selama 7 tahun aku tidak bertemu dengan nya,dan kini aku sungguh kaget dengan perubahan nya yg sudah menjadi seorang pria bertubuh tinggi besar juga ,begitu dengan sifat nya yg semakin dewasa
"tapi kenapa hati ku dag Dig dug ya"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanaba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tunda BM
Saat Kaniya bangun pagi, dia melihat Rendy yang sibuk dengan kopernya. Kaniya pun terbangun dan penasaran melihat apa yang dilakukan suaminya.
"Mas, apa yang sedang kamu lakukan?" tanya Kaniya dengan suara yang masih lembut karena baru bangun. Rendy menoleh ke arah Kaniya dengan senyum lebar.
"Siang ini kita akan pergi ke Sumatera Utara, Sayang. Kamu ingin melihat Danau Toba kan, dan batu gantung seperti yang ingin kamu lihat?" Jawaban Rendy membuat Kaniya langsung bangun dengan antusias.
"Benar? waaaw, aku sangat senang banget" seru Kaniya, sambil melompat dari tempat tidur dan berlari ke arah Rendy untuk memeluknya
. "Aku tidak sabar untuk melihat keindahan alam di sana!" tambahnya dengan mata yang berbinar-binar.
Rendy yang melihat Kaniya ceria seperti biasanya pun merasa syukur, sepertinya Kaniya sudah tidak lagi ngambek. Semalam mereka pulang dan Kaniya langsung tidur, sehingga Rendy tidak sempat membahas masalah yang terjadi sebelumnya. Rendy berpikir bahwa mungkin Kaniya sudah memaafkan dan melupakan kejadian apaun itu yg membuat istrinya tidak nyaman
"Baiklah, pergi lah bersiap dan kita akan sarapan terlebih dahulu, Mas, bentar lagi siap packingnya," ucap Rendy sambil tersenyum. Kaniya semakin kuat memeluk Rendy, merasa bahagia dengan perhatian suaminya.
"Mas, malah sampai packing sendiri deh, aku ngerasa kaya nerima enak nya aja," ucap Kaniya dengan suara yang lembut merasa tidak enak hati Rendy membalas pelukan Kaniya dengan hangat.
"mas senang bisa membuatmu bahagia, Sayang,dan mas ngelakuin ini semua memang tugas mas ,memuliakan istri, mas ingin membuat perjalanan ini spesial untukmu," jawab Rendy sambil membelai rambut Kaniya.
Setelah Kaniya dan Rendy sudah selesai dan sudah memasuki barang ke mobil, mereka pun akan langsung pergi namun suara ponsel Rendy langsung berdering, dan penelpon adalah mama nya.
"Assalamualaikum, halo Ma, ada apa?" tanya Rendy. "Apa, baiklah Rendy akan kesana," ucap Rendy yang terkejut saat berbicara pun, langsung menyalakan mobilnya dan pergi. Kaniya yang disamping nya heran pun bertanya
"Kenapa Mas, ada apa?" tanya Kaniya yang sedikit panik karena melihat wajah Rendy panik
"Mama masuk rumah sakit, Sayang," ucap Rendy singkat. Kaniya pun kaget dan langsung memegang tangan Rendy.
"apa yang terjadi?" tanya Kaniya dengan khawatir. Rendy tidak menjawab, dia terlalu fokus mengemudi dan menuju rumah sakit tempat mama nya dirawat. Setelah beberapa saat, mereka akhirnya tiba di rumah sakit dan langsung menuju ke ruangan tempat mama Rendy dirawat. Kaniya mengikuti Rendy dengan khawatir, berharap mama Rendy baik-baik saja.
Saat Kaniya dan Rendy masuk ke ruangan, Rendy langsung berlari ke samping tempat tidur mama nya, memegang tangan mama nya dengan erat dan menanyakan kondisinya. Kaniya mengikuti Rendy, tapi pandangannya tiba-tiba tertuju pada seorang wanita yang berdiri di sudut ruangan. Wanita itu memiliki wajah yang sangat familiar, dan Kaniya merasa seperti pernah mengenalnya dengan baik.
Tiba-tiba, Kenangan lama muncul di benak Kaniya, tentang wanita yang pernah dia duga sebagai tunangan Rendy, yap Wanita itu adalah fika, dan Kaniya terkejut dan tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Nadia, yang sekarang berdiri di depannya dengan ekspresi yang tidak terbaca
Rendy tidak menyadari reaksi Kaniya, karena dia terlalu fokus pada mama nya.
"Ma, bagaimana keadaan mama?" tanya Rendy dengan khawatir. Sementara itu, Kaniya bertanya tanya,kenapa ada Fika disini dan sedang apa dia disini?
"Mama tidak apa-apa, karena untung saja tadi Fika datang ke rumah, Mama rasa darah Mama sedang tidak stabil," ucap Mama Siti dengan suara yang lemah.
Fika yang melihat Kaniya datang, menghampiri Kaniya dan duduk di sampingnya.
"Hay Kaniya, lama tidak berjumpa, bagaimana keadaanmu? Maaf ya, saat pernikahanmu aku tidak bisa hadir," ucap Fika dengan senyum ramah dan sedikit meminta maaf. Kaniya membalas senyum Fika
"Ouh, keadaan ku baik Fika, dan tidak apa-apa kok," jawab Kaniya dengan suara yang lembut, sambil memandang Fika dengan rasa penasaran tentang hubungan Fika dengan Rendy dan Mama Siti.
Saat mereka sedang berbicara, Rendy menghampiri Kaniya.
"Sayang, rencana kita, kita tunda dulu ya, ga papa kan?" tanya Rendy pada Kaniya, sambil memandang Kaniya dengan khawatir. Kaniya membalas dengan senyum lembut.
"Ga papa kok Mas, yang penting Mama sehat dulu," ucap Kaniya, sambil memegang tangan Rendy dan menatap Mama Siti yang terbaring di tempat tidur. Fika memperhatikan interaksi antara Rendy dan Kaniya
"Yasudah Mas, cari makan siang dulu ya buat kita," ucap Rendy.
"Mmm, Mas Rendy aku titip makanan kesukaan aku ya, Mas Rendy tau kan?" ucap Fika tiba-tiba, sambil tersenyum pada Rendy.
Kaniya menatap Rendy dan Fika bergantian, ada rasa tidak suka yang mulai tumbuh di dalam hatinya terhadap Fika yang berinteraksi dengan suaminya begitu. Kaniya merasa sedikit tidak nyaman dengan keakraban Fika dengan Rendy, dan dia tidak bisa tidak berpikir negatif
"Ouh maaf Fika, aku tidak tahu makanan apa itu," ucap Rendy, yang langsung merasa tidak enak mengingat istrinya ada di sini. Rendy tersenyum sedikit kaku dan memandang Kaniya, berharap tidak ada kesalahpahaman.
