NovelToon NovelToon
My Teacher My Husband

My Teacher My Husband

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Beda Usia
Popularitas:8.7k
Nilai: 5
Nama Author: Kaikia

Azzalea menyukai gurunya, Pak Dimas. Namun, pria itu menolaknya, bagaimana bisa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kaikia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 31

Azzalea mengedipkan beberapa kali matanya. Memfokuskan penglihatan. Ia mendapati langit-langit atap berwarna putih. Ini bukan kamarnya. Ia menoleh, lehernya terasa berat. Seperti ia sudah terlelap terlalu lama. Ia melihat sekitar, ternyata ruang pasien.

“Apa aku sakit parah hingga masuk rumah sakit?” batinnya.

Azzalea hendak menarik tangan, namun seakan tertahan sesuatu. “Gyu?”

Ia tersenyum kecil. Pria yang suka menjahilinya ini tidur terlelap dengan posisi duduk dan tidak melepaskan genggamannya. Ia menatap sejenak wajah tenang itu sebelum terbangun.

“Kau sudah bangun?”

Gyu bangkit. Menempelkan telapak tangannya ke dahi Azzalea.

“Panasnya sudah turun. Apa ada yang sakit?”

Azzalea menggeleng lemah.

“Mau minum?”

Benar. Tenggorokannya terasa kering. Gyu segera menuangkan air ke gelas dan memberikannya pada Azzalea. Gadis itu meneguk pelan.

“Berapa jam aku terlelap?” tanya Azzalea yang mengembalikan gelas tersebut pada Gyu.

“52 jam”

“Apa?!”

Gyu mengambil duduk di pinggir kasur. Ia meraup kedua pipi putih Azzalea dengan kedua telapak tanganya.

“Alergi mu itu bukan hal sepele, Cantik”

Azzalea memajukan bibirnya. “Aku tidak tahu akan separah ini”

Gyu menjauhkan tangannya. “Kau membuatku jantungan”

“Maaf..”

“Aku sudah tahu jawabannya”

Gyu membantu Azzalea agar duduk bersender.

“Ha? Jawaban apa?”

“Jawaban tentang cintamu itu.. cinta bertepuk sebelah tangan”

“Tidak. Kau tidak boleh menyimpulkan dengan satu arah”

“Dengar.. Dia tidak tahu kau dirawat selama 3 hari ini saja sudah menambah alasannya. Lihat. Dia tidak mencarimu”

Azzalea diam sejenak. Lalu membalas tatapan Gyu.

“Kak.. Bisakah kau menghiburku yang baru siuman?” tegur Azzalea merasa sedih.

Gyu memukul mulutnya pelan. “Astaga.. Maaf. Aku terlalu tidak sabar ingin mengatakannya padamu hingga tidak melihat situasi”

“Baiklah, Tuan Putri-Ku. Aku tidak akan menambah parah keadaan. Akan ku panggil dokter. Istrihat disini dulu” ucap Gyu yang berlalu pergi dan tak lama Rose memasuki ruangan.

“Aku butuh ponsel” pintanya.

“Maaf, Nona. Saya tidak menemukan ponsel Anda. Hanya tablet yang tersedia di kamar Anda” ungkap Rose menyerahkan tablet berwarna silver tersebut.

“Ah.. Mungkin terjatuh dijalan”

Azzalea mengambil tablet dari tangan Rose yang mana benda itu terhubung langsung pada ponselnya, ia harus menghubungi Naya, sahabatnya. Ia sudah tertinggal pelajaran tanpa memberi kabar pada karibnya itu.

Azzalea melihat jam. Bukan waktu yang tepat untuk melakukan panggilan video. Ini masih jam pelajaran di sekolah. Ia hanya bisa mengirimi pesan pada sahabatnya tersebut.

“Nay.. Ini penting. Ada yang ingin kukatakan” kirimnya memulai pesan.

