Reynand saputra, pria tampan, bak seorang aktor, namun berhati dingin. di paksa ikut perjodohan oleh orangtuanya. padahal dia sendiri sudah memiliki kekasih yang sangat di cintainya, tapi mereka tak menyetujui hubungannya. Nanda gadis imut, belesung pipi. memiliki rambut lurus nan panjang yang baru berusia 20 tahunan, terpaksa menikah dan harus terjebak dengan pria tampan dan dingin seperti Reynand saputra. Karena terikat janji perjodohan yang papanya ucapkan. bagaimana selanjutnya? ikuti kisahnya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rova Afriza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 32
"Bangun pak, anda salah kamar, silahkan anda kembali dan tidur ke kamar anda!" Ucap nanda menjelaskan.
Brukkkkk...
Bukannya bangun. Rey justru langsung menarik nanda dan mendekapnya di dada bidangnya.
"Aku masih mengantuk. Hingga rasanya sulit untuk terbangun, izinkan ku kali ini tidur di sini!" Ucap Rey. Yang tentu saja merasa, kalau dia tengah tertidur di kamar kekasihnya Deane
Deg....deg.....
"Sial! Maksud dosen mesum ini apaan sih? Apa dia benar-benar sadar apa yang telah ia lakukan!"
Batin nanda kesal. Namun anehnya. Jantungnya justru berdegup keras, saat mendapatkan perlakuan dari pria tampan nan dingin itu. Mungkin gara-gara ini adalah pertama kalinya dia berada di dekapan seorang pria.
"Pak lepas! Anda sedang apa sih!?" Umpat nanda kesal. Sembari mencoba memberontak untuk lepas dari kungkungan bahu lebar dan dada bidang pria itu yang telah menelan tubuh mungilnya tersebut.
"Akhhh berat sekali sih!" Umpatnya kembali. Jangankan menyingkirkan tubuh pria itu darinya. Menyingkirkan lengannya yang melingkar di tubuhnya saja sudah terasa sangat berat.
"Pak lepas! Halloww!" Ucapnya lagi, sembari mencubiti lengan pria itu, agar ia terbangun. Namun lagi-lagi pria itu tak menyahutinya. Yang terdengar hanyalah suara dengkuran yang keluar dari mulutnya itu.
"Hah!" Akhirnya nanda pun hanya bisa membuang nafas kasar, tubuhnya juga sudah cukup kelelahan gara-gara usahanya itu. Mau tak mau dia pun akhirnya hanya diam, dan lama kelamaan justru tertidur, karena bawaan malam yang semakin larut.
Pukul 02 :12 Wib.
Rey tiba-tiba terbangun dari tidurnya. Saat merasakan kantung kemihnya yang terasa penuh.
"Ya tuhan!" Matanya sudah membelalak karena terkejut. Saat melihat dirinya yang tengah memeluk gadis kecil nan kekanak-kanakan itu.
"Akh, apa yang terjadi, kenapa aku bisa tidur dengan posisi memeluk gadis ini!" Umpatnya dalam hati. Sembari mengingat-ngingat kembali kejadian sebelumnya.
"Maaf Deane, aku tak bermaksud mengkhianatimu." Ucapnya kembali. Saat sudah tersadar, apa yang telah terjadi tersebut. Dengan cepat ia pun segera pergi dari sana, dan kembali ke kamarnya sendiri.
Brukkkk....
Setelah menyelesaikan pipisnya, ia pun langsung cepat-cepat berbaring kembali di kasurnya. Namun matanya tak lagi bisa terpejam. Walaupun ia sudah beberapa kali mengganti posisi tidurnya. Karena pikirannya terus saja melayang antara gadis itu dan juga perasaan bersalah terhadap Deane.
Tririiiringgg.
Suara alarm yang berasal dari jam weker yang berada di atas meja kecil, yang ada di kamar nanda. Karena gadis itu memang sengaja menyetel alarm tersebut. Agar ia bisa terbangun pukul setengah 5 pagi mulai sekarang. Karena permintaan dari mertuanya tersebut.
"Kok gue di shofa sih?" Tanyanya pada dirinya sendiri saat mendapati dia yang tengah berbaring di sana tersebut.
Plukkkkk
Dia pun langsung menepuk jidatnya, saat teringat kejadian konyol nan gila itu. Matanya sudah melirik ke segala penjuru kamar untuk mencari posisi pria itu berada. Namun setelah melihat pria itu yang sudah tak berada di sana, ia pun akhirnya membuang nafas lega. Setelah menyisir rambut, menyikat gigi dan mencuci wajahnya. Dia sudah terlihat melangkah ke arah dapur untuk menyiapkan sarapan pagi untuk pria itu.
"Lho kok makanannya gak di sentuh sama sekali?" Ucapnya bertanya-tanya. Saat melihat makanan yang begitu nikmat tersebut tak berkurang sedikitpun.