NovelToon NovelToon
Love Story About Aminah Maher

Love Story About Aminah Maher

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Gondrong Begaol

Aminah hancur berantakan tak berdaya, ketika suaminya yang bernama Galah menceraikannya mendadak. Alasannya, ketidakpuasan Galah terhadap Aminah saat adegan di atas ranjang yang tak pernah memuaskannya.

Galah lelaki Hiperseks, ia selalu berekspektasi berlebihan dalam adegan Hotnya. Belum lagi, Galah kecanduan alkohol yang sering memicu Emosinya meluap-luap.

Dunia mulai berputar dalam beberapa tahun setelah Aminah menjanda dan memiliki anak satu. Ia bertemu dengan lelaki yang lebih muda darinya yang bernama Aulian Maherdika Rahman. Maher keturunan orang kaya dengan lingkungan keluarga yang selalu mencemooh kemiskinan, baik kerabat sekaligus keluarga barunya

Apa yang akan terjadi dengan Aminah dan Maher dalam menghadapi Perasaannya yang sudah tumbuh dan saling mencintai. Hubungan mereka jelas bertolak belakang dengan keluarga Maher yang sombong, Angkuh dan selalu mencemooh Aminah berstatus janda anak satu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gondrong Begaol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cerita Baru

Matahari terbit dan menyinari sebagian cahaya, karena masih bersembunyi di balik awan kelabu sisa semalam, di antara sela-sela jendela rumah Maher, cahaya itu menyelinap berusaha menyentuh tubuh Maher yang masih terlelap tidur.

Maher menyadari cahaya Matahari menyentuh tubuhnya dengan terasa hangat, ia pun menarik kembali selimutnya untuk mempersempit gerak cahaya matahari. Namun apa yang terjadi, gorden miliknya terbuka sekaligus oleh Kanjeng Mami yang sudah berada di kamarnya.

"Uuhhh ..., Mami, aku masih ngantuk" keluhnya karena silau cahaya Matahari menyorot langsung ke wajahnya.

Kata Mami, "Udah Pagi sayang, ayok bangun" sambil duduk di samping kasur Maher.

"Sebentar lagi, Mi ..., aku masih ngantuk"

"Eitzzz.., tidak bisa, kamu haru pergi ke Bengkel"

Maher tak menghiraukannya, ia tetap menarik selimutnya dengan cepat dan menutup seluruh tubuhnya tak menyisakan celah untuk cahaya menyentuh dirinya.

"Dasar ...." keluh Kanjeng Mami.

"Dreet ..., dreet ..." suara ponsel Maher bergetar.

Kanjeng Mami lekas mengambil ponsel milik Maher, "Aminah ...?" batin Kanjeng Mami. "Jangan-jangan ..., pacarnya Maher lagi" sambung kembali batin Mami seraya menaikan salah satu alisnya seolah merencanakan sesuatu dengan begitu saja.

"Ya halo ..." jawab Lembut Kanjeng Mami.

"Ya halo ..., Mmmm. ..., maaf ini siapa ya?" Kata Aminah ramah. "Siapa perempuan ini?" sambung batinnya penuh tanya karena suara perempuan yang mengangkat telponnya.

"Kok balik tanya? Kamu siapa nya Maher?" Tanya Mami merendah, ia menyembunyikan sifat aslinya yang super-super lebay.

"Mmm ...., aku teman dekat Maher, Bu"

"What's ....," nada keras terlepas keluar sekaligus dari mulut Mami, Emosinya melesat seketika bukan karena dia teman dekat Maher. Melainkan, Mami tidak suka di panggil Ibu.

Maher mendengar teriakan Mami nya yang cukup keras, ia pun terbangun dan membuka selimut tebalnya. Lalu, ia melihat Mami nya sedang menggenggam ponsel milik nya di depan jendela dengan mimik wajah kesal.

"Mami sedang bicara dengan siapa? Tapi, itu ponsel ku" batin Maher memperhatikannya.

"Maksudnya ...?" Tanya Aminah.

