NovelToon NovelToon
Pernikahan Beda Kasta

Pernikahan Beda Kasta

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / CEO / Aliansi Pernikahan / Cinta Paksa
Popularitas:33.3k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Budi Asih

Vino seorang CEO tampan di perusahaan terkemuka di Jakarta menyukai Zila gadis yatim piatu berparas manis dan cantik, memiliki kepribadian sederhana bekerja sebagai asisten di perusahaan yang sama dengan Vino.

Tertarik pada seorang wanita adalah hal tersulit untuk Vino rasakan. Dan ia ingin menjadikan Zila sebagai istrinya.

Zila seorang gadis yatim piatu berasal dari keluarga sederhana, kehadirannya membuat Vino tidak dapat menahan perasaan cintanya. Semua orang tidak menyangka kalau Vino yang begitu cuek, dingin begitu sombong dan pemilih terhadap wanita bisa suka kepada Zila.

Banyak wanita berkelas dan setara dengan Vino tapi tidak ada satupun yang mampu memikat hatinya. Teman dan sahabat Vino tidak bisa membayangkan kalau Vino yang terkenal sebagai CEO kejam dan arogan.Apa yang membuat Vino begitu menyukai Zila? Vino bahkan mengetahui masa lalu Zila. Siapa sebenarnya Vino, apakah ia bagian dari masa lalu Zila, tapi kenapa Zila sama sekali tidak mengenali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Budi Asih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PBK Bab 32 - Memastikan Kebenaran

Saat itu Lukas merasa telah gagal melakukan misinya. Belakangan ini ia sempat mencurigai Alvino dan semua sandiwara yang tertutup rapat. Saat ia mengetahui kebenarannya, Lukas merencanakan kembali misi pembunuhan kepada Alvino. Lukas telah banyak mengeluarkan uang untuk peretas handal yang bisa misinya kali ini berjalan sesuai yang diharapkan.

Vino sebenarnya telah mengetahui gerak-gerik Lukas sejauh ini, Vino hanya tidak menyangka kalau Lukas akan bergerak secepat ini. Lukas memanfaatkan konflik antara David dan Vino.

Wartawan telah meliput kecelakaan hari ini, semua media menyiarkan tentang jatuhnya mobil yang di tumpangi oleh Vino. Tidak ada yang tidak mengenal Vino di kota itu, meskipun tidak banyak yang melihat mukanya tapi namanya cukup terkenal di kalangan pebisnis dan masyarakat biasa. Garis polisi telah terpasang di sana, wartawan dari berbagai media telah berkumpul saat berita jatuhnya mobil itu tersebar.

Air sungai yang deras menyeret mobil itu hingga menyulitkan tim pencarian. Zila melihat tayangan di televisi dan baru saja melihat bahwa berita jatuhnya mobil Vino ke dalam sungai. Bu Tyas, ia telah pingsan beberapa kali dan Zila, ia tidak percaya dengan berita ini.

Zila tidak mau kejadian delapan tahun lalu terulang kembali. Sebuah keajaiban mempertemukan mereka kembali tapi takdir juga yang kembali memisahkan mereka dalam waktu yang begitu singkat.

Zila tidak dapat menahan air matanya, ia menangis masih menatap layar televisi. Ia kembali kehilangan Vino di saat Zila belum mengatakan hal apapun kepadanya. Harusnya hari ini ia tidak pergi.

Malam yang mencekam, tanpa arah dan tujuan Zila keluar dari rumah, perasaannya telah menuntunnya pergi ke tempat lokasi di mana Vino kecelakaan. Kembali ia di tampar oleh kenyataan bahwa semua berita yang ia dengar benar-benar nyata dan membuatnya hampir kehilangan.

Hampir saja Zila kehilangan kesadarannya mendengar kabar itu secara langsung. Perlahan ia menjauh dari kerumunan, malam pun semakin larut dan hujan turun seakan ikut menangisi. Ada rasa bersalah yang mendalam di hati Zila.

Kali ini ia kehilangan dua orang yang berarti dalam hidupnya secara bersamaan. Bisakah ia berdiri dengan tegak setelah kejadian ini.

"Jika kenyataannya kamu adalah dia, lalu kenapa kamu hadir dan pergi kembali dengan begitu mudah?" Zila terus menangis di tengah lebatnya hujan.

Perjalanan untuk ke lokasi itu cukup jauh, jalanan yang curam dan di kelilingi sungai yang deras membuat pencarian sulit di lakukan. Entah sampai kapan Zila akan duduk di tepi jalan tidak peduli dengan malam yang semakin larut. Hanya beberapa polisi yang masih ada disekitar sana. Pencarian akan di lanjutkan besok. Cuaca tidak memungkinkan untuk melakukan pencarian.

