Irfandy saputra adalah seoarang CEO tampan, yang baik hati dan juga peramah, tapi itu semua berubah saat tunangan nya natasya kecelakaan di hari pernikahan mereka.
di saat saat nafas terakhir natasya malah melamar adinda sahabat baik nya untuk menggantikan diri nya menikahi irfan..
akankah irfan bisa menerima adinda di kehidupan nya......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jhuwee dealova, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Setelah pertempuran sengit yang menguras tenaga dan emosi jiwa tadi malam, Hari ini Irfan dan Dinda masih terlelap dalam selimut meski matahari sudah menerpa menyinari indah nya dunia.
''Mas... Mass bangun Mas,udah siang'' Ucap Dinda saat terbangun dari tidur nya.
''Ufah jam berapa sayang ?'' tanya Irfan
''jam tujuh lewat Mas, udah kesiangan banget ni, Mas'' Ucap Dinda lagi seraya bangun dari tempat tidur nya ingin ke kamar mandi.
''Aaww..'' Pekik Dinda saat menurunkan kaki nya
''Kenapa?'' tanya Irfan
''Sakit Mas'' Dinda terlihat malu-malu.
''Masih sakit ya...?'' Tanya Irfan berjongkok di depan Dinda ingin memeriksa keadaan nya.
''Jangan Mas, Dinda malu.'' Dinda menunduk dengan wajah yang merona.
''Kok malu ? sini biar mas periksa''
''Tidak perlu Mas, Dinda mau ke kamar mandi saja.''
''Yaudah biar Mas gendong.''Irfan seraya menggendong istri nya dan membawa ke kamar mandi.
Setelah selesai mandi dan berpakaian Dinda duduk di sofa dalam kamar nya, menungguk Bik Sum membawakan sarapan ke kamar. Karena Irfan sudah meminta Bik Sum untuk buat kan sarapan dan di antar ke kamar.
''Hallo Vin, hari ini aku tidak ke kantor kamu atur ulang jadwal meeting ya.'' ucap Irfan saat menelfon Kelvin
''Baik tuan muda, apa semua nya baik-baik saja tuan ?'' Tanya Kelvin penasaran, karen Irfan tak pernah meninggalkan pekerjaan nya.
''Iya semua nya baik, hanya saja Dinda sedang sakit.'' Jawab Irfan.
''*Apa perlu saya kirim Dokter tuan ?''
''Tidak perlu Vin,''
''Atau saya ke sana tuan ?''
''Tidak usah, kamu urus saja di Kantor. Dinda biar urusan ku.'' Irfan mematikan ponsel nya begitu sja karena Asisten nya begitu banyak penawaran.
Sesaat kemudian Bik Sum mengetuk pintu kamar dan menyerahkan nampan berisikan dua piring nasi goreng untuk sarapan Tuan dan Nona nya. Setelah mengambil sarapan yang di antar kan oleh bik Sum, Irfan pun mengajak Istrinya untuk segera sarapan karena hari sudah hampir siang.
''Mas gak ke kantor ?'' tanya Dinda
''Gak, mas hari ini cuti mau nemenin kamu aja di rumah.''
''Hhmm'' Dinda tak menjawab lagi terus saja mengunyah makanan nya karena perut nya sudah sangat lapar.
Seharian ini Irfan benar-benar di rumah tidak kemana-mana hanya menjaga istrinya saja, padahal yang di jagain bukan nya senang malah kesal karena Suami nya benar-benar membuat nya tak bisa berjalan hanya berada di tempat tidur saja untuk melayani nya.
Sampai malam hari Irfan dan Dinda hanya rebahan saja di tempat tidur mereka tanpa melakukan kegiatan apa-apa hari ini.
''Sayang, Mas rasa kita perlu pindah dari sini'' ucap Irfan seraya mengelus-elus rambut istri nya.
''Pindah kemana Mas ?'' tanya Dinda
''Pindah ke tmpat lain, jangan di sini lagi''
''Tempat lain gimana Mas ? memang nya ada apa dengan Apartemen ini ?'' Dinda bingung sendiri kenapa tiba-tiba suamin nya mau ngajak pindah.
''Kita cari aja Mension yang dekat-dekat sini lalu kita pindah kesana.''
