pada suatu waktu terjadi suatu tragedi berdarah yang didasari dari perebutan harta dan kekuasaan, dengan adanya tragedi tersebut seorang ayah menyuruh isterinya untuk membawa pergi anak pertama mereka, akibat ketakutan sang isteri pun membawa anak tersebut ke sebuah kampung dan menyimpan anak tersebut di sebuah pematang sawah karena khawatir akan terjadi sesuatu kepada dirinya.. sang ibu pun berencana kalau nanti sudah selesai krisis yang terjadi dia akan pergi kesana... sang ibu pun menyimpan anak tersebut disebuah box bayi dan sebuah kalung pemberian ayahnya, sang ibu pun menulis surat disana.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon E'Ngador Together, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pengumuman ujian
Di malam hari mereka makan malam bersama sambil mengobrol. Pak braja pun menceritakan kisah hidupnya. Bu murni pun menjafi lebih tau latar belakang pak braja dan bu surti.
" ini jalan tuhan, saya menemukan evan sehingga saya biaa bertemu dengan ibu, akhirnya saya bisa memulai mengembangkan usaha lagi.. Saya sangat berterimakasih." kata pak braja
" kita bertemu ini takdir tuhan pak, jujur saja setiap hari saya sellau memikirkan putra pertama saya ini, dan beberapa kalai saya ke kampung itu tapi nihil, orang kampung disana itu enggak tau keberadaan evan ini." kata bu marni
" memang saya sengaja bu tidak memberitahukan ke warga bahwa evan ini anak angkat, saya bilang ke mereka evan ini anak kandung, lagian isteri dan saya tidak banyak bergaul, karena sama saya juga takut keluarga saya menemukan saya." kata pak braja
" iya bersyukur bahwa evan ditemukannya sama bapak dan ibu. Saya berharap bapak dan ibu juga masih mau menyanyangi anak anak saya ini sebagai anak anak ibu juga, kita sama sama mendidik mereka ini." kata bu marni
" itu pasti bu, kalian juga jangan segan segan kepada bapak dan ibu ini." kata pak braja
" iya pak, aku sudah menganggap bapak dan ibu orang tua aku juga." kata ella
" aku juga. Akhirnya aku memiliki keluarga, aku enggak sendiri lagi." kata yasmin
" semoga kita selal diberikan kebahagiaan, satu hal lagi ibu dan bapak jangan merasa di rumah ini sebagai tamu, ini rumah bapak dan ibu juga, kita satu keluarga, mulai sekarang kita adalah satu keluarga." kata bu marni
" iya bu, terimakasih sudah menganggap kami keluarga ibu, inilah kehidupan, saudara jadi orang lain dan orang lain menjadi keluarga, saudara menganggap kita musuh, orang lain malahan mengganggap kita saudara." kata pak braja
" kalau bapak dan ibu ada masalah tolong cerita sama saya ya." kata bu marni
" iya bu, dan sebaliknya ibu juga bercerita kepada kami, mungkin kami tidak bisa bantu secara materi tapi kalau ibu perlu tenaga saya siap membantu." kata pak braja
" kita saling saja pak, kita ini kan keluarga." kata bu marni
habis makan masih mengobrol santai, lalu masuk ke kamar masing masing untuk istirahat. Evan pergi keluar ke halaman belakang rumah.
Evan mencoba memanggil hacu.... Dia berkonsentrasi memanggil hacu. Tak lama ada gerakan di samping evan, sesosok tubuh harimau tiba disamping evan... Aaaauuuum.... Aaaauuuuuum........ Aaauuuuuum... Hacu mengaum memberikan tanda akan kehadirannya.
" hacu kamu benar benar datang, jangan mengaum begitu nanti orang orang akan kaget ada harimau disini ... Kamu sudah makan..." kata evan
" sudah..baiiik... Rumah kamu begitu besar, pqntas saja kamu tidak kembali main sama aku." kata hacu yqngbmasuk ke fikiran evan
" ini rumah orang tua aku hacu.... Kapan pun kamu mau kesini datang saja.... Aku akan selalu merindukan kehadiran kamu disini..." kata evan
" kamu benar benar orang yang baik, walaupun kamu sudah hidup enak tapi masih mengingat aku..." kata hacu
" gimana masih suka ada yang mengganggu di hutan sana hacu." kata evan
" masih suka ada... Tapi kami selalu bisa mengusir mereka... Hewan hewan yang tinggal disana melakukan perlawanan bersama sama." kata hacu.
" sebentar hacu aku mau panggil adik aku, katanya dia mau bertemu dengan kamu." kata evan... Evan mengeluarkan handphonenya lalu menelepon ella.
