Evelyn yang tumbuh tanpa kasih sayang dari keluarga nya sejak kecil karena,di anggap pembunuh ibunya.
setiap hari ia berusaha membuat ayah dan kakak-kakaknya nya melihat dirinya.sampai akhirnya ia memutuskan untuk pergi dan di adopsi oleh keluarga margaux.
16 tahun ia di adopsi ia menjadi wanita yang tangguh bahkan memiliki perusahaan no 3 di dunia dan hidup dengan kasih sayang yang ia dambakan.namun,sampai suatu hari ia mengetahui bahwa ia di khianati oleh tunangannya dan adik angkatnya,saat itu juga kenyataan terungkap dimana keluarga angkatnya mengkhianati dirinya mengambil alih semua yang ia punyai,tunangannya,harta miliknya.
hal itu membuat Evelyn begitu kecewa dan ia memilih bunuh diri daripada mati di tangan keluarga itu.
namun, ajaibnya dia tidak pergi ke surga maupun ke neraka,ia malah kembali terlahir di waktu hari pertama ia di lahirkan.
saat tau ia di berikan kesempatan ke 2 ia akan memilih untuk tetap bersama keluarganya meski di benci.
JANGAN LUPA LIKE AND COMENT
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R3C2YMYFMYME, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 12
Setelah selesai mandi bibi Amelia di panggil oleh Damian untuk menata Eve.
selama Amelia menata rambut Eve Damian mengawasi dari sofa yang ada di ruangan itu.
Kini Eve mengunakan gaun berwarna biru tua dan pita berwarna senada di jepit kan di rambutnya.
"sudah selesai nona, nona sangat cantik dan imut"ucap Amelia.
"terima kasih bibi"ucap Eve.
"tuan, saya sudah selesai menata rambut nona"ucap bibi Amelia sambil membungkuk kepada Damian.
"pergilah"ucap Damian.
Amelia membungkuk sedikit lalu pamit undur diri, ini hanya tersisa Eve dan Damian.
keduanya saling tatap menatap di dalam keheningan.
"huff Tuan, jika tidak ada yang dibicarakan saya pamit undur diri, jangan menatapku sampai bola matamu keluar"ucap Eve datar.
"kalau bola mata keluar tinggal aku ngambil bola matamu saja"ucap Damian.
"sudahlah,maaf merepotkan anda tuan,saya kembali ke kamar saya dulu"ucap Eve sambil melompat turun dari kursi meja rias dan berjalan menuju pintu keluar.
"siapa yang menyuruhmu pergi?"ucap Damian yang menghentikan langkah Eve.
Eve menghela nafas panjang lalu berbalik menatap tajam ke arah Damian.
"apa mau mu Tuan??"ucap Eve dingin.
Damian berdiri lalu mendekati Eve lalu mengangkat gaun belakang Eve,Damian membawa Eve keluar dari kamarnya.
Saat melewati ruang tamu Kane baru saja meminum kopinya dengan nikmat.
"Kane ayo pergi"ucap Damian.
"ehh tuan tapi,ini kopi..."ucap Kane.
"kau ingin pulang ke rumah mu dengan wajah terbakar dan berlobang??"ucap Damian dingin.
"baiklah,huff sayang sekali kopi ku"gumam Kane.
Sedangkan Eve hanya bisa pasrah di bawa pergi oleh pria yang tampan yang tinggi nya mencapai 2 meter ,berhati iblis berkedok seorang ayah.
-
-
-
Eve terkejut karena Damian membawanya ke rumah sakit tujuan yang ingin ia capai.
"uhh kalau aku tau akan ke rumah sakit aku akan membawa cairan suntikan untuk mommy" batin Eve.
Damian berjalan membawa Eve menuju kamar VIIP yang di jaga oleh 2 orang berjas hitam.
"selamat pagi tuan"sapa mereka sambil membungkuk.
Damian acuh lalu masuk ke ruangan itu,saat masuk ke ruangan itu entah mengapa hati Eve berdenyut sakit saat melihat sng ibu terbaring lemah dengan banyak slang terpasang di tubuhnya.
Damian meletakkan Eve di lantai,Eve dengan mata berkaca-kaca ia berjalan perlahan mendekati ranjang pasien dan berusaha naik ke atas kursi di sampingnya.
Saat berhasil Eve dapat melihat wajah sang ibu.
tangan mungil Eve terulur dan menyentuh lembut pipi sang ibu yang cukup tirus karena kelamaan koma.
"hiks hiks mommy hiks"suara isakan tangis kecil keluar dari bibi Eve.
Damian merasa hatinya terlalu lemah untuk melihat semua itu,ia memilih untuk keluar.
"Kane masuklah dan awasi bocah kecil itu,kalau sampai sore nanti istri ku tidak ada perkembangan aku akan membunuhnya"ucap Damian.
