NovelToon NovelToon
Benih Siapa Di Rahimku

Benih Siapa Di Rahimku

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Lari Saat Hamil / Cinta Lansia
Popularitas:54k
Nilai: 5
Nama Author: Ayumarhumah

Hi Kak .... Aku hadir lagi nih, jangan bosan ya untuk selalu ikuti cerita aku🥰🥰🥰🥰

Kehamilan di usia lanjut membuat Sonia harus angkat kaki dari rumah suaminya. 20 tahun dirinya mengarungi bahtera rumah tangga bersama Dion Wiratama akhirnya harus berujung pahit, gara-gara suatu malam yang Sonia pun tidak tahu menahu dan tidak ingat sama sekali, kapan dia berhubungan dengan seorang pria, sedangkan Dion sendiri sudah di vonis impoten karena sebuah kecelakaan tiga tahun yang lalu.

Apakah Sonia mampu membawa kehamilannya ini sendiri ataukah ada pengeran berkuda putih yang nantinya akan menerima Sonia??

Nantikan kisah selanjutnya hanya di Manga Toon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kelahiran Bayi Perempuan

Juna langsung menyambar setirnya bahkan pria itu belum cuci muka, dan langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan yang begitu tinggi, tepat di jalan Merpati pria itu mulai turun dan melihat sebuah mobil putih yang berhenti di pinggir jalan tersebut.

"Son, Sonia," ucap Juna sambil mengetuk kaca mobilnya.

Sonia hanya melirik sekilas wanita paruh baya itu sudah pasrah dengan kesakitan yang semakin menjadi-jadi rasanya dia sudah tidak bisa menahan desakan yang mengganjal di area kewanitaannya itu.

"Juna, cepat bawa aku, aku sudah tidak kuat Jun," pinta Sonia dengan suara yang begitu melemah.

Juna segera menggendong tubuh Sonia lalu mulai membawanya masuk ke dalam mobilnya, pria itu tidak bisa membendung air matanya, rasa takut khawatir dan cemas mulai campur aduk di dalam hatinya, bahkan sangking cemasnya dia sampai melajukan kecepatan tinggi tanpa peduli kalau yang dia bawa juga kedua orang sepuh yang begitu takut dengan kecepatan tinggi.

"Nak Juna, tolong jangan terlalu kencang," tegur Wanda yang merasa jantungnya ingin copot.

"Maaf ya Bu, tapi aku takut terjadi apa-apa dengan Sonia," sahut Juna tanpa menoleh ke orangnya, karena dia sedang fokus ke arah depan.

Jantung Juna berdenyut kencang hatinya mulai menggebu-gebu dalam melakukan mobilnya hingga tanpa terasa mobil mulai berhenti di area rumah sakit, segera Juna keluar dari mobil lalu mulai menggendong tubuh Sonia, sambil sedikit berlari diapun sedikit berteriak memanggil para petugas medis untuk segera menangani kondisi ibu hamil yang berada pada masa mendekati persalinannya ini.

"Suster ayo tolong, teman saya," ucap Juna dengan nada yang sedikit tegas.

Suster langsung menggeret brangkar dan Juna pun langsung membaringkan tubuh Sonia diatasnya, kemudian tim medis langsung membawa Sonia ke ruang bersalin karena kondisi yang memang sudah mendekati persalinan.

"Dok, aku sudah tidak tahan lagi," ucap Sonia.

"Ibu tenang dulu, saya periksa ya," ujar dokter tersebut lalu mulai memeriksa organ intim Sonia untuk mengetahui jalannya pembukaan.

Setelah pemeriksaan ternyata pembukaan sudah cukup, lalu dokter pun mulai melakukan tugasnya dengan di bantu para perawat lainnya.

Suasana begitu tegang di ruangan putih ini, Sonia sedang berjuang sekuat tenaga untuk melahirkan seorang anak yang dulunya tidak diinginkan oleh ayah kandungnya sendiri.

"Ayo Bu, mengejan yang kuat, kepala bayi sudah kelihatan," perintah dokter itu dengan halus.

