Seruni, memiliki fisik yang tidak sempurna, karena cacat sejak lahir.
Sehingga kedua orang tuanya tidak menginginkan dirinya dan di minta untuk di bawa pergi sejauh mungkin.
Namun, meskipun terlahir cacat, Seruni memiliki bakat yang luar biasa, yang tidak semua orang miliki.
Karena bakatnya itu, ternyata membuat seorang CEO jatuh cinta kepadanya.
Bagaimana kisah selanjutnya? Penasaran? Baca yuk!
Cerita ini adalah fiktif dan tidak berniat untuk menyinggung siapapun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 6
Namun saat melihat Seruni yang tidak memiliki tangan, mereka pun mulai meremehkan.
Bahkan ada beberapa dari mereka yang tidak segan-segan mencemooh, karena pesertanya orang cacat.
"Apa tidak ada peserta lain? Apa yang bisa di lakukan oleh orang cacat?" Salah satu dari penonton berteriak mencemooh.
Namun untuk keamanan dan kenyamanan yang lain, pria yang berteriak itu pun di usir keluar oleh penjaga keamanan.
Sementara Seruni yang di temani oleh Sari tetap dengan tekadnya. Dia akan memperlihatkan kehebatan nya. Dan membungkam mulut mereka yang merendahkan nya.
Cacat fisiknya, tapi akal pikirannya dan akhlaknya tidak cacat. Dewan juri pun mempersilakan Seruni untuk memulai melukis.
Sebelum memulai, Seruni meminta ibunya untuk membentangkan alas di lantai panggung agar tidak terkena cat.
Kemudian Seruni meminta ibunya untuk meletakkan kanvas di lantai juga. Lalu dengan menggunakan kakinya tanpa menggunakan kuas, Seruni mulai melukis.
Para penonton penasaran, lukisan seperti apa yang di buat oleh Seruni hingga tidak menggunakan kuas?
Pada awalnya lukisan tersebut seperti asal-asalan, namun di menit-menit berikutnya, lukisan tersebut semakin nyata.
Hingga waktu yang di tetapkan pun habis. Seruni pun menghentikan melukisnya dan kebetulan sudah selesai.
Seruni pun meminta ibunya untuk mengangkat lukisan tersebut untuk segera di nilai oleh dewan juri.
Sekar lagi-lagi terkejut, karena wajah dalam lukisan itu mirip dirinya. Padahal Seruni hanya melukis wajahnya sendiri.
"Wow hebat!" seru salah satu penonton. Lalu ia pun bertepuk tangan, ternyata penonton yang lain juga ikut bertepuk tangan.
Mereka yang tadi meremehkan, sekarang berbalik memuji. Seruni yang mereka anggap cacat, ternyata memiliki bakat yang luar biasa.
Sekar dan Ridwan tidak bisa berkata apa-apa. Keduanya hanya tertunduk tanpa berani menatap lama ke arah panggung.
Sementara di kursi yang sejajar dengan Sekar dan Ridwan. Seorang pemuda dari tadi mengamati Seruni. Dan dia tertarik dengan gadis itu.
"Cari tahu tentang gadis itu!" perintahnya kepada asistennya.
"Baik Tuan," jawab asistennya.
Pria itu tersenyum, entahlah, dia merasa tertarik dengan gadis itu. Dia tidak perduli walau pun gadis itu cacat.
"Baiklah, di tangan saya ini sudah ada tiga pemenang yang masing-masing akan membawa pulang hadiah berupa uang tunai, tropi, dan piagam penghargaan. Untuk hadiah juara satu, uang tunai sebesar 100 juta rupiah. Dan untuk hadiah juara dua uang tunai sebesar 80 juta rupiah dan untuk hadiah juara ketiga, uang tunai sebesar 50 juta rupiah. Berikan tepuk tangan meriah untuk mereka yang akan memenangkan kompetisi ini," ucap MC dengan lantang melalui mic.
Suara tepuk tangan kembali terdengar bergemuruh. Kemudian MC mengangkat tangannya agar semuanya diam.
"Sekarang kita umumkan untuk pemenang ketiga. Pemenang ketiga jatuh kepada ...."
MC membuka amplop yang ada di tangannya. "Pemenang ketiga jatuh kepada peserta dari Medan. Silakan peserta dari Medan untuk naik ke atas panggung."
Suara tepuk tangan kembali terdengar, peserta dari Medan memang lukisannya cukup bagus. Jadi tidak salah jika juri menetapkan sebagai juara.
"Silakan berikan ucapan," kata MC.
"Saya hanya mau bilang terima kasih untuk semuanya," ucap Dian.