"Oh, maaf ..., aku sedikit membentak mu, maksud ku, bisa tidak memanggil ku jangan dengan panggilan Ibu?" Kata Kanjeng Mami sambil memainkan bibirnya kumat-kamit karena harus menahan emosinya dalam beberap menit.

"Aku tidak mengerti maksud, Ibu?"

"Astaga ..., sabar, sabar, sabar, ini hanya ujian semata, Kanjeng Mami yang super-super cuantik harus sabar dan kuat" batin Kanjeng Mami merintih kesal.

Kata Mami dengan teramat sabar, "Aminah, bisa tidak memanggil aku jangan dengan kata Ibu" tak henti mencibir bibirnya dengan jelek.

"Ishhh ..., aneh banget ini manusia gak mau di panggil Ibu?" Batin Aminah mencibir. Ia tak tahu sedang bicara dengan siapa.

"Hah .., Aminah" kata Maher.

Maher lekas lompat dari kasurnya dan menghampiri Kanjeng Mami berusaha untuk merebut ponselnya. "Mami, Mami ..., please jangan buat ulah" kata Maher merebut ponselnya dengan cepat.

"Maher, apa-apaan kamu" kaget Kanjeng Mami.

Kata Maher setelah merebut ponselnya, "Mi ...., please deh"

"Hhmm ..." gumam Kanjeng Mami sambil komat-kamit bibirnya.

"Hehehe ...," sebaiknya Mami keluar dari kamar ku ya" kata Maher sambil mengeluarkan paksa Maminya dengan mendorong belakang tubuhnya.

Kesal Mami atas perilaku anaknya, "Maher apa-apaan kamu, emang Mami kambing segala di usir" geramnya. Lalu, "Kasian deh luh, kasian deh lu ..." sambung Renald si burung beo yang cerdas berulang kali mengejeknya di balik jendela kamar Maher.

"Apa kau Renald, ku goreng kau ya" teriak Mami yang hampir keluar dari kamar Maher karena dorongan paksa oleh Maher.

"Mi ..., please keluar dulu" kata Maher.

"Brug ..." suara pintu tertutup kencang oleh Maher dan Maminya berada di balik pintu dengan wajah penuh amarah.

"Dasar kalian, awas ya ...., Mami cabik nanti tuh mulut kalian" kesal Mami dengan geramnya sambil menunjukkan sikap gemas nya terhadap Maher dan Renald.

"Pokonya si Renald gue goreng nanti siang, awas aja kau ya" geram Kanjeng Mami sambil mengepalkan kedua tangannya.

"Pagi-pagi gini udah buat Mami kesal kalian" batinnya menyinyir terus, "Tuh kan, rambut Mami jadi berantakan, Maher sih ..., ahh jadi kesel deh" sambungnya semrawut kesal.

Kata Aminah, "Berisik sekali kalian ini, apa yang kalian lakukan sih?" sambil menatap ponselnya yang masih dalam keadaan tersambung dengan Maher.

"Halo ..." kata Maher.

"Iya ..." balas Aminah.

"Maaf ya, tadi ada iklan shampo" kata Maher beralaskan aneh-aneh.

"Hhmmm ..., memang apa yang kalian lakukan sih, sampe berisik sekali"

"Hehehe ..., biasalah" jawabnya tak mau melebar. "Oia, ada apa sayang menelpon ku?" tanya Maher.

"Hhmm ..., " gumamnya. "Aku mau tanya, kamu ke bengkel gak hari ini?"

"Memang kenapa?"

"Kalo kamu ke Bengkel, aku mau kesana sama Arumi, sekalian mau bawain kue buat kamu"

"Hah. ..., serius kamu?" Ujar Maher teramat senang atas perhatiannya menyiapkan kue untuknya.

Kata Aminah, "ya serius lah, masa bohong"

"Asik ....,"

"Dasar ...." kesal Aminah dengan sedikit tersenyum.

"Tunggu ya, mungkin sejam lagi aku sampai ke Bengkel" kata Maher. "Ya sudah, aku tunggu ya" jawab Aminah dan lekas menutup ponselnya.

"Yes ...., hari ini sangat menyenangkan" kata Maher sambil melompat-lompat di atas kasur, karena merasa bahagia mendapatkan perhatian pertamanya dari gadis pujaan hatinya.

