Calista Queen Alexander menatap nanar jasad suaminya yang berada dipangkuannya,karena merasa tidak dapat hidup sendiri,tanpa pikir panjang Calista mengakhiri hidupnya,berharap bisa bertemu lagi dengan sang suami,
Namun bukannya pergi ke alam baka bertemu sang suami,Tuhan memberikan kesempatan kedua untuknya,,
Calista yang menyadari akan kesempatan kedua kehidupannya bertekad akan membalas dendam kepada orang-orang yang sudah merenggut kebahagiaannya,,
Hanya karya fiktif dari kehaluan penulis...!!
Adapun nama tempat ,makanan serta latar kebiasaan hanya fiktif belaka.
Kalaupun ada kesamaan nama tempat dan makanan serta latar dengan dunia nyata,mohon maklum tidak ada niat menjelekkan atau mencemarkan hal tersebut.
Harap diingat novel bertema Halu ya genks,,,jadi isinya hanya dunia halu,,🤭🤭semoga sukaaa,,,,,🥰🥰
happy reading,,,,🥰🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Athena_25, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SLOC-32
Setiap akhir pekan biasanya Calista habiskan dirumah orang tuanya,namun berbeda dengan akhir pekan ini,karena dia harus bertemu dengan pelanggan sosialitanya yang memesan barang-barang branded,,seharian dia bersama para sosialita tidak terasa waktu sudah hampir malam,lalu dia pun pamit pulang.
Saat tiba diapartement ketika dilift Calista tanpa sengaja berpapasan dengan dua paruh baya yang sedang membicarakan orang yang dia kenal.
Deg....!!!
"(Niel sedang sakit,dan sekarang tidak ada yang menjaganya..!!)" Calista sangat khawatir dengan keadaan Niel.
Karena dari yang dia dengar dari dua orang tersebut yang Calista yakini salah satunya adalah seorang dokter,dan satunya maid yang bekerja dirumah Niel.
Ting...!!!
Saat pintu lift terbuka mereka bergegas ke unit yang ditinggali Niel,Calista pun mengikuti mereka,dia juga ingin melihat keadaan Niel.
Klik...!!Pintu apartement dibuka dengan key card yang dibawa sang maid,namun saat ketiganya masuk lalu sang maid mengernyit bingung pasalnya kenapa ada gadis yang ikut masuk unit tuan mudanya,
"anda siapa nona?kenapa anda masuk sini?" maid pun bertanya kepada Calista.
"aku kekasih Niel bibi,cepat kita lihat keadaan Niel ...!!! jangan buang-buang waktu..!!" serunya dengan nada khawatir.
"ya,,,nona ini benar,,sekarang ayo cepat cari Evan...!!!" sang dokter ikut panik.
mereka pun berlari menuju ke lantai dua dimana kamar Evan berada,saat membuka pintu mereka semua kaget melihat keadaan Evan.
"Niel...!!!!" Calista berlari dan menghampiri Niel,lalu memangku kepalanya.
"dokter,cepat periksa keadaannya,hiks,,hiks,," Calista meminta dokter segera memeriksa Niel sambil menangis,Dia sangat takut terjadi apa-apa seperti kehidupannya yang lalu.
"sebaiknya kita mengangkatnya agar dia bisa berbaring diranjang" dokter memberitahukan kepada kedua orang tersebut,karena posisi Niel sekarang sedang pingsan disamping ranjangnya.
Setelah mereka bertiga mengangkat Niel ke ranjang,dokter segera memeriksanya lalu memberikan cairan infus,karena Niel kehilangan banyak cairan,diduga dia belum makan dan minum seharian ini,sehingga dia dehidrasi yang menyebabkannya pingsan.Dokter juga menyuruh maid untuk segera membuatkan makanan sehingga ketika Evan terbangun makanan tersebut sudah bisa dihidangkan,Calista masih setia menggenggam tangan Niel,dia sangat takut melihat Niel yang memejamkan matanya.
"eugh,,!!"Niel melenguh namun belum sempat dia mencerna apa yang terjadi.
Bruk...!!!"huhuhu Niel akhirnya kamu bangun,,jangan tinggalkan aku lagi,,hiks,,hiks,,kenapa kamu tidak bilang kalau sedang sakit,,,!!huhuhu,,!!!" Calista yang melihat Niel membuka matanya ,langsung memeluknya sambil menangis,dia merasa lega karena Nielnya bisa bangun,dia sangat takut saat melihat Niel pingsan,karena traumanya dikehidupan lalu.
Niel yang dipeluk erat merasa sesak,dan dia mendorong orang yang sedang memeluknya,
"ap,,"belum sempat dia mengeluarkan kata-katanya ,namun sudah disela oleh Calista sudah menyela.
"apa yang sakit??dimana yang sakit?? hem??" ucapnya sambil meneliti wajah dan tubuh Niel
"Dokter tolong periksa Niel bagaimana keadaannya sekarang,,!!!" pintanya kepada sang dokter,
Dokter pun memeriksa Evan dan memberitahukan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan,Evan hanya butuh banyak istirahat,setelah cairan infusnya habis dia sudah sehat.hanya tinggal demamnya saja.Setelah selesai memeriksa dokter pun undur diri.
