NovelToon NovelToon
Puncak Kesabaran

Puncak Kesabaran

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Nikahmuda / Cinta Paksa / Identitas Tersembunyi / Keluarga
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Light_Ryn23

"Ahhh, sakit sekali. Apa yang kau lakukan?”

“Maaf, aku tidak sengaja.”

“Aku tidak akan memaafkanmu, kecuali kamu bertanggungjawab atas apa yang terjadi padaku.”

“Ya. Kalau perlu Aku akan menikahimu!” Siapa yang akan menyangka perkataan tanpa pikir panjang itu, mendatangnya kepada masalah yang rumit dan mengubah hidupnya sangat jauh hingga tak ada jalan untuk kembali.

Kecelakaan hari itu, membawa mereka berdua pada ikatan paksa bernama pernikahan.
____

Pernikahan yang semula indah dan damai seolah pernikahan pada umumnya, hingga Ia lupa, bagaimana pun Ia adalah penyebab kehancuran suaminya. Ia layak untuk di benci.

Kau bersabar atas luka di sekujur tubuhmu
Aku bersabar atas sikapmu yang menyakitiku.

Jika kau tak pernah selembut itu mungkin perubahanmu tak begitu menyakitiku. Figuremu di hatiku seindah itu, sebelum sifatmu berubah membekukanku.

#Nikahpaksa
#Cintahadirkarnaterbiasa

Jangan lupa tinggalkan tanda di setiap partnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Light_Ryn23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Satu Bulan Tanpa Jefri

Pria itu menggenggam telponnya erat, gelisah menunggu kabar yang tidak pasti dari orang terdekatnya. Bahkan Jefri yang notabennya selalu berada bersama Fidzah tidak dapat mengabarinya bagaimana keadaan perempuan itu.

Setelah selesai sholat Ashar berjamaah, Ia langsung memutuskan untuk kembali ke Asramanya. Takut dan berharap bahwa orang-orang di benua sana bisa mengabarinya. Takut kalau kabar yang di dengarnya bukanlah kabar yang baik.

Satu minggu pasca Ia bertukar kabar tentang pembatalan umroh itu, Ia tidak mendapat telpon atau chat dari Fidzah. Ia kira Fidzah mulai merindukannya dan akan mengabarinya lebih dulu, tapi tidak.

Bahkan saat lebih dari lima belas hari, Fidzah masih bertahan tidak menghubunginya. Satria sempat kecewa, mengira posisinya telah mudah tergantikan dengan suaminya. Fidzah tak lagi butuh Satria dan lebih memilih bergantung pada suaminya.

Satria yang sudah tak kuat dengan acara ngambeknya pada Fidzah, akhirnya mengalah mencoba menghubunginya. Ia terkejut saat mendapati bukan Fidzah yang bersuara

"Papa ... " Lirihnya

"Kenapa Fidz? Nyari Fidzah?"

"Fidzahnya mana Pa?"

"Ya di rumah Suaminya."

"Papa lagi di sana? Pa, Aku mau ngomong bentar sama Fidzah."

"Fidzah gak ada di sini. HPnya Papa sita."

"Ta-tapi-"

"Kamu jangan ikut-ikutan bela adik kamu ya Fidz. Biar aja dia menjalani hukumannya, merenungi kesalahannya dengan menanggung semua kerinduan itu. Papa gak didik dan sekolahin kamu jauh-jauh cuma buat Fidzah."

Satria menatap nanar Handphone di tangannya setelah Papa memutuskan panggilan sepihak. Memangnya kesalahan apa yang diperbuat Fidzah hingga Handphonenya sampai disita.

Hari-hari setelahnya terasa suram bagi Satria, Ia tak mungkin menelpon Papa atau Mama yang ada Ia akan kena marah lagi. Di hari ke dua puluh satu, baru Jefri bisa dihubungi dan hal pertama yang didengarnya dari sebrang telpon adalah helaan nafas berat dari Jefri.

"Maaf Sat,"

"Sampai ini belum ada kabarnya?"

"Aku gak bisa ke sana, HPnya juga gak ada kan?"

