Senja, seorang gadis yang cantik dan ceria, dia malah jatuh cinta dengan Om nya sendiri, adik dari Ayahnya. Perasaan cinta Senja tumbuh saat dia duduk di bangku putih biru, dengan kata lain Om nya sendiri yang bernama Krisna adalah cinta pertamanya.
Krisna atau Senja sering memanggil namanya Om Kiss adalah lelaki tampan, tegas dan sederhana. Dia benar-benar menyayangi Senja sebagai seorang keponakan kesayangannya. Sedari bayi Nenek dan Krisna lah yang mengasuh Senja karena Mama Senja memutuskan untuk tetap bekerja.
Di saat Senja sudah pasrah dan rela melepaskan Krisna, dia malah mengetahui fakta yang sebenarnya. Hal itu membuat Senja menjadi lebih terobsesi dengan Om Kiss kesayangannya. Bahkan dia menjebak Krisna agar menikahinya, berhasilkah Senja mendapatkan hati Krisna?
"Om Kiss, kiss Senja dong!"
"Ogah, najis cium bocil"
"Ih jahat banget sih Om mulutnya"
"Baru tau kamu? Kamu kan yang jebak Om buat nikahin kamu!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nyimas Aksara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 32 KISAH SENJA KECIL (3)
Hari ini hari Sabtu, sepulang sekolah Senja dan Krisna langsung pulang ke rumah seperti biasanya. Di dalam mobil seperti biasa juga terjadi obrolan diantara dua orang yang memiliki hubungan om dan keponakan. Mereka tampak asik mengobrolkan aktifitas di kantor dan di sekolah.
"Bagaimana sekolahmu hari ini Senja?"
"Ya seperti biasanya Om, hanya mengobrol bersama teman-teman, jajan dan belajar. Tapi sebel banget deh hari ini PR nya banyak Om. Senja males, pusing juga kayaknya ngerjainnya."
"Eh eh eh, ponakan Om yang cantik sekali ini kok bilang gitu sih. Gak boleh dong. Ponakan Om kan anak yang cantik, pintar dan rajin. Katanya mau rajin belajar. Kalau males belajar Om tinggal nikah loh."
"Ish Om Kiss tuh, suka banget ngancam Senja mau ninggalin Senja nikah. Om Kiss jahat."
"Makanya nanti dikerjain ya PR nya Tuan Putri Senja yang cantik sekali."
"Ajarin ya Om, hehehe kalau Om ajarin nanti Senja jadi semangat."
"Siap Tuan Putri Senja. Tapi nanti Om di injek-injek ya. Om hari ini capek banget."
"Duh kasian Om Kiss kesayangan Senja. Boss nya Om Kiss jahat ya? Om Kiss di kasih kerjaan banyak hari ini?"
"Iya Senja kerjaan Om Kiss banyak banget, sampe capek banget nih. Tapi nanti kalau di injek-injek Senja jadi sembuh, Om minta tolong ya Senja."
"Siap Om Kiss."
Sesampainya di rumah mereka langsung mandi, kemudian mengerjakan PR Senja bersama-sama. Krisna benar-benar guru yang baik dan lembut dia selalu dengan sabar dan telaten mengajari Senja.
Selesai mengerjakan PR keduanya lalu pergi ke kamar Krisna, Krisna langsung posisi tengkurap dan Senja langsung menginjak injak badan Krisna. Mereka sering melakukan itu sejak Senja SD dulu, bagi Krisna itu adalah cara ampuh untuk menghilangkan lelah fisiknya.
"Ke atas dikit Nja."
"Di sini Om?"
"Heem iya di situ, emh enak banget. Di situ dulu terus Nja!"
"Senja memang gak berat Om? Senja kan udah gede. Senja udah remaja Om."
"Ish kamu masih kecil bagi Om Kiss Nja, badan mu masih enteng bagi Om Kiss, enak banget kalau nginjek-nginjek pas."
"Senja pindah posisi gak nih Om? Masak di sini terus?"
"Geser ke kanan Nja, iya di situ. Emh enak banget, di situ agak lama Nja."
"Iya Om Kiss."
Malam hari tiba, waktunya mereka makan malam. Namun kali ini Krisna enggan makan malam di rumah, dia ada janji makan malam dengan teman-temannya di salah satu cafe. Tentu saja Senja merengek untuk ikut, mau tidak mau Krisna pun mengajaknya pergi bersama.
Krisna takut Senja malah tidak makan malam dan sakit. Toh ini adalah makan malam bersama teman masa SMA nya. Krisna yang berusia 22 tahun mengandung Senja yang berusia 12 tahun. Meski mereka adalah pasangan keponakan dan Om, namun itu juga terlihat seperti sepasang kekasih.
