"Seorang gadis tumbuh di lingkungan yang banyak yang menyayanginya termasuk teman teman nya juga dan semua orang yang ada didekatnya.namun,masa lalu masih membuatnya takut dan tetap menyimpan itu semua dan merahasiakan dalam diam.
Tidak menyangka bahwa Tokoh utama wanita dipinang oleh Tokoh aktor pria tanpa pacaran dan Protagonis wanita menerima pinangan tersebut.
tak lama itu,hari-hari yang ia takutkan selama ini rupanya srorang aktor protagonis lelaki datang untuk meminta jatah akan janji pernikahan yang disepakati oleh protagonis wanita dan lelaki waktu mereka kecil. dan dianggap sebuah keseriusan dalam ucapan mereka itu sebagai bayaran yang manis karena sudah menyelamatkan hidup gadis itu dimasa lalu.
Dan akan datang menagih janji di masa depan yang sudah waktunya cukup bagi gadis itu untuk di nikahi nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon saputri alia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 29
Semejak dari itu,
Fadilah langsung membawakan bunga nya ke kamar yang sudah ada orang yang menunggunya dari tadi didalam kamar
"Tok,tok,tok!
Suami masuk dan mengucapkan salam ketika memasuki ruangan yang dipenuhi dengan keharuman asal dari bunga melati dan mawar
Dengan semerbak bau harum yang memenuhi ruangan di kamar mereka.
Nampak dari balik pintu
Sang suami melihat bahwa istrinya sedang menunggu nya
Dan ia merasa kagum dengan kemurahan hati istrinya yang setia menunggu nya.
Lagi pula yang fadilah pikirkan sejak tadi
Hanya ada raudah saja yang akan menjadi istri di dalam malam pertama nya yang menjadi teman seumur hidup.
Yang dipenuhi dengan memikirkan untuk kedepannya sebagaimana seorang suami harus menafkahi batin untuk istrinya.
Karena baru dan untuk pertama kali ia merasakan tidur berdua di hari malam pertama ini
"Aku akan berusaha membahagiakan,menyayanginya serta mendidik dia dan membuatnya bangga bersamaku"ucap fadilah.
dengan pelan berjalan menaiki tangga mengarah ke pintu kamar pengantin.
Terdapati bahwa si istri sedang tertidur dikasur.
"Raudah,"
panggil suaminya dengan lembut untuk membangunkannya.
Membelai kepalanya dengan kasih sayang.
"!!"
Langsung seketika itu raudah terbangun dari tidurnya karena kelelahan, tidak menyangka dia akan tertidur padahal hanya ingin memejamkan mata sebentar niatnya.
"bangunlah".ucapnya dengan halus tutur katanya.
"Hmm...."raudah mendengkur dan kembali bangkit dari tidurnya.
"maafkan aku atas kelalaian ku dan aku akan berusaha menjadi istri yang baik untukmu".ucap raudah dalam posisi duduk di atas kasur
Lalu,fadilah memegang dagu sang istri dengan mendongakkan lebih lembut.
seperti ini terlalu dekat bagi raudah dan ia malu-malu.
"bolehkah aku mandi terlebih dahulu?
plis". raudah memohon terlebih dahulu agar lebih terasa segar kembali.
"untuk apa mandi?,
"kau kan sudah harum".ucap nya fadilah yang mengendus rambut milik istri nya itu.
*masih tercium aroma wangi.
Tambahnya lagi yg membuat istrinya lebih malu dibuatnya.
Langsung raudah berdiri dari kasur
"aku mau mandi sebentar,tunggulah disini".ujar raudah.
Akhirnya suami setuju menunggu istrinya itu yang sedang bersiap mandi
Dan memakai pakaian nya yang nampak tertutup dibagian baju atasannya agak ribet dilihat karena ada tali yang sudah terikat yang tampak cantik baginya.
Tapi,bagi suaminya itu terlalu berlebihan dalam berpakaian seperti itu ketika tidur.
Fadilah memaklumi akan hal itu.
"mengapa kau memakai pakaian yang seperti iu ketika kita akan tidur??".tanya fadilah.
"aku menyukai baju ini".ucap raudah.
"Gaun tidur yang indah.
"{Dia mengenakan gaun berbahan lace berkerut itu..sesuai seleranya}".ucap fadilah dalam hati.
"Apakah dia tidak kepanasan memakai baju tertutup seperti ini?". Fadilah sedikit heran.
Di malam hari seharusnya memakai pakaian yang tidak terlalu tertutup dan dipikirannya fadilah akan sedikit berbeda yang akan nantinya ia akan melihat isi dari hadiah yang tertutup itu.
"Jadi..mm...
"bagaimana?,
Raudah tertunduk masih malu ditatap oleh tatapan fadilah.
"Tolong bantu aku dalam melakukan hal itu, aku ingin belajar darimu dan aku akan mengusahakan dengan baik untukmu".ucap raudah dengan malu malu.
Fadilah mendekat ke hadapan istrinya dengan menyentuh pipinya.
