Rian. Seorang pemuda SMP berusia 15 tahun yang biasa saja Seketika hidupnya berubah 180 derajat setelah dia menelan pil Paracetamol saat dia pingsan di UKS tepat di hari Senin saat upacara bendera sekolahnya. Tidak tanggung-tanggung dia mewarisi kekuatan Kaisar Sihir bintang 9 dari dunia lain.
Perlahan-lahan dia bangkit dari yang latar belakangnya biasa-biasa saja dan selalu hidup sederhana kini berubah menjadi pemuda berwibawa dihormati dan disegani kemanapun dia pergi. Dia yang awalnya hanya memiliki status rendah di masyarakat perlahan bangkit hingga berdiri di puncak tertinggi.
Inilah perjalanan seru Rian, yang mendapat berkah tersembunyi berawal sakit deman dan menelan sebuah pil paracetamol. Yang mana pil Paracetamol tersebut ternyata bukan pil biasa, tapi pil yang telah mengandung kekuatan dari seorang Kaisar Sihir bintang 9.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14. Amarah Rian.
Bab 14. Amarah Rian.
Mendengar itu, ekspresi Rian acuh tak acuh, ia sama sekali tidak menganggap sosok pria paruh baya yang baru saja berteriak dengan marah tersebut. Justru, ia kembali menampar perisai energi yang ada di depannya.
Kekuatannya beda dari sebelumnya, jika sebelumnya hanya 500 kg, Ini ia meningkatkan kekuatannya menjadi dua kali lipat, yaitu sekitar 1000 kg.
Namun , kali ini dengan hukum cahaya yang lebih kuat, hingga kecepatannya bertambah menjadi 5 kali kecepatan kereta api.
Itu setara dengan 1,5 juta kilogram.
"WUSH! BOOM! DUAR!"
Seketika perisai energi itu bergetar hebat.
Seolah tak mampu menahan tekanan yang sangat dahsyat, retakan itu pun mulai menjalar di sekelilingnya.
"KRAK! KRAK! KRATAK!"
Retakan itu semakin lama, semakin banyak, hingga menjalar seperti akar pohon yang tak beraturan. Jika sebelumnya retakan itu hanya beberapa retakan tipis, kini retakannya mulai menebal, dan seiring waktu, akhirnya, perisai energi itu runtuh. Dibarengi dengan suara pecahan yang begitu keras.
"PYAR!"
Seketika semua orang yang berada di dalam distrik terdiam, termasuk pria paruh baya yang sebelumnya membentak dengan suara yang sangat keras, ekspresinya berubah menjadi sangat serius.
Perlu diketahui, perisai ini adalah perisai yang dibuat oleh seseorang dengan kekuatan misterius yang sangat luar biasa. Orang tersebut memancarkan aura kegelapan dan juga hawa membunuh yang mengandung energi kematian yang sangat pekat.
Sementara itu, di dalam kediaman, sesosok pemuda dewasa perlahan membuka matanya. Usianya sekitar 30 tahuan. Namun pemuda tersebut memancarkan aura misterius yang sangat kuat begitu jahat, begitu kelam begitu gelap dan menindas.
Aura itu tidak lain adalah aura yang dipancarkan dari seorang yang memiliki elemen kegelapan dan juga energi kematian. Dengan kata lain, pemuda tersebut memiliki kekuatan ras iblis.
Namun, bukan seperti Ras Iblis murni. Dia adalah seseorang yang mendapatkan sedikit berkah dari kekuatan Ras Iblis. Dan sosok seperti itu disebut Reciver. Lebih tepatnya Reciver of Darkness, atau orang yang menerima berkah kegelapan.
Sedangkan sang pewaris disebut Devis.
Jika itu, pewaris kegelapan disebut Devis of Darkness. Jika itu, pewaris cahaya disebut Devis of Light.
Perbedaan keduanya sangat mencolok, dan seorang Davis tentu saja lebih kuat dari seorang Reciver. Karena seorang Davis adalah seseorang yang akan memiliki kekuatan elemen tersebut secara sempurna.