Sementara Zila, ia tidak peduli dengan apapun saat ini, badannya yang basah dan malam yang semakin mencekam tidak bisa membuat dirinya pergi dari tempat itu. Meskipun ia berjalan menyusuri tempat itu tapi langkahnya sangat pelan.

Sulit di percaya, Vino yang ia tangisi itu berdiri di depannya dengan luka di kening dan sepertinya kakinya sedikit cedera. Dia benar-benar Vino, jarak mereka dari lokasi jatuhnya mobil itu tidak dekat tapi juga tidak terlalu jauh. Karena malam dan cuaca buruk membuat para tim pencari tidak dapat menemukannya.

Zila telah menemukan Vino dalam keadaan selamat, saat Zila mendekatinya saat itu juga tubuh Vino yang kekar dan tinggi itu ambruk dalam pelukannya. Vino banyak kehilangan tenaga saat berusaha menyelamatkan diri dari derasnya air sungai. Benturan di kepala dan luka di kakinya sepertinya banyak mengeluarkan darah. Wajahnya pucat pasi, dingin karena air sungai dan hujan lebat seolah menusuk tulangnya.

Zila membawa tubuh kekar itu dengan cara menuntunnya untuk bisa duduk dan bersandar di bahu Zila. Beruntungnya Zila, sebuah mobil melintas di jalanan dan menolong mereka dan mengantarkan mereka ke rumah sakit. Tidak banyak yang Zila lakukan malam itu. Zila membawanya ke rumah sakit, ponselnya yang tertinggal membuat Zila tidak dapat mengabari siapapun. Zila memutuskan untuk menunggu dan merawat Vino sampai tersadar dari pingsannya.

Dalam beberapa jam Vino membuka matanya dan menemukan Zila telah di sampingnya. Ia tidak menyangka kalau dirinya telah diberikan keajaiban oleh tuhan, ia selamat untuk kedua kalinya dari maut.

"Anda sudah sadar? Biar ku beritahu dokter dan menelpon ke rumah. Aku tidak memiliki nomer Tante Tyas dan lainnya. Aku tidak bisa menghubungi siapapun." Mendengar penjelasan Zila yang panjang lebar Vino hanya terdiam.

Vino tahu dari segi bicara Zila kepadanya, wanita itu masih marah kepadanya, mungkin juga kaget dan tidak percaya dengan semua yang terjadi.

Melihat Vino hanya terdiam saja Zila lalu memutuskan untuk memanggil dokter. Dokter itu lalu memeriksanya dan mengatakan bahwa lukanya tidak terlalu parah. Hanya cedera di kakinya yang mungkin butuh waktu untuk sembuh.

"Dokter bilang dia hanya di kaki saja, bukan?" Tanya Zila.

"Benar!"

Zila yang masih curiga dengan sikap Vino yang sejak tadi hanya diam tanpa mengatakan apapun kepada dirinya.

"Apa yang Anda butuhkan? Apa sesuatu terluka dan terasa sakit?" Zila menanyakan kepada Vino karena khawatir pada keadaannya.

"Siapa saya? Kenapa saya bisa ada di sini?" Pertanyaan Vino itu membuat Zila menatap kepada dokter yang ada di sebelah.

"Nona tenang saja, luka di kepalanya tidak terlalu serius dan hasil pemeriksaan baik-baik saja. Jadi lupa ingatannya tidak permanen. Dia akan sembuh dalam beberapa hari." Begitulah kata Dokter itu dengan santai menjelaskan kepadanya.

Beberapa saat kemudian dokter itu meninggalkan ruangan itu, meninggalkan Zila dan Vino di dalam.

"Apa anda sungguh tidak mengingat saya?" Zila menanyakan hal itu lagi kepada Vino.

Vino hanya menggeleng seperti bingung dengan semuanya. Zila tidak tahu bagaimana ia menjelaskan kepada Vino bahwa ia adalah istrinya. Zila tidak punya keberanian untuk itu ia takut kalau Vino tidak akan mengingat semuanya setelah ia berkata jujur. Mereka tidak memiliki sesuatu yang kuat untuk dijadikan bukti kalau mereka telah menikah.

"Istirahatlah, besok saya akan mencari solusinya. Jika aku menanyai mu soal nomer telepon rumah juga pasti kamu tidak akan ingatkan?" Kata Zila putus asa.

"Aku lapar, bisakah untuk menyuapiku makanan?" Vino dengan ekspresi datar meminta Zila untuk memberikannya makanan. Tentu ia lapar pikir Zila.

*

Vino meninggalkan rumah di sore hari saat ia baru saja kembali dari perjalanan yang cukup jauh. Malamnya ia di kabarkan jatuh dan hilang. Pastilah ia belum makan satu harian. Zila melihat arlojinya dan sudah pukul 02:30 dini hari.

