NovelToon NovelToon
Anak Kembar Sang Penguasa

Anak Kembar Sang Penguasa

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintamanis / Anak Genius
Popularitas:19.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Rosma Sri Dewi

Amanda Daniella, gadis manis berusia 23 tahun, karena pengaruh obat yang dimasukkan ke dalam gelas minumnya, dia salah masuk kamar. Dia masuk ke dalam kamar yang diisi seorang pemuda berusia 28 tahun, yang merupakan CEO dari perusahaan besar dan sangat berpengaruh. Karena sudah tidak bisa menahan kabut gairah yang sudah menguasainya, akhirnya malam itu dia menyerahkan pada pemuda yang tidak dia kenal sama sekali itu.

Akibat dari kejadian itu, Amanda akhirnya hamil anak kembar. Tapi, dia tidak tahu pada siapa dia mau menuntut tanggung jawab, karena dia sama sekali tidak mengenal laki-laki itu, bahkan wajahnya saja dia tidak ingat sama sekali.

Bagaimana nasib Amanda setelah itu? apakah dia akan bertemu dengan laki-laki ayah dari anak-anaknya yang kebetulan terlahir genius itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma Sri Dewi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kamu coba lihat ini!

"Itu, Papa sudah pulang!" seru Jasmine pada Celyn ketika melihat mobil Rio yang sudah memasuki pekarangan rumah.

Mendengar seruan mamanya, Celyn langsung berlari keluar, dan dengan gembira menunggu Rio, keluar dari dalam mobil.

Lauren lunde as Jocelyn

"Papaaa!" Celyn langsung menghambur ke arah Rio, begitu pria tampan itu turun dari dalam mobil.

"Ummm, anak Papa udah wangi, udah cantik juga nih." Rio mengangkat Celyn dan menciumi wajah anaknya itu.

"Geli, Papa!" Celyn cekikikan karena Rio terus saja menciumi pipinya.

"Mamanya mana, Sayang?" tanya Rio setelah menghentikan ciumannya.

"Tuh, mama." Celyn menunjuk ke arah Jasmine yang sedang tersenyum menatap keakraban kedua orang yang dicintainya itu.

Rio mengayunkan langkah mendekat ke arah Jasmine dan langsung mengecup pipi wanita yang tetap terlihat menawan walaupun tanpa riasan di wajahnya itu.

"Kok tumben lama pulangnya, Sayang?" tanya Jasmine sembari meraih tas kerja dari tangan Rio.

"Hmm, tadi kebetulan ada pekerjaan yang harus diselesaikan dulu!" sahut Rio, sambil melonggarkan dasi di lehernya.

Jasmine menganggukkan kepalanya tanda mengerti. "Ya udah, sekarang kamu mandi dulu, nanti kita makan malam sama-sama!"

"Tapi aku mau dimandiin sama kamu," bisik Rio dengan nada menggoda sambil mengerlingkan matanya.

Jasmine mendelik, mendengar ucapan suaminya, yang akhir-akhir ini, tingkat 'kemesumannya' meningkat tajam.

"Ihh, Papa udah besal, masa mau dimandiin sama mama?" celetuk Celyn, yang membuat Rio kaget dan baru sadar kalau dia masih menggendong putrinya itu.

"Hmm, masa cuma Celyn aja yang dimandiin sama mama? sekali-sekali papa juga mau lah.Tangan papa juga lagi sakit, Sayang. Jadi tidak bisa papa gunakan buat gosok punggung papa." Rio mencoba mencari alasan.

"Kalau begitu tulunkan Celyn, Pa! mama ayo mandiin papa! kasihan papa, tangannya sakit, ayo Mama, cepat!" Celyn mendorong-dorong Jasmine supaya mau memandikan papanya.

Rio tersenyum kemenangan melihat istrinya yang tidak bisa berkutik.

"Kalau begitu, Celyn main dulu sama, Mbok Surti ya. Papa mau dimandiin mama dulu!" Rio melirik ke arah Jasmine yang sudah mengerucutkan bibir selancip-lancipnya.

Celyn menganggukkan kepalanya dan langsung pergi untuk mencari mbok Surti.

"Aw aw sakit!" pekik Rio, karena tangannya dipelintir oleh Jasmine.

