LORA_Terjebak Jerat Papa Tiri

0o0__0o0

Mike mem-bawah langkah kakinya menuju ke arah kamar Lora dengan seringai kecil yang menghiasi bibirnya.

Wajahnya tetap datar dengan tatapan mata lurus ke depan, Mike melangkah dengan tenang Sampai berada tepat di depan pintu kamar Lora.

Ceklek..!

Mike membuka pintu kamar Lora dengan tenang, lalu menutup kembali pintu'nya. Tidak lupa Mike mengunci pintu kamarnya.

Mike memutar tubuhnya kembali, lalu mem-bawah langkah kakinya mendekati ranjang Lora. Di berhenti di samping ranjang itu dengan tatapan yang sulit di artikan.

Mike menyibak kasar selimut tebal yang membungkus tubuh Lora. Tatapan mata Mike masih tetap sama datar, saat melihat tubuh polos Lora penuh dengan jejak cupang yang menghiasi seluruh tubuh'nya.

Mike menatap tubuh Lora mulai dari atas kepala sampai ke ujung kaki, dia mengamati dengan detail, seolah memastikan tidak ada yang terlewat dari pandangan mata Elang-nya.

Mike mem-bawah tubuh'nya duduk di samping Lora, wajah'nya masih sama datar. Tangan mulai ter-ulur ke arah selangkangan Lora.

Tanpa sepatah kata dia menusuk-kan satu jari telunjuk-nya ke dalam bagian intim tubuh Lora, lalu menambahkan satu jari tengah-nya ke dalam sana.

"Sudah Lepas Perawan" Ucapan'nya dingin.

Tangan Mike mulai bergerak dengan kecepatan penuh, dengan tatapan Elang-nya yang mengarah ke wajah Lora. Mike tetap bergerak cepat di saat bagian intim'nya masih dalam ke adaan kering.

Sssstt...!

Lora mendesis kesakitan dalam tidurnya, alisnya mengernyit dengan bola mata yang bergerak. Lora merasakan sakit dan juga peri, namun mata'nya terasa lengket untuk terbuka.

Mike mencabut dua jarinya saat merasa bagian inti tubuh Lora sudah mulai sedikit basa. Dia mengeluarkan sesuatu dari balik celana tidurnya.

Mike mengangkat jarum suntik yang ada di tangan'nya tepat di depan matanya. Wajahnya tetap datar, namun seringai mulai terbit di bibir. Seringai yang membuat orang takut memandang wajah tampan Mike.

Mike menekan sedikit jarum suntik'nya samping mengeluarkan sedikit cairan bening dari ujung jarum'nya. Dengan tenang Mike menyuntik-kan jarum itu ke lengan Lora lampai semua cairan yang ada di dalam-nya keluar semua.

"Finis" katanya singkat dengan dingin.

Mike melempar suntikan itu ke atas meja kecil yang ada di samping ranjang Lora. Dia mengamati tubuh Lora yang mulai tidak bergerak, Alias pingsan.

Like father Like Son...! Itulah yang menggambarkan tentang Mike.

Tidak ada yang tau Mike dapat suntikan itu dari mana, dan kapan dia mendapatkan-nya. Yang tau hanyalah diri-nya sendiri.

Mike Melepas celana tidur-nya beserta boxer mahal'nya dengan tenang, lalu naik ke atas ranjang mengukung tubuh polos Lora.

"Let's play Little bitch.."! Bisik Mike tepat di bibir Lora.

Sekali hentak kuat, junior mike tenggelam di dalam bagian inti tubuh Lora dengan sempurna.

"Enggh...Sangat sempit" Erang-nya dengan mata terpejam.

Mike membuka matanya dengan tangan mengelus lembut bibir Lora yang sangat membengkak. "Terima hukuman mu, Little bitch, karena sudah resmi menjadi jalang" Ucap'nya dengan dingin.

"Untuk 1 Minggu ke depan, kamu hanya akan jadi kembang ranjang" Sambung'nya ambigu.

Mike mulai menggerakkan tubuhnya naik-turun dengan sangat cepat, dia langsung tancap gas full tanpa rem. Ke-dua Tangan'nya meremas kuat dua gunung kembar'nya yang padat dan berisi.

"Enggak..Aaaah...sesuai dugaan, milik mu sangat nikmat, meskipun bukan aku yang pertama kali merasakan-nya" Erangnya sambil meracau.

Mike merendahkan kepala-nya, dia langsung melumat bibir bengkak Lora dengan kasar. Dengan tangan yang masih setia meremas kedua gunung kembar'nya dan gerakan tubuh'nya di bawah sana yang semakin brutal.

Kombinasi gerakan tubuh, tangan dan mulut yang bekerja sama membuat tubuhnya semakin bergairah

Suara sesapan rakus dari bibir Mike dan juga suara penyatuan yang begitu terasa keras menggema di seluruh kamar Lora.

Mike bisa merasakan juniornya terjepit sangat kuat di dalam Liang Lora. Mike melepas kuluman bibir'nya, dia menatap wajah lelap Lora yang tidak berdaya. Dengan gempuran yang terus-menerus semakin cepat dan dalam.

"Aaaahh...Lora, I like it. Sayang banget gue tidak bisa mendengar suara desahan dari bibir mungil Lo." Racau'nya penuh dengan desahan.

Mike terus meng-gempur tubuh Lora dengan kecepatan penuh, dia memacu tubuh'nya dengan penuh panas gairah membara.

"Ahhh....Sial, Lo keluar banyak rupanya'' Umpat'nya saat merasa Junior'nya basah dengan semprotan pelepasan dari Lora.

