Aku yang buta akan cinta malah berakhir sengsara. berawal saat kenal dengan denis lelaki yang mendekatiku saat duduk di bangku menengah atas dan dia memintaku menjadi pacarnya saat kelulusan. sejak menjalin asmara dengannya aku menjadi pembangkang. selalu melawan apa kata orang tua ku bahkan aku menikah dengan denis dengan memaksa bahkan membuatnya menjadi penerus perusahaan keluarga. orang tuaku yang hanya punya anak 1 terpaksa menyetujuinya. namun ternyata ini adalah awal kehancuranku. denis berselingkuh.. oh tidak justru aku. selingkuhannya. ternyata dia sudah bersama rere teman sekelasku sejak saat sma dia memanfaatkan kekayaan keluargaku untuk memperkaya dirinya juga kekasihnya. mereka bahkan yang menrencanakan pembunuhan orang tuaku dan juga aku sendiri.
tapi saat aku membuka mata setelah denis meminumkan racun kepadaku, aku kembali di saat aku berada di acara kelulusanku di jenjang Atas.
mendapat kesempatan kedua. aku berjanji untuk membalas dendam dan juga memperbaiki hidupku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK의 할루 아내, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tiga puluh dua
Selama 1 minggu angga di rawat di rumah sakit selama 1 minggu itu juga bianca bolak balik menemani sang kekasih dirumah sakit setelah pulang kuliah
"kayanya cape banget" tanya angga saat melihat bianca duduk dengan wajah lesu
"iya kak, tadi bian kesiangan, sarapan cuma sama roti juga susu. Udah gitu tadi kelasnya di isi sama dosen killer yang harus perfect semuanya. Eh ditambah lagi hari ini hari pertama bian PMS. Duh lengkap banget deh hari bian.."
"kalo gitu kenapa kamu kesini yang, kamu langsung pulang istirahat juga ngga apa-apa, asal ngabarin kakak" ucap angga merasa bersalah
"bian udah disini kak, bian kan juga kangen sama kakak. Tapi bian mau tidur dulu ya sebentar, biar agak seger" izin bianca
"iya sayang di sofa bed aja ya biar enak tidurnya" pinta angga dan diangguki oleh bianca.
Tak butuh waktu lama bianca sudah ada di alam mimpinya, angga menekan tombol memanggil suster yang berjaga
"ada yang bisa saya bantu..?" tanya nya saat masuk kedalam ruangan
"sus saya mau tanya kalo wanita sakit karena PMS bagusnya dikasih apa ya?" tanya angga setengah berbisik takut membangunkan bianca
"ow... Dikasih jahe anget campur madu bikin mood balik koq. Pengalaman saya seperti itu" jelas suster
"apa disini ada yang jual sus.? pacar saya lagi bad mood dari tadi karena PMS"
"wah, kebetulan banget, sebentar saya tinggal dulu ya.." suster pun pergi meninggalkan angga yang bingung
"nah... Kebetulan banget pesanan saya baru datang, kamu bisa ambil 1 bungkus buat pacarnya, cara seduhnya ada di belakangnya. Dan sebagai info tambahan, wanita haid itu seneng ngemil, jadi belikan cemilan buat jaga moodnya terutama coklat"
"wah, makasih ya sus, ini berapa, saya akan ganti" angga terlihat ingin mengambil dompet dinakas sampingnya
"ngga usah, saya cukup senang kamu punya inisiatif seperti ini karena jarang lelaki yang melakulannnya. Apa perlu saya seduhkan juga..?" tanyanya lagi
"ngga.. Ngga perlu sus, terima kasih sudah membantu saya, saya yang akan menghidangkannya untuk pacar saya"
setelah suster meninggalkan angga, angga turun dari kasurnya dengan perlahan bermaksud untuk menyeduh jahe yang yadi dibawa suster. Angga mengikuti aturan pakainya, dan menambahkan 1 sendok madu. Setelah itu dengan perlahan angga berjalan mendekati bianca.
"sayang.. Bangun dulu sebentar yuk" angga berusaha membangunkan bianca
"kenapa kak..? Kakak butuh apa..?" angga tersenyum mendengarnya. Bahkan sekarang ini bianca lebih dulu menanyakan kebutuhannya
"ini kamu minum dulu sebentar sayang" angga memberikan gelas berisi seduhan jahe madu. Dengan mata masih belum terbuka sempurna bianca meneguk habis minuman yang diberikan angga "ya udah tidur lagi aja kalo kamu masih ngantuk" ucap angga sambil menepuk kepala bianca
Bianca kembali ke alam mimpinya seakan-akan dia tak pernah bangun tadi. Angga terkekeh melihatnya.
Angga kembali menyandarkan badannya di sofa samping dimana bianca tidur. Angga menscroll ponselnya dan berakhir memeriksa laporan email dari kantor yang dikirimkan bagas.
Tak berselang lama, pintu kamar angga terbuka, dan masuk 2 orang wanita salah satunya adalah gisell.