"Apa kau sudah bersedia?".tanya sang suami
"pertama aku ingin menunjukan rasa terima kasih terlebih dahulu kepada istriku ini. karena sudah bersedia menerima menjadi istriku yakni pasangan hidupku,
"Dan aku akan membahagiakanmu dan menyayangimu,mendukungmu,mempercayaimu,memerhatikanmu,merawatmu,menafkahimu serta memberikan yang terbaik untukmu dan anak kita nanti".tuturnya sang suami.
Dengan tatapan yang tulus dari ucapannya terdengar jujur dari hati yang dalam dan penuh dengan tanggung jawab.
Ia mendekat ke istrinya.
"{De-}
"{de-de-de}"
"{Dekat!!}" perasaan raudah terkejut karena terlalu dekat baginya dan pertama kalinya.
"pufff!".
(mode otak ku : Aktif)
"{menunjukan rasa terima kasih?
Padahal yang barusan saja sudah cukup bagiku}".
"{wajahmu itu sudah cukup,apalagi yang aku butuhkan?!!}
"{bisa-bisanya wajah kesayanganku ada didepan mata begini}"
"{Tapi,ini mimpi atau kenyataan?! Huh'}".ucap raudah dalam hatinya.
"Tapi apa dia akan mengabulkan semuanya sebagai terima kasih".gumam raudah dengan ragu.
"Atau melakukan ini dan itu..hm..
"seperti nya dibalik kata-katanya ada maksud dibalik ini".gumamnya lagi.
......................
"{Apa yang dia bayangkan??}". fadilah terlihat bingung dengan wajah istrinya yang menyembunyikan senyumnya yang seperti nya dia sedang memikirkan sesuatu.
dikeadaan seperti itu istrinya terlihat sangat malu dari segi tatapan suami nya yang menaikan alis sebelah nya menandakan heran dengan tingkah tawa istrinya yang menunjukan menyembunyikan sesuatu darinya dari pikirannya.
Sesaat kemudian,
Fadilah memasuki kamar mandi dan memakai baju tidur.
Tanpa mengancing baju nya terlihat perut kotak-kotak
Yang membuat istrinya diam-diam melirik ke arah sana.
"{Deg!}
"{Betapa indahnya hidup ini!}". Ucapnya dalam hati yang hampir saja meleyot setelah melihat badan kekar suaminya.
"{hehe,beruntung sekali hidupku ini Ya tuhan!. bertemu dengan ciptaanmu yang besar dan kekar,berotot ini disatukan denganku yang berbadan pendek nan imut adalah kombinasi yang beruntung bagiku }".tutur katanya dalam hati.
Suami nya keluar dari kamar mandi dalam rambut yang basah dengan membawa handuk.
"Kemarilah,bantu aku mengeringkan ini". Ucap fadilah.
"Duduklah disebelah sini aku akan mengusap rambutmu memakai handuk ini agar lebih cepat kering".ujar raudah.
Fadilah duduk di ujung kasur dan raudah mendatanginya di arah belakang dan berdiri setengah dengan lututnya agar nampak tinggi sedikit.
Dan menggosok-gosokkan handuk di kepala suami.
Ditengah seperti itu ia melihat ke arah samping dan bertanya sesuatu hal.
"amplop semua ini akankah dibuka sekarang atau besok saja?"tanya raudah sambil menggosok dengan lembut dikepalan suaminya yang terasa nyaman seperti di pijat olehnya.
Terasa nyaman akan pijatan itu.
Fadilah tidak menyadari kalau istrinya bertanya sesuatu padanya.
Lalu,raudah berhenti sejenak yang membuat umar menanyakan perihal mengapa berhenti memijat kepalanya.
"Ada apa?". Tanya fadilah pada istrinya.
"Anu..apakah malam ini kita membuka semua hadiah yang ada disini terlebih dahulu dan amplop yang ada disebelah sana sangatlah banyak.karena aku menunggumu kemari, baru aku akan berani membuka itu semua.supaya suamiku juga melihat isinya.
"Menurutku ini semua menyenangkan, iya kan?".ucap raudah dengan senyum girang.
"Iyaa sangat menyenangkan." jawabnya dengan hangat dan menikmati pijitan istrinya.
Suasana terasa tenang sejenak..
"Menurutku,Aku merasa lebih menyenangkan ketika saat ini bersamamu dan ada istriku selalu disisku".tambahnya fadilah.
Raudah semakin kuat dalam pijitannya yang membuat rambut suaminya acak-acakan karna greget setelah mendengar ucapan suami nya yang membuatnya uh! Sebegitunya memujinya.
"benarkah Atau hanya bercanda!".raudah menghentikan mengusap rambut suaminya dan terlihat tidak percaya dengan apa yang ia katakan.
"Mengapa berhenti?".tanya nya heran seketika itu ia lihat langsung ngambek istrinya secara tiba-tiba.
"Rambutmu sudah kering,
"Mari siap-siap tidur,aku sudah mengantuk".ucap raudah dan ia mengusap-usap matanya terasa lelah dan ingin segera tidur.
Namun...,
Suami nya mematikan lampu kamarnya
Suasana seperti ini membuat raudah deg" kan dan takut karena baru pertama kali tidur bersama laki-laki yang sudah Halal keduanya sebagai status suami dan istri
Sekarang sudah hidup bersama dan tidur bersama.
Dan juga bertemu setiap hari nya.
...●●○○○●●○○○●●○○●●...