Nyari ide itu susah, please jangan plagiat!
(Diharapkan membaca Pocong Tampan dulu baru ke Anta's Diary.)
Ratu Ananta Prayoga, gadis dengan kemampuan indigo ini selalu dikelilingi oleh para tak kasat mata.
Berbagai petualangan di dunia gaib selalu menghampirinya. Bagaimana Anta akan menjalani hidupnya yang unik bersama para sahabatnya?
Ikuti kisah catatan harian Anta di novel Anta's Diary ini ya.
Follow me, favorit, Like, dan rate bintang lima.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vie Junaeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembali dari Desa Hantu
Pengumuman... Selamat buat 3 pemenang pulsa @20k karena jumlah vote terbanyak buat Anta's Diary, jangan lupa DM aku di instagram @vie_junaeni ya buat kasih nomor telpon kalian.
Jangan bosen Vote karena tiap minggu selama bulan november aku bakalan SS yang jumlah vote terbanyak per periode tiap hari minggu untuk vote Anta's Diary. Jadi, awal bulan Desember akan ada pengumuman 4 pemenang yeayyyy. Keep Vote 😘
Happy Reading.
****
Akhirnya semuanya pamit dari Dita dan Anan melewati cahaya ungu tersebut.
"Anta gerak, Anta gerak!" seru suara seorang wanita yang ternyata Tasya.
Anta mencoba membuka kedua matanya terlihat cahaya menyilaukan dari langit-langit ruangan yang ia lihat itu. Anta menyadari kalau ia sudah terbaring di atas ranjang rumah sakit dari yang ia amati. Perlahan ia temukan wajah seorang perempuan yang ia kenal.
"Tante Tasya," ucap Anta lirih.
"Anta, kamu sadar juga," ucap Tasya memeluk Anta. Doni menyusul di belakang Tasya memeluk gadis itu.
"Raja sama yang lainnya mana?" tanya Anta.
"Raja sama Tante Dewi dan Om Andri di kamar pasien khusus pria lantai tiga kelas satu, terus Arya sama Arga di sebelah kamarnya ya biasa lah mereka ambil ruang VIP," jawab Tasya.
"Apa yang terjadi sih, kalian tuh ditemukan warga pada gak sadarkan diri tiga hari yang lalu?" tanya Doni.
"Hah, tiga hari? perasaan baru beberapa jam," ucap Anta.
"Jangan bilang kalau kamu masuk alam gaib?" Tasya mencoba menerka.
"Iya hehehe... sampai ditolong Yanda sama Bunda," ucap Anta.
"Kamu tuh ya, bisa-bisanya masuk alam gaib, kamu ngapain ke sana?" tanya Tasya.
"Kemaren, eh tiga hari yang lalu Anta nolongin hantu yang di supermarket itu lho, ternyata sahabatnya yang gak sengaja ngebunuh dia itu udah stres, dan membakar rumah satu desanya, terus jadi desa hantu deh, kita sampai naik angkot hantu lho Tante, dikejar hantu pula gara-gara Anta datang bulan," ucap Anta.
"Oh, jadi kamu sampai berdarah itu karena datang bulan?" pekik Doni terkejut tak menyangka.
"Aduh, Anta lupa ada Om Doni di sini," ucap Anta menepuk dahinya.
"Gak apa-apa, Nta, kayak sama siapa aja, tadi aku pikir kamu tuh terluka," ucap Om Doni.
"Tetep aja Anta malu, tau!"
"Udah, udah, udah, biar Anta istirahat lagi, udah malam juga," ucap Tasya.
"Ya udah kalau gitu Om Doni pulang ya, biar Tante Tasya yang jagain kamu," ucap Doni lalu pamit.
"Duh perut Anta sakit nih."
"Nanti Tante Tasya beliin jamu kunyit asem deh buat kamu, yuk Tante oles dulu salep di kaki kamu," ucap Tasya.
"Kaki Anta kenapa?"
Gadia itu menoleh ke arah telapak kakinya.
"Pada lecet lah kalian kan pada jalan kaki katanya terus kecapean pingsan," ucap Tasya.
"Ih ternyata gitu ya, masuk alam gaib sebentar, tapi di dunia nyata tuh lama."