Sedangkan seorang Reciver hanyalah memiliki kekuatan berkah yang mana itu bergantung pada sang pemberi berkah, entah sedikit atau banyak.
Saat ini, pemuda yang membuka matanya itu adalah seorang Reciver. Meskipun begitu, ia adalah receiver dengan kekuatan yang lumayan tinggi.
Dan Reciver ini bukan berasal dari planet Bumi, melainkan berasal dari planet lain, tepat seperti yang dipikirkan oleh Rian sebelumnya.
Seperti yang diketahui di bab sebelumnya, kekuatan berdasarkan ingatan Rian terbagi menjadi sembilan. Untuk sementara, mari abaikan Rian yang menempuh jalan sebagai Kaisar Petarung Sihir.
Dan untuk sementara, mari fokus pada ranah yang umumnya ada di Planet Barboza.
Di dunia itu semua orang bercita-cita untuk mencapai kekuatan tertinggi, yaitu Magic Emperor.
Untuk ranahnya sendiri dibagi menjadi sembilan.
Ranah Beginner (Pemula)
Ranah Apprentice (Murid)
Ranah Adept. (Guru)
Ranah Master.
Ranah Grandmaster
Ranah Half Magic King. (Setengah Raja sihir)
Ranah Magic King. (Raja Sihir)
Ranah Half Magic Emperor. (Setengah Kaisar Sihir.)
Ranah Magic Emperor. (Kaisar Sihir.)
Masing-masing dibagi menjadi sembilan level dengan tiga tahapan, yaitu awal, menengah, dan puncak.
Mari berfokus pada pemuda yang berada di kediaman Distrik 86, atau lebih tepatnya, pemuda yang menjadi Reciver of Darkness.
Kekuatannya sendiri berada di Ranah Beginner dengan kekuatan Level 3 tahap puncak, yang mana kekuatannya setara dengan 3 juta ton.
(Untuk di bab-bab selanjutnya akan memakai ranah yang ada di Planet Barboza. Karena akan semakin banyak orang dari ras lain yang tiba di Bumi.)
Kembali Ke Cerita.
Sejenak pria itu mengerutkan kening, karena ia merasakan jika perisai energi yang ia buat telah runtuh.
"Hmm..perisai yang aku buat runtuh kah? gumamnya sedikit terkejut.
Dialah Samuel. Salah satu Reciver yang berhasil menerobos ruang dan waktu hingga akhirnya tiba di planet Bumi.
Tidak ada ekspresi marah atau kesal. Yang ada justru senyum menyeringai. Kemudian ia kembali berkata,
"Bagus, setelah sekian lama, akhirnya ada orang yang cukup kuat di planet kecil ini. Mari kita lihat Reciver macam apa dia." ucapnya.
Ia menduga jika yang datang adalah seorang Reciver of Light, atau seorang yang memiliki berkah kekuatan cahaya, dari Sang Magic Emperor, Julian Vortis yang sebelumnya melarikan diri.
Yang tidak mengetahui jika saat ini Jillian telah mati, dan yang datang adalah seorang Davis. Yaitu Sang Pewaris. Jika Samuel tahu, pasti saat ini ia memilih untuk melarikan diri.
Sayangnya, dia ditakdirkan untuk bertemu dengan Rian.
...◦~●❃●~◦...
Sementara itu, di luar kediaman seorang pria paruh baya menatap serius kepada seorang remaja yang ada di depannya. Namanya adalah Budi Setiawan. Pemimpin keluarga Setiawan saat ini sekaligus pemimpin Distrik 86.
Saat ini, perasaanku dicampur aduk. Dia ingin melawan, namun melihat seberapa besar kekuatan lawannya. Dia tidak memiliki keyakinan untuk menang. Tiba-tiba, sebuah suara familiar terdengar di belakangnya.
"Mundurlah, dia bukan lawanmu, biar aku yang menghadapinya."ucapnya.
"Oh, ternyata anda tuan Samuel. Baiklah. Kalau begitu, saya akan undur diri." ucapnya sebelum membungkuk hormat kepada Samuel.
