windu pamungkas adalah seorang pria yang menanggung kutukan akibat kesalahan leluhur nya.
dalam perjalan nya, dia akan menghadapi beberapa tokoh hebat di dunia persilatan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nopugho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kedatangan jayang kara
“saya paham keinginan paman, tapi saya tidak menginginkan nanti anak saya, windu pamungkas menjalankan takdirnya sendiri tanpa didampingi oleh orang – orang terbaik di sekitarnya. Di dalam keraton sudah ada yang berkhianat dan membelot kepada jayangkara, saya tahu itu, tapi saya biarkan, yang saya takut kan bukan jayangkara, melainkan orang – orang yang menurut guru saya saat ini sedang bergerak secara diam – diam. Biarkan apa yang terjadi esok sebagai pelecut kalian bersama anak saya untuk lebih baik lagi”
“kang mas, dinda Cuma ingin bertarung sampai mati bersama kang mas “ sahut ayu galuh sambil menitikkan air mata.
“terima kasih dinda, windu perkasa jauh lebih penting untuk saat ini, saya bisa saja kabur bersama kalian. Tapi, kita akan tetap di incar dan akan membuat hidup anak kita tidak tenang, sebelum dia berpetualang di dunia persilatan” jawab arya pamungkas.
Tak lama kemudian, arya pamungkas tiba – tiba terdiam, membuat ketiga pendukung nya bingung serta heran.
“ nak mas arya, sebaiknya perintahkan mereka berangkat malam ini juga, kerajaan jayangkara sudah di susupi oleh orang – orang yang energi nya berasal bukan dari dimensi kita, tenanglah nak mas, guru bersama kedua adik seperguruan mu ratih dan bonjo wengi akan berkorban bersamamu, saat ini kami sudah ada di kamar pendopo, dan sudah memakai ilmu malih rupo dengan menyamar sebagai ayu galuh, mahapatih dan mpu pancareksa. Perkiraan guru besok sore pasukan jayangkara sudah sampai di perbatasan.”
“ begitu cepat guru, “
“ benar, jayangkara sudah mempersiapkan semua nya sejak lama dan tanpa di sadari nak mas, mereka sudah membuat pasukan sendiri di dekat perbatasan.”
“huuuuffftt” Arya pamungkas menghela napas panjang
“ada apa yang mulia,” tanya mahapatih dengan heran.
“saya minta paman mahapatih malam ini juga bawa pasukan Kolo randu dan bawa kitab – kitab perguruan tapak suci yang ada di pustaka keraton, ajarkan kepada pasukan kolo randu, persiapkan mereka untuk mendukung pangeran kembali nanti nya, berangkat lah paman, do’a ku bersama mu “ titah arya pamungkas.
“untuk Mpu Panca reksa, malam ini juga bawa anak saya ke gunung arga lawas, temui orang sesuai titah saya tadi siang, tapi pergunakan jalan dari desa ampu randu, memang sedikit memutar tapi untuk mengelabui jayangkara setelah mereka mendengar berita ini dari penghianat yang ada di keraton ini”
“mohon ampun gusti, dari tadi siang saya penasaran siapa yang akan saya temui di gunung arga lawas ?” tanya mpu panca reksa.
“Si Pedang Malaikat”jawab arya.
“Apaaa....” secara serentak galuh, mahapatih dan mpu pancareksa tidak percaya.
“terlalu panjang untuk diceritakan, yang pasti windu perkasa akan di didik oleh ki sukma kencana alias si Pedang Malaikat, sebelum dia turun gunung”
“ahhhh... snediko gusti prabu “ jawab mpu pancareksa sambil berjalan mundur dan mengendong windu pamungkas yang tertidur.