"ba-baik tuan"ucap Kane.
Damian pergi dari sana sedangkan Kane masuk ke dalam ruangan itu.
"nona"panggil Kane.
"Kane boleh aku meminta bantuan mu??"ucap Eve berbalik sambil menghapus air matanya.
"tolong selidiki rekaman ruangan ini 4 tahun yang lalu"ucap Eve.
"ehh??apa maksud nona??"ucap Kane.
"cari tau Kane,setelah itu tolong kembali ke mansion dan pergi ke paviliun pelayan.di belakangnya tepat di samping taman bunga tulip ada batu yang cukup besar bagi ku,Gali dan bawakan aku botol kecil berisi cairan berwarna kuning yang ada di sana"ucap Eve.
"aku tidak butuh bantahan Kane ku mohon,aku benar-benar merindukan mommy hiks dan aku akan memberikan mu bukti bahwa aku layak di percayai sesuai janji kita"ucap Eve.
"baiklah"ucap Kane.
Kane mengambil laptopnya lalu pergi keluar dari ruangan itu.
Setelah Kane pergi Eve mencium pipi velin dengan lembut.
"Eve akan kembali mommy,tunggu sebentar lagi"ucap Eve.
Lalu Eve turun dari kursi itu dan keluar dari kamar.
"paman,tolong jaga mommy ku sebentar saja"ucap Eve lalu membungkuk kemudian berlari pergi dari sana yang membuat kedua penjaga itu bingung.
Eve sampai di Ruangan dimana bertulisan dokter ahli bedah sedang berdiskusi dengan keluarga pasien.
"dokter tolong selamatkan putri ku huhuhu"ucap seorang wanita.
"huff,kami paham tentang perasaan tuan dan nyonya,tapi putri kalian sudah menjalani puluhan kali operasi dan jika kami mengoperasinya lagi operasi itu 95% gagal yang mengantarnya pergi lebih cepat"ucap dokter.
"kalau begitu ada peluang 5%nya"ucap Eve masuk.
"ehh??anak siapa itu??"ucap dokter.
Eve mendekati dokter itu lalu membungkuk.
"tolong izinkan aku untuk mengoperasikan nya,aku pasti bisa menyembuhkan nya"ucap Eve.
"tidak nak,ini bukan tempat bermain"ucap dokter.
Eve mengambil pot bunga dan memecahkan nya ke lantai,ia mengambil pecahan lalu menggores lengannya.
Darah mengalir dari luka sayatan.
"apa yang kau lakukan??"ucap dokter terkejut.
Eve terdiam lalu mengambil alat jahit dari kotak P3K lalu menjahit luka nya.
Dokter sempat ngeri melihatnya namun ia takjub Eve menjahit nya dengan begitu teliti.
"lihat dokter aku sudah selesai menjahit luka ku,tolong izinkan aku"ucap Eve.
"tidak nak,nyawa manusia tidak bisa menjadi mainan"ucap dokter.
"kalau begitu apakah kamu akan membiarkannya mati dengan rasa sakit yang ia rasakan??"ucap Eve.
"huff biar aku mengantar mu kepada orang tua mu nak"ucap dokter.
"aku bisa meyakinkan mu"ucap Eve menolak.
Dokter menghela napas lalu menatap Eve yang juga menatap nya dengan penuh keyakinan.
*******
kini di ruangan operasi semua orang mempersiapkan untuk jalannya operasi.
Seorang dokter masuk dengan membawa seorang gadis kecil berusia 4 tahun masuk yang menggunakan seragam operasi dan peralatan lainnya.
"peluang keberhasilan operasi ini hanya 5%,Yanga akan menjadi pemimpin operasi kali ini adalah anak ini aku akan menjadi asisten dan penanggung jawabnya"ucap dokter.
Semua yang di sana saling berbisik.
"maaf semua,aku tidak memiliki waktu yang banyak.mohon bantuannya"ucap Eve
setelah berbagai pertanyaan dan ujian yang di berikan oleh dokter Eve berhasil meyakinkan sang dokter, oleh sebab itulah ia kini berada di ruang operasi.
Eve naik ke kursi yang sudah di sediakan untuknya lalu memulai operasi pada pasien yang berusia 10 tahun dengan penyakit kanker paru-paru.
Eve begitu serius membedah dan melakukan operasi pada pasien.
Sampai akhirnya 30 menit penuh ketegangan bagi dokter dan tenaga medis yang ada di dalam sana,berbeda dengan Eve yang begitu tenang,Eve selesai mengoperasikan pasien itu yang membuat mereka di sana terkagum-kagum.
"selesai, terimakasih atas kerja samanya"ucap Eve.
TBC
Semangat updatenya thor.. /Rose//Rose//Heart//Heart/