NovelToon NovelToon
Cassanova - Dendam Gadis Buta

Cassanova - Dendam Gadis Buta

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Spiritual / Balas Dendam / Horror Thriller-Horror / Dendam Kesumat
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Wida_Ast Jcy

Casanova seorang gadis cantik. Namun sayang sekali dengan parasnya yang cantik ia memiliki kekurangan. Kedua matanya buta. Meski ia buta ia merupakan kembang desa. Karena kecantikannya yang luar biasa. Walaupun ia buta ia memiliki kepandaian mengaji. Dan ia pun memiliki cita cita ingin menjadi seorang Ustadzah. Namun sayang...cita cita itu hanya sebatas mimpi dimana malam itu semuanya telah menjadi neraka. Saat hujan turun lebat, Casanova pulang dari masjid dan ditengah perjalanan ia dihadang beberapa pemuda. Dan hujan menjadi saksi. Ia diperkosa secara bergantian setelah itu ia dicampakan layaknya binatang. Karena Casanova buta para pemuda ini berfikir ia tidak akan bisa mengenali maka mereka membiarkan ia hidup. Namun disinilah awal dendam itu dimulai. Karena sifat bejad mereka, mereka telah membangkitkan sesuatu yang telah lama hilang didesa itu.

"Mata dibayar mata. Nyawa dibayar nyawa. Karena kalian keluarga ku mati. Maka keluarga kalian juga harus mati.

Yuk...ikuti kisahnya!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wida_Ast Jcy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17 TERTANGKAP BASAH

Kayano menatap lantai, rahangnya mengatup keras. "Suatu saat… aku pasti akan menemukan siapa yang pelakunya Bu. Aku janji… aku akan membuat mereka untuk membayar semuanya atas apa yang sudah mereka lakukan kepada Mbak Casanova." jawabnya.

Bu Rahmi memandang putranya dengan mata berkaca. Suaranya lembut, tapi mengandung nada cemas yang tak bisa disembunyikan.

"Iya, Nak… Tapi hati-hati, ya. Jangan gegabah. Jangan asal tuduh. Ibu tahu kamu marah, tapi kita harus sabar Nak. "nasehat Bu Rahmi.

"Sekarang, yang paling penting adalah Mbak Casanova Mbak mu harus fokus untuk kesehatannya dulu. Kalau Allah berkehendak, dia pasti akan bangkit. Dia akan kuat, dan dia pasti akan tetap mengejar cita-citanya untuk jadi Hafizah?" ucap Bu Rahmi.

Kayano mengangguk pelan, meski hatinya menolak pasrah. Janji itu telah ia ikrarkan dalam batinnya dan ia tahu, jalannya tak akan mudah. Setelah Bu Rahmi masuk ke kamar untuk beristirahat, Kayano masih terduduk di tempat, matanya menatap kosong ke dinding.

Malam semakin larut, tapi tidurnya enggan datang. Dendam dan bayangan wajah Casanova terus menghantui pikirannya. Bayangan buruk terus menghantui pikiran Kayano tentang apa yang mungkin terjadi pada kakaknya. Amarah, kebingungan, dan rasa tak berdaya menyelimuti dirinya seperti kabut yang menyesakkan dada.

Akhirnya, ia memutuskan keluar untuk menghirup udara malam. Dingin malam memang tak banyak membantu, tapi setidaknya bisa sedikit menenangkan pikirannya yang kacau. Ia duduk di teras, menatap pekatnya kegelapan dengan harapan bisa menemukan secuil ketenangan.

Namun, pikirannya terus berputar pada satu pertanyaan yang menyiksa siapa yang telah menyakiti kakaknya? Mengapa tak ada satu pun yang peduli padanya? Apakah keadilan memang semustahil itu ditemukan di dunia ini?

Saat sedang larut dalam lamunannya, telinganya menangkap suara samar dari arah samping rumah. Seseorang sedang berbicara. Pelan, tapi cukup jelas untuk telinga Kayano yang terbiasa dengan sunyinya malam desa.

Suara itu berasal dari rumah tetangganya, Tika yang juga tinggal bersama Pak RT Pak Adi. Perlahan, Kayano berdiri dan berjalan mendekati sumber suara. Ia bersembunyi di balik pagar, memusatkan pendengarannya. Dari sana, ia bisa menangkap suara Tika yang sedang berbicara dengan seseorang lewat telepon.

"Iya dong, siapa dulu. Tika gitu lho," ucap Tika dengan suara yang terdengar penuh percaya diri dan angkuh.

"Tapi Abang janji ya mau pacaran sama Tika. Aku mau ketemuan sekarang! Kalau tidak mau, nanti Tika bakal buka mulut soal kejadian malam itu... soal si buta yang sombong itu!" ucapnya lagi dengan pelan,

Kayano membeku. Dadanya serasa dihantam petir. Si buta? Apa maksudnya adalah Kak Casanova? Amarah meledak dalam dirinya. Tangan mengepal, rahang mengeras.

Ia hampir saja menerjang masuk ke rumah itu. Tapi akalnya masih berfungsi. Tanpa bukti, ia tak akan bisa berbuat apa-apa. Ia harus sabar, sekuat apapun amarahnya membakar. Ia harus mencoba tenang.

"Oke, kita ketemu sekarang. Bye, Abang sayang!" ucap Tika dengan mengakhiri percakapan yang terdengar dari nadanya yang begitu menggoda.

Suara manja Tika di telepon masih terngiang di telinga Kayano, penuh dengan tipu daya. Ia menahan napas, berusaha mengendalikan emosinya yang bergejolak dalam dada.

Kayano menyelinap ke balik pohon besar tak jauh dari rumah Tika. Pandangannya tak pernah lepas dari pintu depan. Beberapa menit berlalu, hingga akhirnya sosok Tika muncul ia mengenakan jaket hoodie berwarna gelap.

