Aura adalah gadis desa yang terpaksa putus sekolah karena masalah ekonomi keluarga,ayahnya sakit sakitan dan ibunya membanting tulang untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya,Aura memiliki seorang adik perempuan bernama Nia yang masih sekolah SMA,Aura memilih putus sekolah dan mencari kerja di kota besar,Hingga membawanya jatuh cinta kepada orang kota yag ternyata mantan pacar ibunya dulu,
Bagaimana kelanjutan cerita ini,dan bagaimana bisa kekasih ibunya bisa menjadi kekasih anaknya,ikuti terus ya novel ini😍😍🙏🏻🙏🏻
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zahra Putri Mandala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
"Sayang hati hati ya,salam buat ibu kamu ya,"Ucap bu Helena memeluk Aura
"Iya ma,terimakasih ya ma,maafin Aura mama harus menjaga Nathan lagi,"Jawab Aura merasa tidak enak.
"Iya gak apa apa sayang,cepat kembali ya jangan lupa kabarin mama jika sudah sampai,"Ucap Bu Helena lagi
"Siap ma,bi Surti,bi Inem Aura pulang kampung dulu ya,maafin Aura gak bisa bantu untuk beberapa hari,"Pamit Aura
"Iya neng hati hati ya,titip salam buat kang Ujang bibi masih bulan depan jatah cutinya,"Jawab bi Surti disertai candaan
"Hehe bibi bisa saja,oke siap bi pasti Aura sampaikan sama kang Ujang,"Ucap Aura.
Aura berangkat diantar sopir suruhan Bara karena Aura tidak diijinkan naik kendaraan umum,begitu sayangnya Bara terhadap Aura.
"Halo mas Bara,kenapa mas?"Saat dimobil Bara menghubungi Aura
"Apa kamu sudah berangkat sayang?"Jawab Bara
"Sudah mas,ini lagi sama pak Hendro di mobil,"Jawab Aura
"Bagus,loudspeaker sayang aku mau bicara sama Hendro,"Kata Bara
"Iya mas,pak ini mas Bara mau bicara,"Kata Aura lalu mengarahkan kamera ponselnya pada Pak Hendro.
"Hendro bawa mobilnya hati hati,dan kabari saya jika Aura tiba jika kamu lelah istirahat dulu jangan memaksa,saya gak mau kekasih saya kenapa napa,"Kata Bara
"I iya tuan,siap dijamin aman,"Jawab pak Hendro
"Bagus,ya sudah kamu fokus nyetir saja nanti saya tranfer bonus kamu,"Jawab Bara
"Wah terimakasih Tuan,"Pak Hendro sangat senang.
"Mas kamu apaan seh bicara begitu pak Hendro pasti hati hati bawa mobilnya jangan berlebihan gitu,"Protes Aura
"Aku harus pastikan jika calon istriku ini aman dan tidak kurang apapun,"Jawab Bara
"Iya mas,aku baik baik saja ko,sudah dulu ya mas nanti aku kabarin jika sudah sampai,"Jawab Aura
"Oke sayang,salam untuk calon mertua ya maaf aku belum bisa menjenguk,"Kata Bara
"Iya mas,"Jawab Aura lalu mematikan telfonnya.
Bara termenung di meja kerjanya dia kembali mengingat kenangannya bersama Renata ibu dari Aura dia tak menyangka akan jatuh cinta pada anak dimasa lalunya.
"Kamu kenapa Ren?maafkan aku yang tidak bisa ikut menjenguk mu,semoga kamu baik baik saja,"Batin Bara menatap foto Rena yang masih dia simpan di laci kerjanya.
Bara berencana akan memberikan kejutan untuk Aura dia akan menuju Bandung selepas dari luar kota,dia juga ingin melihat keadaan Rena.Aura tiba di Bandung sudah disambut oleh Nia yang berada di luar,dia menunggu kakaknya setelah tahu kakaknya hampir sampai.
"Mbak Aura,"Nia memeluk kakaknya.
"Ya dek,ibu kenapa dek sakit apa?"Jawab Aura yang masih berpelukan dengan Nia.
"Gak tahu mbak ibu gak mau dibawa berobat,semenjak mbak balik ke Jakarta ibu sakit aku sama bapak sudah membujuk ibu tapi ibu gak mau makanya aku hubungi mbak aku takut ibu kenapa napa,"Jelas Aura.
"Sekarang ibu sama bapak dimana?"Tanya Aura lagi
"Ibu di kamar mbak,kalau bapak kerumah pak RT bapak kerja disana mbak sekarang sebagai pengantar pakan ternak mbak.
"Kok kamu ijinin Nia,kan aku sudah bilang bapak gak usah kerja,"Gerutu Aura
"Aku sudah bilang mbak tapi bapak ngeyel,"Adu Nia
"Biar aku saja yang bilang nanti,aku mau ke kamar ibu dulu,oh iya itu belanjaan di mobil kamu ambil ya mas Bara yang belikan untuk kamu,minta pak Hendro bantu,"Ucap Aura lalu masuk ke kamar ibunya.
"Wah makasih ya mbak,"Jawab Nia senang lalu menghampiri mobil di halaman rumahnya.