"Nah, ini baru namanya sakit. Permintaanmu sudah aku kabulkan." ketus Jasmine sambil melangkah pergi menuju kamar mereka.

"Tega kamu, Sayang!" dengan sedikit berlari, menyusul Jasmine.

"Sayang, apa Amanda tidak punya niat lagi untuk menikah?"

Jasmine memicingkan matanya, curiga dengan pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh suaminya.

"Kenapa kamu bertanya seperti itu? apa kamu mau menjodohkannya dengan seseorang?" Rio tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Sebenarnya sih bukan menjodohkan, cuma mau mendekatkan mereka saja.Kalau mereka bisa berjodoh, ya syukur, kalau tidakpun ya ... tidak apa-apa." sahut Rio.

"Siapa laki-laki itu? apa aku mengenalnya?"

"Kamu bukan hanya mengenalnya, tapi sangat mengenalnya. Kamu pasti tahu siapa yang aku maksud."

Jasmine menghembuskan napasnya ke udara, karena sudah bisa menebak siapa yang dimaksud oleh suaminya itu.

"Ardan kan maksud kamu?" Rio mengangguk, membenarkan.

"Bukannya aku tidak suka, kalau Amanda bersama dengan Ardan. Tapi, sepertinya itu sangat mustahil." ucap Jasmine dengan wajah yang berubah sedih. "Mustahil orang besar seperti Ardan mau menerima masa lalu Amanda," ucapnya kembali. Tapi kali ini, Jasmine hanya berani mengucapkannya di dalam hati saja.

"Mustahil kenapa?Apa karena Ardan orang terpandang sedangkan Amanda dari kalangan orang biasa? kamu kan tahu sendiri kalau keluarga Ardan tidak pernah ___"

"Aku tahu! bukan karena itu, tapi karena ada yang sangat susah untuk aku jelaskan. Pokoknya rumit," Jasmine menyela ucapan Rio.

"Apa sih sebenarnya yang kamu rahasiakan? kenapa aku tidak boleh tahu? Apa Amanda sebenarnya masih memiliki suami, tapi suaminya sama sekali tidak bertanggung jawab, atau ___"

"Bukan! aku cuma berpikir kalau nantinya mereka sudah dekat, dan wanita yang dicari Ardan selama ini ditemukan, bagaimana dengan nasib Amanda?Aku tidak mau, Amanda bersedih lagi. Sudah banyak air mata yang dia keluarkan selama ini. Lagian Ardan sangat mencintai wanita yang dicarinya itu kan? makanya sampai sekarang dia rela melajang, hanya untuk menunggu wanita itu ditemukan. jadi menurutku Ardan, tidak mungkin dia bisa mencintai Amanda nanti."

"Tapi Ardan sepertinya sudah menyukai Amanda, Sayang. Buktinya tadi ____" Rio menceritakan semua ciri-ciri sikap Ardan yang cemburu pada Bagas dan Adam. Dan bahkan tingkah konyol Ardan yang sampai menyuruhnya untuk memindahkan Adam ke kantor cabang.

"Sekarang aku mau tanya dulu, apa sampai sekarang, Ardan masih mencari keberadaan kekasihnya itu?" tanya Jasmine menyelidik.

" Bukan kekasih, tapi ___" Rio hampir saja keceplosan, memberitahu Jasmine, kalau mereka justru mencari wanita yang tidak dikenal sama sekali.

"Tapi apa? kalau bukan kekasih, untuk apa susah-susah mencarinya?" Jasmine semakin penasaran.

"Ahhh, sudahlah! aku mau mandi dulu! " elak Rio sembari melangkah masuk ke dalam Kamar mandi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Arghhhhh! sial ... sial ! Radit menghamburkan semua barang- barang yang ada di kamarnya.

Lora yang mendengar keributan di dalam kamar, menghambur dari bawah, untuk melihat apa yang terjadi.

"Radit kamu kenapa? kenapa semua barang ini kamu hancurkan? kamu gila ya?"

"Diam kamu! ini semua gara-gara kamu, j4lang!" Radit menunjuk wajah Lora dengan mata nyalang ingin membunuh. seandainya kamu tidak menjebak Amanda, aku pasti sudah bersamanya sekarang. Tapi apa? sekarang dia tidak mau kembali padaku dan bahkan sudah punya kekasih!"

