NovelToon NovelToon
Kami Santri Bukan Artis

Kami Santri Bukan Artis

Status: tamat
Genre:Teen / Fanfic / Tamat
Popularitas:724.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: ayu niken

Seorang santri yang memiliki suara indah dan wajah tampan berjuang demi tegaknya agama islam.Dengan sahabat-sahabatnya Azmi berjuang untuk menjadi bintang dan membuat orang tuanya bangga. Kesulitan dalam membuat musik islam dengan tabuhan rebana agar bisa menandingi musik Band sebelah yang selalu berusaha ingin menghancurkan grup Syubband ia rasakan bersama anggota Syubband lainnya. Buly timbul saat ia sukses dan viral di media sosial.

Apakah seorang Azmi bisa tetap untuk menyanyi sambil berdakwah dengan cacian orang yang iri padanya?

Penasaran yaa....
Ikuti kisah Gus Azmi disini..


Selamat membaca, semoga banyak yg suka.

Fb :N-chen.
Ig: @nikenaulia_13
Bantu follow ya guys, DM aja gak papa biar aku folback 😉.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayu niken, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 32. Resah dan Gelisah.

Akmal sedang duduk termenung di sebuah bangku panjang yang terletak tepat di samping kamarnya. Azmi dan Aban yang sedang berjalan melihat Akmal yang sedang menghapus air matanya.

"Eh Ban,itu mas Akmal kenapa?. "tanya Azmi kepada Aban.

Aban menoleh ke arah Akmal yang terlihat bersedih.

"Iya Mi, kayak lagi nangis."Aban.

"Kita samperin yuk. "Azmi.

Aban mengangguk. Mereka melangkah menghampiri Akmal.

"Assalamualaikum."ucap Azmi dan Aban bersamaan.

Akmal dengan cepat menghapus air matanya dan menoleh ke arah Azmi dan Aban yang berdiri dihadapannya.

"Wa'alaikumsalam, Azmi,Aban."Akmal.

"Mas, kenapa mas?. "tanya Azmi.

"Kalian duduk dulu, masa berdiri terus."Akmal.

Azmi dan Aban segera duduk disamping Akmal.

"Mas Akmal kenapa mas?. Kita lihat tadi mas nangis."Aban.

"Hah?. Eeeeem. Gak kok, mas gak papa."Akmal canggung.

"Beneran gak papa mas."Azmi.

"Iya,gak papa. "Akmal memalingkan wajahnya.

"Ya udah kalau mas gak papa. "Azmi.

Mereka terdiam beberapa saat. Azmi dan Aban saling pandang.

"Mas Akmal, kita pamit dulu ya. "Aban.

"Iya,Ban."Akmal.

"Kalau mas Akmal mau cerita sama Azmi gak papa kok mas, Insya Allah Azmi sama Aban juga bisa bantuin ,ya kan Ban. "Azmi.

"Iya mas, benar. "Aban.

Akmal tersenyum memandang Azmi dan Aban.

"Kita pamit mas, assalamualaikum. "Azmi.

"Wa'alaikumsalam. "Akmal.

"Assalamualaikum mas. "Aban yang berjalan setelah Azmi.

"Wa 'alaikumsalam. "Akmal.

Akmal terdiam memandang langkah Azmi dan Aban yang pergi meninggalkannya.

"Hey ,bengong aja. "Ali yang mengagetkan Akmal dari samping sembari menepuk pundak Akmal.

"Ali,kalau ketemu orang itu salam dulu bukan ngagetin kayak gitu. "Akmal kesal.

Ali tertawa kecil.

"Iya maaf, habisnya bengong aja.Mikirin apa bro?."Ali.

"Enggak, gak mikir apa-apa. "Akmal.

"Ingat besok kita tanding nih ke pesantren sebelah ,semangat dong. "Ali.

"Iya, aku selalu siap lah ,kalau soal tanding."Akmal

"Siip deh. "Ali.

Di sisi lain Azmi terdiam duduk di kasurnya sembari menghafalkan sholawatnya. Sementara Ahkam, Muhklis, dan Aban hanya bisa melihat Azmi yang sangat fokus melantunkan sholawatnya hingga akhirnya Azmi batuk karena suaranya yang sudah mulai serak.

"Pelan-pelan Mi,"Ahkam.

"Nih minum. "Muhklis menodongkan segelas air pada Azmi.

