di sini menceritakan lima gadis cantik yang terjun ke dalam dunia bawah, mau tau cerita nya yu baca yu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuli Yanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 32
Hari berganti hari dengan begitu cepat, tak terasa sudah dua Minggu lebih zella, Azha, Dira Awa dan Chris bersekolah di SCCS.
Azha sudah kembali ke markas lagi dan tidak ada yang mengetahui hubungan Chris dan Raipan yaaa kecuali zella, sekarang mereka tengah riweuh dengan persiapan sekolahnya lagi, karena hari ini hari Senin jadi mereka harus pergi pagi-pagi sedangkan zella dan Awa terlambat bangun jadi ya gitu mereka tengah mengamuk kepada kedua temannya itu lebih tepatnya Azha dan Dira tengah mengomeli kedua temannya karena gara gara mereka berdua terlambat bangun yang akhirnya mereka telat datang ke sekolah dan berakhir di hukum..
" udah gue bilang kan...lo itu jangan gadang jadi gini kan..." gerutu Dira kepada Awa
" ya maaf...lagian tadi malam gamenya seru, jadi Awa keasikan main,'' lirih Awa sembari menghormat tiang bendera
" lo juga kagak biasanya gadang sampai jam segitu zell," kesal Azha yang hanya di tatap malas oleh zella
Saat mereka mengobrol tiba tiba saja anggota OSIS yang di tugaskan guru bk datang sembari menatap satu persatu dari mereka.
" huh~ kalian lagi kalian lagi...kenapa setiap hari Senin kalian selalu terlambat sih..." marah Rangga yang jengah karena setiap hari Senin hanya mereka yang terlambat ya kalo tidak terlambat mereka tidak memakai atribut lengkap.
" ya maaf k-"
" kita tadi kesiangan gara gara semalam main game..." potong Rangga yang sudah hafal dengan setiap alasan kelima gadis cantik itu
" nah itu tau...jadi udah yaaa hukumannya kita panas nih..." rengek Awa yang langsung mendapatkan tatapan galak dari Rangga
" jalanin hukuman kalian tanpa merengek atau gue tambah lagi hukumannya mau!!" tegas Rangga
" kagak lah jirr, lagian ini gak ada OSIS yang lain lagi gitu..." sahut zella
" kenapa emangnya?" tanya Rangga heran
" bosen gue liat muka lo mulu setiap di hukum...mana muka lo kayak kadal yang lagi kayang lagi..." celetuk zella yang membuat teman-teman nya terkekeh kecil
" heh bebek pincang emang gue gak bosen liat muka lo pada hah? Kalo bukan Bu heti yang nyuruh mana mau gue," sinis Rangga sembari menyebutkan nama guru bk
" shtt...kalian denger sesuatu?" sahut Chris sembari mencari seseorang yang membuat teman-teman nya penasaran
" ada apa?" tanya zella
" ada yang marah marah tapi gak ada orangnya," jawab Chris santai sembari celingukan, perkataan Chris mampu membuat teman-teman nya kembali terkekeh dan Rangga yang mengumpat
" anjing lo lo pada, sial banget gue di suruh ngawasin kalian," umpat Rangga
" wehh gak bener nih Rangga, masa kita yang cantik jelita tiada tara kayak gini di sebut anjing sihh," ujar Azha sinis
" katarak mata dia," ujar Dira tak sinis
" Rangga nanti pulang sekolah harus berobat ke dokter mata deh," kesal Awa sementara zella dan Chris hanya acuh tak acuh
" iya in aja biar cepet," gumam Rangga, yang Rangga inginkan sekarang adalah jam istirahat ia ingin bebas dari kelima gadis cantik yang sangat menyebalkan itu.
Kelima gadis cantik itu terus-menerus meledak nya dari mulai dia berjalan, berbicara, penampilan, gaya rambut, bahkan sepertinya dia nafas pun mereka ejek, Rangga ingin menjerit di dalam hatinya stok kesabaran nya habis jika di hadapkan dengan kelima gadis itu, bahkan Rangga heran kok sikap mereka bisa cepat berubah sih, awal masuk sekolah aja mereka berlima tuh keliatan nya adem ayem gak nyebelin kayak gini.
Kring...kring....kring...
" akhirnya..." gumam Rangga
" selesaikan hukumannya?" tanya kelima gadis itu
" ya, tapi tadi Bu heti bilang kalian keruangan nya dulu..." ucap Rangga sembari buru buru pergi
" dia kenapa?" tanya Dira heran dan dan di jawab gelengan kepala oleh ke empat temannya
Seperti apa yang Rangga katakan, mereka berempat pergi ke ruangan Bu heti, di sepanjang jalan menuju ruangan Bu heti mereka selalu mengeluarkan kata-kata somplak nya dan itu membuat orang orang menatap mereka aneh tapi mereka tidak pernah menghiraukan.
setelah sampai di depan pintu ruangan Bu heti, mereka pun mengetuknya
Tok...tok...tok...
" masuk,'' ucap Bu heti dari dalam ruangan
" permisi Bu, Rangga bilang kita di suruh ke sini ya, ada apa Bu?" tanya zella sopan
" iya, tadi ibu menyuruh Rangga memanggil kalian, sebenarnya ibu hanya ingin meminta fotokopi akta dan kartu keluarga, kalian juga bisa kirim lewat email," jelas Bu heti
" buat apa ya Bu?" tanya Dira sopan
" buat ijazah kalian nanti, soalnya kan kalian anak baru jadi ibu belum punya data data kalian," jelas Bu heti lagi dan hanya di anggukki oleh mereka
" baiklah, besok kami akan membawanya Bu," jawab Chris sopan
" ibu tunggu ya..." ujar Bu heti
" iya Bu, kalo gitu kita permisi..." pamit mereka berlima dan di anggukki oleh Bu heti
Mereka berlima pun keluar dari ruangan Bu heti menuju kelas masing masing, tapi sebelum pergi ke kelas masing-masing mereka terlebih dahulu membeli cemilan di kantin.
" kalian mau beli apa? Biar gue yang beliin, kebetulan juga bagian gue kan yang mentraktir kalian," tawar Azha
" gue tolong beliin roti aja dua sama satu kotak susu strawberry," ujar Zella
" Awa mah samain aja sama zella," sahut Awa
" gue mah mau cilok sepuluh ribu pedes, sama satu tiga botol Yakult," ucap Dira
" Lo Chris?"
" roti sama susu coklat," jawab Chris yang di anggukki oleh Azha, setelah itu Azha pergi ke untuk membeli pesenan teman teman nya.
saat mereka sedang mengobrol tiba tiba saja Chris melihat sesuatu yang mencurigakan dan ternyata itu juga di tangkap oleh maniak mata zella.
" Lo liat sesuatu?" tanya zella kepada Chris
" hmm, arah jam dua bangku nomor tiga puluh enam," jawab Chris yang di anggukki oleh zella
" mau di samperin?" tanya zella lagi
" jangan sekarang, bukankah bermain main itu lebih menyenangkan jadi cukup diam dan perhatikan, belum waktunya kita turun tangan," jawab Chris santai sembari terus memperhatikan gerak gerik dari orang yang mereka curigai