Sarah, yang tengah hamil 9 bulan, waktu tidur tiba-tiba berada di alam lain, bertemu dengan seorang wanita berambut putih yang ternyata Dewi Bintang, dia memilih Sarah sebagai manusia pilihan untuk diberikan seperempat kekuatannya kepada Sarah dan setengahnya kepada anak Sarah yang ada dalam kandungan. Sarah dan anaknya Safira terpaksa menerima takdirnya untuk mewarisi sebagian kekuatan dari Dewi Bintang.
Saat melahirkan Sarah hanya dibantu oleh ART-nya. Suami Sarah, Firansyah bekerja di luar kota. Sudah 3 bulan belum pulang, bilangnya sibuk kerja tapi ternyata sudah punya WIL.
WIL dari Firansyah ternyata bukan WIL biasa, melainkan iblis wanita bernama Lilith. Mengetahui Firansyah sudah punya istri dan mencintai istrinya, dia melakukan sihir guna-guna terhadap Firansyah. Sarah akhirnya tahu tentang itu.
Mampukah Sarah menyelamatkan suaminya dari pengaruh sihir guna-guna Lilith? Akankah Sarah bersama Safira bisa melawan Lilith beserta anak buahnya? Ikuti terus kisah serunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Idazzlea87, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Sarah terbangun dari tidurnya. Dia melihat Bik Surti masih memijit kaki kiri Sarah. Kemudian pijatan itu selesai. Bik Surti melihat ke arah Sarah sambil bilang, “Nyonya Sarah sudah bangun ya, ini Bibik sudah selesai memijat Nyonya, gimana Nyonya sudah lebih enakan badannya?”
“Alhamdulillah sudah jauh lebih enakan Bik, terima kasih banyak Bik, enak banget pijetan Bibik, Sarah sampai bisa tidur lagi.” Sarah memuji pijatan Bik Surti yang sangat enak.
“Sama-sama Nyonya, kalau butuh apa-apa lagi, bilang Bibik ya Nya atau wa Bibik, Bibik permisi dulu.” Bik Surti segera membereskan mangkuk minyak yang sudah habis minyaknya, lalu dia beranjak dari kamar Sarah.
“Iya Bik siap, silakan Bik.” Sarah yang masih rebahan di kasur mencoba untuk duduk dan menggerak-gerakkan badannya, ternyata terasa lebih ringan dan pegal yang tadi dia rasakan sudah jauh berkurang.
Tiba-tiba dia teringat dengan Edward. Wajah tampan Edward yang bermandikan keringat, juga sikapnya ke Sarah yang begitu lembut saat memberikan air minum, sudah gitu dia memilihkan gelas yang sangat cantik, gelas tercantik yang pernah Sarah lihat, membuat Sarah tanpa sadar jadi senyum-senyum sendiri.
Setelah tersadar dia beristighfar sambil menepuk-nepuk kedua pipinya dia bilang pada dirinya sendiri, “Astaghfirullah! Ingat Sarah, aku ini sudah punya suami, bisa-bisanya malah membayangkan pria lain. Iya tahu pria itu lebih tampan dari suamiku, wajahnya sangat mirip aktor Brad Pitt waktu muda dan lebih perhatian, tapi gak! Gak boleh, suamiku yang harusnya aku pikirkan, bukan dia!”
Tok-tok-tok
Bunyi pintu Sarah diketok dari Luar, lalu terdengar suara Santi yang memanggil Sarah, “Sarah, kamu di dalam?”
Sarah segera berlari ke pintu lalu membuka pintu sambil bilang, ”Iya ma ada apa?”
“Ini Sarah, anakmu Fira kok tiba-tiba panas ya badannya? Padahal aku sudah memberikan ASI yang ada di kulkas itu dengan dihangatkan lebih dulu, secara teratur”
Sarah melihat Fira dalam gendongan Santi sedang menggeliat, dahinya terlihat berkeringat. Sarah coba pegang dahi Fira dan merasakan tubuh Fira lebih hangat dari biasanya. “Iya ma Fira panas badannya, kenapa ya? Coba sini aku gendong ma.” Fira segera berpindah gendongan dari Santi ke Sarah, yang dipindahkan secara hati-hati oleh Sarah.
“Terakhir kali mama kasih dia susu jam berapa?” Sarah bertanya sambil menggendong Fira yang terlihat senang sudah bertemu dan digendong mamahnya.
“Sekitar 3 jam yang lalu Sarah,” kata Santi
“Berarti sekarang waktunya menyusui. Aku coba susui Fira dulu langsung dari pa****raku ma. Mungkin aja Fira badannya panas karena kangen sama ne***n aslinya, hehe.”
“Bener juga kamu Sarah, ya sudah Firanya kamu openi dulu ya. Mama mau ngopeni diri mama sendiri dulu, dadah Sarah dan cucuku Fira yang paling cantik dan pintar” Santi segera pergi setelah mencium pipi chubby Fira yang menggemaskan.
“Oke ma. Makasih banyak ma, daah mamaku yang awet muda dan cantik banget” Seru Sarah.
