NovelToon NovelToon
Istri Pilihan Shankara

Istri Pilihan Shankara

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama / istri ideal
Popularitas:11.7k
Nilai: 5
Nama Author: Skinant

Shankara Adhiyaksa. Putra sulung Reenan Xavier Adhiyaksa dan Annisa Harsono, lelaki tampan mapan dan kaya raya tentunya.

Hidup aman tenang dan damai yang ia jalani berubah seketika ketika sang ayah menyuruhnya untuk menikahi seorang perempuan pilihan ayahnya,

Disisi lain pertemuannya dengan wali kelas adiknya membuat Shankara sedikit terusik karena perasaan yang ia rasakan pada wali kelas adiknya sedikit berbeda, bisa di bilang ia jatuh cinta pada pandangan pertama

Tapi ia juga tidak mungkin mengecewakan ayahnya walau hatinya bersikeras menolak permintaan sang ayah

Di hadapkan pada dua pilihan, siapa yang akan di pilih Shankara pada akhirnya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Skinant, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15

Shan tiba di Indonesia setelah terbang lebih dari 15 jam, ia benar-benar merasa kelelahan sekarang yang di pikirannya hanya pulang dan tidur, dan besoknya ia akan mulai menyelesaikan masalah yang Bella timbulkan,

Shan pulang menggunakan taksi karena ia tidak mau merepotkan ibunya untuk menjemputnya di bandara,

Shan sudah menghubungi pengacara keluarganya sebelum pulang ke Indonesia, ia sudah menyiapkan langkah hukum apabila ini berdampak pada perusahaan ayahnya juga, Shan benar-benar akan melakukan apapun untuk membuat Bella tidak berani macam-macam lagi padanya, bahkan ia akan ke rumah Bella untuk memutuskan pertunangan mereka berdua,

Saat tiba di rumahnya Shan di buat terkejut dengan kehadiran Ana yang sedang duduk manis bersama bundanya, rasa lelah sedikit hilang saat melihat wanitanya baik-baik saja dan ada di hadapannya sekarang,

Dua perempuan yang sedang bercengkerama itu menoleh ke arah Shan dengan ekspresi terkejut juga bahagia karena melihat laki-laki yang sejak tadi mereka tunggu akhirnya datang.

Shan menghampiri bundanya terlebih dahulu, ia mencium tangan bundanya dan juga mencium pipi bundanya seperti yang selalu ia lakukan setelah pulang dari luar kota, setelahnya ia memandang gadis yang selama ini sudah membuatnya merasakan apa arti rindu untuk perempuan selain ibunya,

Shan mengulurkan tangannya pada Ana yang di sambut baik oleh Ana, tapi tiba-tiba Shan membawa tangannya yang sedang bersalaman dengan Ana ke arah kening Ana agar menempel disana,

"Tinggal bilang cium tangan apa susahnya sih kak?" omel Annisa gemas pada tingkah putranya

"Nanti dia malu bunda"

Ana hanya bisa tersenyum kikuk saat mendengar kalimat mereka barusan,

"Bagaimana kabarmu?" tanya Shan pada Ana,

"Baik, kau sendiri?"

"Sama"

Shan duduk di sebelah Ana dan sedikit menempel padanya, Ana semakin tidak enak hati pada Annisa ketika tangannya tiba-tiba di genggam oleh Shan. Ana mencoba melepaskan genggaman Shan tapi percuma, tenaga Shan lebih kuat, jadi walau merasa tidak enak hati tapi mau bagaimana lagi,

"Aku hanya bisa melakukan ini, aku tidak bisa memelukmu, menciummu apalagi membawamu ke kamarku, jadi biarkan seperti ini saja" ucap Shan tanpa rasa malu yang membuat Ana lagi-lagi hanya bisa tersenyum kikuk saat mendengar ucapan laki-laki di sebelahnya ini,

Shan melepaskan kacamata hitamnya dan bersandar pada punggung sofa di belakangnya, matanya terpejam tapi ia tetap sadar dan mendengarkan dua perempuan itu saling berbincang,

"Istirahat di kamar saja kak kalau lelah," tegur Annisa saat melihat Shan memejamkan matanya,

"Boleh aku membawanya ke kamar?" tanya Shan bergurau,

"No!"

