Jihan tidak menyangka jika penantian serta kesetiaan nya selama 4 tahun ini untuk sang kekasih hati harus kandas lantaran calon suami nya itu ketahuan berselingkuh di belakang nya dengan wanita lain dan perselingkuhan ini adalah untuk yang ke sekian kali nya sehingga membuat Jihan sangat kecewa lalu memutuskan hubungan mereka saat itu juga.
Jihan menuju ke kantor sang Ayah dengan wajah sembab nya. hingga dia memutuskan untuk menceritakan masalah nya kepada kedua orang tua nya dan melalui mereka lah Jihan bisa bertemu dengan seorang pria gagah tinggi dan juga bertanggung jawab.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Pagi-pagi sekali Jihan sudah kerepotan membalas chat di grup nya yang datang dari ketiga sahabat yang protes kepada Jihan karena sudah mengumpulkan tugas meskipun dalam keadaan sakit.sementara mereka sendiri yang dalam keadaan sehat walafiat malah lalai dan berakhir di usir dalam kelas dengan tugas yang semakin bertambah dua kali lipat.bagaimana jika mereka semua tahu bahwa tugas itu di kerjakan oleh suami dari Jihan termasuk juga untuk tugas hari ini.
Nia: Gila si Jihan meskipun sakit otak nya tetap encer ya.
Ajeng: Aku aja malam ini nggak tidur karena ngerjain tugas dari dosen killer itu.
Egi: Bagaimana dengan saya Nyonya Ajeng Kumalasari yang punya otak nya pas-pasan .
Nia: pasti tugas untuk hari ini juga udah dia kirim ke dosen itu.
Jihan yang sudah selesai mengurus keperluan suami nya untuk berangkat kerja akhir nya ikut bergabung sambil menunggu sang suami yang tengah menyisir rambut di depan kaca.
Jihan: Maka nya cepat di kerjain! Jangan malas-malasan terus.lama- kelamaan tugas kalian jadi menggunung kalau di tunda terus .
Nia: Iya deh yang paling rajin dan pintar.
Jihan: Hahahaha...
Jihan: masa udah punya pacar masih juga malas begitu.malu lah sama pujaan hati nya.dan untuk Ajeng akan Aku kasih tau sama ayang beb nya biar nggak jadi lamaran nya.
Ajeng: Jangan jahara jadi sahabat ya Nyonya Erlangga.Roy udah jatuh cinta mati sama Aku dan nggak akan bisa lagi berpaling walaupun seujung kuku.
Jihan: Masa sih...Kalau calon mertua Kamu tau bagaimana?
Setelah mengirim pesan tersebut Jihan langsung menutup obrolan nya dan berjalan ke lantai bawah dengan tangan yang berada di genggaman suami nya.
" Mas nanti Aku boleh ya jalan sama teman-teman?" ucap Jihan meminta izin kepada suami nya.
" Mau jalan ke mall?" tanya Erlan menatap wajah istri nya.
Jihan pun mengangguk kan kepala dengan wajah yang sangat menggemaskan.
Memang nya perut Kamu udah nggak sakit lagi?" tanya Erlan perhatian.
" Udah nggak kok Mas, sakit nya itu cuman satu hari saja dan sisa nya udah kembali normal lagi.bolehkan Mas?" tanya Jihan penuh harap.
" Boleh,asal jangan lupa bawa ganti roti original mu itu.nanti takut nya malah bocor di jalan dan Kamu nggak bisa ngapa-ngapain lagi.nggak mungkinkan Kamu minta bantuan sama Sopir." lagi dan lagi Erlan kembali memperlihatkan perhatian nya kepada Jihan sehingga membuat wanita ini semakin berbunga-bunga dengan kadar cinta yang berada di atas rata-rata.
" Siap Mas sayang.ini sudah Aku masukkan ke dalam tas termasuk juga celana ganti nya." Jihan tersenyum manis kepada suami nya.
Di saat kedua nya tengah asyik makan dengan Erlan yang menyuapi istri nya.dari balik tembok ada Pak Arlis yang sedang melihat betapa telaten nya Erlan dalam menyuapi istri nya makan.Pak Arlis merasa sangat tenang karena ada yang begitu tulus mencintai putri nya selain dia sebagai ayah kandung nya.