Zila pun dengan lembut menyuapi bubur kepada Vino. Meskipun sebenarnya hati Zila sedang gelisah dengan kondisi Vino saat ini. Zila bingung harus menghubungi Alan dan Bu Tyas kemana, selain tidak membawa ponselnya, Zila juga tidak tahu nomer mereka yang sebenarnya.

Zila akan mencoba untuk meminta tolong besok kepada Mona dan yang lainnya. Setidaknya mereka masih bisa di mintai tolong dan hanya nomer Mona lah yang Zila ingat satu-satunya. Besok ia akan meminjam telepon pada pihak rumah sakit untuk menghubungi Mona. Setidaknya saat ini Vino masih hidup, itu jauh lebih penting dari segalanya.

Zila masih sangat ingat saat ia menangis di sepanjang jalan bahkan ia tidak peduli dengan hujan yang mengguyur tubuhnya. Beberapa jam yang lalu ia telah menangisi laki-laki yang saat ini berada di hadapannya. Sambil memakan bubur yang Zila suapi mata Vino terus menatap ke arah Zila.

Mereka sama-sama diam dalam keheningan. Setelah itu Vino istirahat, Zila pergi meninggalkannya untuk mengurus pembayaran. Setelah mengurus pembayaran ia meminjam telepon rumah sakit untuk menghubungi Mona, karena Vino belum mengingat siapa dirinya, Zila tidak mengatakan hal apapun kepada Mona.

Zila kembali dan ternyata seorang suster telah ada di ruang kamar Vino, sepertinya Vino telah meminjam ponsel dari suster itu, Vino mengembalikannya tepat saat Zila tiba di pintu kamar rumah sakit.

"Siapa yang anda telepon?" Zila bertanya karena curiga.

"Polisi." Jawab Vino singkat.

"Apa! Tapi bukankah anda tidak tahu siapa diri anda?" Zila mencoba untuk memastikan.

**

"Aku lupa dengan diriku bukan berarti aku lupa dengan semuanya, aku bertanya nomer polisi kepadanya." Vino melihat ke arah suster yang ada di sampingnya. suster itupun hanya bisa tersenyum.

1
tika sari dewi
berputar2 Maslah nya dstu aja,,,kpan Maslah aylin selesai,, awal ceritanya menarik saya sangat suka, tpi udh kesini makin membelit2 setiap Maslah gk ada penyelesaian..
atik
uwih keren thor visualnya
Dewi_risman25: semoga cocok yah visual tokohnya dan suka 🫰🥰
total 1 replies
atik
Vino selamat berjuang mengalahkan musuh & semangat selalu buatmu thor
Dewi_risman25: luv buat kalian berdua deh, juga semua readers kesayangan. jangan lupa mainkan juga jempolnya untuk like, vote, komen dan subscribe 🫰😘
Renesme: terima kasih kakak jangan lupa jadikan bacaan favorit kalian semua yah💖😊
total 2 replies
atik
Duh senennya si Vino didatengin sang istri ke kantor
atik: semangat up nya ya thor... aku penggemar setiamu loh
Dewi_risman25: iya dong kakak, sekalian mau ngajak jalan, kayak pasangan yang lainnya 🥰
total 2 replies
atik
Sabar ya Vino pasti bentar lagi Zila bisa terima kamu sebagai suaminya, lanjut up nya thor... semangat
Dewi_risman25: ditunggu aja ya kk update bab terbaru selanjutnya 😘
total 1 replies
atik
Aduh kasian si Kenan jadi korban keserakahan keluarga Orlando
Dewi_risman25: tunggu episode selanjutnya jangan sampai terlewatkan sambil menunggu author share bab selanjutnya jangan lupa untuk semua like, vote, subscribe dan bintangnya 🥰😘
total 1 replies
atik
ok, semangat thor
atik
Uda gak sabar nunggu Zila bucin ke Vino
Dewi_risman25: episode selanjutnya update besok ya, biar pada gak penasaran nyalakan notifikasi kalian. jangan lupa, like, vote dan bintangnya 🥰😘
Renesme: Di tunggu aja kak😃
total 2 replies
Murni azka
lanjutt
atik
Vino uda berjuang kaya gitu masa kamu blm juga bisa buka hati Zila
Lee Mba Young
nnti kl smp vino datang ke ultah aylin berarti laki bodoh pling di jebak pake obat biar tidur dng aylin, lagian vino tak punya kekuasaan masih kalah ma bokap nya.
orang kl masih di bawah bokap tu susah bertindak.
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
atik
sabar ya Zila, semua akan indah pada waktunya
sella surya amanda
lanjut
Renesme
Sulitnya menaklukkan seorang hati wanita yang memegang prinsip idealis yang kuat untuk menjaga kehormatan dan harga dirinya.
atik
semangat Vino meluluhkan hati Zila
Renesme
iya betul, dari pada tertindas terus menerus lebih baik tawaran di terima 😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!