Kemudian Dian menyerahkan mic kepada MC dan segera turun dari panggung. Dian tidak tahu mau berkata apa? Saking senangnya bisa menang walau pun hanya juara 3.
"Kemudian kita umumkan untuk pemenang juara kedua," kata MC dengan membuka amplop di tangannya.
"Pemenang untuk juara kedua adalah ...." MC sengaja menjeda ucapannya, padahal ia sudah mengetahui pemenangnya.
"Pemenang nya adalah, peserta dari kota Surabaya!" ucapnya dengan lantang.
Penonton kecewa karena Seruni hanya mementingkan juara 2. Mereka berpikir jika Seruni adalah pemenang juara 1.
Namun mereka yang menonton tetap bertepuk tangan dengan meriah. Kemudian MC meminta peserta dari Surabaya untuk naik ke panggung.
Seruni naik bersama ibunya untuk menerima hadiah. MC pun sedikit kecewa karena dari penilaian nya pun lukisan Seruni lah yang paling bagus.
"Selamat ya Bu, anak ibu hebat, aku kagum dengan kegigihan dan bakat yang di milikinya. Sayangnya hanya dapat juara kedua, harusnya juara 1," kata MC pelan.
"Juara 2 juga sudah Alhamdulillah Mas," ujar Seruni. MC itu tersenyum dan di balas senyum pula oleh Seruni dan Sari.
"Silakan beri ucapan," kata MC.
Sari mengambil mic dan mendekatkan nya ke mulut Seruni. Seruni pun mulai menyampaikan ucapannya.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," ucap Seruni.
"Waalaikumsalam," jawab mereka serentak.
"Pertama saya ingin mengucapkan terima kasih kepada bapak dan ibu saya yang selalu membimbing saya dan selalu ada untuk saya. Bapak, silakan naik ke atas panggung," ucap Seruni.
Kosim berdiri. Dan semua mata tertuju pada Kosim yang mulai berjalan menuju panggung. Kosim duduk di kursi belakang, jadi dia tidak kelihatan.
Seorang pria memulai bertepuk tangan, sehingga yang lain juga ikut bertepuk tangan. Kosim langsung memeluk putrinya dan menangis bahagia.
"Inilah bapak saya yang selalu ada untuk saya menjadi tangan saya, menjadi pelindung saya," ucap Seruni.
Para penonton terdiam, mereka yang tadinya mengejek malah terharu. Bahkan mereka ada yang menangis.
Sementara Sekar dan Ridwan juga ikut menangis. Namun mereka secepat mungkin menghapus air matanya.
"Hanya itu yang ingin saya sampaikan, ucapan terima kasih kepada bapak dan ibu saya yang sudah sabar merawat saya dari kecil hingga sekarang ini. Bapak, ibu Seruni janji akan membuat bapak dan ibu bangga," ucap Seruni.
MC pun ikut menangis, ia sampai menjauh dari Seruni dan bersembunyi di balik tirai. MC itu juga tidak kuat menahan air matanya.
Setelah selesai, Sari pun menyerahkan mic tersebut kepada MC. Kemudian mereka turun bersama dengan membawa piala kemenangan. Walau pun hanya juara 2, tapi sudah cukup membanggakan.
Kemudian MC mengumumkan pemenang juara pertama. Anehnya, para penonton tidak begitu antusias, tidak seperti pemenang juara ketiga dan kedua.
"Ma, aku menang juara pertama," kata Anita. Sekar dan Ridwan tersenyum bangga.
Tapi tidak dengan para penonton dan MC itu sendiri. MC malah terlihat biasa-biasa saja saat menyerahkan hadiah kepada Anita.
"Berikan tepuk tangan kepada pemenang juara pertama," ucap MC.
Namun tidak satupun yang memberikan tepuk tangan. Hanya Sekar dan Ridwan juga empat dewan juri yang bertepuk tangan.
"Baiklah, sebelum acara ini berakhir, kami akan melelang karya ketiga peserta yang berhasil memenangkan lomba ini," kata MC.
Lukisan yang pertama pun di keluarkan, yaitu lukisan dari peserta pemenang juara pertama. Namun sepertinya tidak ada yang tertarik sama sekali.
"Lukisan ini untuk harga awal kita beri harga dengan 10 juta rupiah," ucap MC.
Mereka semuanya terdiam, bahkan tidak ada satupun yang mau menawar harganya. MC masih menunggu para penonton untuk menawarkan harga.
02
11.10
09
2138
lanjut lagi kak up
semangat, sehat selalu /Heart//Heart//Heart/
yg cuma buat malu 😀😀😀
kehendak Tuhan, jngan kau i gkari, yg pasti ny kau yg akan hancur sekar/ridwan 😁😁😁