" Ayah?" panggil Jihan ketika tanpa sengaja mengarahkan pandangan mata nya ke arah lain.
Pak Arlis akhirnya tersenyum hangat menatap wajah putri nya.
" Apa Ayah sudah sarapan pagi? Kenapa Ayah datang sepagi ini ke sini?" tanya Jihan secara beruntun tapi masih tetap menerima suapan dari tangan suami nya.
" Ayah sudah sarapan di rumah tadi.Ayah sengaja ke sini karena ingin melihat keadaan Kamu.seperti nya sudah sangat baik dan bahkan terlihat ceria sekali." goda Pak Arlis mengecup pucuk kepala putri nya yang sudah menikah tapi masih terlihat kecil di mata nya.terakhir tangan Pak Arlis terulur mengacak rambut sang putri dengan rasa haru nya sebagai seorang Ayah dari putri tunggal yang mereka miliki.
" Pagi Yah." Erlan mencium punggung tangan ayah mertua nya bergantian dengan Jihan yang sudah terlebih dahulu melakukan nya.
" Pagi juga Nak! Bagaimana pekerjaan mu di sana?" tanya Pak Arlis berbasa-basi.
" Alhamdulillah baik Yah dan malah semakin sibuk dengan banyak nya proyek baru yang berdatangan tanpa henti." balas Erlan terkekeh geli.Erlan pun sebenarnya merasakan hal itu .entah kenapa dia merasa Jihan sebagai sumber rezeki bagi dia dan keluarga yang sukses membuat usaha nya semakin berkembang pesat dan bahkan hampir menyamai perusahaan nomer satu milik mertua nya.
" Bagus! Ingat ada istri yang harus Kamu nafkahi dan jaga selalu kesehatan mu jika sedang sibuk bekerja." ucap Pak Arlis mengingat kan.
" Ayah! Bagaimana dengan Jevin ?" tanya Jihan yang belum sempat menghubungi sang Bunda pagi ini.
" Anak itu semakin menggila dengan kelakuan aneh nya.Ayah bahkan sampai sakit kepala melihat nya.hari ini Bunda ,Oma dan Opa akan mengantarkan dia sekolah di sebuah pondok pesantren yang ada di puncak dan pesantren itu sangat bagus sekali.selain itu pemilik nya juga merupakan sahabat baik Opa, Kamu." jawab Pak Arlis memijit pelipisnya jika kembali mengingat tentang putra semata wayangnya.
" Jihan setuju kalau itu Yah! Dia memang lebih baik berada di sana ketimbang bebas di sini dan pasti akan mencari cara untuk kembali menemui sahabatnya itu."Erlan ikut menyimak isi pembicaraan karena memang dia sudah mendengar semua nya dari sang istri di saat mereka ingin tidur tadi malam.
" Opa yang menentukan semua nya dan satu bulan ini dia dalam pengawasan Opa yang juga ikut menginap di sana sambil bertemu kangen dengan sahabat nya itu." kata Pak Arlis.
" Benar-benar sultan si Opa! Cucu sekolah aja masih bisa di awasi seperti itu? Emang boleh sesultan itu?" ledek Jihan sedangkan Erlan dan Pak Arlis hanya menanggapi nya dengan tertawa kecil.
Setengah jam berlalu.Pak Arlis beserta anak dan menantu nya sudah membubarkan diri dan saat ini sedang berada di tempat aktivitas mereka masing-masing
Jihan yang sudah sedikit telat berjalan cepat ke dalam kelas nya yang masih sepi dari dosen pengajar dan hanya ada teman-teman nya yang sedang fokus mengerjakan tugas.
" Ya ampun Eji! Kasih contekan dong Ji, otak Aku udah ngepul banget nih. " teriak Nia merasa bahagia dengan kedatangan Jihan yang baru muncul dari luar.
" Maka nya belajar jangan pacaran terus." Jihan membalas dengan mencubit kedua pipi Nia.
" Jangan banyak bicara Ji! Cepat kasih contekan sebelum miss killer masuk ke kelas." mohon Ajeng lagi.
