Raisha (Istri Kedua Tuan Arvan)

Lelaki itu sudah tidak kaget mendengar penolakan wanita tersebut dan ia juga tidak peduli lagi karna wanita ini sekarang adalah milik nya dan ia tidak akan pernah melepaskan nya, kemudian lelaki itu menatap Raisha dengan tajam membuat nyali sang wanita langsung menciut seketika namun ia mencoba menutupi rasa takut nya, ia mengalihkan pandangan nya ke arah lain untuk menghindari tatapan tajam lelaki tersebut kemudian lelaki itu mulai angkat bicara

"jangan memancing amarah saya lagi Raisha, karna kamu akan menyesal nanti" ucap Arvan dengan tajam dan Raisha langsung beringsut menjauh dari lelaki tersebut ia sekarang duduk di ujung ranjang sambil memegangi selimut nya agar tidak melorot karna bisa bahaya jika sampai melorot

"lebih baik kita mandi sekarang karna saya akan mengajak kamu pergi keluar kota" ucap nya lagi pada Raisha sedangkan wanita itu langsung menggeleng tanda tak mau

"aku bisa mandi sendiri kenapa harus kita dan lagi aku tidak akan kemana mana aku gak mau ikut kamu keluar kota" jawab wanita itu kemudian ia mulai beranjak dari ranjang tersebut namun setalah ia berdiri ia mulai merasakan perih di area kewanitaan nya dan membuat ia susah berjalan dan itu diperhatikan oleh lelaki itu

"yakin bisa jalan sendiri, kamu seperti orang pincang jalan nya" ledek Arvan pada Raisha dan wanita itu memejamkan mata nya merasakan sensasi sakit saat berjalan kemudian ia menoleh ke belakang menatap tajam lelaki yang sudah meniduri nya secara paksa tersebut

"emang siapa yang bikin aku pincang kayak gini ha, aku gak bakal maafin kamu" ucap nya dengan membentak ia sungguh marah dengan lelaki ini bahkan dengan tak merasa bersalah laki laki itu malah meledek nya.

Kemudian gadis itu berjalan kembali tidak memedulikan Arvan berjalan dengan sangat pelan menuju kamar mandi dan pria itu menghembuskan nafas nya pelan kemudian bangkit dan tanpa ba bi bu langsung membopong tubuh Raisha membuat wanita itu memekik kaget namun ia mencoba berontak

"lepasin gak," berontak Raisha di gendongan Arvan sedangkan Arvan langsung melepas gendongan tersebut dan membuat wanita itu kaget dan berteriak

"aaahhh," teriak nya dan secara reflek tangan nya ia kalung kan di leher pria itu alhasil membuat pria itu tersenyum senang karena bisa mengerjai wanita ini

"cukup menurut saja tidak usah berontak karna aku tidak suka wanita pembangkang, dan simpan desahan mu ketika aku berada di atas mu itu" ucap Arvan dengan frontal membuat Raisha mendengus sebal alhasil dia manut saja saat laki laki itu menggendong nya sampai ke kamar mandi

"mau mandi sendiri atau aku mandikan, karna kita harus mempersingkat waktu" tawar Arvan dan Raisha langsung mendelik mendengar tawaran tersebut

"aku bukan lansia yang harus kau mandikan, aku bisa mandi sendiri mending kamu keluar dari sini" perintahnya pada lelaki itu namun laki laki itu malah masuk kedalam shower untuk mengguyur tubuh nya dan tanpa rasa malu sedikit pun ia langsung melepas celana pendek nya dan nampak lah pedang tumpul itu membuat Raisha yang sedang menggosok tubuh nya langsung memalingkan wajah nya karna malu

"dasar tidak tau malu" rutuk nya dalam hati

"kau tidak usah malu karna nanti kamu juga akan terbiasa dan kamu malah ke enakan" ucap lelaki itu dengan frontal dan membuat pipi Raisha langsung memerah dia benar benar tidak menyangka bahwa lelaki di depan nya ini adalah lelaki dingin dan juga mesum

"gak ada nanti nanti, ini terakhir kali kita bertemu" jawab Raisha dengan yakin

"aku gak yakin kita lihat saja nanti, aku jamin sebentar lagi kamu akan mengandung Arvan junior" jawab Arvan lagi

"ck yakin sekali anda tuan" ucap Raisha dan Arvan sudah tidka melayani nya lagi karna bisa sampai malam kalo ia layani perdebatan ini alhasil dia memilih diam saja sambil memikirkan langkah selanjut nya.

Setelah selesai mandi bersama akhirnya mereka kini sudah berpakaian dengan rapi Raisha sibuk sarapan sedangkan Arvan sedang sibuk menghubungi asisten nya ia tidak bilang pada wanita tersebut akan mengajak nya pergi ke Surabaya mengunjungi nenek nya yang drop kembali karna takut Raisha akan panik alhasil dia hanya bilang bahwa ada urusan pekerjaan dan dengan sangat terpaksa wanita itu pun menurut

"dasar manusia sok sibuk" gumam nya disela ia sarapan kemudian lelaki itu mendekati nya dan meminta nya untuk menyuapi nya dan lagi lagi wanita itu menurut walau pun ia sangat terpaksa ia menyuapi bayi besar berjambang tersebut sampai makanan mereka habis tak tersisa.

Dan saat ini mereka sudah berada di bandara, Raisha terlihat bingung dengan tujuan mereka karna ia merasa ada sesuatu yang pria itu sembunyikan dari nya daripada ia mati penasaran kemudian ia bertanya pada pria tersebut

"kita ngapain mas ke Surabaya" tanya wanita tersebut dan akhirnya ia tidak dapat menutupi nya kemudian ia menceritakan apa yang kemarin papa Abbas katakan padanya dan Raisha langsung syok mendengar kabar tersebut apalagi saat ini papa nya juga sudah menyusul sang mama

"kok mas baru bilang sih, kenapa gak dari tadi sih" ucap Raisha sambil berlinang air mata dan lelaki di samping nya ini hanya bisa menghembuskan nafas nya karna ia sudah menduga dengan reaksi tersebut

"aku gak mau kamu panik sayang, ya udah kita masuk sebentar lagi kita akan terbang" sambil merangkul Riasha mereka berjalan menuju ke pesawat sedang Raisha masih menangis sesunggukan di pelukan sang kekasih

.

Setelah menempuh penerbangan 1 jam 30 menit akhirnya mereka sampai di kota Surabaya mereka di jemput oleh sepupu Raisha bernama Fadhil pemuda seumuran dengan nya kemudian ia memeluk sepupunya tersebut dengan sangat erat karna setelah beberapa bulan mereka tidak bertemu karna Raisha jarang ke Surabaya

"ya ampun sha, kamu kok jadi cantik banget yah aku sampai paling loh" seloroh Fadhil dengan suara medok nya ia juga belun melepas pelukan nya dan ia tidak menyadari bahwa ada tatapan mata yang sangat tajam dan seolah siap menghunus nya tak ingin memperlama waktu mereka berpelukan akhir nya laki laki itu berdehem

"ekhem , apa kalian akan terus berpelukan seperti ini" tegur nya pada kedua orang itu dan mereka pun segera melepaskan pelukan nya

"ehh ada orang ternyata, emang dia siapa sha" seloroh nya pada sepupunya

"di- dia temen ak--" belum selesai ia menyelesaikan ucapan nya tiba tiba pria itu sudah menyela nya

"saya calon suami nya Raisha dan sebentar lagi kami akan menikah"

...----------------...