''Mension ?? gak deh Mas, itu terlalu besar. Aku tidak mau''
''Terus kamu mau nya yang gimana''
''Cari aja rumah-rumah yang tidak terlalu besar tapi mewah dan elegant kan banyak Mas di situs-situh Property.''
''Jika tidak besar,nanti anak-anak kita tidak bisa main dengan leluasa sayang''
''Gak bisa main gimana sih Mas ? kalau Mas mau buat Anak main dengan nyaman ya sudah Mas buat aja play station.'' jawab Dinda asal-asalan.
''Usulan yang bagus tu sayang. Nanti kita buatkan play station di lantai tiga biar anak-anak bisa main dengan nyaman.'' jawab Irfan antusias.
''Ya ampun Mas.....Dinda cuma bercanda aja bilang buat play station kok malah Mas mau bikin beneran.''
''iIde kamu memang brilian sayang, besok Mas mau nyurul Kelvin cari rumah tiga lantai dan lantai atas nya akan mas renov buat bikin play station nya.''
''Terserah Mas aja deh'' Dinda kesal tidur dengan membelakangi suami nya.
''Sayang kamu kok marah sih ? ini kan ide kamu juga.''
''Dinda cuma bercanda aja, lagian Mas sibuk mau buat tempat anak bermain. padahal anak saja belum ada.'' Kesal Dinda terhadap suami nya.
''Iya deh kalau kita udah punya anak nanti baru Mas buat. Tapi jangan ngambek lagi ya'' Irfan mengalah akhir nya.
''Hhmmpp'' Jawab Dinda.
Keesokan pagi nya setelah sarapan di rumah Irfan dan Dinda sama-sama berangkat ke Kantor dengan di antar kan oleh Kelvin. Setelah mengantarkan Dinda dulu barulah mereka jalan ke kantor Irfan.
''Mas Dinda turun ya.'' Ucap Dinda saat telah mencium tangan Suami nya.
''Iya Sayang, nanti Mas jemput ya.'' jawab Irfan seraya mengecup kening istri nya.
Kelvin yang melihat interaksi Tuan dan Nona nya terlihat sangat romantis tidak seperti biasa nya. Dalam hati Kelvin pasti sang bos sudah mengutarakan isi hati nya.
''Syukurlah tuan sudah bisa kembali bahagia dengan nona Dinda, semoga saja mereka akan selalu bersama. amienn 🙏'' Batin Kelvin seraya tersenyum-senyum sendiri saat mengemudi menuju kantor nya Irfan.
''Vin, kamu gak papa.?'' tegur Irfan saat melihat sang Asisten seperti orang gila yang tersenyum-senyum sendiri.
''Saya.? ada apa dengan saya Tuan ?'' Kelvin bingung.
''Saya lihat kamu seperti orang yang sedang jatuh cinta saja. Senyam senyum sendirian. Apa kamu sedang jatuh cinta ya Vin ..?''
''saya jatuh cinta ? Tuan muda yang jatuh cinta kok malah menuduh saya sih*'' Batin Kelvin lagi.
''Vin..'' panggil Irfan lagi.
''Iya Tuan Muda. Tidak Tuan saya tidak sedang jatuh cinta'' Jawab Kelvin cepat karena sang bos sudah salah paham.
''Oh aku pikir kau sedang jatuh cinta.''
Kelvin tak lagi menjawab hanya fokus dengan jalanan yang mereka lewati sampai akhir nya di Perusahaan yang sangat megah tersebut.
Sesampai mereka di kantor sudah ada Nona Celine yang menunggu kedatangan Irfan di ruang tunggu yang di tunjukkan oleh resepsionis nya Irfan. Karena hari ini ada jadwal meeting dengan Irfan terkait Grand Opening Hotel kerja sama mereka di luar Kota.
Setelah Irfan masuk Celine pun di persilahkan naik ke atas menuju ruang rapat oleh resepsionis karen Irfan sudah menunggu nya di sana. Lalu Celine dan sang Asisten pun berjalan dengan anggun nya ke ruangan yang sudah di tujukan.
Celine seperti biasa dengan pakaian nya yang elegant tapi terkesan seksi untuk menarik perhatian Irfan. Tapi sayang yang di harapkan belum pernah terjadi sampai saat ini. Karena Irfan tak sekalipun menatap Celine lebih dari pada partner bisnis nya saja. Walaupun Celine tau Irfan sudah menikah dia tetap dengan pendirian nya untuk menarik perhatian Irfan.
tbc....