"Astagfirullah, ngapain Dek kamu di situ?" tanya Tasya pada hantu anal kecil yang muncul di jendela.
Wajahnya pucat dengan sekitar mata menghitam seperti mata panda. Saat hantu anak laki-laki itu tersenyum, gusinya penuh darah sampai menetes ke pakaiannya. Lebih mengerikan lagi saat kedua kakinya tak ada dari lutut sampai bawah. Hanya terlihat potongan daging menjuntai di ujung lututnya.
"Kenapa, Tante?" tanya Anta.
"Tuh ada yang ciluk ba," tunjuk Tasya ke arah hantu anak laki - laki itu. Usianya kurang lebih lima tahun.
"Aih lucunya, sini masuk kita main!" ajak Anta.
"Jangan mulai Anta..." Tasya melotot ke arah Tasya.
Lalu terdengar suara perempuan memanggil nama anak itu dari kejauhan.
"Wildan, ayo pulang! Kita kan rumahnya di gedung sebelah bukan di sini," ucap Hantu perempuan seperti wujud Kuntilanak itu.
"Ya Mama nanti dulu pulangnya... tuh ada manusia yang bisa lihat kita, kan seru aku mau main dulu," ucap Wildan si hantu kecil.
"Kalian bisa lihat kami?" tanya hantu Kuntilanak itu.
Tasya langsung pura-pura tak melihat tapi Anta menarik lengan Tasya dan melambai ke arah dua hantu di luar itu.
"Udah, gak usah pura-pura," ucap Anta pada Tasya.
"Anta, iiihhhh..."
"Hai, Tante Kunti, Hai dedek imut!" sapa Anta.
"Wah, gawat ini, ayo buruan Wildan kita pulang, kita tuh bakalan kena sial kalau ada manusia yang lihat kita," ucap Hantu Kuntilanak itu menarik tangan hantu anak kecil lalu pergi menghilang.
"Lha mereka pergi, mereka gak tau kali ya kalau kita bisa lihat bukannya gak sengaja lihat, hahaha lucu emak sama anak itu," ucap Anta terkekeh sendiri semantara Tasya masih merinding sendiri rambut halus di tubuhnya masih terasa meremang.
"Udah ah tidur, istirahat sana!" seru Tasya.
***
Di kamar VIP 305 ruang perawatan Arya.
Arya terbangun dari tidurnya, ia melihat ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul dua dini hari. Dilihatnya juga sang ayah yang terbaring du sofa sudah terlelap dalam tidurnya.
"Duh, perut mules lagi," gumam Arya.
Tadinya ia ingin membangunkan Ayahnya untuk membantunya membawa selang infus, tapi karena Ayahnya terlihat pulas, Arya tak tega juga membangunkan Ayahnya. Akhirnya ia memutuskan untuk ke kamar mandi sendirian.
Rasa perih terasa di telapak kakinya saat ia menapak di lantai menuju kamar mandi. Namun, rasa mulas di perutnya lebih kuat dan mengharuskannya menuju ke kamar mandi.
Setelah berhasil duduk di atas kloset, Arya langsung membombardir kloset tersebut. Tak tahan dengan bau kotorannya sendiri, Arya berusaha meraih gulungan tisu di sampingnya.
Tempat tisu itu sulit Arya jangkau karena ia harus menjaga selang infus agar aliran darahnya tak naik. Sebuah tangan membantu Arya dan menyerahkan lembaran gulungan tisu untuk Arya.
"Makasih ya, Om..." ucap Arya.
"Eh bentar, kan gue di kamar mandi sendirian, terus yang di samping gue ini siapa..."
Deg...
*******
To be continue...
Mohon dukungannya, mampir juga ke Novelku lainnya.
- Pocong Tampan
- With Ghost
- 9 Lives
- Kakakku Cinta Pertamaku
- Forced To Love
- Diculik Cinta
Vie Love You All...😘😘😘
Pleaseeeeee Jangan lupa VOTE...!!!
Salam Asli Sabahan.Malaysia😘😘😘😘🥰🥰🥰🥰
kaget karna teman yg baru bangun pingsan✅