Sonia pun mulai mengejan di sertai tangisan dan keringat yang sudah membasahi tubuhnya, hampir saja di tengah-tengah mengejan nafas Sonia tersenggal, karena memang kondisi kehamilan di usianya begitu rentan, sehingga dokter pun mulai memasangkan selang oksigen di hidung Sonia.

Setelah beberapa kali mengejan, akhirnya bayi berjenis kelamin perempuan itu sudah lahir dengan selamat, suara tangisannya begitu melengking memenuhi ruangan bersalin.

Bayi merah yang masih di penuhi dengan darah itu langsung di tengkurap kan diatas dada ibunya, hal ini bertujuan agar sang anak mampu merangsang sumber makanan yang ada di buah dada ibunya.

Bayi itu perlahan mulai menyesap susu ibunya, meskipun awalnya sesapan itu terasa lamban namun lama kelamaan bayi itu mulai menyesapnya secara cepat, dan Sonia merasa bahagia melihat bayinya itu mulai menyesap cepat, meskipun dirinya harus melawan rasa sakitnya karena belum terbiasa.

"Anak Mama, selamat datang di dunia Nak," ucap Sonia sambil mencium kepala anaknya yang masih bau anyir itu.

Dada Juna semakin berdegup kencang ketika ayah dari Sonia menunjuknya untuk meng'azdankan bayi merah yang baru di lahirkan itu, rasa mengharu biru kini mulai menyeruak di dadanya.

Di sini Juna begitu terharu melihat sosok mungil yang sekarang tengah ada di dalam dekapannya itu, dengan suara seraknya pria itu mencoba melantunkan adzan hingga selesai.

Setelah semuanya selesai bayi Sonia mulai di bersihkan oleh perawat, sedangkan saat ini setelah melahirkan kondisi wanita paruh baya itu begitu lemah bahkan tensi darah Sonia mulai menurun, sehingga membuat dokter harus segera memberikan penanganan yang intensif untuk ibu bersalin itu.

"Kondisi pasien begitu lemah segera kita pindah ke ruang ICU saja," ucap Dokter tersebut, lalu para perawat langsung melakukan tugasnya.

Saat ini Sonia dibawa ke ruang ICU, sedangkan sang anak sudah bersih dan cantik dengan bedong yang membalut tubuhnya, bayi mungil itu terlihat begitu cantik perpaduan wajah ayah dan ibunya benar-benar menjadikan bayi itu sebagai bibit unggul.

"Pa, cucu kita begitu cantik," ucap Wanda.

"Iya, Ma, semoga saja kita diberi umur panjang sehingga bisa melihat dia tumbuh kembang bersama ibunya," ujar Nehru sambil menitihkan air matanya.

"Pa, jangan bicara seperti itu, selagi kita diberi kesehatan, kita bantu anak kita agar tidak merasa sendiri dalam mengasuh anaknya," sahut Wanda.

Tanpa sadar perkataan kedua orang tua Sonia itu terdengar oleh Juna, yang memang ingin memanggil kedua orang tua Sonia untuk memberi tahu kondisi anaknya yang sekarang berada di ruang ICU karena kondisi yang mulai melemah.

"Om, Tante, Sonia sudah di pindah ke ruang ICU," ujar Juna. Memberi tahu.

"Apa! ICU," sahut keduanya dengan nada yang begitu mengejutkan.

"Iya Tan," timpal Juna.

"Ayo Pa kita tunggu anak kita," ajak Wanda kepada suaminya.

"Tapi? Siapa yang tungguin cucu kita Ma," ucap suaminya itu.

"Biar saya saja Om," sahut Juna.

"Kamu gak apa-apa Nak Juna, disini sendirian?" tanya Wanda.

"Gak apa-apa," sahut Juna.

Saat ini Juna sedang memandangi wajah mungil itu dari kaca pembatas, jika satu tahun yang lalu dia bersedih karena kehilangan anak dan istrinya, sekarang dia merasa terharu karena bisa di ijinkan dan dipercaya untuk meng'azdankan seorang bayi perempuan, benar-benar sesuatu yang begitu berarti bagi pria berparas rupawan itu.