Dengan perlahan gisell berjalan mendekati kakaknya dan melihat bianca yang tertidur
"bian kenapa kak..?" tanya gisell basa basi padahal ia sudah tau kenapa sahabatnya seperti ini
"kecapean..." jawab angga singkat
"kak.. Apa kabar..?" tanya wanita yang datang bersama gisell angga menatap sekilas dan mengangguk
"sudah lebih baik" jawab angga acuh. Obrolan mereka pun membuat bianca terusik dan mulai membuka matanya
"maaf ya kak baru bisa nengok sekarang, fa ngga tau kalo kakak masuk rumah sakit, ini aja maksa gisell buat nganter kesini" ucapnya lagi, tapi sebelum angga menjawab bianca bangun karena sudah merasa lebih baik
"eh ada gisell, udah lama sell" tanya bianca cuek sambil merenggangkan ototnya dengan mengangkat kedua tangannya
"ih, cewe koq ngga punya malu sih didepan cowo kaya gitu..?" cetus si wanita melihat kelakuan bianca
"loh emang kenapa sama bian..? Kak, kakak keberatan..?" tanya bianca memastikan
"engga... Malah kamu cantik banget kalo bangun tidur..." puji angga
"nih sell kalo kamu mau tau kelakuan kakak kamu ya begini" sindir bianca, namun angga malah tertawa "tapi ini siapa kak..?" tanya bianca merasa asing dengan wanita itu karena baru kali ini melihatnya
"ngga tau kirain temen kamu sama gisell" ujar angga asal sambil merapikan anak rambut bianca yang berantakan
"kakak lupa sama fahira..? Aku fahira kak, adik kembarannya fahri yang waktu kecil kita sering main bareng" celetuknya membuat bianca langsung ingat kalau ada wanita yang masih menyukai pacarnya ini
"ow.. Tetangga yang kakak ceritain... Apa bian harus pergi biar kakak sama gisell bisa nostalgia sama dia..?" tawar bianca sambil menatap angga sendu
"ngga perlu sayang. Ngga ada yang harus di obrolin koq." jawab angga yakin " perut kamu gimana enakkan ngga?" tanya angga sambil menyentuh perut bianca
"iya ngga sakit, eh kakak tadi kasih apa buat bian, bian ngantuk banget jadi ngga sempet nanya tadi" tanya bianca penasaran melupakan 2 orang yang ada disana
"Jahe madu. Kakak di kasih sama suster tadi pas cerita soal kamu."
"ow.. Co cweet banget sih..." ucap bian sambil mencubit pipi angga dan semua itu tak lepas dari mata fahira juga gisell
"eh.. Kayanya fahira nanti kesini lagi deh, fa ada janji sama kakak fahri. Giseĺl mau ikut pulang juga..?" tanya si wanita yang mulai kesal dengan tingkah bianca dan ngerasa di abaikan oleh angga
"engga, aku disini aja nemenin kak angga" jawab gisell sedangkan angga masih tak lepas menatap bianca.
"ya udah fa permisi dulu ya.. Kak angga semoga cepet sembuh ya" ucapnya sambil menatap angga berharap angga melihatnya sebentar
"iya" jawab angga singkat tapi ia tak bergeming ia masih memandang wajah bianca dengan lekat
Fahira pergi dari ruang rawat dengan kesal, tak terima kalau angga tak melihatnya
"seneng banget kayanya abis di tengokin sama cewe masa kecilnya..." ledek bianca yang melihat angga yang senyam senyum melihatnya
"enak aja... Kakak aja ngga inget sama dia yang, ngapain juga seneng. Kakak seneng karena di temenin sama kamu" ucap angga sambil menoel hidung bianca
"aduh... Nih 2 pasangan bucin, tolong kondisikan sikapnya didepan saya..." sindir gisell pada kedua orang didepannya
"ya lagian kamu kan harusnya dateng sore sell kenapa udah dateng" ujar angga yang merasa kebersamaanya terganggu
"ya ini karena fahira kak. Dia dateng ke rumah , nanyain kakak soalnya dia denger dari tetangga kalo kakak kecelakaan. Trus dia maksa ngajak kesini. Gisell udah coba larang karena males eh dia malah minta alamat rumah sakitnya mau datang sendiri"jelas gisell
"susah ya sell punya kakak ganteng kaya gini, ada aja yang nemplokin" sindir bianca dengan wajah kesalnya
"tapi kan kakak cuma nemplokin kamu yang"
"aduh.. Aduh... Gisell mau keluar aja lah mau nyari makanan dari pada liat pasangan bucin ini" gisell pun beranjak pergi
"sell kakak titip beli sesuatu ya, nanti kakak kirim pesan"
"iya gisell tunggu" jawab gisell
"yang.. Sini deh duduknya" ucap angga sambil menepuk kursi sebelahnya. Bianca pun menurutinya duduknya bergeser mendekati angga
"kenapa..?" tanya bianca
"ngga, kakak cuma kangen aja" ujar angga pada bianca
"tiap hari kita ketemu kak, bian kan selalu mampir tiap pulang kuliah" bian mengingatkan
"ya ngga tau kakak kangen terus sama kamu, kayanya pelet kamu kuat banget yang..." ledek angga
"heleh... Ngga usah pake pelet kakak juga ngintilin bian kan..." tebak bian dan dibalas kekehan juga anggukan oleh angga
