NovelToon NovelToon
Jejak Kelabu

Jejak Kelabu

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengganti / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Lili

Tetesan-tetesan air hujan meninggalkan jejak basah kilau bening di pucuk-pucuk daun mahoni ditambah semburat cahaya mentari yang mulai meredup bak permata.... indah itulah dipengelihatanku.
Kumengadah ke atas kelabu itu sudah beranjak pergi berganti cahaya kemerahan di sana....kuhirup perlahan aromanya sambil memejamkan mata masih terasa segar....
Ku buka mata....masa itu... kenapa tiba-tiba menyergap ku....kuraba hatiku....masa yang selalu menghantui hidupku....apakah jejak kelabu dihatiku kan berganti ataupun sudah terkikis? kata hatiku berkata....aku rindu

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lili, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31 Menjemput Restu Ayah Liona

...•...

...•...

...•...

...~Selamat Membaca~...

...°°...

Segala upaya yang dilakukan Zafran untuk mendapatkan restu dari ayah Liona akhirnya berbuah manis.

6 bulan usahanya meluluhkan hati akhirnya ayah Liona luluh juga. Mengizinkan Zafran untuk mendekati Liona.

Ditengah kesibukannya mengurus bisnisnya yang tidak hanya satu tapi ada beberapa, mengunjungi papi dan maminya, bahkan menemui ayah Liona saat ayah Liona libur kerja bahkan menyusul di tempat kerja ayah Liona.

Saat itu ayah Liona selesai kerja shif paginya dengan Rio sebagai perantara dan penghubung mereka.

Ayahnya mengajak Zafran bertemu langsung saja, bahwa ayahnya ingin bertemu untuk memberikan jawabannya

Sebernarnya hari itu juga setelah diberitahu oleh Rio ingin Zafran segera berangkat namun karena pekerjaan saat itu tidak bisa ditinggal dan tidak bisa untuk dialihkan maka Zafran meminta waktu dipending selama 2 hari setelah diberitahu oleh Rio Zafran pun.

Setelah urusan pekerjaannya selesai. Zafran segera menemui ayah Liona dengan mengambil penerbangan awal.

Sampainya di bandara Zafran sudah di jemput oleh Rio.

"Gimana perjalanannya Zaf?"

"Lancar...gue gugup Yo?"

"Gugup kenapa, kan udah gue bilang ayah gue udah ngode bahwa Lo diterima."

"Nanti kalau ternyata diprank gimana?"

"Lo kok negatif thinking sih nggak seperti Zafran yang gue kenal."

"Nggak tahu." ucap Zafran lirih

"Percaya Zaf, stay cool..."

"Iyaa...."

Rio mencoba mengajak berbicara santai kepada Zafran agar Zafran tidak terlalu gugup. Dari gelagatnya Zafran, Rio tahu itu.

2 jam perjalanan, mereka sampai di rumah Rio. Rio membunyikan klakson mobil dan seorang laki-laki dewasa yang membuka gerbang.

Ternyata yang membuka adalah Rendi, kakak ipar Liona dan Rio. Zafran meminta turun setelah itu bersalaman dengan Rendi sedang Rio melajukan mobilnya pelan menuju garasi.

"Zafran gimana kabarnya?"

"Baik Mas...."

Rendi merangkul bahu Zafran dan mengelus memberikan semangat.

"Sudah jangan gugup. Tenang oke...."

Selain Rio, Mas Rendi juga membantunya untuk mencari cara meluluhkan hati ayah Liona.

Sampailah mereka di dalam rumah. Di dalam Zafran sudah disambut oleh ayah, ibu, dan Mbak Raya. Liona belum tampak sama sekali.

Memang Liona belum tahu akan niatnya untuk mengenal lebih dekat, mengenal dengan niatan serius. Untuk sekarang hanya orang tua dari Zafran dan Liona yang tahu.

"Sudah siang ayo makan siang dulu Nak Zafran." ucap ibu Liona ramah.

"Perjalanan jauh kan, ayo..." ucap ayah Liona.

Oleh Rendi, Zafran digiring ke ruang makan. Zafran pun mengikuti.

Di ruang makan ada seorang perempuan yang sibuk menata makanan di meja makan. perempuan itu adalah Liona. Liona yang tidak tahu apa-apa tentang Zafran yang akan datang ke sini karena keluarganya tidak memberitahunya.

Liona hanya diberi tahu bahwa nanti ada seorang tamu yang datang. Untuk itu dia diminta untuk menyiapkan makanan yang telah dia masak bersama ibu dan Mbak Raya.

Makanan telah selesai ditata pas gerombolan keluarganya berjalan menuju ruang tamu. Liona segera menoleh siapa tamu itu.

Ternyata dia adalah Zafran. Sejak hari dimana mereka bertemu terakhir kali waktu pernikahan Aurelin dan Lionel.

Mungkin lagi main kan temannya Rio pikir Liona dalam hati.

Mereka akhirnya duduk, ayah duduk di ujung meja, ibunya didekat ayah, Rendi dan Mbak Raya juga kedua anaknya duduk berjejer. Lalu Liona, Rio dan terakhir Zafran. Entah bagaimana formasi duduknya Zafran duduk berhadapan dengan Liona.

Liona yang ditatap oleh Zafran membalas dengan senyuman sopan. Melihat senyuman dari Liona membuat jantung Zafran berdetak kencang dan dia merasa sangat gugup.

Acara makan siang berjalan dengan lancar. Setelah acara makan siang ayah Liona meminta semuanya kumpul di ruang keluarga.

