Warning 21++⚠️
Bintang gadis biasa yang bercita-cita menjadi seorang dokter,dia memiliki sifat yang selalu ceria dan sangat menyayangi keluarganya.Dia hidup bersama dengan ibunya.
Rangga pria kaya yang sangat membenci wanita.sifatnya yang dulu hangat berubah menjadi dingin sejak kekasihnya meninggalkan dia tepat di hari pernikahannya.
Demi mengembalikan senyum putranya,Mia menjodohkan Rangga dengan Bintang.Dengan harapan sifat Bintang yang ceria bisa mengembalikan putranya yang dulu. Tapi tanpa sepengetahuan orang tua mereka Rangga dan Bintang mengadakan kontrak pernikahan.Akankah rumah tangga mereka bahagia?
Dan akankah Rangga kembali pada cinta pertamanya ketika mengetahui alasan kepergian kekasihnya dulu.
Jangan lupa follow sosmed Otor:
~ Fb: Samudra Lee
~ Ig: Samudra_lee_19
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon samudra lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
menyulut emosi Lyvia...
"Tadi kamu bilang apa?Aku ******?Hei, ingat nona dia itu SUAMI ku" kata Bintang dengan santainya.
Lyvia benar-benar semakin geram melihat tingkah Bintang.
"Sepertinya aku belum puas karena kami melakukannya sebentar, Aku harus minta lagi saat di rumah nanti" Bintang sengaja mengatakan itu untuk membuat Lyvia semakin jengkel.
"Kau..."
"Kenapa? Apa aku salah? Coba kamu fikir meskipun dia menungguimu di sini seharian kamu tidak bisa melakukan apapun dengannya. Tapi aku...aku disini baru beberapa jam,tapi kami bisa mesra-mesraan bahkan melakukan itu disini. Kamu tahu kenapa? karena
AKU ISTRINYA,sementara kamu? Kamu hanya perempuan menyedihkan yang memanfaatkan penyakitmu untuk mengejar suami orang." kata Bintang dengan nada mengejek.
"Atau mungkin penyakitmu ini hanya pura-pura?" lanjutnya dan membuat mata Lyvia terbelalak.
"Kau...apa yang mau coba kau katakan?" tanya Lyvia yang tersulut emosinya.
"Jika memang kamu hanya pura-pura sakit,lihat saja aku pasti akan bisa menemukan bukti kebohonganmu.Dan saat Rangga tahu kamu membohonginya dia akan lebih membencimu dari sebelumnya" kata Bintang yang kali ini dengan sorot mata tajamnya.
"Kau...."
Bersamaan dengan itu Rangga datang,dia sedikit bingung melihat dua wanita di depannya sedang beradu pandang dengan sorot mata yang sulit di artikan.
"Ini buah apelnya,aku membelinya di minimarket depan rumah sakit" kata Rangga sambil meletakkan apel tersebut di nakas samping ranjang rawat Lyvia.
"Terimakasih Rangga, kau selalu baik padaku.Andai dulu aku tidak meninggalkanmu pasti kita sudah hidup bahagia" kata Lyvia dengan suara yang pura-pura lemah.
"Sudahlah Via,itu hanya masa lalu.Lebih baik kamu fokus dengan pengobatanmu" jawab Rangga bijak.
"Sayang, barusan Lyvia bilang kalau kita boleh pulang sekarang.Maminya sebentar lagi kesini,iyakan Lyvia?" kata Bintang yang lagi-lagi membuat Lyvia mati langkah.
Lyvia mengepalkan tangannya dengan sangat kuat.
"Apa itu benar Via?" tanya Rangga
"Iya,aku tahu kalian juga membutuhkan waktu berdua. Jadi...hari ini kalian bisa pulang sekarang. Mami sebentar lagi juga kesini" jawab Lyvia yang terpaksa harus mengikuti perkataan Bintang.
"Terimakasih ya, Via.Besok kami akan kembali kesini" ucap Rangga pada Lyvia. Lyvia mengangguk desertai senyum palsunya.
"Ayo Sayang kita pulang" kata Rangga sambil memeluk pinggang istrinya.
"Kamu tunggu di luar sebentar ya,sepertinya ponselku tertinggal di toilet tadi" kata Bintang.
Rangga mengangguk, dia berjalan keluar lebih dulu.
" Ada apa lagi?"tanya Lyvia marah.
"Aku pulang dulu ya,nikmati hari ini dengan mami kesayanganmu.Aku akan melanjutkan yang belum selesai tadi di rumah,jangan ganggu waktu berdua kami.Bye" kata Bintang berbisik di telinga Lyvia.
Begitu Bintang keluar,Lyvia melempar gelas ke lantai untuk melampiaskan emosinya.
"Wanita itu,aku akan beri pelajaran dia" gumam Lyvia. Lyvia segera menelpon maminya untuk datang ke rumah sakit.
Sebelum pulang,Rangga menemani Bintang ke toko buku untuk membeli perlengkapan kuliahnya.
Ketika sampai di rumah, Rangga memeluk tubuh istrinya itu dari belakang.
"Sayang, bagaimana kalau kita melakukan itu lagi?" tanya Rangga sambil mencium curuk leher istrinya,hembusan nafas suaminya menimbulkan gejolak yang sama pada diri Bintang.
Padahal ucapannya pada Lyvia tadi, hanya untuk membuat wanita itu marah.
Tapi ternyata memang mereka sama-sama belum puas karena melakukan itu sebentar, biasanya setiap melakukan itu mereka membutuhkan waktu 2-3 jam.
Tubuh Bintang menegang saat Rangga mulai melancarkan aksinya.Dia menciumi leher istrinya itu bertubi-tubi dengan meninggalkan bekas kepemilikan disana.Tangannya mulai menyelinap masuk ke baju istrinya itu.
Dia meremas-remas payudara istrinya, yang membuat Bintang mengeluarkan desahan.Kemudian turun keperut dan mengelusnya.
"Aku harap kamu segera hamil,Sayang" bisiknya di telinga Bintang.
Bintang kembali mengeluarkan desahan saat tangan Rangga menyentuh area sensitifnya.
Rangga membalikkan tubuh sang istri agar menghadap kearahnya.Kemudian dia mencium bibir istrinya dengan sangat rakus.Dia memperdalam ciumannya dan mengabsen seluruh isi di dalam mulut istrinya tersebut.
Perlahan dia menidurkan istrinya di tempat tidur,dengan terus mencium bibir mungil istrinya itu,dia mulai membuka kancing baju istrinya satu persatu.
Adegan Selanjutnya kalian pasti tahulah,Authornya deg-degan nulisnya jadi kalian bayangkan sendiri ya.
Bikin suami mu berlama" di luar negri bintang🤣
ngarep ya...
🤣🤣🤣🤣🤣🤣