"Cwit, cwit, wittt ..." Ejek Renald tak henti berkicau di dalam sangkarnya sambil menari-nari dengan bulu yang indahnya.

"Nah kan, dia ikut-ikutan menari" kata Maher dengan senang.

"Bos ...., bos ..., bos ..., mana Bos" teriak Renald.

"Apa ...?" jawab Maher menatapnya serius.

"Mana Bos ...." jawab Renald seolah menagih janjinya atas hubungan dengan Aminah sudah terjalin untuk memberikan pasangan kepada Renald.

"Iya .., iya, iya ..., nanti ku cari kan pasangan buat mu ya" kata Maher. Renald pun hanya menari-nari dengan kepakan sayapnya.

"Sebaiknya, aku mandi cepat .." sambung kembali dan lekas menuju kamar mandi. "Oh, Aminah ku sayang, Aminah ku tercinta ... lalalalala" teriak Maher sambil mandi.

"Gimana, buka gak Bengkel?" Tanya Arumi.

"Buka ..., satu jam lagi kita kesana ya, sekarang kita keliling dulu yuk, masih banyak nih kue ku" jawab Aminah.

"Ahh, males deh ..."

"loh kok males, Rum?"

"Ngapain keliling, nanti juga di borong kue kamu sama Maher" jelasnya.

"Jangan gitu lah, kasian Maher" balasnya.

"Pewe nih ..." keluh Arumi.

"Sudah ayuk-ayuk, kita keliling dulu, siapa tau habis kue ini, kalo habiskan kita bisa cepet cus ke temu Ayang Embep"

"Ahh .., Robi gak romantis, gak seru ahh ketemu juga"

"Nanti ku buat Romantis deh, biar kamu klepek-klepek kaya kucing kecebur sawah" ejek Aminah.

"Sue bener dah lo"

"Ayuk ah, udah siang nih, nanti pelanggan ku patah hati gak ketemu Aminah yang cantik imut iyut" ujar Aminah sambil berpose lebay.

Arumi pun mengiyakannya dengan perasaan males bergerak. Pagi ini rasanya arumi kurang bersemangat entah kenapa penyebab nya. Namun, Aminah memaksanya untuk berjualan sampai dagangannya habis.

1
ErisGTR
mami sebel deh aku klo mami ngomong/Scowl//Scowl/
Gondrongbegaol: hihihi
total 1 replies
ErisGTR
bab ini gue suka, peran Arumi mencolok banget galak nya dan tegas
ErisGTR
galak bener arumi
Gondrongbegaol
hihihi tahan tawa ya
ErisGTR
kebanyak maka daon kaya embe donk Maher
ErisGTR
saking mumet nya perdana menteri jadi kuda ya/Sob//Sob//Sob/
Squad R
ampun ya sama emaknya si Maher,riweh
Gondrongbegaol: kebanyakan makan kolek ya
total 1 replies
Gondrongbegaol
trimaksih abang Inu
Muhammad Ibnu Abdul Aziz
makin seruuuu!!!
Muhammad Ibnu Abdul Aziz
makin seru bacanya!!
Squad R
wkwkwkwkwkwk bener" si Arumi ya bikin ngakak
Squad R
wkwkwkwk dasar arumi/Joyful/
Gondrongbegaol: nyebelin ya
total 1 replies
ErisGTR
cekek aja mbak nir wkwkkw
Gondrongbegaol: mati donk kak/Frown/
total 1 replies
Gondrongbegaol
apes kan di siang bolong wwkw
ErisGTR
robi kena batu nya soi bos wkwkwk
ErisGTR
haha
ErisGTR
kolusi hati, kata dan judul yang jenius Thor, aku suka/Drool/
Gondrongbegaol: hihihi, persengkokolan hati yang berbunga-bunga ya
total 1 replies
Gondrongbegaol
gemes ky author nya ya/Smile//Smile/
ErisGTR
Cerita sehari-hari gue ini wkwkkw
Gondrongbegaol: thanks @erisgtr
total 1 replies
ErisGTR
lucunya Umar seperti anak tetangga/Drool/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!