Dia melihat ibunya terbaring di kasur dengan meringkuk,Aura mendekat dan memeluk ibunya"Ibu,ibu kenapa?"Tangis Aura pecah melihat keadaan ibunya
"Aku pasti hanya rindu dengan Aura sampai merasa dipeluk dia,"Gumam bu Rena yang belum menoleh ke Aura
"Ini memang Aura bu,Aura disini,"Jawab Aura. bu Rena berbalik dan terkejut melihat Aura benar benar disampingnya.
"Aura,ini benar kamu nak,ya Allah kapan kamu sampai,pasti Nia yang ngadu ke kamu ya,"Jawab bu Rena yang berusaha bangun untuk memeluk anaknya.
"Bu jangan bangun,ibu tiduran saja Ibu kenapa?sakit apa kok gak berobat bu?"Tanya Aura
"Ibu gak apa apa nak,ibu hanya lelah,"Bohong bu Rena
"Bohong,ibu gak lelah lihat badan ibu jadi kurus begini,ibu ada masalah apa?cerita sama Aura bu,jika Aura bisa akan Aura bantu,"Jawab Aura
"Apa kamu tahu nak jika Bara mantan kekasih ibu,dan apa kamu gak akan membenci ibu nak,ibu gak berani jujur sama kamu,"Batin bu Rena.
"Bu kok bengong,ibu gak apa apa kan?"Tanya Aura yang melihat ibunya melamun.
"Gak nak,ibu gak apa apa,kamu pulang sama siapa apa,Bara ikut kamu?"Jawab Bu Rena
"Aku sendiri bu sama sopir mas Bara,dia keluar kota,kita ke dokter ya bu Aura antar biar ibu lekas sembuh,"Bujuk Aura
"Ibu gak apa apa nak,besok juga sembuh,"Tolak bu Rena
"Halah ibu besok sembuh,besok sembuh selalu saja begitu jawabnya mbak,kenyataanya sampai sekarang ibu gak sembuh sembuh,"Sambung Nia yang sudah selesai membawa barang belanjaan Aura dia membuatkan jus untuk kakaknya.
"Nia kamu pasti ngadu ya ke mbak kamu,"Tanya bu Rena.
"Ini mbak aku buatkan Jus,iyalah bu aku hubungi mbak habisnya ibu susah dibilangin,Nia kan kawatir sama ibu tiap hari hanya melamun dan nangis,"Jelas Nia membuat Aura mengkerutkan keningnya.
"Bu apa benar yang di kataka Nia,ibu ada masalah apa?"Selidik Aura
"Nia bohong nak,benar ibu gak apa apa,"Jawab bu Rena sambil melirik marah ke Nia,sedangkan Nia memilih keluar dia akan membuatkan Teh untuk pak Hendro.
Aura memilih diam terlebih dahulu dia,dia akan bertanya pada ayahnya nanti jika pulang,sekarang Aura menyuapi bu Rena dengan Kue yang dia bawa dari Jakarta.Aura lupa mengabari Bara membuat Bara kelimpungan menghubungi Aura dia bergegas menghubungi pak Hendro yang kebetulan masih berada dirumah Aura.
"Halo Hen,Aura dimana apa kamu masih sama dia?"Tanya Bara terlihat kawatir.
"Nona Aura masih di kamar ibunya Tuan,dia belum keluar semenjak datang tadi saya juga belum kembali soalnya belum pamitan,"Jelas Hendro.
"Kamu gak usah balik ikut saja menginap disitu sudah saya tambah bonus kamu,awasi Aura antarkan dia kemana saja,satu lagi ajak ibunya berobat besok,"Pesan Bara
"Baik tuan,terimakasih banyak tuan,"Ucap pak Hendro senang.
"Pak itu om Bara ya?"Seloroh Nia
"Iya nona,"Jawab pak Hendro
"Pinjam dong pak saya mau bicara sebentar,"Rengek Nia yang masih di dengar Bara.
"Hendro Kasih saja telfonnya,"Ucap Bara
"Halo om Bara terimakasih banyak ya oleh olehnya,Nia suka,"Ucap Nia girang.
"Iya Nia sama sama,kamu bilang saja Aura kamu butuh apa nanti aku kirim uangnya,"Jawab Bara
"Wah benarkah om,Nia mau sepatu om karena sepatu Nia sudah jebol dan hanya dijahit sama ibu,"Adu Nia
"Belilah sepatu yang kamu suka ya,nanti saya bilang Aura dan pilih baju atau apapun yang kamu mau,"Ucap Bara
"Terimakasih banyak om,tapi aku hanya mau sepatu saja om,kata ibu kita gak boleh matre penampilan sederhana lebih baik om daripada mewah tapi hasil meminta minta,"Jelas Nia membuat Bara tersenyum kata kata itu adalah kata kata Renata waktu muda dulu.
"Oke baiklah,om yang akan belikan kamu jika kesana ya,"Jawab Bara
"Oke om siap,"Jawab Nia senang lalu menyerahkan ponselnya pada pak Hendro lagi.
Aura keluar kamar karena ibunya sudah tertidur,dia heran melihat pak Hendro masih berada di luar dikiranya sudah pulang,ternyata pak Hendro akan menginap sampai Aura kembali dan itu permintaan Bara Aura hanya bisa pasrah.