Jihan mendesah panjang mengeluarkan selembar kertas dari tas nya.bukan untuk memberikan contekan tapi membaca soal sambil menjelaskan bagaimana cara mengerjakan tugas ini kepada sahabat nya.Jihan bukan lah sahabat yang tegaan kepada sahabat nya tapi ia juga tidak bisa membiarkan ketiga teman nya berlarut dalam kebodohan karena kebiasaan mencontek.
Beberapa jam telah berlalu.kini jam kuliah sudah usai dan ke empat sahabat ini sudah keluar dari kelas berjalan bersama saling beriringan dengan candaan receh yang membuat gigi mereka kering bagai kanebo.
" Main ke rumah Aku aja yok guys.ngapain sih kalian ke mall Mulu? Pusing kepala Aku ngikutin kemauan kalian terus." kata Egi karena merasa lelah hati dan kaki jika sudah berada di dalam mall.biasa nya ketiga wanita ini akan pulang jika hari sudah gelap dan mall pun sudah akan tutup.
" Ye nggak seru banget sih anak ini? Bilang aja Kamu malas traktir bini cerewet mu ini." balas Ajeng tak terima jika rute perjalanan ini di ubah begitu saja.tadi pagi sebelum turun dari mobil sang kekasih, Ajeng sudah mendapatkan banyak suntikan dana gaib dari kekasih hati.
" Jangan sembarang ngomong ya Jeng,kalau dia ngambek lagi gimana?" Egi sengaja berbisik di telinga Ajeng agar perang dunia ke 6 tidak terulang kembali.
" Maaf." balas Ajeng singkat.
Atas kesepakatan bersama keempat sahabat ini akhirnya memilih nongkrong di rumah Egi yang sedang sepi karena di tinggal oleh kedua orang tua nya yang sedang keluar negeri menemani Kakak pertama nya yang sebentar lagi akan melahirkan.
Mereka memilih menggunakan mobil Egi untuk menuju ke tempat tersebut.Jihan pun bergegas menghubungi sopir nya untuk melaporkan kepergian nya ini dan tentu saja sambungan telepon tersebut ikut di dengar oleh para pengawal yang berada di sana.
Seperti biasa para pengawal akan mengikuti Jihan dari belakang .sampai pada akhirnya mobil Egi masuk ke dalam gerbang rumah yang cukup mewah dan lebih kecil dari rumah milik Jihan pemberian suami nya.
" Mas ,Aku nggak jadi ke mall ya.mau main ke rumah Egi aja." Jihan juga tidak lupa mengabari mas suami nya sebelum akhirnya ikut turun dari mobil lalu masuk ke dalam rumah Egi
Para pelayan yang sudah mengenali wajah ketiga sahabat Egi pun langsung menyambut mereka dengan wajah sumringah.apalagi di antara ketiga wanita cantik ini ada Nia yang mereka tau adalah kekasih dari anak majikan mereka.
" Bi ,Aku mau es teh paling manis aja ya Bi." ucap Ajeng sudah seperti pemilik rumah.
" Siap Non Ajeng,kalau Non Nia sama Non Jihan mau minum apa?" tanya Bibi ramah.
" Samakan aja deh Bi! Tapi jangan manis - manis banget nanti bisa diabetes dan gendut." Nia sengaja memelankan suaranya agar Ajeng tak bisa mendengar apa yang sedang mereka bicarakan sekarang.
Bibi pun tersenyum tipis lalu pamit ke dapur menyiapkan pesanan ketiga gadis ini.sedangkan untuk Egi masih menunggu sang empu datang dari kamar nya karena tadi pamit ingin mengganti pakaian dengan baju yang lebih santai.
Ruang tamu di rumah Egi sudah berantakan akibat ulah dari keempat sahabat ini.bahkan wajah mereka berempat pun sudah tidak berbentuk lagi karena di penuhi oleh tepung serta lipstik milik Nia yang sengaja di keluarkan karena ingin memberikan hukuman kepada yang kalah dalam bermain ular tangga.dua orang Bibi yang melihat nya pun ikut tertawa geli dengan tingkah random para anak muda ini.mereka berdua sudah kenyang dengan keadaan rumah yang berantakan dan malah senang jika sahabat dari Egi datang berkunjung ke sini.