***

Dimas menjatuhkan tubuhnya di sofa ruang tv. Ia baru kembali dari luar kota. Cukup melelahkan. Ia menekan-nekan pelipisnya yang terasa berat. Awal semester memang sesuatu yang melelahkan. Banyak program baru yang akan dilakukan dalam dunia pendidikan.

Sejenak menjauhkan diri dari dunia perkerjaan, sebuah pertanyaan terbesit dalam benaknya. Sudah 3 hari lebih ia tidak bertemu Azza setelah siang itu. Kepulangannya yang sangat berharap melihat sang gadis juga tidak mengahasilkan apa pun. Mobil di teras juga tidak terlihat. Padahal ini sudah sore, waktu pulang sekolah sudah lewat.

“Gadis itu sibuk” gumannya pelan seraya memejamkan mata.

Belum terlelap sepenuhnya, suara geraran ponsel menyadarkannya. Ia merogoh saku jasnya, membuka mata, tidak ada pesan yang masuk. Getaran itu tidak berasal dari ponselnya.

“Apa yang bergetar?” tanyanya heran.

Getaran itu kembali terdengar secara beruntun. Ia bangkit, mendudukkan diri. Merasakan ada getaran dari sofa. Ia meraba-raba area sofa, meyakinkan diri bahwa ada benda yang terselip.

Benar saja, ia mendapati sebuah ponsel yang terselip diantara ponselnya. Ponsel ber-casing hijau dengan stiker buah kiwi. Ia tahu pemiliki ponsel tersebut.

“Ponsel Azza?”

Ia mengingat. Pada siang itu, sang murid begitu terdesak pergi hingga tanpa sadar meninggalkan barang yang begitu penting. Mengingat dirinya yang melakukan perjalanan ke luar kota tentu membuat sang gadis tidak dapat menemukan ponselnya.

Ia segera bangkit hendak mengembalikan barang tersebut kepada pemiliknya, namun hal itu tertunda akibat pesan beruntun yang diterima. Tanpa pin mau pun sandi, ponsel itu terbuka, menujukkan ruang chat dari seseorang.

Ia terdiam membaca pesan yang masuk begitu banyak. Pesan dari seseorang dengan label nama ‘Nayaa Imut’. Ia hanya bisa menebak bahwa pesan ini dari sahabat dekat sang pemilik.

“Omoooo... Kenapa kau tidak menghubungiku? Diam disana... Aku akan ke rumah sakit setelah les ini selesai”

Dimas terkejut membaca isi pesan tersebut. “Azza di rumah sakit?” tanyanya bingung.

Ia segera membaca pesan tersebut dari atas. Mencari kebenaran dari hal yang telah terjadi.

“Aku di rumah sakit sekarang”

“Alergi bulu kucinglku kumat”

Fakta baru yang ia ketahui. Ia merasa ini terjadi akan kesalahannya yang tidak mengetahui fakta tersebut.

“Tapi, aku baik-baik saja sekarang”

“Aku bersama Gyu di rumah sakit”

“Gyu, pria yang Oma jodohkan untukku”

“Dia selalu di sekitarku. Tidak mengizinkan siapa pun untuk menjengukku”

“Aku dengar dia akan pergi setelah makan malam nanti, kau bisa mengunjungiku”

“Nay...”

“Aku merasa sedih..”

“Pak Dimas belum menjengukku..”

“Tapi, ini salah ku, aku tidak mungkin memberitahunya bahwa aku masuk rumah sakit akibat bulu kucing”

“Aku takut beliau merasa bersalah”

“Tapi, aku berharap dia datang”

“Agar Gyu berhenti mengatakan bahwa cintaku bertepuk sebelah tangan”

Jari jempol Dimas berhenti. Ia diam menatap kalimat tersebut. Membaca kembali kalimat tersebut. “Bahwa cintaku bertepuk sebelah tangan”

Tanpa pikir panjang, ia segera mengambil jaketnya dan kunci motor. Menuju tempat yang seharusnya ia kunjungi.

***

1
Kia Kai
/Coffee//Cake/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!