Didalam kamar itu hanya tersisa Calista dan Niel.
"bagaimana kamu bisa bisa masuk sini?" tanya Niel yang penasaran dari tadi.
"emm,,,aku masuk bersama bibi,,,sebentar aku akan melihat bibi dulu,tadi bibi membuatkanmu makanan,,," Calista menjawab sambil berlari keluar,sebelum Niel mengusirnya.
Calista yang sudah sampai dapur menanyakan makanan untuk Niel yang dibuat bibi,Bibi Uli ternyata membuat bubur oatmeal dicampur buah-buahan,karena membuat bubur oatmeal tidak memakan waktu lama,Calista pun segera membawanya ke kamar Niel,agar Niel bisa segera memakannya dan segera bisa istirahat,,
Calista juga menyuruh bibi berbelanja bahan dapur karena Calista berniat ingin membuatkan bubur beras untuk Niel,karena dia berpikir tengah malam Niel pasti merasa lapar lagi karena hanya makan semangkuk bubur oatmeal ini.
Setelah menyuapi Niel yang harus berdebat lebih dulu,karena Niel tidak mau disuapi,namun Calista yang tetap memaksa akhirnya Niel pun mengalah,,, setelah meminum obatnya,,Calista pamit keluar agar Niel bisa beristirahat,Niel mengira Calista akan pulang pun mengizinkan,karena melihat jam yang sudah malam,lalu dia pun segera memejamkan matanya.
Calista yang keluar dari kamar Niel segera pergi kedapur untuk memasak bubur nasi.Dia berniat memasak bubur nasi iga babi dengan toping beitan(telur hitam).
Tengah malam Calista pergi ke kamar Niel untuk memeriksa keadaannya,apakah masih demam,saat dia memeriksa keningnya ternyata demamnya sudah turun,lalu dia akan beranjak,namun sebelum beranjak,,
Bruk...!!! tangan Calista ditarik sehingga membuatnya jatuh diatas badan Niel,
Niel yang belum sepenuhnya sadar membuka mata dan mendekatkan wajahnya dan merengkuh tengkuknya,lalu dia mengecup bibir Calista,,Calista yang tidak menyangka Niel akan menciumnya membelalak kaget,,lalu Niel pun kembali mengecupnya dan mulai melumatnya,,dia memejamkan matanya sambil terus melumat bibir Calista,,Calista yang hanya diam tanpa membalas lumatan Niel pun akhirnya membalas,,dia tidak ingin melewatkan kesempatan ini.
Saat dirasa Calista kehabisan oksigen dia menepuk-nepuk bahu Niel agar melepasnya,,Niel pun yang sadar bahwa ini bukan mimpi langsung membuka matanya dan mendorong Calista,,
"ka,,,kamu,,..!!!" Niel berkata sambil melebarkan matanya,dia sangat shock karena adegan ciuman tadi yang dia kira hanya mimpi ternyata nyata,,
"kenapa kamu disini? apa yang kamu lakukan disini?" pertanyaan beruntun itu keluar.
"aku dari tadi disini,dan sekarang sedang ciuman"Calista menjawab dengan polosnya,,
"bukan itu maksudku,kenapa kamu tidak pulang?,bukankah tadi kamu pamit pulang?kenapa masih ada disini?" Niel bertanya dengan nada yang mulai kesal,,padahal dia sekarang sangat malu karena tadi sempat mencium Calista,
"aku nggak pernah pamit untuk pulang,tadi aku hanya pamit keluar kamar,dan aku nggak ingin pulang karena aku ingin menjagamu" Calista masih menjawab dengan santai..
"kalau begitu pulanglah,,kamu tidak perlu menjaga ku,,aku sudah tidak apa-apa..!!" usirnya
"setelah apa yang kamu lakuin ke aku kamu sekarang mengusirku??dan kamu tidak kasihan menyuruhku pulang tengah malam begini??" Calista bertanya dengan memasang wajah sedih,
Niel melihat jam diatas nakas sudah menunjukkan pukul 00.30,dia jadi tidak tega menyuruh Calista pulang,
"kalau begitu malam ini kamu tidurlah dikamar sebelah,untuk yang aku lakukan tadi aku minta maaf,anggap saja aku khilaf" Niel berucap dengan telinga yang memerah.
"padahal aku suka kekhilafan tadi,,xixixi,,namun untuk sekarang aku akan menurut karena kamu yang masih sakit,," Calista beranjak berdiri "aku akan mengambilkanmu bubur yang aku buat,pasti kamu sudah merasa lapar lagi" Calista bergegas ke dapur untuk mengambilkan bubur,
Setelah beberapa saat Niel yang sudah menghabiskan buburnya,dia menyuruh Calista segera keluar,,,Calista pun menurut,saat akan menutup pintu Calista kembali melongok kedalam kamar
"Chagiya,,,sering-seringlah khilaf,,aku tunggu season selanjutnya muachh,,," ucapnya sambil memberikan kiss bye, lalu dia berlari ke kamarnya..
Niel yang mendengar itu telinganya langsung memerah dia membayangkan adegan tadi yang masih membekas,dan senyum-senyum sendiri.