NovelToon NovelToon
My Sugar Baby

My Sugar Baby

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Tante
Popularitas:279
Nilai: 5
Nama Author: Angie de Suaza

"Angelica, seorang wanita tegar berusia 40 tahun, berani dalam menghadapi kesulitan. Namun, ketika dia secara bertahap kehilangan motivasinya untuk berjuang, pertemuan tak terduga dengan seorang pria tampan mengubah nasibnya sepenuhnya.
Axel yang berusia 25 tahun masih muda tetapi sombong dan berkuasa, cintanya yang penuh gairah dan kebaikannya menghidupkan kembali Angelica.
Bisakah dia menyembuhkan bekas lukanya dan percaya pada cinta lagi?
Kisah dua sejoli yang bersemangat dan berjuang ini akan membuktikan bahwa usia tidak pernah menjadi penghalang dalam mengejar kebahagiaan."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Angie de Suaza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 13

"Oh, ini luar biasa. Waktu, jam, hari!" seru Marisolio penuh antusias. Ia benar-benar menyukai konsep yang ditawarkan Axel dan yakin itu akan menjadi kesuksesan besar.

"Ya," jawab Axel sambil mengangguk pelan, "aku terinspirasi dari perjalanan sehari penuh—apa yang kita alami, rasakan, dan bagaimana waktu terus berlalu secara tak terhindarkan, lalu mengulang siklus yang sama keesokan harinya dengan warna yang berbeda. Itulah yang ingin kusampaikan."

Inspirasi itu, sebenarnya, datang dari Angélica. Ia adalah fajar penuh gairah saat pertama kali Axel memilikinya. Lalu, saat Axel kehilangan jejaknya dan merasa sangat merindukannya, hidupnya seperti terbenam dalam bayangan. Hingga akhirnya, di suatu senja, ia bertemu lagi dengan Angélica—sebuah penyerahan total pada musanya, yang bahkan berani mengenakan gaun "Malam Penuh Hasrat" tanpa izin.

"Selamat ya, Axelito. Tapi… inspirasi sekuat itu tiba-tiba muncul dari mana?" tanya Marisolio, mencoba mengorek gosip.

Axel tidak berniat mengungkap siapa atau apa sumber inspirasinya. Ia meyakini bahwa Angélica hanyalah sebuah kesenangan sesaat—sesuatu yang berbeda dari tipe wanita yang biasa ia kuasai. Ketika rasa itu memudar, semua ini hanya akan menjadi kenangan. Maka selama hasratnya masih menyala, ia akan menikmatinya sepuas hati.

Ia sempat membayangkan kembali momen intim mereka sore itu, saat ia bersatu dengan Angélica tanpa penghalang apa pun. Selama ini, ia selalu bermain aman. Tapi entah mengapa, dengan Angélica, ia merasa yakin.

"Inspirasi itu datang tiba-tiba," jawab Axel singkat, cukup untuk meredam rasa ingin tahu Marisolio.

Sementara itu, Angélica keluar dari kantor Darko Luxure dan kembali ke ATM untuk menarik uang bonusnya. Dari sana, ia menuju ke tempat nongkrong “Las Pollitas” untuk bertemu teman-temannya.

Begitu sampai, wajahnya cerah bagai bolu ulang tahun. Mary dan Lissy langsung sadar ada yang berubah. Baru kemarin mereka melihat Angélica murung dan lesu, tapi hari ini—dia tampak seperti habis menelan badut. Ya, meskipun yang ia telan bukan badut, tentu saja.

“Temaaaan-temaaaaan! Hai! Aku kangeeeen banget sama kalian!” seru Angélica heboh saat tiba.

“Eh, kamu kenapa bahagia banget? Dapat undian, ya?” tanya Mary sambil memeluknya erat.

“Kurang lebih begitu,” kata Angélica sambil tersenyum puas. “Aku dapat kerjaanku lagi di Darko Luxure, dipindah ke shift sore, gajiku naik, dan aku dikasih bonus karena dipecat secara tidak adil.”

Tapi Lissy, yang terkenal peka dan curiga, langsung merasa ada yang aneh.

“Itu aneh banget,” ujarnya tajam. “Kamu dipecat, terus dipanggil lagi kerja, malah dikasih bonus pula? Jangan-jangan ada sesuatu yang kamu sembunyikan.”

“Aku dapat sugar baby—bosku sendiri, Axel Darko,” ucap Angélica santai. “Dia yang minta aku balik kerja, malah dikasih tambahan segala.”

Tiga temannya langsung meledak tertawa, mengira itu hanya candaan.

“Hahaha! Ya ampun, Angelica, kamu lucu banget,” ujar Mary sambil tertawa sampai terpingkal.

