Kisah seorang anak perempuan yang harus menelan pahitnya kehidupan demi bisa menghidupi dirinya dan juga keluarga nya ..
perjalanan liku hidupnya membawa ia menuju dunia malam, demi bisa menyekolahkan adik nya dan juga melunasi hutang-hutangnya keluarganya ia rela melakukan apapun termasuk kehilangan masa-masa remajanya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka manga toon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CWP Part 32...
kini pagi pun tiba dan untuk pertama kalinya Putri terbangun tanpa melihat keberadaan pria itu di sampingnya , biasanya ia akan terbangun terlebih dahulu sebelum pria itu namun kali ini sungguh berbeda.
Putri menatap kearah jam dinding yang masih menunjukkan pukul 7 pagi, tanpa banyak berpikir ia pun langsung membersihkan tubuhnya dan turun menuju lantai bawah.
dan betapa terkejutnya Putri saat melihat pria itu tengah bergulat di dapur dengan apron yang melekat di tubuhnya.
" apa yang dia lakukan ?? " tanya Putri dalam hati seraya berjalan pelan menuju dapur
Chandra yang tersadar akan kehadiran Putri pun langsung menatap kearah wanita itu dan tersenyum lembut kearahnya.
" kau sudah bangun ?? " tanya Chandra lembut namun Putri hanya terdiam di tempatnya
" kemarilah , aku sudah membuatkan sarapan untuk kita " ucap Chandra
Putri pun mendekat kearah pria itu dan melihat masakan yang sudah tersusun rapi di meja makan.
" duduklah " suruhnya seraya menarik salah satu kursi yang ada di sana
Lagi dan lagi Putri hanya bisa menuruti permintaan pria itu, dan dengan lembut Chandra menyuapi Putri agar mencicipi masakannya itu.
" tidak perlu aku bisa sendiri " ucap Putri menolak suapan pria itu namun Chandra tetap pada pendiriannya untuk menyuapi wanita itu hingga membuat Putri mau tidak mau membuka mulutnya.
" bagaimana, apa kau suka ?? " tanya Chandra antusias dan Putri hanya mengangguk pelan hingga membuat Chandra tersenyum lembut
dengan lembut Chandra mengusap bibir wanita itu dengan ibu jarinya seraya menatap lekat kearah Putri dan mendekatkan pelan wajahnya hingga tersisa sedikit jarak di antara keduanya namun saat bibir Chandra hendak mendekat kearah bibir mungil Putri tiba-tiba wanita itu langsung mengalihkan pandangannya kearah samping.
" aku takut akan ada yang melihat nanti " ucap Putri lagi-lagi menolak pria itu hingga membuat Chandra menjauhkan sedikit tubuhnya
jujur rasa sakit seketika menjalar dalam dada pria itu, jika di hitung-hitung mungkin ini sudah kesekian kalinya wanita itu menolak dirinya namun sebisa mungkin ia tetep menahan rasa kecewanya itu agar tidak menyakiti wanita yang ada di depannya saat itu.
" baiklah, aku akan membangunkan Serly sebentar " ucap Chandra setenang mungkin seraya meninggalkan tempat tersebut
sepanjang perjalanan menuju kamar Serly Chandra sesekali menatap kearah punggung Putri yang kini tengah sibuk menyiapkan minuman untuk mereka , seketika rasa frustasinya kembali memuncak saat mengingat penolakan yang selalu wanita itu berikan padanya.
" ya Tuhan apa yang harus aku lakukan " ucap Chandra frustasi
kini ketiganya pun sudah berada di meja makan , tak ada perbincangan apapun di antara dua orang dewasa itu hanya ada suara deru sendok dan garpu yang saling beradu dengan piring dan juga celoteh Serly yang sesekali menolak makanan yang anak itu tak suka.
" em.. bolehkah aku pergi keluar untuk berbelanja ?? " tanya Putri seketika memulai pembicaraan hingga membuat Chandra menatap kearahnya
" tentu , apa kau mau aku mengantar mu ?? " tanya Chandra
" tidak perlu , aku bisa pergi dengan taksi " tolaknya
Chandra yang merasa sedikit ragu pun hanya terdiam sejenak seolah tengah berpikir seraya menatap kearah Putri.
" Baiklah, bawalah ini jika kau ingin membeli sesuatu " ucap Chandra seraya menyerahkan salah satu black card nya
" terimakasih , emm.... bisakah kau memberi ku beberapa lembar uang cash juga " ucap Putri gugup pasalnya ia tak pernah memegang uang sepeser pun sejak tinggal dengan pria itu dan ini pun kali pertamanya ia meminta sesuatu pada pria itu
tanpa banyak berpikir Chandra pun mengeluarkan beberapa lembar uang dari dalam dompetnya , walaupun sejujurnya ia merasa ragu untuk membiarkan wanita itu pergi sendirian namun di sisi lain ia juga tak ingin mengekang wanita itu seperti tawanan.
" terimakasih banyak " ucap Putri dengan sangat formal
" kau tidak perlu berterimakasih , kau bisa minta apapun dari ku " ucap Chandra yang tak suka dengan ucapan formal wanita itu
" Mommy , apa aku boleh ikut berbelanja ?? " tanya Serly seketika dan Putri pun hanya tersenyum lembut kearah anak itu