Setelah mendapatkan haidnya tubuh Senja semakin cepat bertumbuh, dada dan pinggul serta pantatnya bertumbuh dan tercetak sempurna, sehingga untuk ukuran anak kelas 1 SMP dia cukup terlihat lebih dewasa dan menawan. Apalagi wajahnya terlihat sangat cantik, meski masih terlihat imut namun itulah yang menambah pesona Senja.
"Weh si Kriss bawa sugar baby." Goda Febry, dia adalah sahabat Krisna.
"Hahaha iya beneran Lu Kris, kemana-mana masih aja momong bocil." Sindir Albar, dia juga sahabat Krisna.
"Halo Senja cantik apa kabar? Wah lama gak liat kamu ternyata kamu makin cantik aja, udah gede ya sekarang." Sapa Guntur, di sini hanya Guntur yang Senja kenal, karena Guntur adalah cucu dari teman kakeknya. Mereka beberapa kali bertemu ketika ada acara kumpul-kumpul semacam arisan.
Senja dan Krisna sering di ajak arisan oleh Sarni dan Darto, sementara Guntur juga sering di ajak ikut arisan oleh Kakek dan Neneknya. Namun di bangku SMA ternyata Krisna dan Guntur bisa sekelas. Itu sebabnya Krisna dan Guntur menjadi bersahabat.
"Halo Om Guntur. Om Guntur juga makin ganteng. Kenapa Om ke sini? kata Om Kiss ini acara temen-temen SMAnya memang Om Guntur temen SMA Om Kiss?" Protes Senja.
"Hahahaha lah Guntur juga si Om ternyata." Kekeh Endra.
"Manggilnya Mas aja lah Nja, masak di panggil Om, aku kan bukan Om mu, yang Om mu kan Krisna. Iya Mas Guntur ini temen SMA Om Kiss mu." Protes Guntur.
"Ah gak mau, Om Guntur kan temen Om Kiss, semua temen-temen Om Kiss ya berarti Om nya Senja." Cicit Senja.
"Berarti Mas juga di panggil Om nih? Kenalin Senja nama Mas, Mas Febry." Ucap Febry ramah dan melambaikan tangannya pada Senja.
"Halo Om Febry, aku Senja. Salam kenal, oh iya tadi Om Febry bilang sugar baby. Surgar baby itu apa? Bayi gula? Senja kan bukan bayi Om." Cicit Senja.
"Hahahahaha beneran ternyata positif di panggil Om. Gak kok Senja, Om Febry cuma bercanda sugar baby artinya kesayangan, jadi Senja kesayangannya Om Krisna." Dusta Febry.
"Emang iya ya Om Kiss? Sugar baby itu kesayangan? Wah Senja mau jadi sugar babynya Om Kiss terus." Celoteh Senja.
"Iya Senja iya. Kamu sugar babynya Om Kiss." Jawab Krisna.
Semua tertawa karena tingkah polos Senja. Keempat sahabat Krisna itu benar-benar di hibur oleh kepolosannya Senja.
"Kalau Om namanya Om Albar, kamu juga bisa jadi sugar babynya Om Albar kalau Senja mau. Nanti Om Albar kasih jajan yang banyak buat Senja." Goda Albar, dia adalah playboy kelas kakap, mulutnya sangat manis jika sudah di hadapan wanita cantik.
"Gak mau Om Albar, Senja maunya jadi sugar babynya Om Kiss aja." Cicit Senja.
"Halo Nja, aku Om Endra, Senja kelas berapa sekarang?" Tanya Endra.
"Senja kelas 1 SMP Om Endra." Jawab Senja.
"Eh beneran kelas 1 SMP? Perasaan punya adikku gak segede punya Senja." Ujar Endra, dia memiliki Adik perempuan sebaya dengan Senja.
Maksud Endra yang dia sebut "gede" adalah aset milik Senja alias dada Senja. Senja saat ini menggenakan kaos polos lengan pendek berwarna pink yang ujungnya di masukkan ke dalam celana jeans high waist panjangnya. Sehingga lekukan tubuh Senja yang indah semakin terlihat.
"Ngawur Lu Ndra, mulutmu loh Ndra." Protes Krisna, Krisna memukul paha Endra.
"Apa yang gede emangnya Om? Kenapa Om Kiss marah sama Om Endra?" Tanya Senja penasaran.
"Badannya Nja, kamu tinggi, adik Om lebih pendek dari pada kamu. Sama-sama kelas 1 SMP." Jawab Endra.