"Oh, jadi sekarang dia sudah punya kekasih? bagus deh. Akhirnya aku gak perlu susah-susah lagi buat nyingkirin dia," Lora tersenyum samar.

"Kenapa sih harus Ardan? kalau begini aku akan susah untuk mendapatkannya kembali." Radit menggusak rambutnya kasar. Sementara Lora terkesiap kaget mendengar nama Ardan disebut Radit.

"Ardan siapa yang kamu maksud?"

"Ardan siapa lagi yang bisa membuatku sudah untuk berkutik, hah?! tentu saja Ardan pewaris tunggal Bagaskara company."

"Apa?! arghhhhh! kenapa sih dia selalu mendapat yang terbaik dariku?" Lora mengepalkan kedua tangannya dengan napas yang memburu, dan wajah yang memerah.

"Ini tidak bisa dibiarkan! awas kamu Manda." geram Lora.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Amanda berjalan dengan gontai, karena selain merasa lelah seharian, dia juga merasa lelah menghadapi sikap Ardan yang menurutnya sangat aneh dan seenaknya sendiri.

"Amanda, tunggu, Nak!". Amanda menghentikan langkahnya, kemudian menoleh ke belakang, melihat siapa yang memanggilnya.

"Ada apa, Tante?" sahut Amada, melihat Amara yang berdiri di belakangnya.

"Kamu duduk di sini dulu sebentar! ada yang mau Tante bicarakan." Amara meraih tangan Amanda dan mengajak ke kursi yang ada di dekat mereka.

"Mau ngomong apa, Tante?" entah kenapa ada perasaan yang tidak enak yang muncul di dalam hati Amanda.

"Manda, hmmm, gimana ya mau bilangnya?" Amara terlihat ragu untuk menjelaskan apa yang dia ingin ucapkan.

"Ada apa sih, Tan?" Amanda semakin tidak merasa nyaman.

"Tante tidak bisa bilang apa-apa. Kamu coba saja lihat ini!" Amara memberikan sebuah amplop putih ke Amanda.

Tbc

Jangan lupa buat like dan komen dong gais, biar aku semakin semangat.Kasih hadiah juga boleh😍🤗

1
Mazree Gati
masa bocah di suruh nungguin orang sakit biasanya jengguk aja ga boleh,,,pingin ngakak takut keselek
Anonymous
ok
Ahsin
suka iri kebahagian orang dasar ulat bulu
Ahsin
dasar 😅😅😅🤣
IndraAsya
👣👣👣
Ahsin
🤣🤣🤣🤣
Ahsin
🤣🤣🤣
Ahsin
mampus sahabat bangke... Krn sft irimu yg akan menjatuhknmu
Indah Setyorini
Luar biasa
nnk pw
pernah kyk cantika. bangun2 langsung mukul 🤣
Jasmine Dwielfiza
asem lagi makan smbil baca ini biat ngakak smpe keselel tulang ceker ayam 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤭🤭
Kecombrang
🤦‍♂️😂
Jasmine Dwielfiza
aku jg suka pusing Thor .anakku klo liat fto mama nya nikah ,bilang kenapa aku gak ada di fto kenapa aku gak diajak nikahan mama ,
dan satu lagi dia suka bilang kok mama selalu pergi sama aa aku nya mana gak diajak ,aku jawab aja Msih di perut,🤣🤣kan ikut jg..pusing makin panjang klo gak di jawab makin pusing
Mia Amilia
seru dech lanjut Thor /Shhh/
Kecombrang
😱
Khoerun Nisa
lagian kmn aja situ yg tau duluan tp ngasih kbr nya belakangan hah syg bgt kmu tor pake visual Rio dgn idola ku GK cocok bgt oon
Khoerun Nisa
kurang greget cara menyampaikan nya JD kedengaran nya biasa aja GK deg degan klu mereka ayah anak
Khoerun Nisa
novel nya trlalu santai..trbukti udh tau kbnrannya bknnya lngsung kasih tau eh malah leha2 GK tau klu nyawa anak itu kritis itulah aku kurang suka novel mu intinya kurang tegas dlm setiap masalah JD kesan nya TDK serius
Agustin Br
Kecewa
Agustin Br
Buruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!