Bagaimanapun takdirnya nanti, tiga raga akan tetap satu jiwa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wayan adi suastama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ANTARA UANG DAN HARGA DIRI
" kring... kring... kring ". Suara keras nada dering handphone membangunkan Ani dari tidurnya. Bastian menelepon Ani untuk menemaninya minum lagi di tempat diskotik. Ani pun mengiyakan ajakan Bastian tersebut, tanpa harus berpikir panjang .
Ani yang baru bangun dengan masih setengah sadar menutup panggilan dari Bastian dan kembali melanjutkan tidurnya yang sempat terganggu oleh panggilan tadi.
Tapi tiba-tiba, Ayu masuk ke kamar Ani tanpa mengucapkan permisi. Membuat Ani tidak jadi melanjutkan tidurnya. Lantaran Ayu datang sambil mengoceh sendirian dengan sedikit nada keras berjalan menuju Ani.
" Ada apa kak?, Tanya Ani yang kebingungan melihat tingkah Ayu.
" aku mau cerita sama kamu ". Jawab singkat Ayu yang langsung duduk di ranjang Ani.
" sebentar ya kak, aku mau cuci muka dulu". Dengan sedikit mengantuk Ani kemudian berjalan menuju kamar mandi .
" ada apa ya? kayaknya masalah penting". Lanjut Ani yang berbicara dalam hati .
Selesai mencuci muka, Ani lantas kembali ke ranjang menemui Ayu sambil duduk di sampingnya Ayu.
" Sudah? , lama amat si ". Tanya Ayu yang melihat ke arah Ani.
" yeee, namanya aja cuci muka kak, beda kalau hanya cuci tangan". Jawab Ani sambil melihat handphone.
" kakak mau dikasi 500 juta sama om-om kaya ", ucap Ayu.
" ha? 500 juta? ". Mata Ani melotot ke arah Ayu.
" waah 500 juta itu uang yang sangat banyak ". Lanjut Ani sambil berhitung menggunakan jari.
" tapi kakak belum berani mengiyakan". Sambung Ayu sambil rebahan di kasur Ani.
" emangnya ngapain kak? di tawar sampai 500 juta?" Ani semakin penasaran.
" Jadi simpanan om itu, tapi tiap malam kalau dia pingin kakak harus siap melayaninya di ranjang".
" what?," Ani semakin mendekat ke Ayu.
" iya , menurutmu gimana? kakak Terima apa tidak ya? 500 juta uang yang gede, tapi kakak tidak siap harus melayani om itu di ranjang". Ayu pun nampak kebingungan dengan apa yang harus ia lakukan.
Ani yang terlihat sok bijak pun mencoba untuk memberikan nasihat dan masukan ke Ayu. Dengan berpura-pura berpikir Ani berjalan mondar-mandir sambil melihatkan ekspresi yang lagi berpikir.
Padahal kalau ia yang di kasi tawaran seperti itu, ia tidak akan menunggu waktu untuk mengiyakan tawaran yang begitu menggairahkan. 500 juta uang yang sangat banyak, nggak apa-apa perawan hilang yang penting uang, pikir Ani.
" heh, gimana menurutmu? , om itu minta jawaban nanti malam, ia akan datang ke diskotik tempat biasa kita nongkrong". Tanya Ayu dengan sedikit memukul kasur , kesal karena Ani berpikirnya lama.
Mendengar om yang akan menawar Ayu datang malam ini ke diskotik, Ani memiliki ide yang sedikit slengean untuk Ayu.
" kak mending kasi aku saja om itu, engga apa-apa deh hilang perawan, yang penting uang". Ucap Ani
Mendengar ucapan Ani yang begitu enteng, membuat Ayu sedikit kecewa ke arah Ani. Ia tak menyangka adiknya akan mengeluarkan kata-kata tersebut.
" PLAK"
" PLAK"......
Suara keras tamparan itu tepat mendarat di kedua pipi Ani. Ayu menampar Adiknya, karena ia tidak ingin mereka kehilangan perawan sebelum waktunya. Tamparan itu membuat merah di kedua pipi Ani.
Ani langsung menangis dan memegang pipinya yang di tampar oleh Ayu tersebut.
" Sakit kak". Ucap Ani sambil menangis di hadapan Ayu.
" Jangan pernah ngomong seperti itu di hadapan ku". ucap singkat Ayu sambil menujuk ke Ani.
" kita boleh nakal, tapi untuk masalah yang sakral belum waktunya untuk diserahkan, apalagi ke om-om atau orang yang kita tidak kenal". Lanjut Ayu dengan raut wajah kesal.
" PAHAM". Ayu membentak Ani yang masih menahan sakit di pipinya.
" iya kak paham, maafin aku ya ". Dengan menahan sakit Ani meminta maaf ke Ayu.
Karena kasihan melihat Ani kesakitan, Ayu lantas memeluknya dan menenangkan Ani di pelukan hangat Ayu, sambil mengusap kepala Ani. " Maaf tadi kakak juga menamparmu".
Oiya, ekhem... Jangan lupa mampir juga ya ke ceritaku "Racun Kesesatan" ceritanya sedih juga, siapa tau berkenan mampir dan suka ...