu berhenti. Ekspresi Tetua Gui membeku. Cacing... kecil?

"Sudah kubilang," kata Zhu Lao, mengangkat sendok sup kayu itu. "Hanya ada satu hukuman untuk orang yang mengganggu sarapanku."

"TIDAK! KUMOH—"

Zhu Lao bahkan tidak melihatnya. Dia berbalik badan, berjalan kembali ke dapur.

"LI XIAN!" teriaknya ke dalam. "Sup-nya! Sudah mendidih terlalu lama belum?! Aromanya mulai aneh!"

Sambil berjalan, dia menjentikkan sendok sup itu ke belakang dengan santai. Gerakan membuang sampah.

Sendok kayu itu tidak terbang. Sendok itu tidak bersinar.

Sendok itu hanya... mengetuk.

PAK.

Satu suara tumpul, seperti memukul semangka.

Sendok itu mengetuk dahi Tetua Gui.

Semua suara berhenti.

Tetua Gui, dengan ekspresi teror abadi di wajahnya, berhenti bergerak.

Lalu, sesuatu yang mengerikan terjadi. Dia mulai larut.

Bukan darah. Bukan ledakan. Dia hanya... terurai. Seperti patung pasir kering yang tertiup angin. Kultivasi Ranah Raja Puncak, ratusan tahun kerja keras, aura iblis... semuanya hancur menjadi debu abu-abu halus.

Puff.

Hal yang sama terjadi pada dua pengikutnya yang pingsan. Tubuh mereka juga larut.

Dalam tiga detik, ketiga kultivator iblis yang kuat itu lenyap. Yang tersisa hanyalah tiga tumpukan debu kecil di halaman.

Angin gunung yang segar berhembus melintasi dataran tinggi. Ketiga tumpukan debu itu terbang, menari-nari di udara, lalu tertiup ke tepi jurang dan menghilang ke lautan awan.

Seolah-olah mereka tidak pernah ada.

Halaman itu kembali sunyi.

Di kejauhan, DONG!... Tao Lin menjatuhkan kapaknya. Di dekat api, Klang!... Mu Qing menjatuhkan tongkat api. Di dekatnya, Yue Lian, sang Gadis Naga, berdiri pucat pasi. Garis darahnya yang sombong kini bersembunyi di sudut terdalam jiwanya, gemetar seperti anak kucing yang ketakutan. Dia baru saja menyaksikan makhluk yang lebih tua dari konsep 'naga' itu sendiri.

Satu-satunya yang berbicara adalah Shen Hu.

"Wow," katanya, matanya berbinar. "Zhu Lao hebat! Dia membersihkan sampahnya sendiri!"

Zhu Lao sudah berada di ambang pintu dapur, mengendus udara di dalam. Wajahnya yang tampan mengernyit.

"Sialan, Li Xian!" bentaknya. "Lihat apa yang kau lakukan! Gara-gara kau melamun, sup-nya mendidih terlalu lama! Wortelnya pasti terlalu lembek!"

1
Yanka Raga
😍😎
Yanka Raga
awal dari usaha tekad yg kuat
😍💪
Yanka Raga
🤩😎
Yanka Raga
truslah pd tekad yg kuat Li Xian
💪
Yanka Raga
😎🤩
Yanka Raga
🤩😎
Yanka Raga
😎🤩
Yanka Raga
huahaaa , , , kutivator puncak tertinggi tersedak rasa cabai 🤭
Yanka Raga
cabe2an kaliee 😆🤭
Yanka Raga
🤩😎
Nanik S
Alur dan cerita yang bagus
Nanik S
Gurunya keren sekali
Nanik S
Li Xian Koki dapur yang Gagal
Nanik S
Sop nya lembek Li Xian.. 🤣🤣🤣
Nanik S
Siapa suruh menunda sarapan Zhu Lao... tanggung sendiri akibatnya
Nanik S
Yang dimaksud Hama oleh Zhu Lao siapa
Nanik S
Wortel Musuh bebuyutan ya 🤣🤣🤣
Didi Mahardeka
bagus
Si Hibernasi: Season 1 iblis penyerap darah udah tamat, Terima kasih🙏
total 1 replies
Nanik S
Menarik sekali ajaran guru kepada murid tentang kesabaran dan resonasi
Nanik S
Li Xian lanjut nyapu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!