" ada apa kak." kata ella
" kamu sudah tidur dek... Kakak ada di halaman belakang lagi sama hacu nih." kata evan
" seriuus kak... Iya udah aku kesana sekarang." kata ella... Dia pun keluar kamarnya lalu pergi ke halaman belakang.... Ella langsung mendatangi hacu mengusap kepala hacu sambil memeluknya..
" hacu kamu benar benarbisa datang kesini." kata ella. Hacu mengangguk anggukan kepalanya.
" aku senang kamu bisa ada disini." kata ella, dia memeluknya dengan gemeeez.
" hacu gimana aku bisa manggil kamu... Jadi kalau lagi ada yang mau jahat ke aku, ada kamu yang bisa menolong aku." kata ella. Evan pun memikirkan hal itu, karena dia tidak bisa selalu bisa ada disamping keluarga selamanya.
" gimana hacu apa bisa menolong keluarga aku ini jika terjadi sama mereka, soalnya aku enggak bisa selama ada disamping mereka.
" panggil saja nama aku 3 kali sambil menghentakan kaki, aku akan langsung datang menolong mereka, seperti kamu panggil paman paman dulja." kata hacu. Evan menyampaikan hal tersebut kepada ella.
" beneran kak... Hacu bilang seperti itu.... Aku jadi tenang kak." kata ella
" ya dek, masa kakak bohong sama kamu." kata evan. hacu pun pamitan untuk pergi kembali ke hutan... Sepeninggal hacu evan dan ella mengobrol sebentar.. Lalu mereka kembali masuk ke kamar mereka...
Di pagi hari mereka berkumpul di meja makan untuk sarapan
" nak, hari ini pengumuman kelulusan kamu kan." kata bu marni
" iya bu kemarin pak joko bilang seperti itu." kata evan
" kalau kamu nak, hari ini ke sekolah, kapan pengumuman kenaikan kelasnya." kata bu marni
" enggak bu, aku enggak ke sekolah, pengumumannya minggu depan bu." kata ella.
" bu maaf mengganggu, di depan ada pak joko, katanya mau bertemu dengan den evan." kata pa asep
" suruh masuk saja pak, terimakasih ya." kata bu marni. Evan dan bu marni pun pergi menemui pak joko.
" maaf bu kalau mengganggu sarapannya." kata pak joko
" enggak kok pak, kita audah selesai sarapannya." kata bu marni
" bapak mau tanya aja, hari ini pengumuman kelulusan jam 10an, kamu mau bareng sama bapak atau bagaimana, soalnya teman teman kantor tanya kamu terus, mereka mau diobati sama kamu katanya." kata pak joko
" nanti saya akan mengantar saja pak, jam 9an sudah sampai kantor bapak. mohon maaf merepotkan bapak, terimakasih atas ke aikan bapak." kata bu marni
" sama sama bu, saya malahan yang harus mengucapkan terimakasih, berkat nak evan saya bisa sembuh. Kalau begitu sama permisi dan sampai ketemu disana." kata pak joko
" baik pak terimakasih." kata bu marni. Pak joko pun pergi dati rumah evan, diantar sampai ke halaman sama bu marni dan evan. Bu marni dan evan kembali ke rumah.
" ibu bisa memangnya antar aku, kalau ibu ada kerjaan enggak apa apa aku naik taxi aja." kata evan
" enggak ada yang penting kok di kantor, lagian kamu lebih penting buat ibu," kata bu marni
" ibu, nak, ibu sama bapak kamu akan pergi mulai buka toko, doakan ibu dan bapak ya usahanya lacar, maaf ibu rnggak bisa antar kamu, semoga kamu lulus dan hasil yang bagus." kata bu surti
" iya bu, semoga usahanya lancar." kata evan
" iya enggak apa apa bu, ibu sama bapak kesananya naik apa." kata bu marni
" naik motor bu, sambil mau keliling mengenal lingkungan sini." kata pak braja
" kalau ada apa apa, bapa bosa suruh pak asep atau pak agus untuk bantu pak." kata bu marni
" baik bu. Terimakasih, kalau begitu kami pamit." kata bu surti, mereka pun pergi dari rumah..
" kalian mau ikut enggak melihat hasil kakak kalian." kata bu marni
" ikut bu." jawab ella dan yasmin serentak
" iya sudah kalian siap siap ya, sebentar lagi kita akan berangkat." kata bu marni, mereka pun pergi ke kamarnya masing masing untuk siap siap pergi ke tempat pengumuman hasil ujian evan.