"Kamu sepercaya itu sama Suaminya?"

"Perlahan aja lah Sat. Beberapa hari lalu Hasan udah ke sana, kayanya Fidzah sehat kok."

"Gimana si? Kita baru kenal loh sama Suaminya, masa bisa semudah itu ngelepas Fidzah tanpa pengawasan? Aku bener-bener gak ngerti lagi jalan pikir Amy gimana. Hasan mana tau Fidzah sepenuhnya, Fidzah terlalu pandai menutupi keadaannya. Amy gak lupa kasus sama Intan kan? Mau kejadian lagi?" Satria berbicara dengan berjalan-jalan tak tentu arah, sesekali Ia mengacak-acak rambutnya. Ketakutan terlalu tergambar di wajahnya.

"Telpon Aghni kek, suruh ke sana. Kita gak bisa cuma nunggu, kalau udah kenapa-kenapa kita nangis juga percuma."

"Jangan repot-repot nelpon Aghni lah, Dia juga kerja. Hafidz, inget. Fidzah udah nikah, gak sepatutnya kalian menghawatirkannya." Satria tertegun mendengar suara di sebrang sana, ini bukan suara Jefri. Papa merebut Handphone dari tangan Jefri, mendengar tak ada sahutan dari sana, Papa mengira kedua anak ini akan sadar dan berhenti khawatir berlebihan pada Fidzah, Ia mengembalikannya ke tangan Jefri.

"Udah Sat, nanti Aku suruh Hasan sama Icha ke rumah Fidzah." Ucap Jefri di sebrang sana pelan, sebelum memutuskan sambungan telponnya.

Bukan apa-apa Feeling Satria benar-benar tidak enak, hatinya merasakan pedih tanpa diketahui sebabnya. Seolah orang di sebrang sana sedang tersakiti.

***

Beberapa hari setelah perpindahannya, Ia dapat merasakan perubahan besar dari diri orang yang berstatus sebagai sebagai suaminya. Sudah lebih sebulan Fidzah berada di toko yang juga rumah kediaman suaminya.

Fidzah sungguh tidak menyangka, suaminya bisa berubah sedrastis ini. Ia lebih sering diam, daripada mendapati sahutan tak mengenakkan dari suaminya. Dua hari setelah dia pindah, Papa sempat datang untuk menyita Handphonenya.

Beberapa hari setelahnya, Fidzah mengira hubungannya dengan suaminya sedekat itu, sebab suaminya begitu lembut di awal pernikahan mereka. Hingga kini menjadi sosok yang sangat asing baginya, semua bermula karna kelancangan Fidzah memberi kertas gambar itu.

Padahal jika suaminya tak mau mendengarkan sarannya, Ia tak perlu bersikap kekanakan begini sampai bersikap dingin dan sarkas kepadanya. Fidzah adalah perempuan yang terlalu lemah, sampai terus menangis mendapati sikap seperti itu.

Beberapa hari yang lalu, Hasan datang menjenguknya. Tidak banyak yang dapat Hasan sampaikan, sebab Ia datang sendirian hingga Yamani tidak meninggalkan mereka berduan. Hasan segan menyampaikan pesannya, Akhirnya sebelum benar-benar pulang, Ia sempat menulis surat dan menyerahkan sembunyi-sembunyi pada Fidzah, tanpa diketahui Yamani.

Zah ...

Hafidz sama Jefri khawatir sama kamu. Aku kesini sebenarnya mau menanyakan banyak pertanyaan titipan dari mereka berdua, tapi aku gak enak sama suami kamu. Kalau ada apa-apa, bilang aja suamimu minta hubungi Aku, aku yang bakal dateng. Jefri khawatir kamu mau sesuatu dan suami kamu gak bisa penuhi, Aku tau kamu gak mungkin bisa ngerepotin suamimu sekarang, repotin kami aja gak papa.