"Kalau begitu biar begini saja, aku sangat merindukannya dan melihatnya disini saat aku pulang benar-benar mengobati lelahku" jawab Shan yang membuat wajah Ana mendadak memerah

"Terserah, biar bunda ambilkan minum dulu untukmu" Annisa bangun dari duduknya dan mengambilkan minum untuk anak laki-lakinya,

"Selelah itu kah?" tanya Ana menatap wajah Shan saat Annisa sudah pergi,

Shan mengangguk "Lebih dari 15 jam aku di pesawat, kepalaku sedikit pusing" keluhnya,

"Istirahat di kamar saja kalau begitu"

"Mau ikut?" tawar Shan asal,

"Tidak!" sahut Ana cepat, Shan hanya tersenyum saat mendengar jawaban Ana,

Shan tetap memejamkan matanya hanya saja sekarang kepalanya menyandar pada bahu Ana,

"Aku merindukanmu sayang" ucap Shan lirih sebelum terlelap di bahu Ana,

Annisa yang kembali dari dapur sedikit heran saat melihat tubuh Ana yang kaku dan Shan yang menyandar di bahu Ana,

"Kak tidur di kamar saja" tegur Annisa pada Shan,

"Dia sudah tidur bu" jawab Ana,

Memang jika di dengarkan dari dekat terdengar dengkuran halus yang berasal dari Shan yang berarti laki-laki itu sudah tertidur pulas sekarang,

Ana mengelus punggung tangan Shan dengan ibu jarinya, walau sebenarnya tidak enak hati pada Annisa tapi mau bagaimana lagi Shan yang membuatnya di posisi tidak enak hati seperti ini,

"Kamu jangan kaku begitu, rileks saja tidak apa-apa takutnya nanti Shan malah tidak nyaman jika bersandar tapi tubuhmu kaku begitu nak" ucap Annisa yang membuat Ana melemaskan tubuhnya agar laki-laki yang bersandar padanya merasa nyaman,

"Kalian pindah ke ruang keluarga saja yang nyaman, kamu jangan pulang dulu nanti Shan mencarimu setelah bangun kalau tidak ketemu bisa tantrum dia" ucap Annisa sambil tersenyum,

"Tidak apa-apa jika di bangunkan?" tanya Ana pada Annisa yang hanya di balas anggukan oleh Annisa,

Setelah itu Annisa berlalu pergi

"Shan" panggil Ana pelan, ia menepuk tangan Shan pelan

"Shan" panggil Ana lagi sedikit keras

"Hm?"

"Ibumu menyuruhmu istirahat di kamar" bohong Ana

"Hm" Shan sedikit menggeliat dan menarik tanga Ana untuk mengikutinya,

"Eh eh" teriak Ana saat ia di tarik pelan oleh Shan

"Sepertinya bunda tidak bilang begitu, tapi kalau kau mau ke kamarku ya sudah ayo"

Shan ternyata mendengar ucapan bundanya dan Ana hanya bisa tersenyum tanpa rasa bersalah pada Shan,

"Ruang keluarga saja" ucap Ana

"Ayo,"

"Aku bisa jalan sendiri, tidak enak dari tadi di gandeng terus" Ana mencoba melepaskan genggaman tangan Shan,

Shan hanya memandang datar tangan Ana yang berusaha lepas dari tangannya,

"Shan"

Cup

Ana terbelalak kaget saat tiba-tiba Shan mencium bibirnya sekilas,

"Aku akan menciummu lebih lama kalau kau berani melepaskan tanganku" ancam Shan yang langsung di angguki oleh Ana