“Fira sayang, kamu jangan sakit ya sayang, coba mamah n****n kamu dulu. Eh tapi aku belum sempet minum ya tadi. Sebentar Fira, mamah mau ambil minum dulu ya. Sarah sambil menggendong Fira segera mengambil air minum sendiri di dispenser. Mau minta bantuan Bik Surti lagi Sarah sungkan karena Bik Surti habis mijitin Sarah pasti masih kelelahan.
Setelah berhasil mengambil air minum sambil menggendong Fira, agak susah sih apalagi waktu Fira gerak-gerak, airnya sampai hampir tumpah. “Sek sabar ya Fira, jangan gerak-gerak mulu, nih air sampai goyang-goyang, mamah takut airnya tumpah nak.”
Dasar Fira, yang mungkin kesenangan di gendong mamahnya malah gak bisa diem, gerak-gerak mulu. Akhirnya terpaksa Sarah mencari tempat duduk terdekat dulu. Setelah dapat tempat duduknya, Sarah segera duduk di situ sambil menggendong Fira, dia segera meminum air yang tadi dia bawa sampai tandas. Kemudian dia menyeka bibirnya yang basah sekaligus menyeka keringat yang mengucur di dahinya.
Panasnya udara di Subayara, ditambah Fira gerak-gerak mulu bikin Sarah jadi kewalahan. “Sabar ya Fira, sebentar lagi kamu tak n****n, tapi aku balik ke kamar dulu ya, malu kalau n****n di sini.”
Sarah segera kembali ke kamarnya, lalu dia mulai n****nin Fira. Fira langsung semangat menyedot n****n Sarah membuat Sarah nyengir menahan sakit di n****nnya. “Fira pelan-pelan sayang, n****n mamah sakit sayang.
...***...
Wuna dan Siska ber-apparate ke istana Wuna bersama beberapa pengawal pribadi Wuna. Sesampainya di istana, Siska terpana. Istana Sultan Wuna terlihat begitu megah dan indah. Banyak berhiaskan batu-batu zambrut hijau yang berkilauan, tembok dan kubahnya dari emas. Lantainya dari marmer. Di bagian depan istana ada air mancur menari. Taman bunga dengan beraneka macam bunga mawar dan anggrek berwarna-warni menghiasi bagian depan istana Sultan Wuna.
Saat memasuki bagian dalam istana, ada hembusan hawa dingin yang menyegarkan. Membuat Siska yang sebelumnya kepanasan hingga mandi keringat jadi merasa sejuk. Tubuhnya yang tadi basah terkena keringat perlahan mengering. Di dalam istana banyak lukisan besar bertema pemandangan dan wanita cantik. Banyak ruangan dan kamar di dalam istana. Sultan Wuna mengajak Siska langsung ke dalam kamar yang paling besar di istananya. Kamar Sultan Wuna berisi beberapa kursi sofa berwarna hijau beserta meja dari kayu jati. Di situ juga ada kasur yang sangat besar, besarnya melebihi kasur-kasur yang biasa ukuran maksimal 180 cm x 200 cm, tapi ini besar kasurnya bisa 2 kalinya.
Sultan Wuna langsung menarik Siska ke kasur yang sangat besar itu. Dia mendudukkan Siska di kasur. Lalu dia berlutut di depan Siska sambil mengeluarkan kotak kecil yang begitu dibuka ternyata isinya cincin emas bermatakan batu zamrud asli yang kilauannya luar biasa. “Siska, kamu adalah milikku sekarang dan untuk selamanya, apakah kamu bersedia menjadi istri dan pendampingku?”
Siska kaget, sekaligus senang, ternyata begitu cepat sultan Wuna langsung melamar Siska. Dia bahkan tidak tahu bagaimana latar belakang keluarga Siska tapi dengan gercep (gerak cepat) tiba-tiba langsung melamar Siska. Kemudian Siska teringat Rodhat yang sedang berjuang mencari tikus-tikus di tempat yang begitu panas membuat Siska jadi dapat ide briliant.
“Aku mau jadi istri sekaligus pendamping Sultan Wuna, tapi aku punya 3 syarat yang harus Sultan penuhi untuk bisa menikahiku,” ujar Siska sambil tersenyum manis, membuat Sultan Wuna jadi makin klepek-klepek.
“Baik, apa saja syaratnya Siska?” Sultan Wuna agak kaget ternyata lamaran Sultan Wuna terhadap Siska tidak semulus dugaannya. Tapi dia juga penasaran dengan 3 syarat yang diajukan Siska.
“Syarat pertama Sultan hanya boleh berhubungan intim dengan saya sebanyak maksimal 3 kali dalam 1 hari, syarat kedua Sultan membebaskan saya untuk mengatur masalah keuangan dan rumah tangga, dan syarat ketiga tolong Sultan hentikan Tuan Pemimpin Rodhat dalam mencari tikus-tikus lagi. Bagaimana Sultan?”
Apakah Sultan Wuna akan menyetujui ketiga persyaratan yang diajukan Siska terhadap Sultan Wuna apabila Siska ingin dijadikan istri dari Sultan Wuna? Ikuti terus kisah yang semakin seru dan menarik ini.
Firansyah sdh terlihat tua karena energi sdh tersedot oleh si kunti