“dinda galuh, sudah tidak ada waktu lagi, diluar sudah menunggu dayang sumi yang akan mendampingi dinda selama perjalanan, jadilah kuat untuk menjaga putra kita, kalau ada jodoh kita pasti akan bertemu lagi” tukas arya
Galuh hanya memandang tanpa menjawab perkataan prabu arya pamungkas, di sudut mata nya, mengalir air mata. Sedih, memang, dia sangat sedih tapi setelah mendengar cerita dari suami nya, dia tahu suaminya sudah memiliki rencana yang sangat matang. Hari ini kerajaan jaya dipa akan hancur, karena pengorbanan raja nya. Tapi galuh yakin windu pamungkas akan membangkitkan nya lagi.
“Kang mas bagaimana dengan dinda ratna dan dinda puspa” tanya Ayu Galuh.
“hufft... saya tau perangai mereka berdua, mereka berdua memiliki anak bukan dari saya, ratna berselingkuh secara diam – diam dengan destra arya, dan songgo geni dapat memanfaatkan dinda puspa, sehingga mereka melahirkan anak dari para orang busuk itu” tukas arya pamungkas.
“lantas kenapa kang mas diam kalau sudah tahu” tanya ayu galuh.
“sengaja dinda, setelah besok jaya dipa hancur, mereka berdua akan bentrok satu sama lainnya, tapi sama – sama saling tidak bisa membunuh, mereka akan hancur di tangan putra kita windu pamungkas” jawab arya.
“kang mas, kalau begitu tolong pastikan kita berkumpul lagi nantinya” tanya ayu galuh.
“tunggu saja kang mas di pulau selatan, kita akan menyepi di sana sampai putra kita menjemput “ jawab arya pamungkas.
“ baik kang mas, dinda akan berangkat. Mohon ampunan dan restu mu “
“pergi lah dinda, restu dan cinta ku akan selalu ada bersama mu, tnggu aku, kita akan sama – sama berjuang dengan putra kita nantinya “
Pada saat itu pintu kamar prabu arya di ketuk dari luar,
“ampun ndoro gusti, saya sumi ingin menghadap” ternyata sumi sang dayang sudah siap berada di luar menunggu kedatangan ayu galuh.
“pergilah dinda” tegas arya.
“ baik kang mas,” jawab ayu galuh seraya berangkat bersama dayang sumi.
---
Di Desa Ampu randu dekat perbatasan antara jayangkara dan jaya dipa, prabu destra arya bersama maha patih singgih alias Tapak Neraka, sedang duduk menikmati hiburan yang menyajikan penari dari gadis desa ampu randu, gadis – gadis tersebut di paksa untuk menari telanjang oleh tapak neraka untuk menghibur prabu destra arya.
Di luar para prajurit jayangkara juga melakukan hal – hal yang tak bermoral seperti pimpinan nya. Setali tiga uang, pemimpin yang buruk juga menghasilkan bawahan yang sama buruk nya.
“besok siang selepas tengah hari, kita akan sampai ke kotaraja jaya dipa, saya pastikan yang mulia kan puas, karena saya sudah menyusupkan telik sandi di seluruh kerajaan jaya dipa, termasuk kota raja nya” ujar tapak neraka.
“bagus singgih, kita pastikan untuk mendapatkan keris penguasa kegelapan sebagai wahyu keprabon untuk ku, agar tidak ada lagi rakyat yang mempertanya kan keabsahan ku sebagai penguasa jayangkara.” Tukas prabu destra arya.
“kalau Cuma untuk mengambil keris penguasa kegelapan, saya pikir cukup dengan mengirimkan murid perguruan tapak neraka , yang mulia “ jawab singgih.
“singgih,singgih... kau belum memahami, saya bukan sekedar menginginkan keris tersebut. Tapi juga ingin menghabiskan trah arya di tanah jawa dwipa ini” geram prabu destra arya.
Singgih Cuma manggut – manggut, dan dalam pikirannya terbercik pikiran licik.
“yang mulia, setahu ku ayu galuh permaisuri kerajaan jaya dipa terkenal dengan kecantikan nya di seantero tanah jawa, bolehkah saya....” tukas singgih sambil mengulum senyumnya yang licik.
“ha ha ha simggih, kamu bisa memiliki nya setelah saya puas bermain dengan nya “ jawab prabu destra arya.
“baiklah prabu “ jawab singgih sambil menunduk.