"Air asli mas,"Azmi terdiam memandang segelas air itu.

"Ya iyalah,tadi aku dapat botol aqua dan gelas ini dari ustadz Abdullah. "Muhklis menunjukkan 2 botol besar aqua yang ada di mejanya.

Azmi tersenyum dan menerima air dari Muhklis. Dengan cepat Azmi meminum air itu.

"Azmi,Azmi,on -laon mon nginom (pelan-pelan kalau minum). "Ahkam dengan bahasa maduranya.

Aban tersenyum kecil melihat Azmi.

"Iyo mas, aku iki haus. "Azmi setalah meminum airnya.

"Ngomong opo arek iki."Muhklis ikut menambahkan. .

Mereka semua tertawa.

"Hmmm,mas Ahkam, katanya mas yang jadi penitia ya,di lomba nanti. "Azmi.

"Iya Mi, kamu ikut apa?."tanya Ahkam.

"Azmi ikut adzan mas, heheh. "Azmi sembari tersenyum kecil.

"Semangat kalau gitu ,Aban ikut apa?."tanya Ahkam kepada Aban yang duduk di kasurnya. Seketika Aban menoleh ke arah Ahkam dan Azmi yang memandangnya.

"Aku ikut tartil mas. "jawab Aban malu-malu sembari menggaruk lehernya.

"Hebat Ban, kamu harus yakin kalau kamu menang, oke."Ahkam memberi semangat.

"Iya mas, "Aban.

Allahu Akbar.... Allahu Akbar......

Adzan maghrib berkumandang dari Masjid luar pesantren.

"Mas Ahkam, adzan mas. "terdengar teriakan seorang santri yang memanggil Ahkam.

"Aduuh, iya,aku harus cepat nih."Ahkam, ia bergegas berangkat menuju Masjid untuk adzan.

Azmi ,Aban dan Muhklis hanya bisa terdiam dan saling pandang melihat Ahkam yang sudah pergi meninggalkan kamar tanpa mengucap salam kerena sangat terburu-buru. Azmi, Aban dan Muhklis menjawab adzan bersama-sama hingga berdoa setelah adzan.

"Ayo wudhu, Azmi, Aban. "ajak Muhklis.

"Iya mas."jawab Aban dan Azmi bersamaan.

Mereka segera mengambil air wudhu dan sholat maghrib berjama'ah.

Singkat waktu 🕘

Para santri dengan serius mendengarkan ustadz Abdullah. Di akhir penjelasan ustadz Abdullah mengumumkan lomba-lomba untuk santri yang akan diadakan satu hari sebelum Maulid nabi.

"Baik untuk kalian ,semua lombanya sudah dicatat semua ya, lomba ini diadakan satu hari sebelum Maulid nabi, ustadz harap kalian semangat dan ikut berpartisipasi."ustadz.

"Baik ustadz. "jawab semua santri.

"Untuk masalah Azmi yang juga diurus oleh ustadz Ridwan,itu masih berlangsung.Ustadz minta kalian jangan membicarakan Azmi atau malah menyalahkannya. Karena Azmi adalah korban, untuk kalian yang tidak tau kejadiannya jangan berpikir yang tidak-tidak. Kalian mengerti, Azmi ustadz masih mencari siapa orang yang memukuli kamu. "ustadz Abdullah memandang Azmi.Serentak semua santri juga memandang ke arah Azmi.

"Baik ustadz."jawab Azmi.

Saat itu Akmal hanya bisa menunduk dan merasa sangat bersalah.Semantara Zakir biasa saja tersenyu licik memandang Azmi yang tidak jauh darinya.

Pelajaran mengaji kitab saat itu selesai.

Azmi dan Aban bersama turun dari Masjid.

"Mi, aku kebelet nih.Ke toilet bentar yuk."ucap Aban.

"Ya udah, ayo. "Azmi.

Mereka pergi ke kamar mandi yang berada tidak jauh dari Masjid.

"Mi, tolong pegang kitab ku ya, "Aban menodongkan kitabnya.

"Iya Ban, "Azmi menerima kitab Aban.

Aban melangkah menuju kamar mandi dekat Masjid.Saat Aban selesai dan keluar dari kamar mandi ia melihat Akmal dan Zakir yang tengah membicarakan sesuatu.

"Ngomong apa tuh,mas Akmal sama Zakir."Aban ,ia melangkah perlahan mendekati Akmal dan Zakir.