"Sayang, jika nanti mamamu mengijinkan kau boleh panggil Om dengan sebutan Papa, jujur saja ketika melihatmu berlumuran darah tadi Om langsung jatuh cinta kepadamu Nak, jadilah anak yang baik berguna untuk nusa bangsa dan agama Nak," ucap Juna sambil memandang peri kecil itu dari kejauhan.

Tanpa sadar air mata membasahi pipinya, malaikat kecil itu benar-benar membuat hatinya tergerak untuk selalu ada di sisinya. Pandangan Juna masih tertuju kepada bayi yang diberi Nama Quin Arabella itu, rasa sedihnya tahun lalu seolah dibayar dengan sosok makhluk kecil yang ada dihadapannya itu.

"Sayang, jika memang kau tidak mendapatkan peran dari ayah kandungmu, jangan risau ya? Kamu punya kita berdua, yaitu Om Juna dan Kak Cleo, dia pasti sangat menyayangi kamu, kamu tahu nggak disaat kau di dalam kandungan, dia orang yang selalu menantimu hadir di dunia ini," ucap Juna lagi.

Mulut Juna seakan tidak mau berhenti untuk mengucap syukur dengan kelahiran bayi perempuan ini, rasanya dia begitu ingin memilikinya meskipun pada kenyataanya bayi itu bukanlah miliknya, tapi Qodarullah Allah mengijinkannya untuk menggendong malaikat kecil itu ketika baru lahir dan masih berlumuran darah.

"Mungkin aku bukan ayah biologis kamu Nak, tapi ketahuilah Om menjadi saksi bagaimana mamamu berjuang untuk melahirkan mu, I Love You Quin," ucap seorang Juna.

*****

Sedangkan saat ini kondisi Sonia tiba-tiba drop dan dokter pun langsung melakukan tindakan, untuk wanita pasca melahirkan itu, memang begitu rawan melahirkan di usia yang sudah tidak muda lagi, sehingga Sonia harus benar-benar mendapatkan penanganan yang serius dari tim medis.

beberapa alat kini mulai menempel di dada ibu menyusui itu namun Sonia masih belum sadar juga hingga pada akhirnya dokter melakukan penanganan yang cukup serius untuk melakukan tindakan berikutnya terhadap pasien nya ini.

Bersambung...

1
Linda Seran
good
Kasih Bonda
next Thor semangat
Maizuki Bintang
bgs
Kasih Bonda
next Thor semangat
mbok Darmi
Alhamdulillah dion impoten lagi bahkan lebih parah biar tidak selingkuh lagi senjata sudah letoy untung ngga kena hiv sekalian
Kasih Bonda
next Thor semangat .
Kasih Bonda
next Thor semangat
Nur Adam
lnjut
mbok Darmi
wkwkwk pengen burung Dion mati suri lagi impoten selamanya biar tau rasa, sebagai seorang laki" burung letoy ha ga diri langsung nyungsep dong 🤣
Ani Basiati: lanjut
total 1 replies
Nur Adam
lnjut
iqbal nasution
oce
Kasih Bonda
next Thor semangat
mbok Darmi
bikin dion impoten lagi dan sampai mati ngga bisa tegak lagi burung nya biar tau rasa
Ani Basiati: lanjut
total 1 replies
Rahmat
tq upx thor tetap smangat
Sindy Sintia
Cleo anak bosnya bara kan?? bukan anak bara ,,bara cuma asisten
Ayumarhumah: iya kakak
total 1 replies
Nur Adam
lnjut
Ani Basiati
lanjut
Kasih Bonda
next Thor semangat
mbok Darmi
pasti kenziei yg datang menolong ibunya dari iblis berbentuk manusia dion, segera lapor polisi kenzie kelihatannya ayahmu sudah tidak waras lagi sangu berbahaya kalau ngga segera ditangkap polisi dgn dalih penculikan itu sudah bisa dipastikan dion mendekam di penjara
🅰️Rion bee 🐝
pemuda.. siapa yak ???🤔..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!