"Senja udah punya pacar belum?" Tanya Albar, dia masih saja tebar pesona.
"Senja gak mau pacaran Om Albar. Senja kan maunya jadi istri Om Kiss." Cicit Senja.
Lagi-lagi keempat sahabatnya ternyata mendengar celoteh Senja. Mereka benar-benar gemas oleh Senja.
"Gak bisa lah Nja, Om Krisna kan Om kamu, kalian sedarah ya gak mungkin bisa." Jawab Albar.
"Udah deh Nja, sama Om Guntur aja nikahnya. Kakek Om Guntur pasti seneng kalau besanan sama Kakek kamu." Kekeh Guntur.
"Dih gak mau Om Guntur. Gak apa-apa Om Albar, makanya Senja sama Om Kiss janji gak nikah sama siapapun, biar kita bisa hidup bersama. Iya kan Om?" Tanya Senja.
"Iya Senja." Jawab Krisna singkat dia mengacak acak rambut Senja.
"Lah pantes si Krisna jomblo abadi ternyata beneran ada hati yang harus di jaga. Hatinya keponakannya sendiri." Kekeh Febry.
Lagi-lagi mereka tertawa bersama-sama. Teman-teman Krisna malah senang jika dia membawa Senja karena membuat suasana menjadi lebih hangat. Senja yang polos memang cerewet dan usil, itu sebabnya teman-teman Krisna menyukai Senja.
Kemudian makan malam mereka datang, mereka makan dengan lahap. Dan seperti biasa Krisna menyuapi Senja lalu menyuapi dirinya sendiri. Lagi-lagi Febry, Endra dan juga Albar geleng-geleng kepala melihat tingkah manja Senja. Hanya Guntur yang sudah biasa melihat tingkah manja Senja pada Krisna, karena Guntur sering bertemu mereka saat acara arisan.
"Om Kiss, Senja mau ke toilet sebentar ya Om." Pamit Senja.
"Mau Om Kiss anter gak? Kamu berani sendirian?" Tanya Krisna.
"Gak usah Om Kiss, Senja agak lama soalnya, nanti Om Kiss lama nunggunya. Om Kiss ngobrol sama temen-temen aja, Senja mau ganti pembalut kok." Jawab Senja, lalu pergi meninggalkan Krisna.
"Ya ampun Kris, ponakan Lu bucin banget gitu. Kamu manjain dia banget ya Kris? Adekku aja gak semanja itu ke aku loh, lagian menurutku hubganmu sama Senja malah kayak pacaran dari pada om sama keponakan." Ujar Endra.
"Walah dari dulu kok Krisna sama Senja tuh deket banget, dari Senja bayi juga maunya di gendong Krisna. Emang lengket banget Senja sama Krisna, ya maklum yang momong kan Neneknya sama Krisna." Bela Guntur.
"Ya tapi bagus sih, sisi positifnya ponakan Lu masih lugu, dia aja gak ngerti artinya sugar baby, berarti untuk anak kelas 1 SMP pergaulan dia terjaga banget." Ucap Febry.
"Iya pergaulan sekarang itu ngeri loh, temenku ada tuh yang pacaran sama anak SMP, gila mana beneran di unboxing sama dia, kelas 3 SMP sih haha. Merinding gue asli." Ujar Albar.
"Tapi tubuh Senja serius dia bentuk banget loh untuk ukuran anak kelas 1 SMP, tahan lu Kris? Calon-calon bohay dan bahenol tuh besok beberapa tahun lagi." Ucap Endra.
"Ya elah Ndra, aku beneran sayang dia sebagai keponakan. Gila aja Gue kepikiran yang enggak-enggak tentang keponakan Gue. Lagian udah biasa dari kecil gue yang mandiin sampe nyebokin, yang ngajarin dia pake pembalut aja Gue." Jawab Krisna.
"Wah pinter Lu Kris, sejak kapan Senja dapat haidnya?" Tanya Febry.
"Enam bulan yang lalu Senja dapat haidnya. Jujur malah jadi agak khawatir emang sama pergaulan dia, bener kata Febry anak-anak sekarang ngeri banget kan pergaulannya. Makanya itu mending kemana mana Gue ajak." Jawab Krisna.
Akhirnya Senja datang lagi dan duduk bersama mereka, karena sudah malam Krisna dan Senja pamit pulang duluan. Sementara Keempat teman Krisna berpesan pada Senja agar Senja ikut lagi berkumpul bersama mereka jika mereka akan reuni lagi. Tentu wajah Senja berbinar binar, karena Senja juga senang berkumpul bersama mereka.