Mbak Raya senyum-senyum kepada Liona ketika membereskan meja makan mereka. Liona yang tidak mengerti apa-apa hanya mengedikkan bahunya.

Mbak Raya dan Liona setelah membereskan meja makan segera menyusul ke ruang tamu.

Liona diminta duduk ditengah-tengah ayah dan ibunya. Liona pun menuruti. Di depannya ada Zafran yang diapit oleh Rio dan Mas Rendi.

"Terimakasih sebelumnya. Bisa dibilang saya sudah menunggu waktu-waktu ini sangat lama. Saya butuh waktu cukup lama dan perjuangan yang berat untuk bisa datang ke rumah bapak dan ibu kembali untuk menjemput restu dari Bapak. Jika saya ditanya, apakah saya sungguh-sungguh dengan maksud saya? Saya akan dengan siap dan tegas menjawab, saya siap dan sungguh-sungguh ingin menikahi putri bapak dan ibu. Jadi, apakah bapak dan ibu memperbolehkan saya untuk mengenal Liona dengan lebih jauh untuk niat menikahi putri bapak dan ibu?"

"Melihat kesungguhanmu itu membuat Bapak mengizinkan kamu untuk mengenal putri saya."

"Untuk itu bagaimana jawaban Liona nanti saya serahkan ke Liona." ujar ayah

Kalian pasti butuh waktu bicara berdua. Silahkan kalian berbicara. Lalu selain Zafran dan Liona, mereka meninggalkan ruang keluarga rumah Liona.

Liona yang tidak tahu apa-apa sungguh tidak bisa bereaksi apa-apa. Karena terkejut kenapa sebelum-sebelumnya mereka menyembunyikan ini darinya.

Sekarang hanya tinggal Zafran dan dia di ruang keluarga ini ditemani oleh minuman dan beberapa jenis kudapan.

"Ehm, ini silahkan dimakan dan minumnya Zaf." ucap Liona memecahkan keheningan diantara mereka.

"iya Na makasih." jawab Zafran.

Zafran pun meneguk minuman lalu meletakkan cangkir itu kembali. Setelah itu Zafran membuka suaranya.

"Maaf Liona sebelumnya. Maaf ini mendadak untuk kamu." ucap Zafran melihat Liona yang menundukkan kepalanya.

Lalu Zafran melanjutkan perkataannya.

"Kamu pasti syok dan merasa terkejut. Aku....aku sejak awal ingin berkenalan dengan kamu."

"Tapi jika aku langsung berkenalan denganmu aku rasa itu langkah yang kurang tepat. Untuk itu sebelumnya aku izin kepada Rio."

"Meskipun sebelumnya aku sudah berteman dengan Rio dan sudah tahu masing-masing dari kami. Saat aku mengutarakan keinginanku oleh Rio tidak langsung diizinkan."

"Aku diizinkan setelah masa penantianku selama 3 bulan untuk ingin mengenalmu. kamu ingat waktu pernikahan sepupumu itu...itu adalah waktu saat aku diizinkan oleh Rio."

"Tidak hanya Rio lalu aku memberanikan diri meminta izin dari pihak orang tuaku dan pihak keluargamu."

"Syukurnya hari ini aku mendapatkan izin dari mereka."

"Aku suka perasaan dan getaran yang aku dapatkan ketika aku melihat kamu tersenyum. Aku juga ingin tersenyum selama sisa hidupku."

"Aku tidak ingin membuat janji besar. Yang ingin aku katakan adalah bahwa yang terbaik belum datang! Maukah kamu menikah denganku?"

"Aku nggak memintamu untuk langsung menjawab dari pernyataanku Na, pikirkanlah secara matang-matang, aku siap dan sabar menunggu keputusanmu." ucap Zafran kepada sang pujaan hatinya itu.

Liona belum langsung menjawab. Liona meminta waktu untuk berpikir karena pernikahan bukan hal yang main-main.

Setelah selama 2 Minggu memikirkan dengan matang. Liona pun memberikan jawabannya. Liona menerima pinangan dari Zafran.

Meskipun belum ada cinta untuk Zafran. Liona yakin pasti rasa itu pasti akan tumbuh.

Seperti mendadak tapi entah mengapa dia merasa yakin dengan Zafran.

1
Lili
I have everything I need to be happy right now. Walau belum sesukses orang lain, tapi cukup kok.


Bukan karena cepat puas. Justru karena tujuanku besar yah aku belajar menikmati apa yg aku punya hari ini sambil berjuang untuk mimpi-mimpi berikutnya.


Rasa cukup ini yang bikin hati semakin luas.

I have everything I need to be happy right now. Walau belum sesukses orang lain, tapi cukup kok.


Bukan karena cepat puas. Justru karena tujuanku besar yah aku belajar menikmati apa yg aku punya hari ini sambil berjuang untuk mimpi-mimpi berikutnya.


Rasa cukup ini yang bikin hati semakin luas.
Lili
💪💪💪
Lili
semangat
Lili
semangat terus jangan malas-malasan
Lili
ayo terus berkarya
Lili
tetap berkarya
Lili
tetap fighting
Lili
jangan menyerah
Lili
semangat 💪💪💪
Lili
semangat ya 😇
Lili
👍💜💙💚♥️💛
Lili
semangat jangan pantang menyerah
Lili
💛💪
Lili
terus berkarya ya
Lili
💪💪💪💪
Lili
semangat jangan menyerah
Lili
jangan malas-malasan
Lili
harus benar-benar kuat
Lili
semangat ya
Lili
semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!