Ternyata laki-laki di depannya ini bisa nekat jika kemauannya tidak di turuti, apalagi tatapan matanya yang terlihat dingin membuat nyali Ana semakin ciut,

Di ruang keluarga Shan mendudukkan Ana di pojok dan meletakkan bantal di atas paha Ana setelahnya ia berbaring walau harus menekuk kakinya karena entah sofanya yang kurang panjang atau Shan yang terlalu tinggi,

"Berapa tinggi mu?" tanya Ana

"185"

"Tinggi juga ya"

Shan kembali memejamkan matanya, belakang kepalanya ia tempelkan pada tubuh Ana agar perempuan itu tidak berani pergi kemana-mana,

"Kak......"

"Bolehkan dia mengelus kepalaku?" tanya Shan sebelum mendapat protes dari ibunya,

"Kak......"

"Saat aku kembali ke Amerika nanti aku tidak bisa leluasa bertemu dengannya seperti ini, jadi biar ku manfaatkan waktuku disini"

"Kenapa laki-laki di rumah ini kepala batu semuanya?" protes Annisa tapi tetap saja ia memperbolehkan Ana untuk mengelus kepala Shan,

Walau ragu Ana mencoba sebaik mungkin menuruti permintaan laki-laki yang tidur di pangkuannya sekarang, ia takut jika tiba-tiba Shan menciumnya lagi saat dirinya tidak menuruti permintaan laki-laki ini,

Saat hampir terlelap sebuah suara membuat Shan kembali membuka matanya, tatapan kesal terlihat jelas di matanya kini

"Bu An.............a" ucap Shaka saat melihat Ana dari belakang dan suaranya menjadi lirih saat mendapat tatapan tajam dari kakaknya yang sedang tidur di pangkuan mantan wali kelasnya.

1
Sh
35 juta.. duit khayalnya author.. habis ga?? kalau mazih banyak, kirim ke rumahku 1 😄
Skinant: /Chuckle//Chuckle//Chuckle//Chuckle//Chuckle/
total 1 replies
Sh
Minggu lalu aku baru baca ortunya..jalan cerita nya ga bisa tertebak..penuh kejutan..aku pikir nikah ama orang kaya enak dan jalannya lurus aja, tapi ternyata penuh kejutan.walau baru 2 novel, tapi bakatnya udah keliatan.sehat selalu dan makin kreatif Author.
Skinant: Terima kasih banyak /Heart/
total 1 replies
Sh
aku kalau ke kantor juga naik ojek online.boleh beliin juga ga ?
Isnaaja
kak kinan semangat nulisnya.
tiap selesai baca aku kasih bunga buat shan. /Kiss/
Skinant: Makasih banyak looohhhh /Kiss//Kiss//Kiss/
total 1 replies
Isnaaja
wah si dimas cari gara gara melulu,, kayanya ini orang mau di sleding deh. /Panic/
Isnaaja
bersambung....
shan kamu harus sabar, othor kita menjedanya untuk beberapa waktu yang tidak bisa ditentukan. /Facepalm/
Isnaaja
uhuy,, kayanya mau belah duren nih. prikitiwww/Chuckle/
aca
ana sok. cantik hadeh
Isnaaja
terimakasih pesan pesannya papah reenan. ☺
Isnaaja
pecat lah si dimas teh,, bikin ulah wae/Panic/
Isnaaja
cepat sehat kak kinan🤗.
Isnaaja
kayanya shan udah bosan hidup /Facepalm/
Isnaaja
baru tau kamu hah?
Isnaaja
benar benar ya kamu itu.
Tami Satra
bunda Annisa datang ya Shan 🤔
Isnaaja
auto dikawinin langsung ini mah.😁😁
Isnaaja
hayo,,siapa yang gak akan suudzon melihat penampakan itu?
Isnaaja
jangan memutuskan sesuatu ketika sedang marah,nanti kamu menyesal loh.
Isnaaja
stalker harus dikasih pelajaran.
Isnaaja
saudara apaan yang begitu aja pake duit 10 juta.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!