Kayano menyipitkan mata, memperhatikan jaket itu. Bukan hanya karena asing, tapi juga karena modelnya tidak lazim dipakai di kampung ini. Ia yakin, itu bukan milik Tika.

Tanpa pikir panjang, Kayano mulai mengikuti Tika dari kejauhan. Ia melangkah perlahan, menjaga jarak agar tak terdeteksi. Tika berjalan cepat, menembus malam menuju jalanan sunyi yang menjauh dari keramaian rumah-rumah warga.

Arah yang dituju Tika membuat Kayano semakin curiga tempat itu terlalu sepi. Langkah Tika akhirnya terhenti di depan sebuah rumah kecil di pinggir desa. Rumah itu disediakan untuk mahasiswa KKN yang tengah melakukan program pengabdian masyarakat di desa mereka.

Hati Kayano mencelos. Apa yang Tika lakukan di sini? Siapa lelaki yang ia sebut sebagai "Abang" di telepon tadi? Dan ada hubungan apa diantara mereka berdua?

Kayano sembunyi di balik semak-semak, ia menahan napas ketika pintu rumah itu terbuka dan seorang pria muda muncul. Jantungnya serasa berhenti saat melihat Tika melangkah cepat, lalu memeluk dan mencium pria itu tanpa ragu.

Pemandangan itu membuat darah Kayano mendidih.

Berani-beraninya mereka berbuat seperti itu di luar rumah! Sungguh sangat tidak bermoral! Tidak tahu malu sekali! "gunanya dalam hati.

Namun bukan perbuatan mereka yang paling menarik perhatian Kayano saat ini. Melainkan obrolan mereka samar, tapi cukup jelas bagi telinganya. Ia menangkap percakapan tentang sesuatu yang jauh lebih serius dari sekadar hubungan gelap. Sesuatu yang bisa mengungkap kebenaran tentang apa yang terjadi pada kakaknya Casanova.

"Ahh, Abang ini. Aku kangen tahu!" suara Tika terdengar genit, seolah tak menyimpan satu pun rasa bersalah.

"Iya, Abang tahu. Tapi kan tidak harus malam ini juga. Gimana kalau nanti ada yang melihat kita?" bisik pria itu dengan suaranya yang terdengar ragu.

"Tidak akan ada yang tahu. Teman-teman Abang kan sudah pada tidur semua. Yuk, kita ke sana bang!" sahut Tika sambil menunjuk sebuah gazebo kecil yang terletak tak jauh dari rumah dinas itu.

Si pemuda menarik napas panjang, berusaha menolak dengan halus. "Tidak sekarang ya, Tika. Abang capek. Tadi banyak warga berobat ke puskesmas. Besok saja, ya. Bagaimana? " jawab pria itu.

Tika langsung cemberut, nada suaranya berubah tajam dan mengancam. "Abang jahat! Berani abang menolak Tika, ya? Kalau begitu, Tika akan ceritakan ke semua orang kalau Abang dan teman-teman Abang itu pelaku pemerkosaan si gadis buta yang jelek itu! Mau abang tika beberkan semua? Abang mau diarak warga, terus dihukum ramai ramai di tengah kampung ini?!" Mau abang begitu ha!!! "ancam Tika dengan emosi.

Ucapan Tika membuat pemuda itu langsung panik. Matanya membelalak, napasnya memburu. Tapi sebelum ia sempat menjawab, suara teriakan lantang memecah malam.

Dari balik kegelapan, Kayano menerobos keluar dengan tatapan penuh amarah membara. Di tangannya tergenggam sebatang kayu besar, siap dihantamkan kapan saja. Napasnya terengah, matanya merah dipenuhi dendam yang selama ini tertahan.

"Jadi kalian pelakunya! dasar tidak beradab!!" teriak Kayano dengan amarah.

Suara Kayano menggema ke seluruh penjuru. Tubuhnya bergetar karena emosi yang tak lagi terbendung. Ia tak pernah menyangka bahwa Tika tetangga yang selama ini dikenal ramah ternyata terlibat dalam peristiwa kelam yang menghancurkan masa depan kakaknya.

Dan pemuda itu, yang seharusnya mengabdi dan melayani masyarakat, justru menjadi bagian dari kejahatan yang paling keji. Kayano berdiri di sana, tidak hanya sebagai seorang adik yang terluka, tapi juga sebagai saksi yang takkan membiarkan pelaku-pelaku itu lolos begitu saja.

"Bruukkkk....

(terdengar suara pukulan)

BERSAMBUNG..

1
Susi Santi
bgus
Susi Santi
up yg bnyak dong thor
Anyelir
hai kak aku mampir
mampir juga yuk kak ke karyaku
Wida_Ast Jcy: ok say. baiklah...tq ya sudah mampir dikaryaku. 🥰
total 1 replies
Susi Santi
plis lanjut thor
Wida_Ast Jcy: Hi... say. tq ya sudah mampir. Ok kita lanjuti ya harap sabar menunggu 🥰
total 1 replies
Wida_Ast Jcy
jangan lupa tinggal kan jejak nya yah cintaQ. TQ
Wida_Ast Jcy
Jangan lupa tinggal kan jejak nya disini ya cintaq. coment dan like
Wida_Ast Jcy: tq say.... atas komentar nya. yuk ikuti terus cerita nya. jgn lupa subscribe dan like yah. tq 😘
Nalira🌻: Aku suka gaya bahasanya... ❤
total 2 replies
Wida_Ast Jcy
Hi.... cintaQ mampir yuk dikarya terbaruku. Jangan lupa tinggal kan jejak kalian disini yah. tq
Wida_Ast Jcy
😘😘😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!