Mike terus memacu tubuh'nya meskipun Lora masih mengeluarkan Selai kejunya. Sensasi ini membuat tubuh Mike semakin kenikmatan. Junior'nya terasa tersedot, terjepit, teremas di dalam Liang-nya.

"Lo, berhasil membuat gue sangat bergairah. Little Bitch...Owhh...Ahhh..."

Mike di buat meracau dan mendesah terus-menerus di dalam permainan yang dia sendiri ciptakan. Dia ingin terus-menerus meng-gempur tubuh Lora dengan juniornya.

"Tidak heran jika Papa tergila-gila sama Lo, Little Bitch. Semua yang ada di tubuh Lo, membuat para kaum buaya ingin terus-menerus memasuki tubuh sexy Lo." Mike terus meracau panjang lebar di selah gempuran-nya.

Lora yang dalam kondisi tidak sadar, jelas saja tidak bisa merespon racau'nya. Mungkin besok pagi dia akan menangis keras, karena tubuhnya pasti bakal kesakitan dan remuk redam.

Setelah di gempur Papa Tirinya berjam-jam, kini tubuh Lora harus di gempur kakak tirinya. Yang entah sampai kapan Mike akan berhenti. Sudah sekitar satu jam Mike terus memacu tubuh'nya dan belum ada tanda-tanda klimaks.

"Aaahh...Lora....Enggh...Aaaah...''

Mike terus berpacu sampai mengeluarkan desahan dan erangan yang begitu keras. Dia benar-benar menikmati pacuan'nya. Hingga tubuhnya penuh dengan peluh.

"Lo mau keluar lagi Hem..? Aaaahh...Sial...''

Mike bisa merasakan Junior'nya kembali tersedot semakin dalam, tatapan mata Mike terfokus sama bagian intim Lora yang begitu menggoda, apa lagi saat milik'nya keluar-masuk dengan cepat di dalam sana.

Mike yang merasa sudah tidak tahan, dia menaikkan kaki Lora ke atas bahunya. Mike memegang paha Lora dengan ke-dua tangan'nya. Dia semakin mempercepat gempuran-nya.

Mike bisa merasakan juniornya semakin tembus ke dalam. "Aaaaa....Lora jangan sampai Lo keluar lebih dulu, atau gue akan meng-gempur tubuh Lo sampai pagi."

Di sela-sela pacuan'nya, masih bisa-bisanya dia mengeluarkan kalimat ancaman untuk Lora yang jelas-jelas tidak sadarkan diri.

Mau heran tapi ini Mike..!

Di alam bawah sadarnya, entah Lora bisa mendengar ancaman Mike atau tidak. Siapa yang bisa menebak cobak..?

Mike Semakin mempercepat pacuan'nya, Mata'nya melirik sekilas ke arah jam dinding yang ada di kamar Lora. Jam 02.00 Pagi, Sudah satu jam berlalu Mike meng-gempur tubuh Lora.

Mike merasakan semakin sesak di dalam sana, jepitan, rematan, dan sedotan kuat jelas bisa dia rasakan. Dan itu membuatnya semakin mengerang tak tahan.

"Dikit Lagi, Aaaah...Lora" Desahan Mike sungguh sangat merdu. Andai Lora dalam kondisi sadar, dia pasti akan tergoda.

Pacuan Mike semakin cepat dan semakin dalam, hingga akhirnya dia mencabut cepat juniornya dari dalam Liang Lora. Dan mengocok'nya dengan cepat, sampai akhirnya Mayones-nya nyembur ke atas perut lora. Bersama dengan Lora yang juga menyemburkan Selai-nya.

"Aaaaaah..!"

Mike mendesah panjang setelah berhasil mengeluarkan semua isi dari dalam junior'nya. Dia langsung ambruk di atas tubuh Lora.

Mike membalik badan Lora, hingga dia berada di atas tubuh besar Mike. Nafas Mike memburu naik-turun dengan tangan memeluk erat tubuh Lora.

"Ternyata Lo senikmat ini, Little Bitch" Katanya penuh dengan kepuasan.

Tangan Mike mengelus lembut punggung polos Lora dengan mata terpejam, dia menikmati sensasi hangat tubuh Lora yang menempel di atasnya.

"Gue berani bertaruh, besok pagi Lo pasti akan menangis kesakitan. Tebak-nya seakan tau kalau Lora akan beneran nangis besok pagi.

"Punya gue masih berdiri tegak" Bisiknya memberi tahu. Tangan Mike menuntun juniornya ke dalam Liang Lora yang masih banjir selai putih.

Sekali hentak, juniornya langsung terbenam di dalam inti tubuh Lora. Mike semakin menekan tubuh Lora hingga juniornya semakin tembus ke dalam.

Mike memejamkan matanya, menikmati sensasi hangat di dalam sana. "Aaaaah..Sial, gue masih ingin lagi Lora".

0o0__0o0

Di dalam kamarnya Rico dan Maya. Rico yang tidak bisa tidur lantaran Pusaka'nya masih berdiri kokoh menuntut kepuasan.

Pusaka'nya tidak bisa tidur pulas hanya dengan satu ronde saja. Rico tidak tega jika harus meng-gempur Lora untuk ronde ke 2. Sampai akhirnya dia memutuskan untuk meng-gempur istrinya yang masih pingsan.

Rico melucuti semua pakaian Maya, sampai habis tak tersisa. Dia juga menarik turun Boxer'nya, lalu melempar asal.

Rico mengukung tubuh Maya dengan tatapan penuh arti. "Untuk menghindari drama besok pagi, aku akan buat kamu lemas tak berdaya" Bisiknya dingin.

0o0__0o0