Fidzah membacanya dan meremas kertas itu dalam genggamannya, sembari menatap kepergian Hasan dari halaman tokonya, Ia sangat ingin bertemu Jefri, dengar suara Satria. Berarti masa hukuman Jefri sudah dikurangi, sebab Jefri juga dihukum tidak boleh menghubungi atau mengangkat telpon dan membalas chat Satria. Sekarang sudah lebih dari sebulan, masih ada beberapa minggu lagi hukumannya.

"Kenapa? Mau ngadu sama Sepupumu?" Yamani menatap tajam istrinya yang baru masuk kamar. Fidzah hanya dapat menggeleng lemah dan berlalu pelan masuk kamar mandi.

"Jangan lama kamu mandi, ingat ada suami yang perlu kamu layani. Kan kamu yang buat Aku begini." Fidzah tertegun dan menghentikan langkahnya tanpa memalingkan wajahnya Ia hanya mengangguk.

Sebenarnya kenapa suaminya bisa sejauh ini? Apa ini sifat aslinya? Kenapa semenyakitkan ini kenyataanya? Rasanya Fidzah ingin kabur lagi. Tidak dapat bertemu Amynya saja sudah menyiksanya, sekarang sikap suaminya seakan menambah hukuman yang ada.

1
mely
lanjut Thor...
Shofiafia25
Semangat Author Nim. Saya sukaaa, walau harus nunggu. Semoga tetap istiqomah tiap hari yaa 😆 saya baca ini sejak episodenya cuma 5, dan saya selalu menunggu malam berlalu sejak hari itu.
Light_Ryn: Terima kasih banyak Kak atas perhatian dan tanggapan baiknya 🌻☺️ Aamiin, semoga kita bisa diistiqomahkan menemani Fidzah dan Yamani dalam mengarungi bahtera rumah tangga
total 1 replies
Shofiafia25
Finally penantian panjang, akhirnyaaa halal. 😊
Shofiafia25
Jelas banget masalahnya. Jadi curiga gak true story kan Thor? 😭 Gak tegaa
Light_Ryn: Umm kasih tau gak ya? 🤣
total 1 replies
Shofiafia25
Walau pun ini hanya Novel, namun pembawaan Author sungguh terperinci dan jelas. Dan menyadarkan para tokoh akan ide gilanya, gak langsung to the point memang soalnya jika masalah ini pada kehidupan nyata pasti banyak pihak yang menentangnya. Semangat Author
Light_Ryn: Hidup gak selalu lurus dan rencana gak semuanya harus mulus. Terima kasih dukungannya, saya akan berusaha lebih baik kedepannya 🤗
Light_Ryn: Pembawaannya dibuat realistis dikit, biar gak kejauhan Halunya 😅
total 2 replies
Shofiafia25
Siapa Satriaa?
Cinta yang rela menunggu, tapi bukan sebagai kekasihmu 🤕
Shofiafia25
Tidak perduli seberapa lama aku mengenalmu, akhirnya kau memilih dia sebagai suamimu. Satriaaa So Sad 😭
Ditunggu Partnya Satriaa ya Thor
elleya
semangat
elleya
Semangat
Lili Ismail
Menyimak dulu
Shofiafia25
Bagus. Kisah yang berawal dari musibah, pelajaran yang dapat diambil hikmah disetiap ujian yang hadapi. Cukup realistis, karna ada beberapa perdepatan yang menentang Ide gilanya para tokoh utama. Ditunggu chapter selanjutnya.
Light_Ryn
Bagus.
mely
lanjut kak... mantap ceritanya 😁👍
Light_Ryn: Terima Kasih. Cerita ini Update setiap hari pukul 21.23, ditunggu ya Kak ☺️🌻
total 1 replies
Light_Ryn
Selalu semangat untuk kita yang sedang berjuang meniti kesempatan yang kita miliki, sebelum penyesalan menghampiri
Light_Ryn
Cerita ini pasti akan melejit, punya nama dan pata mengikspirasi banyak orang. Aku yakin itu
Light_Ryn
Aku selalu menunggu pukul 21.23 lalu aku bisa kembali membacanya
Light_Ryn
Cerita yang Hebat
Light_Ryn
Ini cerita yang luar biasa
Light_Ryn
Semangat untuk kita 🤣🌻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!