" Yah kalah lagi deh,Kamu sih main nya nggak serius sayang.kita jadi kalah terus." Nia yang melakukan kesalahan malah melempar kan kesalahan itu kepada pacar nya sehingga membuat Egi mengelus dada karena tidak ingin berdebat di saat berkumpul seperti ini.
" Ya elah si Nia mau nya menang terus dan malah nyalahin Egi karena kesalahan nya sendiri.egois banget sih Kamu jadi betina." tegur Ajeng muak dengan sikap sahabat nya itu.
" Egi pergi baru tahu rasa Kamu! Lagian siapa yang betah ngadepin cewek ambekan kayak anda." sambung Jihan yang sering di jadikan tempat curhat oleh Egi.
" Kok kalian malah nyerang Aku sih! Aku tuh emang udah biasa kayak gini.kenapa malah kalian yang marah-marah." Nia bukan nya meminta maaf tetapi malah memperkeruh suasana hati semua orang yang ada di sana.
" Aku kalau jadi Egi nih ya! Dari dulu udah minta putus dan nggak mau lagi membujuk dia terus." timpal Ajeng masih berusaha menyadarkan sahabat laknat nya itu.
" Wah nggak bener nih anak! Aku marah ya kalau gitu." tantangan yang di berikan oleh Nia malah di acuhkan oleh kedua sahabat nya itu yang sedang mencari cara lain untuk melunakkan hati Nia.
" Egi ! Kamu mau nggak kami kenalkan sama adik tingkat kita yang sering ngelirik Kamu waktu di kantin kampus."tawar Ajeng tanpa peduli dengan wajah kesal Nia.
" Ajeng.." teriak Nia murka lalu bersiap ingin mencakar wajah Ajeng tapi langsung di tahan oleh kekasihnya.
" Ngapain sih Kamu kayak emak singa yang anak nya lagi di ganggu manusia? Maka nya jangan kebanyakan gaya biar Egi betah sama cewek jelek seperti Kamu ini." Ajeng terus-menerus mengejek Nia dengan Jihan sebagai pendengar nya.
" Mana mungkin dia suka sama cewek lain .pesona ku aja jauh di atas mereka semua." balas Nia sambil bergelayut manja di lengan Egi.
" Ya karena masih cinta dan punya banyak stok kesabaran.besok kalau stok kesabaran nya habis ,Aku yakin Egi langsung pergi ke luar negeri karena malas dekat sama cewek seperti kamu ini." Nia yang takut kehilangan Egi akhirnya meminta maaf kepada kekasih nya itu dan berjanji akan merubah diri agar bisa menjadi lebih dewasa lagi.
Sementara itu Erlan yang mendengar jika Istri nya masih berada di kediaman Egi.akhirnya memutuskan untuk menjemput istrinya kesana dan sebelum nya sudah menanyakan alamat nya kepada anak buah nya.
" Astaga sayang! Kalian lagi ngapain sih?" tanya Erlan dengan alis yang menyatu sempurna.tidak pernah di bayangkan oleh Erlan jika keempat sahabat ini bisa melakukan nya padahal umur mereka sudah sangat dewasa dan malah lebih parah dari anak kecil.
" Tadi kita habis main ular tangga Mas,kalau kalah ya dapat hukuman berupa olesan tepung serta lipstik."jawab Jihan menjelaskan.
Erlan hanya mengangguk kan kepala.beberapa menit kemudian wajah Jihan sudah bersih dari segala noda dan langsung pamit kepada teman-teman nya karena harus segera pulang untuk istirahat agar tubuh nya tetap bugar
Sepanjang jalan menuju ke rumah nya,Jihan terus bercerita tentang kegiatan mereka hari ini.sedangkan Erlan hanya diam sebagai pendengar tanpa mengeluarkan sedikit pun suara nya.
Jangan lupa Like,Vote dan Komen ya guys 😍🥰😍😍
romantis banget sih massssss😁😁😁😁