Ikuti instagramku ya kakak. alwi08895
Instagram Karena perjodohan, aku terpaksa menikahi suamiku sekarang ini. Di mata orang lain, dia memberiku cukup uang dan cinta, tetapi hanya aku yang tahu bahwa dia tidak pernah menyentuhku. Dua bulan menikah, aku masih seorang perawan ...... Untuk mengubah kebekuan itu, aku telah mencoba merayunya dengan pakaian yang sangat terbuka, tetapi dia bahkan tidak melirikku sama sekali. Yang lebih membuatku patah hati, suatu hari aku melihatnya memegang tangan wanita lain. Wanita itu sendiri yang mengatakan kepadaku bahwa mereka berdua sudah berhubungan seks. Menghadapi kenyataan bahwa suamiku selingkuh, haruskah aku bercerai, atau mencoba membuatnya mencintaiku ......
Season ke dua....
Menceritakan kisah Brayen (Kakak angkat Arya) dan Alena (Adik kandung Alyn).
Mereka terpaksa harus menikah karena kejadian yang tidak di sengaja(Insiden kamar kosong).
Cerita Brayen si mafia yang di buang di panti asuhan saat baru di lahirkan dan Alena yang b
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alwi 1234, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ARYA STRES
"Jika kau masih menyebut nama laki laki itu, aku bersumpah akan memperkosamu kala itu juga." Ancaman Mas Arya.
Tubuhku terkesiap mendengar ucapan mas Arya. Aku masih istrinya tentu kami akan melakukan "itu". Jantungku mulai berdetak tak beraturan. Aku takut. Aku tidak siap membuka "SEGELKU."
Mas Arya mengecup keningku dan beranjak pergi meninggalkan aku yang masih membeku.
"Nona saya permisi dulu." Ujar OB itu.
"Eh, iya." Setelah OB itu mengejutkanku dia pergi berlalu. Lantai yang tadinya sempat kotor kini bersih seperti semula.
****
Datang seorang dokter. Dia tinggi, berkulit putih dan cantik. Dengan stetoskop yang mengalungkan di lehernya dan membawa tas kecil di tangannya dia menghampiriku.
"Nona Alyndia bagaimana keadaanmu? Apa sudah lebih baik?" Tanya dokter itu.
"Iya."
"Permisi ya nona, saya mau cek kondisi anda sebentar."
Dokter itu memasang pupil stetoskop itu ke telinganya. Meletakkan stetoskopnya itu ke dadaku lalu ke perutku. Kemudian dia mengukur tensi darahku.
"Nona Anda belum makan ya?" Aku hanya mengangguk.
"Nona harus banyak makan biar cepat sembuh dan jangan terlalu banyak pikiran. Pola makan harus di jaga supaya asam lambung anda tidak naik."
"Iya."
"Anda pengantin baru ya?" Aku hanya mengangguk.
Dokter itu tersenyum pasti karena melihat bibirku yang bengkak. Atau OB itu sudah menjadikanku dan mas Arya sebagai bahan gosip. Ini sungguh memalukan. Untung adegan awal hanya Suci yang melihat.
"Pantas saja. Anda sangat beruntung mendapatkan suami yang perhatian seperti tuan Arya. Selain tampan dia juga terlihat sangat menyayangi anda."
"Datang ke rumah sakit ini dengan keadaan yang panik karena anda tak sadarkan diri. Suami anda merecoki semua dokter disini karena anda tidak sadarkan diri. Dia terlihat begitu frustasi melihat keadaan anda. Keluar masuk ruang dokter menekan mereka satu persatu untuk membuat anda sadar."
"Untung ada dokter spesialis yang membuatnya mengerti jika anda hanya tertidur akibat efek obat. Yang tujuannya untuk membuat tubuh anda lebih rileks."
"Dia menemanimu sepanjang malam tanpa beranjak dari tempat duduknya."
"Sakitnya anda bukan hanya karena pola makan salah tapi juga karena anda kurang tidur."
"Tuan Arya pasti membuat anda selalu begadang"
"Ya kami bercinta setiap malam. Mas Arya bahkan bisa naik 5 kali tiap malam." Aku tahu menjurus kemana ucapan dokter itu.
"Apa dia membayarmu untuk mengatakan semua ini?..." Tanya ku pada dokter itu.
"Maksudnya???...." Dokter itu kebingungan.
"Tidak apa-apa. Sudah lupakanlah." Aku memilih mengakhiri pembicaraan.
Aku tidak percaya dengan apa yang di katakan dokter ini. Mana mungkin mas Arya bisa melakukan semua itu.
"Kalau begitu saya permisi."
*****
POV Arya
"Suci tunggu...." Aku menarik tangan Suci hingga langkahnya terhenti. Suci masih menangis tersedu-sedu di depan rumah sakit. Drama kami menyita perhatian banyak orang yang lalu lalang di sana.
"Apalagi mas? Semuanya sudah jelas."
Aku menyeret Suci ke tempat parkiran mobil di area paling pojok. Tempat yang paling sepi di antara yang lain.
"Percayalah aku sama sekali tidak ingin menyakiti kalian berdua."
"Mana mas? mana janjimu?" Suci mengguncang lenganku. Aku hanya diam saja. Suci menangis histeris membuatku makin frustasi.
"Kau bilang padaku akan menceraikan Alyn."
"Mana mungkin aku bisa menceraikan istri sebaik Alyn."
"Lalu bagaimana dengan hubungan kita mas?... Lima tahun lebih aku menantimu mas. Aku sudah berusaha meminta restu, mencari simpati, mencari perhatian, bahkan melucuti harga diriku di hadapan Umimu tapi dia tidak pernah mau melihatku."
"Apa salahku? Apa kurangnya aku hingga Umimu tak mau melihatku?"
"Bertahun-tahun kau berjanji akan menikahi ku. Mana mas mana janji Manismu itu?"
"Jawab mas jangan diam saja?"
Apa yang harus ku katakan? Aku takut salah memberimu jawaban yang nantinya akan membuatmu melakukan hal di luar nalar. Seperti dulu kau membuatku sangat takut. Kau gadis yang baik aku tak bisa melihatmu seperti itu.
"Mas apa kau mencintai Alyn? Mas jawab mas?"
"Apa kau akan menikahiku?..."
"Kalian berdua membuatku stres." Batin Arya.
"Jawab mas? Jika kau tidak menikahiku aku akan membuatmu menyesal mas"
******
Jangan lupa like komentar vote favorit ya