"Mas Akmal tenang aja, gak bakal ketahuan kok, paling juga Azmi yang dianggap bohong karena gak punya bukti."Zakir.

"Tapi Kir, aku gak enak sama Azmi.kayaknya aku harus jujur,kamu tenang aja uang kamu pasti aku balikin."Akmal.

"Ya elah mas Akmal, emang mas dapat uang dari mana?.Mas Akmal kan maaf ya, orang miskin. "ucap Zakir yang membuat Akmal kesal.

"Eh Kir, waktu itu setan udah bisik'in aku biar mau ikut kamu, tapi sekarang aku udah sadar. Kamu tenang aja soal uang, dan aku akan tetap jujur sama semuanya."Akmal ,ia kesal dan hendak pergi meninggalkan Zakir. Aban yang bersembunyi di balik tembok sangat kaget dengan apa yang ia dengar.

"Oke, terserah mas, tapi ingat kalau mas jujur aku yakin teman-teman mas pasti bakal marah banget sama mas. "ucap Zakir kepada Akmal yang hendak pergi. Mendengar itu Akmal hanya memandang Zakir sebentar dan kembali melanjutkan langkahnya.

"Aku gak salah dengar, jadi yang mukulin Azmi itu mas Akmal. "ucap Aban yang masih tidak percaya dengan apa yang ia dengar.

Bersambung.......

1
Alfath
Kecewa
Alfath
Buruk
apa saja
jujur ini novel nya seru banget
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
Zahra
pengen bangtt baca trss tapi GK pernah ada waktu,maaf ya KK😕
Netri Chaniago
lanjut thor...
Ikhsan bns
mungkin helmi,sihin,aban,rifki itu mereka baikan tapi azmi ama zakir doang yang punya masalh🗿
anindya salshabilla
Thor kenapa namanya harus Akmal kenapa ngga Hendra, Dimas atau aldan
N-chen: iya kepikirannya nama Akmal hehe
total 1 replies
anindya salshabilla
Masya Allah ternyata di sini ada novel tentang syubban
D
kak season 2 nya ya tentang menggemar rahasia azmi
N-chen: Waduh belum kepikiran tuh, Kak. Mending baca novel aku yang satunya dulu, yah. Judulnya Terlalu pahit. Like, komen and vote ya, Kak 🙏
total 1 replies
Novita Anggraini
Assalamualaikum wr.wb
syukron Uk kisahnya yaa kk
Aku suka ceritanya. soalnya lumayan mirip sma kisah nyata nya.

Smoga sukses kk
Dha Ida Aulia
yes novel baru
Dha Ida Aulia: pasti
N-chen: Baca, ya kak ☺
total 2 replies
mbah hesti
ustad juga harus percaya pada apa yang di keluhkan santri
mbah hesti
serasa ikut jadi santri
Rira Syaqila
semangat..
d tggu karya selanjutnya ya..
Dedy Doubles: sambil nunggu author nya up... mlipir dulu ke coretan saya yuk... BROMOCORAH... syukron katsiron 🙏
total 1 replies
Siti elok
di tunggu karya nya Jangan lupa kasih tau kalau ada karya yang lainya
Dedy Doubles: sambil nunggu author nya up... mlipir dulu ke coretan saya yuk... BROMOCORAH... syukron katsiron 🙏
total 1 replies
Choirudin Ikhsan
alhamdulillah makasih thor atas karya novelnya ini, sangat menghibur, dan kocak, trus untuk novel selanjutnya, biar ada kisah lanjutannya hafsah sama mufti.... 👍👍👍👍 pokoe tetap semangat berkarya terus pantang menyerah.......
Dedy Doubles: sambil nunggu author nya up... mlipir dulu ke coretan saya yuk... BROMOCORAH... syukron katsiron 🙏
N-chen: Terima kasih 🙏
total 2 replies
Dha Ida Aulia
huaaaa tamat 😭😭
tapi masih buat karyanya, ditunggu karya2 selanjutnya semangat thor
Dedy Doubles: sambil nunggu author nya up... mlipir dulu ke coretan saya yuk... BROMOCORAH... syukron katsiron 🙏
total 1 replies
Hanyfatul Sofia
makasih thor..
Lizaz
Segini dulu ya Thor
Entar lanjut lagi
Ditunggu feedback nya ❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!