“Yaelah, kamu pasti lagi ngidam kolagen,” timpal Lissy sambil memeluk Mary, kakaknya, yang juga tak bisa berhenti tertawa.

“Dasar kamu suka berkhayal,” tambah Sandra pedas. “Mana mungkin si ganteng dan terkenal Axel Darko jadi sugar baby kamu? Umur kamu aja udah cukup buat jadi tantenya. Kalau kamu bilang itu bapaknya, mungkin kami percaya.”

Tawa mereka bertiga tak berhenti, dan mereka jelas tak percaya sedikit pun dengan cerita Angélica. Maka ia pun membiarkan mereka menertawakannya, lalu menikmati makanannya sebelum pulang ke tempat kos.

Setelah ngobrol ke sana kemari, Angélica pamit dari “pollitas” dan naik bus ke kawasan Universitas. Saat tiba di kos, ia disambut ramah oleh ibu kos, Bu Gio.

“Selamat malam, Angelica. Saya tunggu-tunggu dari tadi, ini ada titipan buatmu,” kata Bu Gio sambil menyerahkan sebuah amplop.

“Selamat malam. Terima kasih ya, Bu Gio. Maaf bikin repot, saya baru pulang karena hari ini akhirnya dapat kerja lagi,” ujar Angélica, sambil dalam hati teringat apa alasan sebenarnya ia terlambat.

Begitu masuk kamar, Angélica membuka amplop itu dan hampir terjatuh karena terkejut. Di dalamnya ada cek dengan jumlah yang sama persis seperti yang dicuri Belén darinya—dan ditandatangani oleh Axel Darko.

Ada sepucuk surat yang ditulis tangan oleh sang "Sugar Baby":

Aku tahu uangmu dicuri dua hari lalu, dan aku juga tahu uang itu untuk membayar semester kuliahmu. Semoga kau masih sempat mendaftar. Kau akan menjadi seniman hebat... yang terbaik.

Angélica tersenyum bahagia. Ia membayangkan banyak orang akan berkata, “Duh, jadi perempuan yang bermartabat dong,” atau “Jangan terima uang itu, kamu belum pantas.” Tapi ia tak peduli.

Uang itu ia butuhkan. Dan ia menerimanya seolah itu adalah berkah dari langit. Kalau Axel Darko mau memberinya sumbangan, siapa dia untuk menolak?

Sementara itu, setelah selesai rapat dengan Marisolio soal nama-nama gaun, Axel menuang whisky dan duduk santai membaca laporan dari penyelidiknya.

Informasi tentang warga negara Spanyol, Angélica Sosa.

Usia...—Karena Axel sudah tahu, ia langsung melewati bagian itu dan membaca yang lebih penting.

...Pernah hidup bersama sejak usia 15 tahun dengan Francisco Herrera alias El Paco; berpisah lima tahun lalu. Tidak memiliki anak kandung. Diusir dari rumah setelah perpisahan. Beberapa hari kemudian ditahan atas tuduhan penganiayaan, percobaan pembunuhan, dan perusakan barang. Dibebaskan dengan jaminan, yang masih dicicil hingga kini...

Bagian itu langsung menarik perhatian Axel. Ia akan meminta penyelidiknya menyelidiki lebih dalam.

...Saat ini berstatus lajang. Dua hari lalu melaporkan pencurian sebesar dua ribu euro, yang seharusnya digunakan untuk membayar semester pertama jurusan Seni Rupa di Universitas Cendekia. Tersangka pencurian adalah anak tirinya, Belén Herrera. Pada hari yang sama, ia juga diusir dari tempat tinggalnya di jalan Navarredonda. Kini tinggal di kawasan Universitas, di sebuah rumah kos milik Giovanna Vásquez...

Axel mendesah. Ia geram. Angélica benar-benar punya anak tiri seperti ular berbisa.

...Kehilangan dua dari tiga pekerjaan, kini hanya tersisa satu sebagai staf kebersihan di Universitas. Akhir pekan ia bekerja di pasar San Antón, di warung kaki lima bernama “Las Pollitas”...

“Perempuan ini kerja keras banget,” pikir Axel.

Tanpa ragu, ia memutuskan untuk memberikan cek sejumlah dua ribu euro agar Angélica bisa kembali mendaftar kuliah dan mengejar impiannya menjadi seniman.

Axel sempat datang ke kos bersama Kevin untuk mengantarkan cek itu, tapi Angélica belum tiba. Maka ia menitipkan amplop itu pada Bu Gio.

"Kok belum juga pulang sih?" pikir Axel. Dan untuk pertama kalinya... ia merasakan cemburu.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!