Cerita berisi Transmigrasi seorang perempuan yang memiliki sifat sabar yang setipis tisu, yang tiba-tiba saja bertransmigrasi kepada tubuh seorang gadis yang menjadi peran antagonis dan sedikit bodoh.
Tapi di dalam tubuh barunya dia di bingungkan dengan dua pilihan antara berondong atau seorang duda yang kaya raya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuniar Febriyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 17
"Lo seriusan mau pergi ke pantai sekarang?" tanya Glory yang sangat-sangat tidak percaya kalo Xavieer akan mengiyakan keinginan kecilnya itu, ah tidak lebih tepatnya masa iya sih harus sekarang banget?
Xavieer yang mendengar ucapan Glory memutar bola matanya malas, memangnya sejak kapan dia tidak pernah serius dengan apaa yang dia ucapkan?
"Kan katanya lo mau pergi ke pantai, kadi ya udah sih ayo kita berangkat sekarang mumpung kita bolos sekolah," ucap Xavieer dengan santainya dan Glory menatap tidak percaya ke arah Xavieer.
"Sumpah ya lo aneh banget, iya sih gue yakin banget kalo lo bakalan ngabulin apa yang gur mau. Tapi kan gak harus secepatnya sekarang gila!!!" ucap Glory yang tidak percaya dengan apa yang diucapkan oleh Xavieer.
"Ya kalo bisa secepatnya ya kenapa enggak? lagian kan kita juga lagi bolos masa iya nyantai-nyantai aja di sini, kalo lo emang mau ke pantai ya ayo gas," ucap Xavieer dan Glory menganggukan kepalanya mengerti.
"Ya udah lo ganti baju aja, di sini gue rasa ada deh baju lo di lemari," ucap Xavieer yang lagi-lagi membuat Glory menatap tidak percaya ke arah Xavieer.
"Yang bener aja baju gue ada di sini? kok bisa? emangnya gue sering nginep di sini?" tanya Glory dengan polosnya.
"Nah itu tahu, lo tuh aneh banget tahu gak. Masa sih hal-hal yang sering lo lakuin jadi lupa kaya gini?" tanya Xavieer yang heran kenapa Glory ini sangat pelupa.
"Ya mau gimana lagi, mungkin gue amnesia ringan. Kan gue pernah ke rumah sakit gara-gara jatuh dari tangga," ucap Glory dan Xavieer menjadi terdiam.
"Gue minta maaf ya gara-gara gue lo harus jadi di rawat di rumah sakit," ucap Xavieer yang merasa bersalah kepada Glory, karena gara-gara dirinya Glory jadi harus di rawat di rumah sakit.
"Udahlah, lagian itu udah lama juga. Tapi ya gue minta aja sebelum bertindak mendingan lo mikir dulu aja deh, meskipun lo itu ketua geng," ucap Glory dan Xavieer menganggukan kepalanya mengerti.
"Iya gue paham banget sama apa yang lo maksud, tapi gue emang bener-bener gak sengaja. Terus gue harap lo gak batalin pertunangan kita ya? gue masih mau sama lo," ucap Xavieer dengan membawa Glory kedalam pelukannya.
"Okey gue ngerti, jadi sekarang kita beneran bakalan pergi?" tanya Glory yang sudah sangat excited untuk pergi ke pantai.
"Jadi dong sayang, sekarang kita langsung berangkat," ucap Xavieer dan dia menarik Glory untuk keluar dari apartemen dan membawa Glory ke dalam mobil.
"Wah yang bener aja kita naik mobil? perasaan tadi lo bawa motor kenapa sekarang kita pake mobil?" tanya Glory yang heran kenapa Xavieer jadi pakai mobil padahal tadi dia pakai motor.
"Udah jangan banyak tanya, sekarang kita cus berangkat dan lo kenapa gak ganti baju?" tanya Xavieer yang baru ngeuh kalo Glory masih pakai baju sekolah.
"Hehehe kan tadi terlalu asik ngobrol sama lo, jadi lupa buat ganti baju. Gak masalah kan?" tanya Glory dengan polosnya.
"Ya gak masalah sih tapi ya udah deh, gue kayanya pernah deh naruh jaket gue di belakang mobil. Bentar ya," ucap Xavieer dan dia mengambil sebuah hodie berwarna abu dari jok belakang dan memberikan hodie itu kepada Glory.
"Nih pake, kalo misalnya bau nya gak enak. Lo boleh kok semprot ake parfum lo," ucap Xavieer yang entah Kenapa Glory merasa kalo hari ini Xavieer bisa berubah menjadi laki-laki yang sangat manis dalam berperilaku.
Glory pun tanpa banyak nanya langsung memakai Hodie itu dan mencium aroma parfum yang sering dipake oleh Xavieer, dan Glory merasa bau itu sangat enak dan membuat dirinya nyaman?
"Lo pake parfum apa sih?" tanya Glory iseng dan Xavieer sekarang sedang fokus menyetir.
"Kenapa lo nanya kaya gitu? lo gak suka sama bau parfumnya ya? kalo gak suka kan kata gue lo boleh semprot parfum yang lo suka," ucap Xavieer tanpa menoleh ke arah Glory.
"Eh bukan maksud gue tuh, gue suka banget sama bau parfum lo ini. Jadi gue kepo aja pengen tahu, siapa tahu nanti gue mau beli sama bau yang sama," jawab Glory dengan kikuk nya.
Xavieer yang mendengar ucapan Glory tersenyum tipis, entah kenapa akhir-akhir ini Xavieer suka berinteraksi dengan Glory yang baru. Atau mungkin Xavieer sudah mulai bisa menerima kehadiran Glory lagi setelah sekian lama?
Ah sepertinya tidak, pikir Xavieer. Apakah ini hanya akal-akalan Glory yang mencoba so asik dengan Xavieer atau malah sebaliknya? entahlah Xavieer pusing sendiri memikirkan hal itu.
🌹🌹🌹🌹🌹
