cerita ini di mulai dari seorang gadis cantik bernama sindi..yang mempunyai pacar bernama alex
sindi dan alex menjalin hubungan selama 7 tahun ..
sindi sangat mencintai alex dan alex pun juga sangat mencintai sindi
hingga saat itu alex pun di perintah orang tua nya menikah dengan wanita yng mereka jodoh kan kepada nya .. karena wanita ini adalah anak teman papa nya alex yng mempunyai
banyak saham di perusahaan papa nya alex.. yang sangat lah kaya raya.. sehingga papa nya alex pun memaksa dan mengancam alex..untuk bunuh diri kalau alex tidak menuruti ke inginan nya
alex yang sangat sayang dengan orang tua nya pun menyetujui apa yng di katakan papa nya..
dia pun meninggal kan sindi.. dan menikah dengan wanita yng di jodoh kan papa nya kepada nya..
alex mempunyai sahabat bernama Tio.. dia menyuruh Tio untuk menikah dengan sindi karna alasan dia tidak mau sindi sakit hati terlalu dalam karena ulah nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nandi ananda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mami merajuk
bab 32
Kenapa Tio malah nyuruh Papi nya buat nemuin aku. Kan tadi aku mau nya ketemu sama Tio, gumam Rena.
"Oohhh, gitu ya, Om. Yaudah deh gak papa."
"Kalau boleh tau, kamu kenapa ngajakin Tio ketemuan?" Papi pun ber tanya kepada Rena
"Gini, Om. Aku ini sebenarnya mau kerja, di kantor nya Tio. Aku lagi butuh uang, Om."
"Ooooo gitu ya. Yaudah langsung kerja aja besok gak papa kok," sahut Papi yang langsung menjawab tanpa banyak pertanyaan, maklum lah kalo ketemu sama wanita cantik pasti roh buaya nya keluar lagi.
"Yang bener, Om? aku langsung bisa kerja besok? aku bawa surat lamaran kerja loh, Om! gak mau di periksa dulu?"
"Gak usah. Om percaya kok sama kamu," ucap Papi sambil mengedip kan sebelah mata nya.
Rena pun bergidik, melihat Papi nya Tio yang telah mengedip kan sebelah mata nya, kepada Rena
"Yaudah kamu pesen makanan dulu deh. Biar Om yang traktir."
"Yang bener, Om? oke aku pesen makanan ya, Om."
"Silah kan cantik, pesen aja apa yang kamu mau."
Kini Rena sudah memesan banyak makanan yang dia ingin kan. Tidak sia-sia aku ketemu sama si Om ini, batin Rena.
"Ini makanan nya, Kak" kata karyawan kantin yang telah sampai membawa kan makanan yang di pesan oleh Rena tadi.
"Wah makasih, ya." Rena pun mulai memakan, makanan yang sudah berada di hadapan nya.
"Emmmm, enak banget Om, makanan nya. Makasih ya, om."
"Iya sama-sama, cantik" Papi terus menatap wajah cantik Rena. "cantik ... Itu ada sesuatu di bibir kamu." Papi pun hendak membersih kan bibir Rena dengan tangan nya. Tangan Papi mendekat ke arah mulut Rena yang sudah belepotan. Tangan Papi pun sudah sampai di mulut Rena, dan Rena hanya bisa diam mematung.
Tiba-tiba..
"PAAAAAAPPPPIIIIIIIIIIIIIII!!!" teriak Mami yang baru datang dan melihat kelakuan Papi tadi.
Papi pun langsung menjauh kan tangan nya dari mulut Rena.
"Jadi gini kelakuan Papi! kalo tidak ber sama Mami?" Mami kini sudah ter sulut emosi dan meninggi kan suara nya sekencang mungkin.
"Nggak, Mi. Papi tadi hanya mau membantu aja Mi. Membantu membersih kan belepotan di bibir Rena" sahut Papi tegang.
"Alahhhh, itu hanya alasan papi aja. Papi sengaja kan mau ngedekatin dia. Papi sudah gak sayang sama mami?" sergah Mami yang sudah menangis.
"Nggak, Mi. Papi sayang banget sama Mami."
"Terus kenapa Papi ngelakuin ini?... Dan kamu juga, cantik-cantik mau aja di sentuh sama om-om."
Rena hanya bisa menunduk kan pandangan nya.
"Ihhhhh, dasar tua bangka" ucap Mami sambil memukul-mukul dada bidang Papi, dan langsung pergi begitu saja.