Tanpa memperhatikan Budi, Samuel segera maju, matanya menatap lurus ke arah remaja yang ada di depannya. Dan seketika ia bisa merasakan, jika dari tubuh pemuda itu menguar elemen cahaya yang sangat pekat dan padat.
"Aku tidak menyangka akan bertemu dengan Reciver of Light di sini. Katakan, di planet Barboza kau berasal dari klan mana?" tanya dengan penuh selidik.
Mendengar itu Rian mengerutkan kening.
Ini ada pertama kalinya yang mendengar nama Reciver of Light disebut secara langsung.
Dia memahami istilah-istilah itu ada yang namanya Reciver ada juga yang namanya Davis.
Meskipun ia memahami dua nama ini dari warisan ingatan yang ditinggalkan oleh ayah angkatnya, tetap saja itu membangkitkan rasa ingin tahu yang ada di dalam dirinya.
Apalagi sosok di depannya menanyakan dia berasal dari klan mana di planet Barboza. Untungnya ingatan yang ditinggalkan oleh ayah angkatnya sangat terperinci sehingga ia bisa mengetahui berbagai tempat yang ada di planet tersebut meskipun ia belum pernah berkunjung ke sana.
Namun, apakah dia memang harus menjelaskan apa yang dia tahu kepada musuhnya. Apalagi hanya dengan sekali lihat dia bisa melihat Jika setiap yang ada di depannya adalah Reciver of Darkness dan artinya dia adalah seorang penerima berkah dari ras iblis yang memiliki kekuatan elemen kegelapan.
Untung saja dari fluktuasi energi yang keluar dari tubuhnya, lawannya ini masih berada di ranah Beginner, hal ini membuatnya cukup lega.
Akhirnya dengan senyum main-main Rian menjawab.
"Maaf tapi aku tidak berbicara dengan calon mayat. Auramu sangat menjijikkan sehingga membuatku ingin muntah."
Mendengar itu mata Samuel pun menajam wajahnya merah padam dan niat membunuh begitu dahsyat langsung meletus dari dalam tubuhnya.
Akhirnya, aura dan ranah Beginner level 3 tahap puncak pun meledak dari dalam tubuhnya.
Seketika elemen kegelapan pun merembes dengan liar dari dalam tubuhnya. Di saat yang sama niat membunuh dan aura kematian yang sangat pekat menyebar dengan luas menyelimuti area sekitar.
Tekanan yang begitu dahsyat langsung menyebar dalam radius puluhan kilometer.
"BOOM!"
Saat itu juga gempa bumi dahsyat yang dibarengi dengan tekanan gravitasi tingkat tinggi pun langsung mengguncang kota Daun Hijau.
Tanpa bisa dicegah bangunan-bangunan langsung meledak dan hancur berkeping-keping. Entah itu pohon batu, maupun manusia. Tubuh mereka juga langsung meledak menjadi kabut darah. Hanya dalam hitungan detik saja entah berapa banyak juta manusia yang telah mati akibat ledakan kekuatan yang dilepaskan oleh Samuel.
Melihat hal itu, wajah Rian pun menjadi sangat dingin. Kemarahan yang begitu dahsyat melintas di matanya. Saat itu kekuatan dari elemen cahaya yang begitu besar langsung meledak dari dalam tubuhnya. Tidak main-main ia langsung melepaskan seluruh auranya dan 12 titik esensi cahaya yang mengembun di dalam tubuhnya langsung bersinar dengan terang.
"BOOM!"
Sekejap mata aura dari elemen cahaya yang begitu dahsyat langsung mengimbangi tekanan dari elemen kegelapan tersebut sehingga segala situasi langsung distabilkan dalam sekejap mata.
Tanpa menunda waktu, Rian langsung melesat ke depan sambil mengepalkan tangannya. Tangannya terulur ke depan, di selimuti oleh oleh elemen cahaya yang padat. Dengan geraman rendah ia pun berkata dengan niat pembunuh yang menyala-nyala...,
"MATI!"