"Mi, Mi tunggu Sindi, Mi." Sindi berlari mengejar Mami yang telah terisak oleh tangis nya.
Sementara Papi juga ikut mengejar Mami yang sudah ber lari jauh. "Cepat banget sih Mami lari nya, hehh- hehh. Cape banget," ucap Papi ngos-ngos an.
Sementara Rena tengah di tagih karyawan kantin untuk membayar makanan nya.
"Kak, sudah selesai makan nya?"
"Iya nih, sudah selesai. Kalau gitu saya permisi ya, Mbak," sahut Rena yang hendak pergi menjauh.
"Ehhh, Kak tunggu."
"Iya kenapa, Mba"
"Itu makanan yang Kakak pesan tadi, belum di bayar Kak"
"Apa!... Belum dibayar, aduh masa Om tadi belum bayar makanan aku, sih. Yaudah Mba, nih bayaran nya." Rena pun memberikan uang kepada karyawan kantin. "kembalian nya buat kamu aja," ucap Rena lagi.
"Makasih, Kak." Karyawan kantin pun meninggal kan Rena yang terlihat sangat kesal.
*****
"Mi... Jangan ngambek terus dong, bicara dong Mi. Omelin Papi ke, Papi lebih suka di omelin dari pada di diemin seperti ini, Mi."
Mami tak menanggapi kata-kata dari Papi. Mami hanya terisak oleh tangis nya.
Papi pun mulai memeluk Mami dari belakang. Sementara Sindi di suruh oleh Mami untuk pergi menemui Tio. Kini hanya ada Papi dan Mami yang sudah ber ada di kamar mereka.
"Ih, lepas Pi, Mami nggak mau di peluk sama buaya ber umur," sergah Mami sambil menepis tangan Papi yang sudah melingkar di perut Mami.
Papi pun tak tinggal diam. Sebagai mantan seorang buaya. Papi pasti selalu bisa membujuk Mami yang sedang merajuk. Papi selalu menggoda Mami dan membelai tubuh Mami, sehingga Mami pun terlena. Papi menghabiskan waktu ber sama Mami di kamar mereka dan kini Mami sudah tidak marah lagi kepada Papi.
Sementara Sindi pergi menemui Tio di kantor. Karna Mami menyuruh Sindi agar selalu mengawasi suami nya. "Mas," sapa Sindi kepada Tio.
"iya kenapa, Sin?"
"Mami merajuk kepada Papi, Mas."
"Kenapa bisa merajuk, Sin?"
"Papi tadi menggoda Rena, Mas, dan ketauan sama Mami, terus mereka pulang deh."
"Ooo gituuu," sahut Tio santai.
"Lahh, kok gitu sih, Mas jawab nya? kok kamu biasa aja sih, Mas?"
"Sudah biasa itu Sin... Papi emang gitu orang nya, tapi walau pun begitu. Papi nggak pernah selingkuh kok, sampai sekarang Papi selalu setia mencintai dan menyayangi Mami sepenuh hati."
"Ooooo, gitu ya, Mas."
"iya sayang. Ayo kita pulang, atau kamu mau jalan-jalan dulu, sama, Mas?"
"Iya, Mas. Ayo kita pergi Jalan-jalan dulu."
Tio dan Sindi pun pergi bersama.
Kini Tio dan Sindi pun sudah ber ada di dalam mobil. Tio menjalan kan mobil nya dengan kecepatan sedang.
"kita kemana, Sin?"
"kemana aja, Mas. Ter serah kamu."
"Kalau gitu kita jalan-jalan ke taman aja, yuk!. sebelum itu kita makan dulu ya di lestoran, Mas"
"Oke, Mass"
Tio dan Sindi kini sudah sampai di lestoran milik Tio. "Sin... Kamu mau pesan makanan apa?"
"Pesan menu ayam aja deh, Mas." sahut Sindi girang karna ter lalu suka ayam.
"Mba." Tio memanggil karyawan lestoran.
"iya, Bos. Kenapa?"
"Bawa kan semua menu ayam di lestoran kita, untuk istri ku ini"
"Baik, Bos tunggu sebentar, ya?!"
"Sip," ucap Tio
jadi penasaran gimana lanjutan nx.. mantappp
pertahan kan orang yg sdh tulus mecintai mun sin..alex masa depan mu sin ,jd lah wanita yg kokoh ,setia
sma pasangan nya.gk mudah goyah..
lanjut thor